Pertama-tama saya memberikan
Heshi (hormat) kepada Guru kita yang belas kasih!
Saya adalah seorang praktisi Dafa yang berumur 70-an dari Provinsi
Hubei, yang mulai berlatih Falun Gong pada 8 April 1996.
1. Saya Sangat Beruntung
Dapat Mempelajari Falun Dafa dan Diberikan Kehidupan
Baru
Saya mengingat dengan jelas persoalan, kesengsaraan dan derita yang
saya alami sebelum saya berlatih Falun Gong. Saya ingat bahwa
setelah suami dan saya dapat melewati kesulitan besar, ia memegang
tangan, bercucuran air mata dan berkata kepada saya, “Saya tidak
akan pernah melupakan kebaikanmu dan kemurahan hatimu seumur
hidupku.” Tetapi sesungguhnya, saya adalah orang yang tidak
diinginkan di matanya. Dia benar-benar berharap agar saya meninggal
dunia. Pada larut malam, saya diam-diam menangis, sendiri dalam
kesengsaraan. Saya sungguh mati tidak bisa memahami mengapa setelah
saya mengalami begitu banyak penderitaan dan kesulitan untuk
keluarga ini, memiliki kesehatan yang buruk, saya masih juga dicaci
maki, dihina dengan keji dan diabaikan. Saya merasa bahwa cinta di
antara suami dan istri benar-benar tidak kekal. Hidup sungguh tak
bisa diramalkan! Saya merasa hidup saya tidak berarti. Saya telah
patah semangat, dan benar-benar tidak ingin hidup lebih lama
lagi.
Pada waktu itu, saya sangat beruntung dapat mempelajari Falun Gong.
Sejak itu, saya berjalan di atas jalur kultivasi yang bersinar.
Dalam belajar Fa, saya memahami alasan sebenarnya dari semua
kepedihan dan penderitaan adalah karma. Menjadi manusia di dunia
manusia ini bukanlah tujuan kita datang ke sini yang sebenarnya.
Mendapatkan tubuh manusia sangat sulit, dan bahkan lebih sulit lagi
untuk mempunyai kesempatan bertemu Falun Dafa! Saya mengerti bahwa
tujuan hidup adalah kembali ke rumah kita yang sebenarnya. Sejak
saya mengerti prinsip-prinsip Fa, saya merasa terlepas bebas tanpa
batas. Setelah saya mulai berlatih Falun Gong, semua penyakit saya
lenyap. Saya sekarang seperti anak muda, penuh tenaga dan semangat.
Senyuman telah muncul dari lubuk hati saya dan sekarang senantiasa
menghiasi wajah saya. Guru telah menyelamatkan saya dengan penuh
belas kasih. Beliau telah menarik saya keluar dari samudera
penderitaan yang tak terbatas. Guru, bagaimana mungkin seorang
pengikut tidak mengikutimu sampai akhir! Sekalipun ada bahaya dan
kesulitan besar, sekalipun samudera mengering dan batu karang
hancur, saya akan tetap mengikutimu!
Pada permulaan belajar Fa, saya adalah seorang yang agak buta
huruf. Banyak kata-kata yang saya tidak kenal. Sangat sulit untuk
belajar Fa. Selama belajar bersama, saya lebih banyak mendengarkan
praktisi lain membaca. Setelah membaca Ceramah IV, saya memutuskan
untuk menyalin buku itu. Saya pikir ini dapat memperdalam pemahaman
saya. Saya menandai huruf-huruf dengan pengucapan yang sama di
dekat huruf yang tidak saya kenal. Ini membuat saya lebih mudah
untuk mengingat. Pada saat itu, untuk mempertahankan mata
pencaharian, saya harus bekerja di siang hari. Saya menyalin buku
pada malam hari. Kadang-kadang, untuk menulis sebuah huruf, saya
melihatnya berkali-kali. Saya menghabiskan waktu tujuh bulan untuk
menyalin Zhuan Falun. Bahkan suami saya terpaksa mengagumi
kegigihan dan kemauan saya. Di stan, ketika tidak ada pelanggan,
saya membaca buku. Dalam perjalanan ke dan dari tempat kerja, saya
sering melafalkan artikel-artikel Guru. Guru berkata,
“Belajar Fa mendapatkan Fa,
Banding belajar dan banding kultivasi,
Cocokkan setiap masalah,
Dapat melakukan adalah berkultivasi.”
(Hong Yin - “Sungguh-sungguh Berkultivasi”)
Saya selalu mengingat kata-kata Guru di dalam pikiran. Saya harus
mencapai kriteria yang ditetapkan Guru, maka saya sungguh-sungguh
berkultivasi. Saya mulai memperlakukan suami dengan belas kasih dan
sabar. Saya perhatikan bahwa segala keluhan, rasa benci dan tidak
adil saya hilang tanpa bekas. Pada pukul 04.00 setiap pagi, saya
mengambil tape kaset dan bergegas menuju ke tempat latihan. Saya
menambah waktu latihan “memeluk roda” dari 15 menit menjadi satu
setengah jam, saya memperbaiki latihan meditasi duduk saya,
meningkat dari bersila tunggal menjadi bersila ganda, dari 5 menit
menjadi 2 jam. Dari tanggal 8 April sampai 20 Juli 1999, merupakan
waktu yang sangat luar biasa! Saya mengerti arti sesungguhnya dari
hidup ini. Saya merasa terlahir kembali. Saya telah memperoleh
hidup baru!
2. Gigih Maju, Jangan Menunggu atau Bergantung kepada Orang
Lain, dengan Ketat Mengikuti Proses Pelurusan Fa
Pada Juli 1999, situasinya tiba-tiba berubah. Guru dan Dafa
difitnah secara luas dan dijebak oleh rejim Jiang. Sebagai seorang
pengikut Dafa, bagaimana mungkin saya bisa duduk di rumah dan
menjadi penonton? Saya harus pergi ke Beijing untuk mengklarifikasi
fakta sebenarnya. Dari September 1999 sampai Desember 2000, saya
pergi ke Beijing untuk membuktikan kebenaran Fa sebanyak lima kali,
dan saya betul-betul memahami apa yang seharusnya dilakukan oleh
seorang pengikut.
Pada awalnya, saya kurang berpengalaman dan belum mencapai hasil
yang diharapkan. Sayangnya, ketika saya pergi untuk kedua kalinya,
saya ditangkap polisi sebelum saya dapat membuktikan kebenaran
Dafa.
Apa yang harus saya lakukan? Setelah polisi membebaskan saya, saya
dengan rajin belajar Fa dan berlatih gerakan. Saya merenungkan
beberapa pertanyaan. Perlukah kita bertindak bersama secara
berkelompok? Membuktikan kebenaran Fa adalah tanggung jawab setiap
pengikut. Mengapa kita harus bergantung kepada praktisi lain? Akan
lebih bijak dan mudah bagi satu orang untuk datang dan pergi.
Sasarannya kecil dan tidak mudah untuk ditemukan. Ini jauh lebih
menguntungkan dibandingkan dengan tindakan bersama. Maka saya
memutuskan untuk membentangkan spanduk di Beijing sendiri.
