(Minghui.org)
Salam kepada Guru! Salam kepada rekan-rekan praktisi!
Saya adalah praktisi Dafa dari China daratan, berusia 72 tahun.
Sebelumnya saya buta huruf, namun kekuatan Dafa telah membuat saya
lebih bijaksana dan membantu saya untuk berbagi pengalaman. Selama
lima tahun di mana Guru telah diperlakukan tidak adil, Dafa telah
mengalami cobaan, serta praktisi Dafa mengalami penganiayaan, saya
membuktikan kebenaran Dafa dengan keberanian. Saya dapat mengingat
pengalaman tersebut dengan jelas seperti baru terjadi kemarin, dan
sekarang saya berharap dapat berbagi pengalaman dengan Guru serta
rekan-rekan praktisi.
1. Kesehatanku Meningkat
Pesat Setelah Berlatih Falun Dafa
Sebelumnya, saya menderita radang ginjal dan gangguan pencernaan
selama lebih dari 30 tahun. Penyakit glaukoma yang saya derita juga
sangat serius, sehingga mata kiri hampir buta. Kondisi saya antara
hidup dan mati dalam periode yang lama, serta menghabiskan banyak
uang untuk pengobatan tanpa ada kemajuan. Beruntung, saat musim
semi 1996, saya bertemu dengan Falun Dafa. Dalam waktu singkat,
saya mengumpulkan seluruh obat serta jarum suntik ke dalam satu
keranjang dan membuangnya. Seperti yang diduga, semua penyakit
kronis yang telah menyiksaku selama puluhan tahun menghilang secara
tuntas. Saya lupa bagaimana rasanya menjadi sehat seutuhnya, dan
semua orang yang bertemu saya mengatakan, sejak berlatih Falun
Dafa, saya menjadi seperti orang baru. Saya sungguh berterima kasih
kepada Guru dan Dafa atas pemberian kesempatan hidup kedua ini,
sehingga saya memutuskan untuk teguh berkultivasi walaupun banyak
rintangan. Ketika keinginan tersebut diutarakan, Guru membantu saya
baik dalam jiwa dan raga. Dengan cepat saya dapat membaca dan
menulis. Melalui belajar Fa yang lebih mendalam, saya secara
bertahap menyadari beberapa prinsip hukum alam semesta, dan hati
dipenuhi dengan kegembiraan. Saya berlatih dan belajar Fa dengan
tekun. Selama masa kultivasi pribadi, saya belajar dan dengan penuh
semangat menghafal Fa, berlatih dengan rajin, serta menulis sebuah
buku tentang Dafa. Ini meletakkan dasar yang kukuh bagi kultivasiku
di masa Pelurusan Fa.
2. Membuktikan Kebenaran Dafa dan Mengalami
Penganiayaan
Pada Juli 1999, awan gelap menutupi China di mana penganiayaan
dimulai. Pembina di tempat latihan kami ditahan. Pada tanggal 22
Juli, kami pergi ke kantor pemerintahan provinsi, menghimbau bagi
pembebasan semua pembina. Sebagai akibatnya, kami ditahan satu
malam, dan dipaksa menonton video yang memfitnah Guru.
Sore hari, 25 Desember, beberapa rekan praktisi termasuk saya
berlatih Gong di alun-alun setempat untuk membuktikan kebenaran
Dafa. Petugas dari kepolisian kabupaten menahan, memukul dan
menyiksa kami selama interogasi di kantor polisi. Tengah malam,
beberapa lusin dari kami ditahan dalam satu sel. Karena cuaca
dingin dan kekurangan selimut, kami berkerumun untuk saling
menghangatkan. Kami mengalami berbagai penyiksaan di sana.
Misalnya, walaupun bubur kami dibuat dari sisa nasi yang diambil
dari panci yang berbau busuk kotoran narapidana, kami masih dipaksa
untuk membayar 30 yuan sehari untuk makanan. Para penganiaya secara
ilegal menginterogasi kami dan memaksa kami untuk menulis
“pernyataan jaminan,” melepaskan latihan Falun Dafa. Namun, hanya
satu praktisi tua yang ketakutan hingga melepaskan latihan dan
kemudian dibebaskan. Sebelas lainnya menegaskan, mereka akan terus
tekun berlatih. Akibatnya, kami ditahan secara ilegal selama dua
minggu dan setiap orang didenda sebesar 1.000 hingga 3.000
yuan.
