(Minghui.org)
Kultivasi saya tidak berjalan dengan sistematis dan seimbang. Ada
masa ketika sebagai individu, saya merasa telah berkultivasi dengan
baik, tetapi tidak melakukan tiga hal. Saya pikir ini ada
hubungannya dengan pemahaman Fa saya yang dangkal. Akan tetapi,
baru-baru ini saya mendapat beberapa pemahaman baru yang ingin saya
bagikan dengan rekan-rekan praktisi.
Melakukan Tiga
Hal
Saya menerima isyarat dari Guru saat mengalami sebuah peristiwa
pada bulan Juli, demi untuk meningkatkan karakter saya dan bisa
mengikuti arus pelurusan Fa, saya harus melakukan tiga hal dengan
baik.
Saya pergi ke sebuah restoran di mana orang-orang antri dengan
nomor urut untuk memesan makanan. Saya mendapatkan nomor urut 110
(nomor panggilan darurat untuk polisi). Seorang staf pelayan dengan
canda menelepon ke dapur, meminta mereka cepat menyiapkan makanan
untuk nomor 11o. Saya tidak berpikir banyak akan hal ini. Beberapa
hari kemudian, saya pergi ke restoran yang sama lagi. Ketika sampai
giliran saya, saya menerima nomor 110 lagi. Kali ini saya menyadari
bahwa nomor tersebut pasti mempunyai makna tertentu. Saya merasa
“0” berarti sesuatu yang belum dilakukan.
Ketika merenungkan kembali aktifitas saya akhir-akhir ini, saya
sadari bahwa hanya mengerjakan dua dari tiga hal dengan baik, dan
hal ketiga sambil lalu saja. Oleh karena itu, saya tidak melakukan
apa yang harus saya lakukan, apalagi saya tidak bisa berubah.
Kadang-kadang, saya membaca Fa terlalu lama dan melewatkan waktu
untuk memancarkan pikiran lurus, dan di waktu lain saya merasa
lelah ketika berusaha untuk memancarkan pikiran lurus. Saya merasa
ini adalah pengaturan kekuatan lama yang mengganggu apa yang harus
saya lakukan. Bagaimanapun juga, saya tidak memikul tanggung jawab
seorang praktisi, saya benar-benar merasa malu pada diri
sendiri.
Melepaskan Konsep Baik atau Buruk, secara Aktif
Berasimiliasi dengan Fa
Baru-baru ini, saya mengalami cobaan emosional. Saya memiliki
perasaan yang sangat kuat mengenai baik dan buruk, memandang rendah
orang lain dan hal-hal yang tidak saya sukai. Saya tahu itu salah
bagi seorang praktisi yang memiliki perasaan negatif, tetapi saya
membenarkannya apa yang saya lakukan dengan alasan apa yang saya
tidak sukai adalah orang-orang jahat atau hal-hal buruk. Ketika
saya sadari sedang mengikuti pengaturan kekuatan lama, saya menjadi
marah terhadap kekuatan lama. Saya mulai menyalahkan mereka karena
mengganggu saya dan berpikir untuk melepaskan amarah saya.
Sebenarnya, saya makin diganggu oleh emosional, karena kekuatan
lama sedang menertawai saya atas kehilangan ketenangan saya dan
didorong jatuh tanpa mengetahuinya. Saya secara emosional menjadi
tidak seimbang dan merasa sangat buruk.
Pada titik ini, saya teringat sebuah kutipan dari Guru yang
menjelaskan proses dari mencari ke dalam. Saya pahami bahwa saya
telah mencari keluar atas penyebab sebuah insiden. Ketika
orang-orang yang berhubungan dengan saya bisa menerima, saya
berpikir mereka bisa diselamatkan. Tetapi jika mereka tidak setuju,
reaksi saya adalah “Jika kamu tidak ingin diselamatkan, itu adalah
pilihanmu.” Maka dari itu, saya menjadi pemilih dalam menyelamatkan
orang-orang karena saya takut kehilangan muka. Singkatnya, saya
menggunakan metode manusia biasa untuk berhubungan dengan
orang-orang daripada menggunakan Fa.
Sekarang, saya pahami bahwa karena saya tidak mencari ke dalam
terhadap keterikatan-keterikatanku, saya menganggap
peristiwa-peristiwa manusia sebagai sesuatu yang tidak dapat
dirubah. Sebenarnya, jika saya memperbaiki karakter saya dengan
berasimiliasi pada Fa, lingkungan sekitar saya akan berubah. Ketika
saya mengeluh tentang orang-orang tidak masuk akal, tersesat, atau
tidak ada harapan, itu karena pemahaman saya sendiri di tingkatan
rendah, dan saya belum berasmiliasi dengan Fa. Proses yang tepat
adalah ketika kita menemukan lingkungan di luar tidak bersahabat,
itu sebenarnya mencerminkan sebuah masalah di dalam hati kita. Kita
harus melenyapkan pikiran-pikiran keliru atau perasaan negatif
melalui asimilasi dengan Fa. Hal ini adalah membuktikan kebenaran
Fa. Mengeluh adalah sebuah proses menaklukan diri sendiri, karena
mengikut cara manusia bukan Fa.
Dengan pemahaman baru ini, saya tidak lagi menjadi marah. Tepatnya,
saya merasa senang bisa menemukan keterikatan saya. Sebagai seorang
praktisi, cara kita membuktikan kebenaran Fa adalah pertama-pertama
berasimiliasi dengan Fa untuk mendapatkan kekuatan besar untuk
merubah lingkungan kita, di mana membuat kita bisa menyelamatkan
mahkluk hidup. Jika kita menemukan lingkungan kita tidak
bersahabat, itu sebenarya adalah refleksi dari kebutuhan kita untuk
meningkatkan karakter kita. Sekali kita meningkatkan karakter
sampai ke tingkat yang benar, lingkungan kita akan otomatis
diluruskan.
Dalam kultivasi Falun Dafa, hal yang paling penting adalah
meningkatkan karakter kita. Ketika saya merenungkan masalah saya
sendiri, penyebab sebenarnya adalah kurangnya peningkatan karakter
saya. Saya adalah seorang praktisi baru karena saya memulai
kulitvasi pada tahap akhir dari pelurusan Fa. Tetapi, saya yakin
bahwa satu-satunya cara adalah melakukan tiga hal dengan baik untuk
meningkatkan karakter kita. Saya yakin telah melakukannya, dan baik
seorang praktisi veteran atau praktisi baru itu sama saja.
Secara proaktif berkultivasi berarti secara aktif berasimiliasi
dengan Fa, dan menolak untuk menerima pengaturan kekuatan lama.
Seseorang juga harus secara aktif menyelamatkan makhluk hidup.
Secara aktif melakukan tidaklah sama dengan bereaksi terhadap
sesuatu, tetapi untuk melenyapkan kejahatan dan membantu Guru dalam
pelurusan Fa sebagai seorang praktisi tanpa penundaan.
Chinese version click here
English
version click here