Saya dapat membaca setelah berlajar Falun Dafa. Saya tidak pernah
menulis dengan kuas sebelumnya. Tetapi, dengan dorongan Guru, saya
menulis “Falun Dafa Hao (Baik)” pada selembar kertas merah dengan
tulisan besar. Saya mempersiapkan segalanya dan kemudian naik
kereta api cepat ke Beijing untuk ketiga kalinya pada April 2000.
Saya tiba di Lapangan Tiananmen tanpa masalah. Semuanya berjalan
sangat mulus. Sekelompok wisatawan asing datang ke arah saya, saya
pikir saya seharusnya memberitahu seluruh dunia bahwa Falun Dafa
adalah baik, dan memberitahu mereka fakta tentang penganiayaan di
China. Pada saat itu, saya tidak merasa takut. Saya segera
membentangkan spanduk di depan mereka. Bersamaan saya berteriak:
“Falun Dafa Hao” “Falun Dafa diperlakukan tidak adil!” “Kembalikan
reputasi Guru saya!” Kata-kata ini, yang sejak lama memenuhi hati
saya, akhirnya terlontar keluar bagaikan gunung meletus, dan
membuat banyak wisatawan berhenti dan melihat. Polisi mendengarnya,
bergegas menghampiri saya dari balai peringatan dan menangkap saya.
Kemudian, saya dikirim kembali ke Kota Wuhan dan ditahan di pusat
pencucian otak selama 100 hari.
Polisi mula-mula menahan saya dengan praktisi lainnya. Para
praktisi itu sudah lama berada di sana, dan tidak bisa memperoleh
informasi dari luar. Saya memberitahu mereka tentang situasi di
luar dan bertukar segala informasi yang pernah saya baca di website
Clearwisdom. Mereka merasa sangat bersemangat. Ketika kami punya
waktu, kami melafalkan artikel-artikel Guru dan Hong Yin
bersama-sama, dan saling bertukar pengalaman kultivasi.
Pimpinan pusat penahanan takut jika saya mempunyai terlalu banyak
pengaruh atas praktisi-praktisi lainnya, maka mereka mengasingkan
saya dan mengunci saya di dalam kamar kecil. Saya berpikir, tak
peduli berada di mana, para pengikut harus memperkenalkan Fa,
membuktikan kebenaran Fa dan mengklarifikasi fakta kebenaran
tentang penganiayaan. Maka, saya berbicara dengan orang-orang yang
mengawasi saya setiap hari. Saya memberitahu mereka tentang manfaat
berlatih Falun Gong. Saya membantah fitnahan dan kebohongan
terhadap Guru dan Dafa yang disiarkan oleh televisi setiap hari.
Saya menceritakan peningkatan luar biasa jiwa dan raga yang saya
alami setelah berlatih Dafa. Saya menceritakan kepada mereka
tentang pengalaman-pengalaman saya dan apa yang telah saya
saksikan. Saya menemukan bahwa kebanyakan staf dari pusat penahanan
itu baik-baik dan hanya sedikit yang berpegang pada keyakinan
mereka yang keras kepala. Mereka sering mendengarkan dengan gembira
dan beberapa dari mereka bahkan mendekati saya untuk memperoleh
informasi. Saya merasa sangat berterima kasih karena mereka telah
tertarik terhadap Dafa.
Pimpinan pusat penahanan khawatir jika hal seperti itu terus
berlanjut, saya tidak bisa “ditransformasi” tetapi malah mereka
semua yang menjadi setuju dengan Falun Dafa. Maka pimpinan itu
mengunci saya di dalam suatu ruangan yang sempit dan tertutup.
Kamar itu hanya untuk dua orang. Saya jarang dapat berbicara dengan
seseorang di sana. Dari lubuk hati, saya tahu Guru sedang menjaga
dan berada di samping saya. Saya tidak kesepian. Saya malah punya
banyak waktu untuk merenung dan belajar Fa.
Pada waktu itu, artikel Guru yang baru “Melangkah Menuju
Kesempurnaan” telah dipublikasikan. Rekan-rekan praktisi dari luar
mencoba membawakan kami artikel-artikel baru Guru secepat yang
mereka bisa. Selama periode itu, saya menghafal banyak
artikel-artikel Guru. Karena saya dapat benar-benar berkonsentrasi
dan tenang, hasil belajar Fa saya sangat baik. Saya merasa setiap
kata dan kalimat yang Guru ucapkan memenuhi diri saya dan tertanam
di dalam pikiran dan hati saya. Meskipun ada tiga orang yang
mengawasi saya, saya berlatih gerakan tiap hari, dan melakukan lima
perangkat gerakan tanpa berhenti. Mereka tidak dapat mengubah saya
atau mempengaruhi keyakinan saya pada Dafa. Setelah lebih dari tiga
bulan, saya keluar dari pusat pencucian otak tersebut.
Saya mengetahui banyak makhluk hidup masih tertipu oleh kebohongan.
Klarifikasi fakta oleh para praktisi Dafa tidak boleh berhenti
meski sesaat. Setelah saya meninggalkan pusat penahanan, saya
segera bergabung dengan kekuatan pelurusan Fa. Saya bangun
pagi-pagi sekali untuk berlatih gerakan setiap hari, kemudian
seperti biasa membereskan pekerjaan keluarga dan pergi ke luar.
Taman-taman, tempat-tempat perdagangan dan pasar-pasar adalah
tempat yang saya kunjungi setiap hari. Saya melakukan apa saja yang
memungkinkan untuk berbicara dengan kerumunan orang-orang. Saya
menemukan banyak cara untuk membicarakan masalah Falun Gong. Berkat
pengaturan Guru yang belas kasih, selalu saja ada beberapa orang
yang dengan sepenuh hati mendengarkan saya menceritakan kebenaran
dan pengalaman saya. Tentu saja saya tidak gembira dengan hasil
sekejap, tetapi saya berpikir sangatlah penting untuk
memberitahukan semua orang yang punya takdir pertemuan dengan saya
mengenai situasi sebenarnya Falun Gong. Saya bisa menerobos
kekuatan jahat dan blokade informasi, sekalipun hanya dengan cara
yang terbatas. Saya menghancurkan khayalan bodoh kejahatan dan
usaha mereka untuk memperdaya publik. Ketika saya mengklarifikasi
fakta, saya menunjukkan keyakinan teguh, belas kasih dan ketulusan
hati seorang pengikut Dafa. Saya memahami bahwa sepanjang
orang-orang masih memiliki kebaikan di dalam hati mereka, mereka
dapat menerima pesan itu. Mereka mempertanyakan propaganda palsu
media China. Beberapa bahkan telah menerima kebenaran tersebut saat
itu juga.
Pada mulanya saya hanya mengklarifikasi fakta kepada khalayak
ramai. Kemudian saya memutuskan untuk mengklarifikasi fakta kepada
pejabat-pejabat pemerintah. Saya sudah menceritakan kebenaran
kepada kantor lembaga masyarakat dan kantor-kantor polisi setempat,
jadi saya mempertimbangkan untuk pergi ke departemen-departemen
daerah, kota dan provinsi. Setelah memikirkan ini, saya segera
menindaklajuti. Saya pergi ke kantor-kantor pengaduan di daerah,
kota dan provinsi. Saya berbicara selama 10 menit di kantor daerah,
10 menit di kantor kota, dan 5 menit di kantor provinsi. Saya
mengatakan apa yang tidak berani mereka katakan, meskipun saya
hanya punya sedikit waktu. Beberapa hari kemudian, saya bertemu
orang yang bertugas “menangani persoalan Falun Gong” di sebuah Biro
Keamanan Umum daerah dan memberitah tentang kebenaran kepadanya.