Setelah saya dibebaskan dan kembali ke tempat kerja, staf kantor
memberitahu saya, bahwa berlatih Falun Gong tidak diijinkan bagi
anggota Partai Komunis, dan bertanya apakah saya akan melanjutkan
latihan. Saya menjawab pasti akan terus berlatih, karena Falun Gong
membuat orang-orang menjadi lebih belas kasih, lebih sehat.
Akibatnya, saya kehilangan keanggotaan partai yang telah saya
pegang selama 40 tahun.
Tanggal 8 Januari 2002, empat orang dari kami, para praktisi lanjut
usia sepakat untuk pergi memohon di Beijing. Walaupun cuaca dingin
dan hujan, tidak ada apa pun yang dapat merintangi kebulatan tekad
kami untuk membuktikan kebenaran Fa. Kami naik bus ke kota Wuhan
dan kemudian membeli karcis kereta api ke Beijing pada pukul 5
sore. Namun, setengah jam sebelum naik kereta, petugas polisi
berpakaian sipil menahan dan merampas tiket kami. Walaupun mereka
memaksa untuk mengetahui tujuan kami ke Beijing, kami tidak
bekerjasama dengan mereka. Belakangan mereka mengenali aksen kami,
lalu memanggil polisi dari area kami, yang mengenal kami, dan
mereka mulai memukul, menendang kami dengan keras sehingga hidung
bersimbah darah dan wajah membengkak. Setelah itu kami diborgol,
diseret ke mobil polisi, dan dibawa pulang ke pusat tahanan
setempat, di mana kami tiba menjelang tengah malam. Seorang polisi
jahat tidak melihat orang lain di sekelilingnya, ia memeras 680
yuan dari kami dan pergi dengan angkuhnya.
Sebelum dua konferensi Partai Komunis China tahun lalu, saya
mendengar berita tentang rencana polisi untuk menculik praktisi
Dafa pada saat mereka pergi memohon di Beijing. Malam berikutnya
saya bermimpi melihat lubang hitam, di mana ada dua ular hitam yang
bekerjasama dengan tiga orang. Pada saat itu saya terkejut melihat
ular itu tidak menggigit orang-orang tersebut. Pukul 4 sore tiga
hari kemudian, lima petugas dari kantor polisi mendatangi rumah
saya. Melihat pakaian mereka dan suasananya, saya menyadari
situasinya mirip dengan mimpi saya. Dua ular ternyata orang jahat
dari kantor kepolisian, sementara tiga orang lainnya adalah para
penjaga dari tiga unit yang bekerjasama dengan polisi untuk
menangkap saya. Saya segera memancarkan pikiran lurus untuk
membasmi kejahatan dan menolak untuk membuka pintu. Setelah
beberapa saat mereka pergi.
Ketika putriku pulang kerja, saya menceritakan apa yang telah
terjadi. Ia berkata, “Jangan khawatir. Kita akan memadamkan lampu
malam ini dan besok saya bawa ibu ke daerah pedesaan untuk
bersembunyi.” Malam berikutnya, masih belum puas, lima orang jahat
itu membuat masalah dengan putriku. Mereka berkata, pemerintah
pusat bermaksud menyelenggarakan dua konferensi politik utama dan
hendak berbicara dengan saya. Mereka mengancam putriku, bila tidak
menceritakan keberadaanku, ia akan kehilangan pekerjaannya. Putriku
menjawab dengan tegas, “Bagaimana kalian memecat saya dari
pekerjaan? Ibu saya memiliki kebebasan pribadi dan kebebasan
berkeyakinan. Falun Gong mengajarkan orang-orang menjadi baik dan
sehat, bagaimana hal tersebut dapat melanggar hukum? Kalian lebih
baik berhenti mempersulit ibu saya.” Polisi sedikit merubah
sikapnya, berkata, mereka bukan datang untuk menangkap saya tetapi
berbicara tentang apakah saya berencana pergi ke Beijing untuk
memohon, yang sebaiknya tidak saya lakukan. Walaupun demikian
mereka masih tidak mau menyerah, dan kembali secara diam-diam di
hari berikutnya. Karena saat itu gelap dan hujan, mereka salah
masuk pintu, dan kami dapat pergi tanpa diketahui.
