(Minghui.org)
Kita sering membahas masalah kurangnya koordinasi dan bagaimana
cara melakukan koordinasi lebih baik selama sharing. Setiap kali
saya mendengar percakapan tersebut, saya selalu berpikir: "Tugas
saya hanya mengirim email kepada rekan-rekan praktisi setelah
menyelesaikan pekerjaan saya, jadi masalah koordinasi sudah tidak
ada hubungan lagi dengan saya." Namun, suatu hari, saat mencari ke
dalam, tiba-tiba saya menemukan pikiran egois saya dan
mengakibatkan buruknya koordinasi yang tak terlihat.
Kejadiannya seperti ini:
Saya sedang menghadapi banyak kesulitan di rumah dan mencoba
mencari-cari alasan. Akhirnya, saya menyimpulkan bahwa itu
disebabkan suami saya memiliki mentalitas yang sangat negatif. Saya
pasti tidak bisa melakukan lebih baik lagi. Suatu hari, setelah
saya mengeluh pada suami, saya menyadari ternyata pikiran saya
lebih negatif daripada dia!
Setiap hari, setelah suami pulang ke rumah, saya selalu melihat
kekurangan dan membuat komentar negatif. Saya bertanya pada diri
sendiri, "Mengapa saya tidak bisa melihat kelebihannya?" Ketika
saya mulai memuji dia di dalam hati saya, saya merasakan beban
berat itu menghilang dari hati saya. Saya pun merasa lega.
Keesokan harinya, saat duduk di kantor, saya menatap kolega-kolega
saya di sekitar saya. Ketika melihat mereka lalu-lalang, saya
berpikir: "Orang ini pernah mengintimidasi saya. Dia sangat licik.
Orang itu tidak dapat dipercaya. Orang ini hanya mempedulikan
kariernya sendiri. Orang itu suka mengambil keuntungan atas orang
lain. Orang ini cukup berbakat dan pria yang baik, tapi ia menjadi
aneh sejak dipromosikan dan mulai menekan bawahannya. Orang ini
terlalu emosional dan tak bisa diprediksi. Orang itu selalu
ragu-ragu. Pengawas itu tidak punya bakat tapi kaya. Orang itu ...”
Ketika saya menyadari bahwa otak saya dipenuhi oleh
pemikiran-pemikiran negatif seperti itu terhadap orang lain, saya
merasa terkejut bahwa saya hidup dengan pikiran-pikiran seperti itu
setiap hari!
Beberapa hari kemudian, saya pergi ke kelompok belajar Fa bersama.
Seorang rekan praktisi berbicara. Timbul pikiran saya: "Praktisi
ini selalu mencari keluar saat dia berbagi pengalamannya. Apa yang
salah dengan kultivasinya?" Ketika seorang anggota Himpunan Dafa
berbicara, muncul lagi pikiran negatif saya: “Dia tidak pernah
melihat ke dalam. Kadang-kadang dia agak keras. Dia sering
berbicara tentang pentingnya proyek seolah-olah dialah satu-satunya
orang yang mengetahui hal itu. Siapa sih yang tidak tahu?"
Di dalam kelompok kultivasi yang sakral ini, hati saya hanya terisi
komentar-komentar negatif terhadap rekan-rekan praktisi. Saya
melihat koordinasi buruk yang tak terlihat ini. Hal ini mengerikan
dan sulit dimengerti. Saya telah membuat kesenjangan di dalam hati
saya dengan menolak banyak rekan praktisi. Seperti yang dikatakan
Guru dalam "20 Tahun Berceramah Fa:"
“Satu lagi ialah keterikatan dari hati manusia sendiri. khususnya
adalah konsep yang terbentuk, telah membentuk sebuah cara
pemikiran, itu akan membuat diri sendiri sulit mengenali perwujudan
hati manusia yang tak disadari. Jika tidak dikenali lalu bagaimana
dilepaskan?”
