(Minghui.org) Peng Xiumin
adalah praktisi Falun Gong dari Kota Qinhuangdao, Provinsi Hebei.
Dia ditahan secara ilegal dan dijatuhi hukuman kerja paksa pada
tahun 2010 karena mengklarifikasi fakta mengenai Falun Gong.
Dibawah ini adalah kisah yang ditulis oleh dirinya sendiri atas apa
yang dialaminya.
1. Ditahan secara ilegal dan Dicekok dengan Obat-obat yang
Tidak Jelas
Pada 21 Juli 2010, seorang rekan praktisi bersama saya
mengklarifikasi fakta [mengenai Falun Gong] kepada para buruh di
sebuah lahan konstruksi di Kota Qinhuandao. Para petugas dari
Kantor Polisi Kawasan Industri, diantaranya Zhou Haitao dan Tao
Aimin, menangkap kami. Kami diinterogasi dan digeledah. Polisi
mengambil materi klarifikasi fakta kami. Lalu kami ditahan di Pusat
Penahan No. 2 Kota Qinhuangdao selama 10 hari.
Selama dalam penahanan, petugas Zhou Haitao bersama dengan empat
atau lima petugas lainnya membawa saya ke sebuah rumah sakit polisi
untuk dicekok dengan obat-obat yang tidak jelas. Empat petugas
membaringkan saya di atas ranjang. Mereka memegang kepala, dan
membaringkanku ke atas ranjang, menjepit kakiku, dan memegangi
tanganku. Salah satu pentugas menjepit hidungku dengan jarinya.
Yang lainya membuka secara paksa mulutku untuk menuangkan obat yang
tidak jelas ke dalamnya. Kaki dan tanganku memar selama 10 hari
setelah itu.
2. Dijatuhi Hukuman Kerja Paksa
Setelah 10 hari di pusat penahanan, para petugas dari Kantor Polisi
Kawasan Industri dan Kantor 610 dari kota itu mengirim saya ke Kamp
Kerja Paksa Kaiping yang ada di Kota Tangshan untuk menjalani
hukuman selama satu tahun. Saat pemeriksaan medis ketika tiba di
sana, saya mendapatkan tekanan darah tinggi dan mengalami masalah
pendengaran, jadi para petugas kamp kerja paksa tidak mau
menerimaku. Akhirnya, polisi memaksa petugas kamp kerja paksa untuk
menerima saya.
Selama penahanan di kamp kerja paksa, saya diawasi selama 24 jam
sehari oleh para tahanan. Saya dipaksa untuk melakukan kerja paksa
selama 15,5 jam setiap hari, dari jam 05.30 sampai jam 21.00.
Ibu mertua saya, sudah berusia lebih dari 80 tahun, pingsan dan
harus dilarikan ke rumah sakit setelah mengetahui bahwa saya telah
dikirim ke kamp kerja paksa untuk waktu satu tahun. Ayah saya
terkejut, tidak dapat makan dan tidur dengan baik. Suami dan
putraku ikut terpengaruh juga.
3. Dipaksa Berdiri Tegak selama Berjam-jam
Demi mendapatkan remisi atas masa tahanannya, tahanan bernama Wu
Shuanyan melaporkan praktisi kepada kepala divisi, Yang Hongli,
pada 10 Maret 2011. Yang memberikan instruksi kepada petugas Wang
Wenping untuk menganiaya empat praktisi. Saya dikirim ke kantor
Wang Wenping dan dipaksa untuk berdiri tegak selama berjam-jam. Liu
jie dan Wang Yifeng menendang dan meneriakiku jika saya tidak
berdiri dengan tegak.
Praktisi Han Xinlin dikurung di dalam sel isolasi selama 192 jam.
Kedua tangannya diborgol ke kursi, dan mulutnya ditempel dengan
lakban. Waktu tidurnya dikurangi dan tidak boleh menggunakan kamar
kecil.
4. Dicekok dengan Brutal
Praktisi Xu Aihua bersama saya melakukan mogok makan untuk memrotes
penganiayaan. Akhirnya, pada hari ketujuh dari mogok makan, kami
dicekok secara brutal. Sekitar jam 14.30 pada 17 Maret 2011,
petugas Wang Yanhua memerintah saya untuk pergi ke kantor. Setelah
saya menolak atas permintaannya untuk menghentikan mogok makan,
dokter Wang disuruh masuk. Beberapa petugas, ditantaranya Wang
Yanhua, Wu Shuanyan, Han Zunfen, Li Jie, dan Li Kaifang, mendudukan
saya pada kursi. Saya berseru, “Falun Dafa Hao (baik)!” Mereka
menutup muluku dengan ikat pinggang. Han Zunfen bersama Wu
Shuangyan menarik lenganku ke belakang kursi, dan Liu Liying
menginjaki kakiku. Dokter kemudian memasukkan sebuah selang ke
hidungku, membuat saya tidak bisa bernafas. Sebuah kantong berisi
air garam dituangkan ke dalam perutku melalui selang itu. Saya
merasa sakit di perut. Kemudian saya diberi semangkuk sup telur
melalui selang itu. Perutku diisi sampai mau meledak. Saya
mengalami sesak nafas. Keesokan harinya, salah satu gigiku tanggal.
Saya mengalami sakit kepala yang tidak tertahankan dan merasa
sangat tidak nyaman selama beberapa hari setelah itu.
Peragaan penyiksaan: Dicekok
dengan paksa
Saya dibebaskan dari kamp kerja paksa pada 18 Juli 2011, namun saya
terus-menerus mengalami gangguan dari polisi. Dua petugas dari
Kantor Polisi Beihuanlu mendatangi rumahku dan memberitahu saya
untuk pergi ke kantor polisi pada 26 Agustus 2011.
Chinese:
http://www.minghui.org/mh/articles/2011/9/9/河北秦皇岛市彭秀敏遭绑架劳教迫害-246467.html
English:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/9/22/128261.html