Bulan November tahun lalu, saya bersama seorang praktisi lainnya
mengadakan konferensi berbagi pengalaman dengan lebih dari empat
puluh peserta. Polisi kemudian datang untuk menahanku, mengatakan
ada seseorang telah melaporkan bahwa kami menyelenggarakan
konferensi dengan saya sebagai panitia. Pada hari ketika mereka
datang, saya pergi tiga puluh menit sebelum mereka tiba pada pukul
11:30. Mereka memanggil dari pintu gerbang luar, sementara putri
dan keponakan saya berada di dalam. Melihat kedatangan polisi,
mereka menolak untuk membuka pintu. Putriku bergegas mencari saya
dan menjelaskan apa yang terjadi. Ia memberitahu saya agar tidak
pulang ke rumah dulu, khawatir polisi datang kembali. Sebenarnya,
pada hari itu mereka datang tiga kali, sehingga saya terpaksa tidak
pulang ke rumah untuk beberapa waktu.
3. Klarifikasi Fakta Kebenaran Falun Dafa untuk
Menyelamatkan Makhluk Hidup
Antara Juni 1999 dan Agustus 2002, saya menulis banyak surat.
Tanggal 13 Juni 1999, Guru menyatakan dalam artikel
“Stabilitas,”
“Para praktisi boleh berdasarkan apa yang diketahui pasti tentang daerah bersangkutan atau instansi bersangkutan, yang secara langsung atau dalam bentuk lain mengganggu dan mengacau praktisi Falun Gong berlatih Gong, hingga situasi dimana ada beberapa orang menggunakan kekuasaan di tangannya mencetuskan peristiwa Falun Gong, membuat massa rakyat beroposisi dengan pemerintah, mengambil kesempatan untuk mengeruk kapital politik, masalah tersebut dapat direfleksikan melalui jalur resmi ke berbagai tingkat pemerintahan atau pimpinan negara.” (“Petunjuk Penting untuk Gigih Maju II”).
Ini menginspirasi saya untuk
menulis lebih banyak surat kepada para pemimpin komite tingkat
kabupaten untuk membuktikan kebenaran Dafa dan mengklarifikasi
fakta.
Pada awalnya, saya menghadapi banyak kendala, terutama masalah umum
seperti sudah lanjut usia dan buta huruf. Mungkin Guru mengamati
pikiranku, ketika saya bermeditasi di malam hari, foto Guru
bersinar keemasan muncul di kiri depan sambil tersenyum. Saya
menyadari, Guru sedang memberi semangat karena pikiranku lurus,
maka saya putuskan untuk meneruskannya. Hari berikutnya saya mulai
menulis naskah surat untuk komite kabupaten, pemerintahan
kabupaten, Kongres Rakyat, dan Komite Penasihat Politik Rakyat.
Setelah menulis, saya bertukar pikiran dengan rekan praktisi, dan
memohon mereka untuk memperbaiki sebelum dikirim. Setelah itu, saya
segera menulis sepucuk surat kepada Perdana Menteri Zhu Rongji.
Tindakan saya mendorong praktisi lain susul-menyusul untuk menulis
surat demi membuktikan kebenaran Dafa. Kemudian, para praktisi yang
pergi menghimbau ke Beijing, menyalin surat tersebut dan
mengedarkannya di Kota Wuhan, Shijiazhuang, Handan, dan bahkan di
Beijing.
Ketika saya berkunjung ke rumah seorang rekan praktisi untuk
memperbaiki surat saya untuk ketiga kalinya, ia sedang tidak di
rumah. Tanpa menyadari, saya meminta bantuan seorang praktisi muda.
Ia berkata tidak tahu harus bagaimana, tetapi saya masih tetap
tidak menyadari. Kemudian saya mendengar suara Guru di telinga,
“Anda sebaiknya memperbaikinya sendiri.” Saya merasa gembira dan
malu karena menyadari bahwa saya seharusnya tidak mengandalkan
rekan-rekan praktisi, mereka memiliki pekerjaan masing-masing yang
harus dilakukan. Setelah itu, saya mulai menulis dan memperbaiki
surat-surat itu sendiri, dan segera hal tersebut tidak lagi sukar
seperti sebelumnya. Kemudian, saya mengambil pena dan berpikir
bagaimana harus menulis, sebuah keajaiban terjadi - seluruh artikel
muncul di otakku, sehingga saya menyalin sebaris demi sebaris.
