Seorang praktisi lokal, Wu Yanxia
telah mengklarifikasi fakta kebenaran di Chinatown Toronto selama
sebelas tahun terakhir ini. Sebagai seorang kultivator, Wu secara
alami memancarkan kebaikan hati dan kedamaian, serta telah banyak
berteman di komunitas setempat. Dia berkata, “Sebuah senyuman ramah
dapat memperpendek jarak diantara dua orang dan melenyapkan
permusuhan pada orang lain. Ketika saya membantu orang-orang dengan
kereta dorong bayi atau orang tua dengan membukakan pintu bagi
mereka, saya mampu mencairkan sikap acuh mereka. Ketika saya dengan
hangat memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkannya, saya
dapat menyingkirkan kekakuan dan ekspresi wajah kebingungan
mereka.
Selama sebelas tahun ini, Wu
melihat perubahan secara bertahap dari sikap orang-orang Tionghoa
terhadap Falun Gong. Dia juga melihat banyak orang baik yang
mendukung Falun Gong. Wu berkata, “Saya merasakan perubahan dengan
melihat pada ekspesi wajah orang-orang. Ada yang tersenyum pada
saya atau memberi salam pada saya, ada yang menyampaikan beberapa
kata untuk memberi dukungan atau semangat kepada saya.”
Pemilik Apotik – dari Sikap Bermusuhan Menjadi Ramah
Poster-poster informasi Falun Gong diletakkan di sebelah sebuah
apotik. Ketika Wu Yanxian pertama kali datang ke sini, praktisi
lain berkata bahwa pemilik apotik sangat tidak bersahabat terhadap
praktisi. Setiap hari, dia akan berjalan melewati poster-poster itu
dengan terburu-buru, dengan sikap permusuhan terpancar dari
matanya. Wu ingin berbicara dengan pemilik apotik itu, namun tidak
punya kesempatan untuk melakukannya.
Bilamana pemilik apotik berjalan melewati Wu, Wu akan berkata
padanya, “Apakah Anda tahu apa yang sedang terjadi di China, tanah
yang kita cintai? Mohon pelajari materi informasi,” atau “Apakah
Anda tahu mengapa kami berdiri di sini? Mohon pelajari materi
informasi dan Anda akan memahaminya.”
Dua hari, satu bulan, dan dua bulan berlalu… Wu berkata, “Meskipun
kita bersebelahan, hati kita terpisah sangat jauh.”
Suatu malam di musim dingin, turun salju lebat. Keesokan harinya
ketika Wu menyiapkan poster, salju telah sangat mengeras karena
terinjak oleh para penjalan kaki. Wu menghampiri apotik dan
bertanya pada pemilik apotik, “Bolehkan saya meminjam sekop salju?
Sekop kami rusak.”
Pemilik apotik setuju untuk meminjamkan sekop salju. Wu berterima
kasih dan membersihkan salju di sekitar poster, termasuk di sekitar
depan farmasi. Dia lalu membeli sekantung garam dari supermarket
dan menyebarkan garam ke tanah untuk mencegah terbentuk es.
Wu membersihkan sekop tersebut, dan mengembalikan kepada
pemiliknya. Pemilik tersenyum untuk pertama kalinya. Wu mengingat,
“Pemilik apotik itu memiliki senyum yang cerah. Dia berterima kasih
pada saya dan bertanya dengan penuh perhatian, “Tangan Anda dingin
dan merah. Mengapa tidak menggunakan sarung tangan?”
“Sejak itu, ketika pemilik apotik berjalan melewati poster, dia
akan melihat poster dan tersenyum pada kami.” Wu melanjutkan,
“Suatu ketika saya berlari menghampiri dia di stasiun kereta bawah
tanah. Dia menyalami saya seakan teman lamanya. Ketika dia
mengetahui bahwa saya bekerja di malam hari dan mengklarifikasi
fakta di siang hari, dia memberitahu saya untuk menjaga diri
baik-baik.”
Pemilik Toko Pangan Membantu Mengawasi Poster
Informasi
Di sana terdapat sebuah toko pangan di dekat pemsangan poster
informasi. Setiap kali pemilik toko pangan melihat poster, dia akan
sangat tidak senang dan mengomel. Suatu hari Wu dengan ramah
berkata kepadanya, “Silahkan beritahu kami jika Anda punya
pemikiran atau pendapat. Marah tidak baik bagi kesehatan Anda.”