Salah satu dari rekan praktisi merasa heran bahwa saya bisa pergi
ke mana saja tanpa masalah. Saya memahami dengan jelas bahwa ini
bukan karena saya terlatih, tetapi karena kekuatan luar biasa dari
Dafa. Asalkan hati kita berada di dalam Fa, dan kita melepaskan
keterikatan-keterikatan, tetap yakin dan lurus, kita dapat menekan
kejahatan, dan dapat membawa kebaikan dan hati nurani orang-orang
muncul ke permukaan.
Pada awal Desember 2000, saya memutuskan pergi ke Beijing untuk
keempat kalinya guna membuktikan kebenaran Fa dan mengklarifikasi
fakta. Sebelum pergi, saya mengingat semua yang penting-penting di
dalam pikiran dan hati saya. Saya meminta orang lain untuk menulis
sebuah tuntutan untuk menggugat Jiang Zemin atas sepuluh kejahatan
yang telah ia lakukan. Saya tiba di Beijing tanpa kesulitan dan
dengan persiapan penuh. Kali ini saya tidak pergi ke Lapangan
Tiananmen, tetapi langsung ke kantor pengaduan. Saya harus
menyelesaikan misi suci pengikut Dafa. Anggota staf dari kantor
pengaduan meminta saya untuk kembali sore itu. Saya berkata dalam
hati bahwa saya tidak dapat menunggu sampai sore. Maka saya
berbicara secara terbuka kepada mereka bahwa saya adalah seorang
praktisi Falun Gong, dan saya datang untuk memohon bantuan serta
menuntut Jiang Zemin.
Perkataan saya yang menghebohkan itu mengejutkan para staf. Mereka
memutuskan untuk menambah waktu kerja mereka, dan mencari sebuah
ruangan sepi dimana kami tidak akan terganggu, sesuai permintaan
saya. Orang yang sedang bertugas menemui saya di sana. Sebagai
ketentuan peraturan dari kantor pengaduan, saya mengisi formulir
yang diperlukan. Saya menaruhnya di dalam saku saya, dan mengatakan
kepada mereka bahwa saya akan menyerahkannya setelah percakapan
selesai. Saya duduk dengan pejabat kantor pengaduan dan berhadapan
dengannya secara langsung dan terang-terangan, kemudian saya mulai
berbicara dan menyangkal tuduhan-tuduhan palsu yang dipublikasikan
oleh rejim Jiang satu per satu. Ketika saya mengekspos perbuatan
polisi di Kamp Kerja Paksa Masanjia yang menelanjangi 18 praktisi
wanita dan melempar mereka dalam keadaan telanjang ke dalam sel
berisi tahanan pria, saya tidak dapat mengontrol diri dan air mata
mengalir deras di wajah saya. Saya berkata, “Mereka adalah
rekan-rekan praktisi saya, dan rekan-rekan senegara Anda. Saya
dengar bahwa orang-orang Jepang membunuh, merampok dan memperkosa
orang-orang ketika mereka menyerang China. Saya tidak bisa percaya
bahwa hari ini, para aparat di penjara kita sendiri bertindak
begitu memalukan, kejam dan tak bermoral! Rejim Jiang menggunakan
tenaga kerja besar-besaran dan sumber keuangan tanpa batas untuk
menganiaya para pengikut Falun Gong. Mengapa uang itu tidak
digunakan untuk orang-orang yang tertimpa bencana dan daerah-daerah
miskin? Bagaimana ini?” Laki-laki setengah baya di depan saya
mendengarkan dengan seksama selama lebih dari setengah jam, dan
terus mencatat di buku catatannya. Setelah saya selesai berbicara,
saya menyerahkan tuntutan saya kepadanya, dan memintanya untuk
memberi jaminan kepada saya bahwa Dewan Negara akan menerimanya.
Kemudian ia mengambil formulir yang telah saya isi.
Beijing pada waktu itu dijangkiti teroris yang disponsori negara
melawan Falun Gong. Staf kantor pengaduan tidak berani menyatakan
dukungan mereka terhadap Falun Gong di depan umum. Tetapi, mereka
telah mengekspresikan rasa hormat yang mendalam terhadap seorang
praktisi Dafa dari cara mereka memperlakukan saya dan apa yang
dapat mereka lakukan di dalam kekuasaan mereka. Mereka mengantar
saya ke kantor cabang pemerintahan daerah saya di Beijing dengan
sebuah mobil mewah. Kader yang menemani saya bertanya: “Nyonya,
pernahkah Anda duduk di dalam mobil semewah ini sebelumnya?”
Sepanjang waktu, staf kantor pengaduan memperlakukan saya dengan
penuh rasa hormat. Dari kebiasaan mereka, jelas ini adalah
pengecualian. Penuntutan terhadap Jiang Zemin sungguh-sungguh
merupakan suatu prestasi yang luar biasa. Ini adalah hasil dari
sentimen rakyat dan campur tangan dewa.
Banyak praktisi yang masih ditahan di tempat yang saya ditahan.
Ketika mengatakan kepada mereka bahwa saya telah ke kantor
pengaduan untuk menjelaskan fakta sebenarnya, lebih dari sepuluh
rekan praktisi mendengarkan dengan berlinang air mata. Setelah itu,
seorang praktisi yang tidak saya dikenal memberi sebuah spanduk
yang bertuliskan “Sejati-Baik-Sabar Selamanya.” Saya menyembunyikan
spanduk itu di tubuh saya. Kemudian, saya dikirim kembali ke Wuhan.
Kali ini mereka tidak membawa saya ke pusat penahanan, tetapi
mengurung saya di dalam sebuah sangkar besi di kantor polisi
setempat. Para pegawai dan pimpinan umum di dalam pusat komunitas
bersikap tidak sopan terhadap saya dalam lisan dan tingkah laku
mereka. Mereka bermaksud untuk menghina saya. Saya tidak marah.
Saya merasa usaha-usaha mereka meremehkan saya sangat menyedihkan.
Tiga hari kemudian, karena saya menolak keras untuk membayar ongkos
tinggal, saya dilepaskan.