Bahkan kualitas tulisan tanganku meningkat pesat. Kadang-kadang
Guru mengajarkan kata-kata baru dan bagaimana menggunakan tanda
baca. Karena pikiranku cepat dan saya dapat menulis dengan cepat,
saya lupa bahwa saya sebelumnya adalah buta huruf. Saya menyadari,
kebijaksanaan ini diberikan oleh Guru dan Guru berada di sisiku
ketika saya menulis. Saya terus menulis surat kepada para pemimpin
di berbagai tingkat, perusahaan, kantor pemerintahan, sekolah,
kantor polisi, dan juga membantu rekan-rekan praktisi untuk
menulis. Ketika saya tunjukkan surat-suratku kepada keluarga,
mereka semua berkata: “Ini ajaib bahwa Anda dapat menulis begitu
baik.” Saya sambil tersenyum berkata, “Ini berkat kekuatan Dafa dan
bantuan Guru.”
Tahap kedua, sejak Agustus 2002 hingga sekarang, saya melakukan
klarifikasi fakta secara langsung. Tanggal 21 Agustus 2002, Guru
mengatakan agar kita bergegas dan memberitahu orang-orang tentang
fakta kebenaran. Saya memahami, hal yang terpenting adalah
menyelamatkan makhluk hidup, jadi saya membuat jadwal untuk
klarifikasi fakta kemana pun saya pergi. Saya berbicara mulai dari
kota hingga ke pedesaan. Pada Juni tahun lalu di hari yang amat
panas, saya memakai topi, membawa handuk dan air, mengunjungi
seorang teman yang ketika muda sering naik gunung bersamanya.
Sekarang kami berdua sudah berusia lebih dari 70 tahun, dan tidak
pernah berjumpa lebih dari beberapa puluh tahun, sehingga sulit
saling mengenali. Ketika ia mendengar fakta kebenaran tentang Dafa,
ia menangis dan berkata dengan semangat, “Kamu sudah begitu tua
tapi berjalan sangat jauh di bawah panas terik matahari untuk
memberitakan kebenaran Dafa. Saya sungguh berterima kasih kepadamu.
Kami telah tertipu oleh kebohongan-kebohongan melalui siaran TV
selama bertahun-tahun, dan telah mengikuti TV untuk memfitnah Dafa.
Tidak heran, mata saya sakit selama bertahun-tahun. Kami tidak akan
pernah percaya kebohongannya lagi dan akan mengingat Falun Dafa
adalah baik!”
Putra kolegaku bekerja di luar negeri dengan bayaran tinggi setelah
lulus dari universitas. Ketika ia dan suaminya melihat banyak
musibah di luar negeri di siaran TV, mereka selalu mengkhawatirkan
keselamatan putranya dan memohon Tuhan agar memberkatinya setiap
hari. Saya katakan padanya tentang fakta penganiayaan dan bagaimana
Dafa akan membawa kebahagiaan dan kemulian bagi manusia, dan
menyarankannya agar menulis kepada putranya, katakan bahwa
seseorang akan memiliki keberuntungan dan terhindar dari berbagai
kemalangan dengan mengucapkan “Falun Dafa Hao (baik).” Pasangan
lanjut usia itu merasa sangat berterimakasih setelah mendengar
berita kebenaran ini.
Seorang pria berusia 86 tahun merasa gelisah ketika saya
memberitahukannya tentang fakta Dafa. Ia berkata dengan cemas,
“Saya telah melakukan kesalahan dengan membakar buku Zhuan Falun.
Apa yang harus saya lakukan sekarang?” Saya merasa sedih dan
bertanya, “Bagaimana Anda dapat membakar buku dari langit?” Ia
menjawab, “Ketika Dafa tersebar luas, seseorang memberi saya buku
Zhuan Falun. Karena saya dapat menyembuhkan penyakit ringan, saya
berusaha untuk menemukan kesalahan buku tersebut. Kemudian
penganiayaan dimulai, saya melihat praktisi Falun Gong ditahan, dan
saya menjadi begitu ketakutan, sehingga saya bakar buku itu. Segera
setelah kejadian itu, putraku yang berusia 62 tahun dipukuli hingga
tewas oleh seseorang, serta banyak penyakit yang kambuh. Apakah
karena saya telah membakar buku itu?” Karena ia menunjukkan rasa
penyesalan dan berdoa mohon ampun, saya berkata dengan belas kasih,
“Sebagai praktisi Dafa, saya bertanggung jawab terhadap Anda, jadi
saya harus memberitahu Anda, bahwa Dafa berbelas kasih kepada semua
makhluk hidup dan juga khidmat. Tidak peduli siapa yang telah
melakukan kejahatan terhadap Dafa, ia harus membayarnya. Zhuan
Falun adalah hukum alam semesta dan menyelamatkan makhluk hidup.