Saya memperoleh Fa pada tahun 2004 dan sungguh-sungguh berkultivasi
pada tahun 2006. Saya baru saja menyadari pikiran manusia saya
setelah berkultivasi selama bertahun-tahun. Pemikiran itu egois dan
menempatkan diri di atas segalanya. Konsep saya adalah standar
dengan cara menilai orang lain. Saya bicara yang merendahkan orang
lain untuk membuktikan kebenaran diri sendiri, mempromosikan diri
sendiri, memuaskan diri sendiri, dan karena itu melindungi diri
sendiri. Kepuasan berbicara dengan merendahkan orang lain adalah
keinginan terdalam hati manusia. Pemikiran manusia muncul di dalam
perasaan dan emosi kepuasan pribadi.
Saya tahu harus mengubah pemikiran saya. Saya memikirkan apa yang
Guru katakan dalam "Siapa Benar Siapa Salah" dalam Hong Yin Volume
III:
“Yang benar adalah dia
Yang salah adalah saya,”
Saya berusaha untuk melihat kekuatan orang lain, mencari ke dalam
dan menemukan kekurangan saya. Saya memulainya di perusahaan saya.
Pertama-tama, saya memikirkan kemampuan kolega tertentu dan
tersenyum padanya meskipun saya memiliki beberapa keluhan padanya.
Menariknya, ia kemudian dipindahkan ke tempat saya. Kami bekerja
sama dengan baik selama beberapa bulan. Setelah saya melihat banyak
hal-hal baik darinya, ia dipromosikan ke departemen lain. Saya
memahami bahwa semuanya merupakan pengaturan Guru. Guru memberikan
satu lingkungan kepada saya untuk melepaskan keterikatan saya
setelah saya memahami masalah ini.
Kemudian, Guru mengatur kesempatan lain bagi saya untuk mengubah
konsep pembuktian kebenaran diri sendiri. Suatu kali, sekitar 20
rekan-kerja China mengadakan pertemuan. Untuk setiap topik yang
kami bahas, saya selalu memberikan pendapatku. Saya berpikir saya
bertanggung jawab atas pekerjaan saya. Namun, saya melihat
ketidaksabaran orang lain. Setelah pertemuan berakhir, saya
berpikir untuk berhenti berbicara untuk menghindari masalah.
Setelah memikirkannya, saya tahu bahwa solusi saya hanya cara
berpikir dari seorang manusia biasa. Sebagai kultivator, saya tidak
seharusnya berpikir dengan cara ini. Apa yang harus saya lakukan?
Di atas bis, ceramah Fa Guru tiba-tiba terngiang-ngiang di telinga
saya. Saya mengerti. Setelah memperoleh kebijaksanaan dari
kultivasi, saya dapat melihat kunci permasalahan dari pekerjaan
biasa. Namun, tak peduli seberapa baik pendapat saya, ini masih
pekerjaan manusia biasa pada tingkat Qi dan partikel. Bukan
apa-apa.
Saya mengubah konsep-konsep saya dan tidak lagi memandang begitu
tinggi pada diri sendiri. Pada pertemuan berikutnya, saya berbicara
lagi, tapi saya tidak berbicara dengan keterikatan untuk
membuktikan diri sendiri. Oleh karena itu, nada saya agak tenang.
Seorang kolega yang sebelumnya frustrasi terhadap atas apa yang
saya katakan memuji saya karena berbicara ringkas dan masukan yang
berharga.
Saya berusaha untuk tetap berpikiran jernih tak peduli apa yang
saya sadari melalui kultivasi atau berapa banyak pujian yang saya
terima. Saya harus selalu menganggap kesadaran saya sebagai sebuah
partikel yang sangat kecil di alam semesta yang sangat besar.
Guru mengatakan di “20 Tahun Berceramah Fa:”
“Saya dahulu pernah membicarakan pada kalian perihal konsepsi
alam semesta, sekian banyak sistem galaksi telah membentuk sebuah
lingkup, lingkup ini adalah yang kita sebut alam semesta kecil.