Saya kembali ke rumah, mengeluarkan spanduk “Sejati, Baik, Sabar
Selamanya,” dan memutuskan untuk membentangkannya di Lapangan
Tiananmen sesegera mungkin. Setiap menit dan setiap detik saat
mengangkat tinggi spanduk seperti itu di Tiananmen adalah sangat
berharga, jadi anak perempuan saya membantu saya menyembunyikannya
di dalam lengan baju saya sehingga saya dapat membentangnya dengan
cepat dan benar ketika saatnya tiba. Saya berlatih membentangkannya
beberapa kali di rumah sampai merasa sangat yakin dapat
melakukannya dengan baik. Sepuluh hari kemudian, saya pergi ke
Beijing untuk kelima kalinya. Kali ini saya menemukan polisi berada
dimana-mana di Lapangan Tiananmen. Dalam setiap tiga langkah ada
polisi. Saya ingin mencari tempat di mana polisinya lebih sedikit,
sehingga saya dapat membentangkan spanduk sedikit lebih lama, dan
meneriakkan kata-kata lurus sedikit lebih banyak. Saya tidak dapat
menemukan tempat seperti itu. Saya melihat banyak wisatawan dekat
Jembatan Jinshui, maka saya berjalan ke jembatan, dengan cepat saya
membentangkan spanduk dan berteriak, “Sejati-Baik-Sabar
Selamanya!”
Sayangnya saya hanya dapat memegang spanduk itu beberapa detik, dan
hanya meneriakkan pesan saya sekali, sebelum saya ditangkap oleh
polisi-polisi berpakaian preman. Setelah saya dikirim kembali ke
Wuhan, saya dihukum satu tahun kerja paksa.
Dari waktu saya ditangkap sampai dengan divonis, saya telah dibawa
ke tiga tempat yang berbeda. Akhirnya saya ditahan di pusat
rehabilitasi narkoba. Mulanya saya dikurung bersama para pecandu
obat di lantai 4, dan diawasi oleh orang-orang yang bertabiat
buruk. Semua apa yang dikatakan Guru mengenai fenomena buruk pada
masa akhir Dharma terlihat pada mereka. Kata-kata dan perbuatan
mereka membuat saya merasa tertekan. Beberapa dari mereka
benar-benar tidak bisa diselamatkan.
Guru berkata,
“Ditangkap bukanlah merupakan tujuan, membuktikan kebenaran Dafa
barulah benar-benar mulia. Adalah demi membuktikan kebenaran Dafa
anda baru melangkah keluar. Seyogianya telah melangkah keluar, anda
harus mencapai hasil untuk membuktikan kebenaran Fa. Itu barulah
tujuan yang sebenarnya dari melangkah keluar.”
“Dengan akal budi membuktikan kebenaran Fa, dengan kebijaksanaan
mengklarifikasi fakta, dengan belas kasih menyebarkan Fa dan
menyelamatkan manusia di dunia, Ini adalah sedang membangun
kewibawaan Sang Sadar. “
(Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju II - " Rasional")
Artikel “Rasional” telah melekat di dalam pikiran saya. Saya tahu
bahwa ini adalah saat yang tepat untuk bertindak. Masalahnya
adalah, bagaimana saya dapat mencapai tujuan membuktikan kebenaran
Fa? Segera setelah saya menurunkan barang bawaan, saya mulai
merencanakan. Kesembilan ruangan di lantai empat berisi
praktisi-praktisi Dafa. Demi mendapatkan hak berlatih gerakan,
mereka telah “menyerbu ke aula” beberapa kali. Saya sedang ditahan.
Saya tidak berkeinginan untuk menyerbunya. Saya berkata dalam hati
bahwa saya harus memperlihatkan citra seorang pengikut melalui
setiap kata dan perbuatan. Ada lima pimpinan regu yang bertugas
secara bergantian. Masing-masing dari mereka berbicara dengan saya.
Saya dipenuhi oleh pikiran belas kasih, berbicara dengan tenang,
dan menunjukkan kemurnian hati, keramahan serta tingkah laku baik
seorang praktisi Dafa. Saya selalu riang tanpa khawatir, optimis
menghadapi segalanya sepanjang hari, dan menunjukkan sikap yang
terbuka dan cemerlang dari seorang pengikut Dafa walaupun dalam
penderitaan. Saya sering membicarakan perihal Dafa, menyebarkan Fa
dan mengklarifikasi fakta dengan terhormat dan pantas. Saya
menunjukkan keberanian dan kebijaksanaan seorang praktisi Dafa,
yang dicapai dengan larut dalam Fa. Saya selalu terbuka, tulus dan
percaya diri. Saya mendapatkan penghormatan dari para pimpinan regu
sebagai seorang praktisi Dafa. Bahkan pimpinan pecandu obat memberi
kehormatan demi kebaikan kepada saya. Ini persis seperti Guru
katakan, semua orang memiliki sifat ke-Buddha-an dan sifat
ke-iblis-an, dan tujuan sebenarnya dari para pengikut Dafa
menyebarkan Fa dan memberitahukan fakta kebenaran adalah untuk
membangkitkan sifat ke-Buddha-an orang-orang. Ketika saya
memperkenalkan Fa kepada para pimpinan regu, saya menjelaskan
masalah sifat ke-Buddha-an dan sifat ke-iblis-an. Setelah satu
peride waktu, saya pikir saya telah mengklarifikasi fakta banyak
kali, sekarang waktunya untuk bertindak. Sambil melanjutkan
klarifikasi fakta, saya harus “menyerbu ke aula” bersama dengan
rekan-rekan praktisi, dan menunjukkan sikap seorang praktisi Dafa
secara menyeluruh.
Kami mendiskusikan langkah-langkah tindakan kami di dalam kamar
kecil dan toilet (hanya dua tempat umun ini yang ada). Setelah kami
kembali ke sel kami, seorang praktisi memelopori untuk menyerbu
keluar, dan para praktisi di semua sel lainnya segera bergabung.
Kami menyerbu keluar, melafalkan Hong Yin pada waktu yang
bersamaan. Kami mencobanya setiap dua atau tiga hari, kadang-kadang
menanyakan hak untuk berlatih, kadang-kadang memprotes penahanan
ilegal kami dan kadang-kadang memperingati tanggal terbitnya Hong
Yin. Keadilan dan kebenaran ada di pihak kami. Banyak alasan bagi
kami untuk “menyerbu keluar.” Pemandangan dari “menyerbu ke
aula” sangat menakjubkan. Tidak hanya membuat kejahatan sangat
ketakutan, tetapi juga sangat membangkitkan semangat kami.
Saya ingat pada hari ulang tahun Guru, kami mulai menyerbu aula
pada jam 6 pagi. Karena para pecandu obat menghalangi kami, kami
tidak berhasil. Saya berdiri di balkon, berpegangan pada jaring
kawat dan berteriak keras, “Falun Dafa Tidak Bersalah!” “Kembalikan
reputasi Guru saya!” Orang-orang di gedung seberang mendengar saya,
dan salah satu dari mereka berteriak bersama saya: “Kembalikan
reputasi Guru saya!” “Falun Dafa Tidak Bersalah!”
Suatu hari, seorang praktisi muda lulusan sebuah sekolah hukum
dipukul karena berlatih gerakan. Untuk memprotes kekejaman
orang-orang itu terhadap praktisi dan pengekangan kebebasan kami
untuk berlatih, kami memutuskan untuk secara bersama-sama menolak
makan dan minum. Pada hari ke tujuh, saya menjadi sangat kurus dan
lemah. Mereka membawa saya ke lantai bawah dan mencekok paksa
kepada saya dengan susu. Saya menolak. Selama mogok makan, seluruh
tubuh saya sangat sakit, dan saya memuntahkan darah serta buang
kotoran berwarna hitam. Ketika saya mulai makan lagi, saya dengan
khidmat memberitahu kepada semua orang yang ada, “Cepat atau
lambat, Jiang akan dibawa ke Pengadilan!”