Apakah Anda telah merusaknya dengan niat atau pun tidak, itu
terhitung sebagai satu kesalahan. Beruntung Anda telah
mengutarakannya jadi Anda mungkin memiliki kesempatan untuk
memperbaikinya.”
Benar-benar setelah mendengar fakta tentang Dafa, orang tua itu
mendesak untuk memberi salam kepada Guru dengan merapatkan telapak
tangan di depan dada dan berkata dengan keras “Falun Dafa Hao, Guru
Li adalah baik.” Tidak lama kemudian, penyakit-penyakitnya hilang
dan ia menjadi sehat berseri-seri. Ia memberitahu orang-orang yang
ditemuinya tentang pengalaman pribadinya yang memperoleh manfaat
baik jiwa dan raga dari Dafa, serta seseorang akan memperoleh
manfaat dengan mengucapkan keras-keras “Falun Dafa Hao.” Karena ia
telah lanjut usia dan dalam kondisi sehat, semua orang
memercayainya.
Banyak kasus seperti ini. Banyak orang rbebas dari penyakit setelah
mengetahui fakta kebenaran melalui klarifikasi langsung. Mereka
menelepon ke rumah untuk berterima kasih, serta beberapa orang
meminjam buku-buku Dafa dari saya. Saya memahami hal ini bukanlah
karena kemampuan saya, tetapi karena belas kasih Guru.
4. Menganggap Fa sebagai Guru untuk Membantu Rekan-rekan
Praktisi
Guru berkata dalam artikel “Melangkah Menuju Kesempurnaan,”
“Walaupun begitu, dalam kondisi banyak pengikut sejati mengalami kesulitan yang serius, waktu penyelesaian sekali lagi diperpanjang, menunggu orang-orang tersebut mengenali keterikatan dasar dirinya, sebab banyak diantaranya adalah orang yang memang mempunyai takdir pertemuan, lagipula ada harapan mencapai kesempurnaan.” (“Petunjuk Penting untuk Gigih Maju II”).
Penganiayaan sedemikian parah di
kabupaten kami. Pada awalnya, para pembina ditahan, beberapa rekan
praktisi terpaksa meninggalkan rumah dan berkelana dari satu tempat
ke tempat lain untuk menghindari penganiayaan, ada praktisi yang
tidak keluar rumah. Ketika penganiayaan makin merajalela, beberapa
praktisi tidak menyikapi dengan baik karena rasa takut dan
khawatir. Akibatnya, kondisi seluruh kabupaten kami tidaklah
terlalu baik. Bertujuan untuk merubah situasi, saya berbagi
pemikiran dengan praktisi lain dan memutuskan untuk membantu para
praktisi yang telah jatuh agar meningkat di dalam Fa, demi
mengurangi kerugian bagi Dafa serta memperkuat pikiran lurus
mereka, dan pada akhirnya mencapai peningkatan secara menyeluruh
serta mengejar ketinggalan kami dalam proses Pelurusan Fa
Guru.
Kami menelepon mereka yang diliputi rasa takut dan bersembunyi di
rumah, untuk bertukar pemahaman. Bagi mereka yang tidak melangkah
keluar, kami mengadakan konferensi Fa untuk berbagi pengalaman dan
mengenali kekurangan diri sendiri. Hal tersebut sangatlah
bermanfaat. Ada pasangan usia lanjut yang sebelumnya adalah
praktisi. Sang suami telah pensiun sementara istrinya buta huruf,
sehingga ia mulai mengajar istrinya untuk membaca dan menulis.
Mereka belajar Fa, latihan Gong dan berkultivasi dengan gigih.
Setelah penganiayaan dimulai, sang suami ketakutan. Unit kerjanya
bekerjasama dengan kejahatan untuk memaksanya menyerahkan semua
buku-buku Dafa dan foto Guru. Mereka menghancurkan semua materi ini
dan mengancamnya, menyuruhnya melepaskan latihan. Dalam
penderitaan, ia begitu ketakutan untuk berbicara, maupun
menghubungi praktisi lain, bahkan untuk mengajar istrinya membaca.