Beberapa ratus juta alam semesta seperti ini barulah terbentuk
menjadi alam semesta lapis kedua. Hingga terakhir sistem alam
semesta kita ini ada seberapa besar, alam semesta mahabesar dengan
satu triliun lapisan sebut saja sebagai satu lingkup, satu triliun
diurut hingga satu triliun kali triliun, satu triliun kali triliun
ini diumpamakan sebagai satu partikel udara, satu gedung teater
dipenuhi oleh partikel udara semacam ini, begitu banyaknya alam
semesta, juga hanyalah sebuah partikel kecil yang tidak menarik
perhatian pada satu ruang dimensi dalam alam semesta. Di tengah
pelurusan Fa ketika saya mengerjakan hingga terakhir, terlihat
bentuk dari kehidupan juga sudah bukan seperti yang dapat dipahami
oleh kehidupan lingkup bawah, prinsip hukum yang telah membubung
sudah tidak dapat dipahami oleh Dewa tingkat rendah, setibanya
taraf tersebut dan kondisi tersebut, akhirnya saya menemukan ini
masih berupa sebutir debu di dalam alam semesta.”
Saya lebih memikirkan asal dari pikiran negatif saya. Guru berkata
dalam “2o Tahun Berceramah Fa:”
“Khususnya dalam lingkungan seperti di Tiongkok itu, partai
jahat telah menghancurkan kebudayaan tradisional Tiongkok,
seperangkat benda yang dipraktikkan olehnya semua berupa paham
partai jahat, yang disebut sebagai kebudayaan partai. Dengan cara
pemikiran yang dilandasi oleh paham tersebut, memang ada tingkat
kesulitan untuk mengenali kebenaran alam semesta, bahkan tidak
dapat mengenali sejumlah pemikiran dan perilaku yang tidak baik
adalah bertentangan dengan nilai-nilai universal di dunia. Banyak
pemikiran yang tidak baik juga tidak dapat dikenali, lalu
bagaimana? Satu-satunya cara ialah berbuat dengan mengikuti
Dafa.”
Saya tahu bahwa banyak konsep saya berasal dari kebudayaan PKC
jahat. Bahasa PKC yang penuh dengan negatif, garang, jahat dan
kejam.
Ketika saya memperkenalkan Shen Yun, saya sering kehabisan
kata-kata. Namun, penonton Barat memiliki pujian yang sangat
berlimpah. Di sebuah negara yang memiliki keyakinan, kata-kata
pujian terhadap dewa terserap dalam kebudayaan dan kehidupan
sehari-hari mereka. Mereka dengan mudah dapat merasakan bahwa Shen
Yun adalah sebuah seni yang melampaui tingkat manusia dan memiliki
kekuatan istimewa serta bentuk seninya adalah luar biasa. Mereka
secara alami menemukan banyak kata-kata untuk mengungkapkan
perasaan mereka.
Dan bagi kami dari China Daratan? Kami bahkan tidak mengetahui
kata-kata itu untuk memuliakan dewa. Pikiran kami kosong dalam hal
ini. Oleh karena itu, kami tidak dapat menggambarkan keindahan Shen
Yun dengan kata-kata yang jelas. Tim koordinasi Shen Yun di Jepang
meminta kami untuk membaca bagian "Belajar" dari situs web resmi
Shen Yun. Ini adalah pembelajaran yang luar biasa. Selain itu,
menghapal lirik yang dipublikasikan di Hong Yin III, membantu kami
untuk mengatasi kekosongan ini.
Setelah pikiran saya terbuka, saya lebih menyadari. Sekarang saya
dapat melihat lebih mendalam makna yang Guru katakan di Zhuan
Falun, ”Saya beri tahu anda sebuah prinsip sejati, proses Xiulian
seutuhnya yang dialami seseorang adalah suatu proses yang
terus-menerus menyingkirkan keterikatan hatinya.”
Chinese
version click here
English
version click here