Suatu kali, para perwira dan prajurit pasukan artileri datang
berkunjung ke pusat rehabilitasi narkoba. Setelah mendengar itu,
saya mempersiapkan diri. Ketika saya melihat para perwira dan
prajurit itu dengan pakaian lorengnya, saya berteriak keras
seketika, “Falun Dafa Hao!” Pimpinan pusat rehabilitasi dengan
terengah-engah berteriak: “Diam kamu!” Saya tidak menghiraukannya
dan terus berteriak: “Falun Dafa Tidak Bersalah!” “Kembalikan
reputasi Guru kami!” Pimpinan itu tidak punya alternatif lain,
hanya bisa berteriak keras menyuruh saya diam. Apalagi yang dapat
ia katakan? Tetapi, setelah itu nyatanya ia memanggil saya ke
sebuah ruangan kecil dan meminta maaf karena telah menyuruh saya
diam. Saya merasa gembira bahwa dia telah dapat mencapai ini. Ini
menunjukkan bahwa di tempat yang kecil ini, secara dasar
lingkungannya telah diluruskan. Masalah-masalah yang tersisa hanya
merupakan fenomena permukaan saja.
Kemudian, mereka merasa putus asa dan tidak tahu bagaimana
menangani saya. Mereka memutuskan untuk memindahkan saya ke lantai
tiga, dan mengancam bahwa siapa pun akan hancur setelah berada di
sana. Saya tidak tahu apa-apa tentang situasi di lantai tiga itu,
tapi saya pikir, saya punya Guru dan Dafa, apa yang perlu
ditakutkan? Saya menjawab: “Anda boleh memindahkan saya ke mana
saja, tetapi keyakinan saya untuk berlatih Dafa kokoh bagaikan batu
karang. Saya tidak akan mengkhianati Dafa!” Sepanjang malam itu,
saya berjanji kepada Guru, “Saya pasti akan berkelakuan layaknya
seperti seorang pengikut Dafa veteran, dan dengan teguh serta
percaya diri melewati penderitaan ini. Saya harus berusaha keras
untuk berhasil demi Guru!” Hari berikutnya, tiga orang membawa saya
ke lantai tiga. Saya pergi ke lantai bawah, sebelum saya memasuki
ruangan itu, saya pikir, saya harus memperlihatkan kebajikan saya,
menekan kejahatan dengan medan lurus seorang pengikut Dafa, dan
menentang semua orang yang bermimpi untuk membuat saya mengkhianati
Dafa. Karena itu saya berteriak keras saat berjalan: “Saya datang!
Falun Dafa adalah lurus! Kembalikan nama baik Guru saya!” Dua orang
pecandu narkoba mengawasi saya di lantai tiga. Mereka membawa lebih
dari 40 orang yang telah jatuh ke jalur kejahatan untuk berbicara
dengan saya. Jumlah orang setiap kalinya antara empat sampai
sebelas orang. Karena saya memiliki Fa di dalam hati, mereka tidak
menemukan celah kekosongan apapun untuk dimanfaatkan. Kadang-kadang
saya menguji mereka untuk melafalkan Fa, namun mereka telah lupa
semuanya. Kadang-kadang saya berbicara lurus: “Saya menolak bertemu
dengan Anda. Saya tidak mengenal orang-orang yang tidak mengenal
Guru!” Kemudian mereka mengatakan akan mencari seseorang yang
khusus untuk mentransformasi saya. Saya menjawab, “Manusia di dunia
memiliki contoh-contoh teladan yang heroik untuk ditiru, tetapi
para pengikut Dafa berjalan pada jalur mereka sendiri tanpa contoh
teladan apapun. Siapa pun yang datang tidak akan dapat merubah
pendirian saya, saya hanya mendengarkan Guru!”
Melihat mereka yang telah meninggalkan jalur kebenaran, terseret ke
dalam jalur kejahatan dan mengkhianati Dafa, saya merasa sangat
tidak nyaman. Ini adalah pertama kalinya air mata kesedihan
mengalir di wajah saya, meskipun saya telah berada di dalam pusat
rehabilitasi narkoba selama sekian lama. Benar! Kata Guru:
“Pengujian yang dialami oleh seorang praktisi xiulian adalah
pengujian yang tak dapat ditahan oleh manusia biasa, oleh sebab itu
dalam sejarah yang dapat berkultivasi mencapai kesempurnaan tak
seberapa jumlahnya.”
(Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju II - "Posisi")
Setengah bulan kemudian, mereka menyadari bahwa mereka tidak dapat
mentransformasi saya, jadi mereka mengunci saya di dalam ruangan
sempit dan tertutup. Ruangan itu sangat kecil. Sulit sekali untuk
bergerak. Ruangan yang hanya bisa memuat tempat tidur saja. Saya
menghabiskan hampir seluruh waktu di tempat tidur selama tiga
setengah bulan berikutnya. Suatu ketika saya membuka mata pada pagi
hari, hal pertama yang harus saya lakukan adalah mempertahankan
pikiran lurus saya. Saya mengingatkan diri sendiri: Jangan lupa
Sejati, Baik, Sabar! Jangan lupa saya adalah seorang pengikut Dafa
di masa pelurusan Fa! Jangan lupa “Di tengah-tengah kebenaran dan
kebohongan, kesadaran adalah penting!” Jangan lupa untuk melihat ke
dalam dan mengkultivasikan diri sendiri! Jangan lupa melepaskan
keterikatan akan rasa bersaing, keterikatan akan rasa puas diri,
mentalitas pamer, perasaan cemburu dan rasa takut! Jangan lupa,
sekilas pikiran dapat membawa konsekuensi yang berbeda! Jangan lupa
mengikuti Fa dalam segala hal, berbuat sesuai Fa adalah
berkultivasi. Kemudian saya mulai melafalkan artikel-artikel Guru
selama satu setengah jam sekali pada pagi hari dan sekali pada
malam hari. Setiap hari adalah seperti itu.
Selama tiga setengah bulan di dalam sel yang sempit itu, manajer
mengunjungi saya enam kali. Suatu kali ia menanyai saya apakah saya
ingin membaca majalah. Ia berkata: “Di sini sangat membosankan.”
Saya jawab: “Saya tidak ingin membaca majalah, Saya ingin membaca
Zhuan Falun!” Manajer itu tertawa, “Zhuan Falun? Kami tidak punya
buku itu di sini.”
Kemudian, pusat rehabilitasi membawa suami dan anak-anak saya untuk
memaksa saya berkompromi. Pada saat itu, apa yang ingin saya
katakan kepada keluarga saya juga merupakan kata-kata penyebaran Fa
dan klarifikasi fakta. Saya menyuruh mereka agar tidak datang lagi.
Karena mereka tidak mendengarkan, saya tidak lagi menemui mereka.