Pemilik toko itu dengan marah menunjukkan pada sebuah foto dan
berkata, “Lihat foto ini! Sangat berdarah! Tidakkah kamu pikir itu
tidak enak dipandang dan tidak menarik?”
Wu menjawab, “Tapi itu adalah kenyataan…” Pemilik toko menyela dan
berkata, ”Baiklah, baiklah. Saya tidak ingin mendengar kamu lagi.”
Dia lalu pergi menjauh.
Pada kejadian yang lain, pemilik toko dengan marah menunjuk poster
dan mengomel, “Saya tidak paham mengapa kalian memperlihatkan
berita negatif ini kepada orang luar. Mengapa kalian
membanggakannya? Tidakkah kalian memiliki rasa malu? Kita semua
adalah orang Tionghoa, jadi mengapa kalian melakukan hal
ini?”
Wu Yanxia memahami perhatiannya, jadi dia berkata padanya: “Anda
benar. Orang Tionghoa suka menyelamatkan muka. Kita lebih baik
kelaparan dan menawarkan makanan yang baik kepada tamu kita. Tidak
peduli betapa banyak kami dipersalahkan, kami tetap akan
memperlihatkan senyuman kepada orang lain. Apakah Anda benar-benar
berpikir kami menyukai foto-foto ini? Bukankah Anda berpikir
kita lebih baik memperlihatkan hal-hal yang dari negara kita yang
dapat kita banggakan kepada orang luar? Apakah Anda tahu bahwa
sangat banyak orang-orang telah ditangkap, dihukum, dan dianiaya
karena mereka berbicara tentang kebenaran kepada pemerintah? Apakah
Anda tahu bahwa kerabat saya dipenjara karena dia tidak ingin
berbohong kepada orang-orang? Kami sedang dianiaya karena berusaha
untuk menjadi orang baik, dan dipenjara karena berbicara kebenaran.
Apakah Anda pikir itu adil? Akankah suatu negara mempunyai suatu
harapan jika pemerintahnya menyensor kebenaran dan menganiaya
orang-orang baik?”
Wu melanjutkan, “Kemudian saya menangis tersedu-sedu dan tidak
dapat berbicara lagi. Pemilik yang pada awalnya sangat marah, lalu
wajahnya berubah menjadi merah. Kemudian dia menenangkan diri dan
berkata dengan nada rendah, ‘Saya tahu. Saya tahu apa yang PKC
telah lakukan, namun saya hanya merasa tidak nyaman ketika melihat
foto-foto ini.’ Kemudian ketika dia berjalan melewati poster
informasi, dia akan mengembangkan senyuman.”
Suatu malam, Wu berada di poster informasi sampai larut malam.
Tidak seorangpun yang datang untuk menggantikannya. Dia tidak
memiliki ponsel atau nomor telepon koordinator. Dia melihat pemilik
toko pangan dan menceritakan situasinya. Pemilik toko bertanya
apakah ada uang di dalam kotak materi itu. Dia menjawab, “Tidak
ada.” Kemudian pemilik toko berkata, “Saya akan mengawasi tempat
ini untuk Anda. Anda pergi meneleponlah.” Wu mencari di kantungnya
namun tidak menemukan dompet. Pemilik toko memberinya koin. Dengan
koin itu, Wu menelepon keluarganya dan meminta mereka menghubungi
koordinator. Pemilik toko tidak pergi dari tempat itu hingga Wu
selesai menelepon.
Wu berkata, “Sejak itu, setiap tahun ketika Shen Yun Performing
Arts tampil di Toronto, saya akan menempelkan poster di depan
tokonya. Dia selalu membalas dengan senyuman, dan memberitahu saya
untuk menempel sebanyak yang saya inginkan.”