Ia telah jatuh dari jalur kultivasi. Istrinya menjadi khawatir,
bagaimana ia dapat belajar Fa tanpa bimbingan suaminya, dan
memandangi foto Guru di dinding sambil menangis, “Guru, apa arti
semua ini?”
Gangguan dari unit kerja suaminya, kesalahpahaman anak-anaknya
terhadap Dafa, celaan dari rekan kerja, serta tekanan luar
membebani wanita tua itu. Hampir dia tidak dapat menanggungnya.
Meskipun berbahaya, saya sering mengunjunginya untuk membantu dan
memberinya semangat. “Tidak perlu takut karena Fa dan Guru
bersamamu. Sepanjang kamu memperlakukan diri sendiri sebagai
kultivator dan selalu percaya pada Guru dan Fa tanpa goyah, kamu
dapat melewati setiap cobaan.” Setelah dua tahun usaha yang
terus-menerus, wanita itu dapat melewati cobaan besar. Suaminya
juga menjadi sadar akan kesalahannya. Mereka berdua sekarang
melakukan tiga hal dengan baik dan mengikuti permintaan Guru.
Seorang pembina telah mencurahkan banyak usaha besar dalam
menyebarkan materi Dafa sebelum penganiayaan. Pada saat
penganiayaan dimulai, ia dimasukkan ke dalam penjara. Karena
penganiayaan demikian berat, ia menjadi takut dan kemudian pindah
ke tempat yang jauh untuk melakukan usaha dagang. Usaha tersebut
membuatnya sangat sibuk sehingga ia berhenti belajar Fa dan
berlatih Gong. Saya sering merasa khawatir terhadapnya. Segera
setelah Guru mempublikasikan artikel “Saran,” saya memahami bahwa
Guru tidak ingin meninggalkan seorang pengikut pun, dan saya harus
menolongnya, sehingga saya pergi mengunjunginya dengan membawa
artikel tersebut. Setelah bertanya sana sini, akhirnya saya
berhasil menemukannya dan merasa sangat bergembira dan memberinya
artikel tersebut. Ia terus bercucuran air mata setelah membacanya,
dan berkata penuh penyesalan, “Guru masih menunggu saya untuk
menyusul ketinggalan.” Saya menjawabnya, “Guru terlalu belas kasih
untuk meninggalkan seorang pengikut pun. Kamu telah mengalami
banyak kesusahan ketika Dafa tersebar dimana-mana, tetapi setelah
penganiayaan dimulai, kamu pergi dengan berbagai alasan. Saya
datang ke sini beberapa kali, membantumu untuk memahami agar tidak
jatuh, karena Fa sungguh sulit diperoleh.” Ia segera berkata, “Saya
harus kembali berkultivasi.”
Seorang praktisi lainnya telah berlatih selama beberapa tahun,
tetapi ia tidak belajar Fa secara mendalam dan kualitas
kesadarannya rendah. Setelah penganiayaan dimulai, ia melihat
pelaku kejahatan menyita dan menghancurkan buku-buku Dafa di
seluruh negeri, sehingga ia berhenti berkultivasi. Setelah selang
waktu yang panjang, ia datang mengunjungiku dan menjelaskan
keadaannya, bertanya, apakah saya masih berlatih. Saya katakana
masih terus berkultivasi dan untuk membantunya saya membuka halaman
Zhuan Falun, dimana Guru berkata,
“Justru dalam keadaan ada gangguan iblis baru dapat mencerminkan apakah anda dapat atau tidak meneruskan kultivasi, apakah anda dapat atau tidak sungguh-sungguh Wu (sadar) akan Dao, apakah anda dapat atau tidak mengalami gangguan, dapat atau tidak bertahan pada satu aliran Fa ini. Bagai ombak mendulang emas, Xiulian memang seperti ini, yang tertinggal barulah merupakan emas yang tulen.”
Melalui belajar Fa dan tukar
pendapat, ia menyadari bahwa dirinya telah tertinggal dalam
kultivasi! Sekarang kami selalu belajar Fa bersama dan pemahamannya
secara bertahap meningkat.