Kader pusat rehabilitasi mengatakan saya menolak untuk mengakui
keluarga, saya menjawab dengan pasti, “Anda memaksa saya datang ke
pusat rehabilitasi narkoba yang terkucil ini, dan adalah Anda yang
telah membuat saya tidak bisa berkumpul dengan keluarga saya! Saya
sebelumnya adalah orang yang sangat berperasaan, tetapi sekarang
saya akhirnya melepaskan keterikatan ini. Saya percaya suatu hari
ketika saya pergi dari sini, suami saya tetap akan menjadi suami
saya, dan anak-anak saya tetap akan menjadi anak-anak saya,
sesungguhnya saya tidak akan kehilangan apapun.” Guru
berkata,
“Selaku pengikut, ketika penderitaan menerpa, jika benar-benar
dapat tenang tak tergoyahkan, atau dapat meletakkan hati sesuai
dengan persyaratan berbeda yang dikehendaki terhadap anda pada
tingkat yang berbeda, itu sudah cukup untuk melewati ujian.”
(Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju - "Tao Fa")
Guru juga berkata,
“Kalian haruslah ingat! Xiulian itu sendiri tidaklah menderita,
kuncinya adalah tidak sanggup melepas keterikatan manusia
biasa.”
(Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju - " Sejati Berkultivasi")
Guru secara khusus mengatur jalur kultivasi saya. Saya harus
sungguh-sungguh menjadi seorang praktisi yang berkualitas dan
mengikuti Guru. Ketika saya menyebarkan Fa dan menjelaskan
kebenaran, saya biasanya dapat memenuhi persyaratan dari
prinsip-prinsip Fa, tetapi kadang-kadang saya sebenarnya sedikit
keras hati. Ketika para kader dari pusat rehabilitasi narkoba
meminta kualifikasi akademis saya, saya dengan pasti menceritakan
yang sebenarnya kepada mereka. Saya hanya belajar satu setengah
tahun di sekolah dasar, tetapi saya sudah membaca buku Dafa dan
meningkat dari sekolah dasar ke sekolah menengah, kemudian ke
sekolah tinggi. Saya pikir sekarang saya seharusnya sudah mencapai
tingkat perguruan tinggi.
Suatu hari, seorang wanita berpakaian berwarna cerah putih
keperakan mendatangi saya di dalam mimpi, dan berjalan ke arah saya
dengan senyuman. Pada saat itu, sebuah suara datang dari kejauhan,
“Pulanglah untuk berkumpul kembali!” Setelah saya terbangun, saya
berpikir mugkin seorang malaikat telah dikirim oleh Guru untuk
menyampaikan pesan itu kepada saya di dalam mimpi. Beberapa hari
kemudian, tanggal 8 Oktober 2001, pusat rehabilitasi narkoba
melepaskan saya tanpa syarat dan mengantar saya pulang dengan mobil
sebulan lebih awal.
3. Dapat Pelajaran yang Menyakitkan, Seseorang harus Tenang
Belajar Fa, Melihat ke Dalam, Melepaskan Keterikatan, dan
Memperbaiki Kerusakan dengan Cara apapun yang
Memungkinkan.
Saya pergi ke Beijing lima kali untuk membuktikan kebenaran Fa.
Saya ditahan oleh aparat dan dikirim ke penjara, pusat pencucian
otak, dan kamp kerja paksa berkali-kali. Tak satu pun yang
dapat menggoyahkan keyakinan teguh saya pada Guru dan Falun Dafa.
Hal ini telah membuat saya sedikit terkenal di daerah setempat dan
rekan-rekan praktisi ingin berbagi pengalaman dengan saya. Saya
terbiasa mendengar orang-orang memberitahu saya betapa bagusnya
kultivasi saya. Ini memiliki efek yang merusak, ketika saya tidak
dapat menghadapi situasi ini dengan lurus, berpedoman pada Fa.
Keterikatan mentalitas pamer dan perasaan puas diri telah
mendominasi diri saya hingga menyebabkan akibat yang serius.
Saya lupa sebagai seorang praktisi Falun Dafa, saya tidak hanya
harus melihat ke dalam ketika terjadi konflik, tetapi juga ketika
sedang dipuji. Tak peduli apakah situasinya baik atau buruk, saya
tidak boleh lupa untuk melihat ke dalam. Kejahatan sedang mengamati
kita terus menerus untuk menemukan celah-celah kebocoran kita.
Kejahatan akan melakukan apa pun di dalam kekuasaannya untuk
memperbesar celah kebocoran itu dan menyeret kita ke bawah.
Guru telah memperingatkan kita di dalam Zhuan Falun dan berulang
kali di dalam banyak artikel lainnya bahwa kultivasi adalah
serius.
“Sebagai seorang yang Xiulian, segala kerisauan yang ditemui di
tengah manusia biasa adalah menjalani cobaan, segala pujian yang
dialami adalah ujian.”
("Orang Xiulian dengan Sendirinya Berada Di Dalam" dari Petunjuk
Penting Untuk Gigih Maju)
“Mentalitas pamer ditambah dengan perasaan gembira yang meluap
paling mudah diperalat oleh hati iblis “
("Kesimpulan Definitif" dari Petunjuk Penting Untuk Gigih
Maju)
“Dalam Xiulian jika dibubuhkan benda manusia apapun adalah sangat
berbahaya.”
("Mencabut Sampai Ke Akar-akarnya" dari Petunjuk Penting Untuk
Gigih Maju)
Setiap kata dan kalimat di dalam ceramah-ceramah Fa Guru menunjuk
langsung pada semua keterikatan saya! Akan tetapi saya tidak
menangkap isyarat-isyarat Guru.
Pada Agustus 2003, “Kantor 610” Wuhan memasukkan saya ke dalam
daftar target utama mereka untuk “ditransformasi.” Orang-orang dari
komisi kependudukan, kantor polisi, dan kantor perhubungan
mendatangi rumah saya sebanyak tujuh kali, mencoba untuk membujuk
saya agar berhenti berlatih Falun Dafa. Saya tidak merasa bahwa
keterikatan rasa puas diri dan mentalitas pamer muncul ketika saya
mengklarifikasi fakta kepada mereka. Setiap kali mengklarifikasi
fakta, dapat berlangsung sampai berjam-jam. Kadang-kadang saya
langsung mengenai sasaran, dan kadang-kadang bisa menggunakan
lelucon sarkastis untuk menyingkap kebenaran. Bahkan saya terkesan
dengan saya sendiri. Akan tetapi, saya lupa bahwa kecerdasan ini
datang dari Dafa. Dafa telah memberikan kebijaksanaan kepada saya.
Guru memberikan kekuatan ini kepada praktisi-praktisinya.
Keterikatan mentalitas pamer bersama dengan keterikatan puas diri,
menjadi semakin kuat. Saya tidak menyadari bahwa tingkat saya telah
jatuh ketika keterikatan-keterikatan ini membuat saya bertindak
diluar Fa. Seorang praktisi tidak seharusnya bersikap seperti ini.
Ketika di permukaan kelihatannya saya sedang mengklarifikasi fakta
dan membuktikan kebenaran Falun Dafa, sesungguhnya, saya sedang
memegang pikiran manusia biasa dan membuktikan kemampuan berbicara
saya sendiri. Sungguh sebuah celah kebocoran yang besar! Sayangnya,
saya tidak dapat mengenali pikiran manusia biasa ini hingga saya
mendapat pengalaman yang sangat menyakitkan.