Seorang Kader Veteran Membaca Sembilan Komentar Mengenai
Partai Komunis dan Mundur dari PKC
Beberapa tahun terakhir ini, banyak orang dari Daratan China
berkunjung ke Kanada untuk mengunjungi kerabat, sementara yang lain
datang untuk berbisnis atau bertamasya. Wu berkata, “Mereka sangat
terkejut melihat poster informasi kami. Mereka akan melihat poster
informasi dan mendengarkan kami berbicara. Musim semi lalu, seorang
pria tua yang terlihat seperti kader PKC datang ke Kanada untuk
mengunjungi kerabatnya. Setelah memahami fakta kebenaran Falun
Gong, dia meminta salinan Sembilan Komentar Mmengenai Partai
Komunis.” Saya meminta dia untuk mundur dari partai, namun dia
menolak.”
“Saya melihat dia dua bulan kemudian, dan dia kelihatan sengaja
menghindari kami. Ketika saya memberikan salam padanya, dia sengaja
berbicara hal-hal lain, menghindari topik Sembilan Komentar atau
‘mundur dari partai.’ Ketika saya bertanya apakah dia telah selesai
membaca Sembilan Komentar, dia berkata bahwa dia adalah orang baik,
berbuat baik, tidak serakah, dan tidak menerima sogokan.”
Wu takut kehilangan kesempatan dan tidak bisa menjumpainya lagi di
masa depan, jadi dia berkata, “Sebenarnya, mereka yang menambah
kemulian bagi PKC telah melakukan kejahatan!” Orang itu terbengong
lalu bertanya dengan serius, “Mengapa kamu mengatakan begitu?” Wu
menjawab, “Karena mereka yang memuji PKC telah menyesatkan
orang-orang dalam pandangannya terhadap partai. Mereka mengakui apa
yang PKC telah lakukan adalah hebat, agung dan benar. Pikirkanlah.
Setelah PKC didirikan, mengapa mereka merekrut elit di kalangan
akademi, seni, sastra, dan olah raga? Bukankah itu untuk membuat
PKC terlihat baik? Ketika orang-orang yang memiliki hati
nurani mengetahui sifat asli PKC dan terus menerus menjunjung PKC
dengan sepenuh daya, bukankah itu melakukan kejahatan terhadap
rakyat China?”
“Wajahnya memerah dan tidak dapat berbicara. Setelah diskusi lama,
dia setuju mundur dari PKC menggunakan nama samaran.”
Seorang Pengusaha Daratan China Menawarkan Air
Tebu
Musim panas lalu, Wu berjumpa dengan seorang pengusaha dari Kota
Shenyang, di timur laut China. Karena orang-orang Daratan China
tidak mengikuti hukum dan peraturan bisnis setempat dan karena
kolusi antar pengusaha dan pejabat pemerintah, pengusaha ini
mempunyai banyak masalah dalam menjalankan usahanya. Dia setuju
dengan prinsip-prinsip Falun Gong dan mengagumi keteguhan para
praktisi dalam menentang penganiayaan.
Pertama kali mereka berjumpa, Wu dengan diam mendengarkan kisahnya.
Dia berkeluh kesah, “Saya berharap rakyat China bisa seperti para
praktisi Falun Gong. Rakyat China perlu disadarkan akan fakta
sebenarnya.” Waktu itu adalah hari yang sangat panas. Sebelum
pergi, dia membelikan dua gelas air tebu dari toko sebelah dan
memberikan kepada Wu dan praktisi lainnya. Ini adalah tanda
penghomatan dari pengusaha tersebut.
Setelah sebelas tahun mengklarifikasi fakta kebenaran di komunitas
kecil Tionghoa ini, Wu Yanxia melihat perubahan sikap pada banyak
orang-orang Tionghoa. Dia berkata, “Dua hari yang lalu, saya
melihat seorang pria Tionghoa yang tinggal di Chinatown. Kemudian
dia pindah ke Markham, Ontario. Di masa lalu, dia seringkali
mengkritik dan berdebat dengan kami saat melihat poster informasi.
Beberapa tahun terakhir ini, dia tidak datang ke sini lagi karena
penyakitnya. Dia sangat gembira menjumpai kami di sini dan berseru,
‘ Wow! Anda masih di sini? Karena semangat kalian tak tergoyahkan,
saya percaya tidak lama lagi, matahari akan membawa kebebasan dan
kehangatan kepada negeri China!”
Chinese version click here
English
version click here