Walaupun waktu terbatas, kami mencapai hasil yang baik selama
beberapa tahun terakhir di dalam lingkungan yang penuh kejahatan,
dengan mengadakan konferensi-konferensi Fa untuk membantu para
praktisi yang tidak gigih maju. Setiap kali sebelum konferensi
berlangsung, kami membuat pengaturan yang teliti untuk memastikan
keberhasilan konferensi tersebut dan keamanan para peserta. Setiap
konferensi, selalu ada beberapa praktisi yang menyadari kekurangan
mereka dan memperbaikinya. Guru mengajar kita di dalam “Ceramah Fa
pada Konferensi Fa Chicago tahun 2004”:
“Masih ada orang-orang dari bagian ini terus saja belum melangkah keluar, bersembunyi di rumah membaca buku, masih mencari alasan, pada hakikatnya adalah perasaan takut yang berefek di hatinya. Saya juga mengharapkan pengikut Dafa lainnya di daratan Tiongkok bantulah orang-orang ini, suruh mereka melangkah keluar melakukan hal yang seharusnya dilakukan oleh pengikut Dafa.”
Saya gembira setelah membaca ini,
karena saya telah melakukan apa yang seharusnya saya lakukan.
Semua yang saya lakukan di dalam kultivasi Pelurusan Fa adalah
berkat keagungan Dafa dan belas kasih Guru. Saya merasa masih
banyak yang harus dilakukan. Melihat kembali lima tahun terakhir
yang penuh cobaan dan penderitaan ini, saya menyadari bahwa saya
telah maju selangkah demi selangkah di bawah perlindungan Guru.
Sebagai seorang wanita tua berusia 70 tahun yang sebelumnya
berpenyakitan, saya merasa mendapat kehormatan besar diijinkan Guru
menjadi pengikut Dafa pada masa Pelurusan Fa, dan saya
sungguh-sungguh menghargai kesempatan ini yang begitu sulit
diperoleh.
Akhirnya saya ingin berbagi cerita mengenai bagaimana Guru telah
melindungi saya dan rekan praktisi lainnya.
Di Januari 2003, saya berpartisipasi pada konferensi Fa yang
diadakan di lantai dua rumah seorang rekan praktisi bersama
praktisi lama dari dua kabupaten dan kota yang berlainan. Pukul 10
malam kami mengetahui, bahwa kami sudah dikepung oleh polisi,
tetapi tidak ada seorang pun dari kami yang ketakutan. Kami semua
memancarkan pikiran lurus untuk membasmi kejahatan. Kemudian polisi
menyerbu masuk untuk memukul dan menangkap kami, tetapi semua orang
menyelinap pergi untuk menghindari kejahatan. Sesaat kemudian, saya
dipukul hingga jatuh ke lantai tetapi ketika saya bangun untuk
melarikan diri dengan cara meloncat dari gedung, Guru menyuruh saya
untuk berbaring, jadi saya lakukan.
Polisi melanjutkan pencarian ke tingkat atas dan bawah tetapi tidak
menemukan saya. Kemudian seorang polisi tua naik ke tingkat atas
dan meminta saya untuk ikut dengannya. Saya memancarkan pikiran
lurus dan menolak untuk bekerjasama. Ia mengatakan, “Anda sudah
begitu tua. Apa yang terjadi?” Saya mengatakan bahwa polisi telah
memukul saya dan saya tidak dapat bergerak. Ia mengangkat saya ke
atas ranjang dan segera meninggalkan saya. Saya segera berdiri,
ketika seorang praktisi cilik berusia 7 tahun naik ke atas untuk
memberitahu saya, bahwa mereka telah pergi dan saya sebaiknya
segera turun. Sebelum keluar pintu, beberapa polisi balik kembali
membawa lampu sorot, khusus mencari saya, dengan cepat saya masuk
ke kamar mandi. Saya mendengar seseorang berkata, “Ia barusan
terbaring di ranjang. Bagaimana bisa menghilang begitu cepat?”
Setelah mereka pergi, praktisi cilik memberitahu saya lagi, “Cepat
pergi sekarang.” Saya bertanya, “Ke arah mana saya harus pergi?” Ia
berkata bahwa saya harus pergi ke sisi kebun sayur, jadi saya
melangkah di dalam kegelapan hingga melewati setumpuk jerami.
Praktisi lainnya menyelinap keluar dan menunjukkan jalan. Saya
tahu, ini adalah pengaturan Guru kita yang belas kasih untuk
membantu saya keluar dari bahaya dengan selamat.
Terima kasih kepada Guru! Terima kasih kepada rekan-rekan
praktisi!
Sumber: Compassion Overcome Evil (Belas Kasih Mengalahkan
Kejahatan)