Pada 15 Oktober 2003, ketika saya sedang mengurus rumah, Direktur
Yang dari “Kantor 610,” tiga polisi, dan dua sekretaris dari komisi
kependudukan datang. Ketika Yang mencoba memaksa saya untuk
memfitnah Guru, saya menolak. Mereka akan menangkap dan membawa
saya ke sebuah “kelas pendidikan ulang bagi terhukum.” Saya
memberitahu mereka, “Saya tidak akan pergi ke kelas itu. Itu adalah
kelas pencucian otak.” Kemudian saya pergi ke kamar mandi dan tidak
mau membuka pintu. Polisi Chen menendang pintu kamar mandi hingga
terbuka dan menyeret saya keluar. Anak perempuan saya datang untuk
menghentikan mereka dan tidak membiarkan mereka membawa saya. Chen
menarik lengan anak saya dan mengancam akan membawanya pergi jika
dia tetap menghalangi. Pada saat yang sama, banyak tetangga saya
yang menyaksikan ini, tetapi tak satu pun dari mereka yang bersuara
ketika orang-orang bejat ini menculik saya di siang hari bolong.
Sebelumnya, bilamana orang-orang jahat ini datang ke rumah saya
untuk mengganggu, banyak tetangga yang berpihak kepada saya,
“Wanita ini adalah orang baik, jangan perlakukan ia seperti ini!”
Karena Direktur Yang dan Li Wei, keduanya berpikir bahwa kekuatan
saya untuk mempengaruhi orang banyak begitu hebat, mereka mulai
berbicara ke tetangga-tetangga saya secara individu. Mereka
menyebarkan kebohongan dan mengancam serta menyuap
tetangga-tetangga saya untuk tetap diam dan tidak turut campur.
Ketika saya berteriak “Falun Dafa sedang difitnah,” mereka
mendorong saya masuk ke dalam mobil polisi dan mengirim saya ke
Pusat Pencucian Otak E’touwan, yang juga disebut “pusat pendidikan
ulang bagi terhukum.”
Pusat pencucian otak membawa sepuluh anggota staf dari unit
pengawasannya untuk mencuci otak saya. Saya adalah satu-satunya
praktisi yang dipenjara di sana pada waktu itu. Pada hari kedua,
mereka mulai memutar VCD yang memfitnah Falun Gong untuk mencuci
otak saya. Mereka juga memutar rekaman suara dari Wang Zhigang,
Sima Nan, He Zuoxiu, dan Cai Chaodong. Mereka mengubah
ceramah-ceramah Guru dengan mengutip sedikit-sedikit dan
sepotong-sepotong untuk merusak isi dari ceramah itu. Saya tidak
mau melihat atau pun mendengar sedikitpun karena saya sudah
berlatih Falun Gong selama tujuh tahun dan saya tahu Falun Gong
adalah nyata dan agung dan demikian juga Guru. Tak satupun dari
fitnahan ini mempengaruhi saya. Empat hari kemudian, praktisi Gui
(seorang wanita tua, nama depannya tak diketahui) juga dibawa ke
pusat pencucian otak itu. Mereka memaksa kami untuk menonton VCD
yang memfitnah Falun Dafa di pagi hari dan membacakan materi yang
sama keras-keras di malam hari. Isi dari semua materi ini begitu
jauh dari kebenaran yang hanya dapat membodohi orang-orang yang
tidak tahu apa-apa mengenai Falun Gong. Materi-materi ini tidak
bisa menipu orang seperti saya, seorang praktisi yang telah
berlatih selama tujuh tahun dan telah memperoleh manfaat yang
sangat besar dari latihan ini.
Dari tanggal 16 Oktober 2003 saat kami “mendengarkan” semua materi
mereka, siang dan malam. Sampai tanggal 1 November 2004, mereka
masih tidak bisa men-transformasi saya. Oleh karena itu, mereka
memasukan saya ke dalam sel isolasi yang sempit dan tertutup selama
empat hari. Mereka tidak berhasil. Di hari keempat, kesepuluh
anggota staf itu dibagi menjadi lima tim, dan masing-masing tim
mengadakan pertemuan tertutup dengan saya selama empat jam hari
itu. Hal ini berlanjut sampai tengah malam. Kemudian, di hari yang
keenam mereka melarang saya duduk selama mengikuti kelas. Cuaca
berubah menjadi hujan dan berangin, dan suhu saat itu adalah 3°C
(38°F). Mereka memaksa saya berdiri di luar selama lebih dari
setengah jam sebelum saya diijinkan kembali ke dalam ruangan. Hanya
ada sebuah tempat tidur kosong dan tidak ada yang lainnya. Pada
pagi hari di hari ketujuh, mereka membangunkan saya sebelum jam
delapan pagi dan memaksa saya untuk mendengarkan materi-materi
bohong. Mereka masih tidak bisa men-transformasi saya. Li Wei telah
tiga kali menyeret saya ke tembok. Dia menyuruh saya membenturkan
kepala ke tembok dan melakukan bunuh diri. Saya berkata kepada Li,
“Saya tidak dapat melakukan itu. Guru dengan jelas mengatakan di
dalam prinsip-prinsip Fa bahwa praktisi tidak boleh bunuh diri, itu
sama dengan membunuh kehidupan. Sebagai seorang praktisi, saya
harus mengikuti prinsip-prinsip yang Guru ajarkan kepada kami!
Paksaan tidak dapat mengubah hati orang!” Di sana ada dua anggota
staf lainnya, Lin dan Wu (nama depan keduanya tidak diketahui), di
tempat kejadian yang menyaksikan keseluruhan kejadian itu. Karena
saya menolak untuk membaca materi palsu dengan para anggota staf,
mereka mengusulkan metode penyiksaan lainnya. Mereka menyuruh saya
berdiri diam selama enam hari berturut-turut. Saya tidak
diperbolehkan duduk atau istirahat sejenak pun selama hari-hari
itu. Mereka bahkan tidak mengizinkan saya duduk saat makan. Suatu
hari, tujuh orang mengelilingi saya dan mendorong saya jatuh ke
lantai dan menaruh foto Guru di kaos kaki saya untuk menghina saya.
Menghadapi sekelompok orang-orang bejat ini, bertindak nekat
gila-gilaan seperti itu, tidak ada kata-kata yang dapat
menggambarkan kesedihan yang saya rasakan mengenai seberapa jauh
mereka telah terjatuh ke dalam kejahatan.
Setelah enam hari berikutnya, Li Wei melihat bahwa dia tidak dapat
men-transformasi saya, jadi ia memborgol tangan dan menggantung
saya dengan terborgol. Bahu dan punggung bagian bawah saya menjadi
sakit luar biasa. Li berkata, “Ini bertujuan untuk menghancurkan
tulang-tulang kamu!” Maka mereka memborgol dan menggantung seorang
wanita berumur 70 tahun selama dua hari berturut-turut.
Di neraka di atas bumi ini, dikelilingi oleh iblis-iblis, saya
tidak tidur di tempat tidur selama delapan hari berturut-turut
karena mereka memaksa saya berdiri diam tidak bergerak selama enam
hari dan menggantung saya selama dua hari. Saya merasa bahwa saya
tidak dapat berkonsentrasi lagi dan saya tidak bisa berpikir. Saya
tidak bisa membentuk pikiran lurus sama sekali. Tangan saya
diborgol dan mereka memaksa saya untuk membubuhkan sidik jari pada
“Surat Transformasi” yang telah dipersiapkan. Ini adalah penghinaan
dan aib terbesar. Untuk waktu yang sangat lama, saya menderita
sakit yang tak tertahankan, penyesalan dan penghinaan, dan saya
merasa tidak bisa pulih dari itu. Saya kemudian menyadari bahwa
siksaan bathin adalah lebih sulit ditanggung oleh praktisi dari
pada siksaan badan.
Pagi berikutnya setelah saya meninggalkan pusat pencucian otak,
saya pergi ke rumah seorang praktisi, berlutut di depan foto Guru
dan menangis tak terkendali serta dengan kesedihan yang mendalam.
Meskipun saya telah membuat dan mengirim “Pernyataan khidmat” di
hari yang sama, saya masih belum yakin apa yang akan terjadi dan
apa yang harus dilakukan. Saya menundukkan kepala ketika melihat
semua makhluk dan terdiam ketika saya melihat praktisi lain. Saya
tidak bisa melakukan tiga hal yang harus dilakukan oleh seorang
praktisi. Ini berlanjut hingga ceramah Guru di Atlanta diterbitkan.
Saat itulah saya terbebas dari tekanan yang mencekik ini. Saya
bermimpi tentang Guru kita yang agung dan belas kasih berdiri di
puncak sebuah gunung dan mengulurkan tangannya kepada para murid
yang telah jatuh ke dalam jurang. Dari petunjuk Guru di dalam mimpi
itu, saya menyadari bahwa dunia saya telah kosong. Saya tahu bahwa
saya harus memulainya lagi dari nol.
Pertama, saya harus menerobos ketidakberdayaan saya untuk tenang
dan belajar Fa:
“Fa dapat menjebol segala keterikatan, Fa dapat menghancurkan
segala kejahatan, Fa dapat menangkal segala kebohongan dan Fa dapat
memperteguh pikiran lurus.”
("Menyingkirkan Gangguan" dari Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju
II)
Melalui belajar Fa dengan tenang dan melihat ke dalam, akhirnya
saya dapat melepaskan keterikatan-keterikatan akan rasa puas diri,
mentalitas pamer dan kesombongan. Jika saya memikirkan tentang
penderitaan-penderitaan itu, saya telah menjadi manusia biasa, saya
tidak akan dapat menemukan hal apa pun yang menggembirakan. Oleh
karena itu, tidak ada alasan bagi saya untuk pamer diri. Adalah
Guru yang memberi kehidupan baru kepada saya. Segala keindahan yang
saya rasakan di dalam hidup adalah berasal dari Fa.
Mengapa saya tertunduk malu bila melihat semua makhluk? Mengapa
saya bisa tidak mengatakan apa-apa ketika melihat para praktisi?
Itu semua datang dari keterikatan kesombongan. Saya sebenarnya
tidak dapat menanggung pikiran kehilangan muka. Menjadi seorang
praktisi, jika saya tidak dapat melepaskan keterikatan-keterikatan
ini, saya tidak dapat membuktikan kebenaran Fa. Jalan telah
dipenuhi oleh penyiksaan brutal dan sumpah seorang dewa akan
menjadi rapuh. Pelajaran yang saya dapatkan sungguh berat dan
menyakitkan.
Belas kasih Guru sekali lagi telah menyelamatkan saya. Beliau
membebaskan saya dalam menyongsong masa depan dengan lebih teguh
dan lebih jujur. Saya harus membenahi hal-hal salah yang telah saya
lakukan dan bahkan berbuat lebih untuk menutupi kerugian-kerugian
akibat perbuatan saya terhadap Dafa. Sekali pikiran lurus saya
muncul, saya segera mewujudkannya dengan perbuatan.
(1) Pertama, saya memberitahu para tetangga dan semua kenalan saya
tentang fakta kebenaran dari penganiayaan brutal yang dilakukan
terhadap seorang perempuan yang berumur 70-an oleh rejim Jiang dan
pengikut-pengikut biadabnya. Ketika saya dipenjara di pusat
pencucian otak, para praktisi di luar sudah pernah memberitahu
tetangga saya bagaimana saya dianiaya di dalam tahanan. Sekarang
saya dapat menceritakannya sendiri kepada mereka dan menegaskan
informasi ini kepada tetangga saya. Mereka menyadari bahwa semua
itu benar dan itu telah menghilangkan keraguan di pikiran beberapa
tetangga. Mereka semua menunjukkan simpati dan menyesalkan
penganiayaan itu.
(2) Setelah itu, saya mengajukan pengaduan kepada agen pemerintah
yang bertanggung jawab terhadap oknum-oknum bejat yang telah
melakukan penganiayaan tak berperikemanusiaan ini. Penganiayaan itu
telah mengakibatkan saya mengalami trauma berat baik secara fisik
maupun mental. Saya menderita akibat yang parah dan tidak bisa
sembuh dalam waktu lama. Saya menuntut untuk dilakukan pemeriksaan
di sebuah rumah sakit dan meminta secara tegas agar para aparat itu
membayar semua biaya pengobatannya. Dengan semua fakta-fakta itu,
mereka tidak punya pilihan lain kecuali menerima permintaan saya.
Sekarang saya mempunyai bukti dan siap untuk menunjukkan
kejahatan-kejahatan yang telah dilakukan terhadap para
praktisi.
(3) Saya menulis surat kepada Presiden Hu Jintao dan Perdana
Menteri Wen Jiabao dan memberitahu mereka tentang penganiayaan tak
berperikemanusiaan yang telah saya alami. Saya menghimbau mereka,
berdasarkan konstitusi dan hukum, agar menindak tegas para berandal
yang tangannya telah dikotori oleh darah para praktisi.
(4) Saya mendengar berita bahwa “mulai bulan Mei sampai Juni, Jaksa
Agung telah meminta para agen di seluruh negara untuk menyelidiki
aktivitas penyalahgunaan wewenang oleh aparat pemerintahan dan
pelanggaran hak-hak asasi manusia. Para jaksa akan menitikberatkan
penyelidikan mereka terhadap lima macam pelanggaran hak asasi
manusia oleh para pejabat pemerintahan – kejahatan tentang
kelalaian dalam pekerjaan yang menyebabkan hilangnya nyawa dan
harta warga negara; hukuman penjara tidak sah; penggeledahan tidak
sah; penganiayaan dalam interogasi dan penggunaan kekerasan dalam
memperoleh bukti; sabotase pemilihan; dan pelanggaran hak-hak
demokrasi warga negara serta penganiayaan tahanan.”
Saya memikirkan penganiayaan yang saya alami di “kelas pendidikan
ulang bagi terhukum (kelas pencucian otak).” Penyelidikan ini akan
secara penuh menargetkan kejahatan-kejahatan yang dilakukan pada
waktu belakangan ini. Di pusat pencucian otak, mereka mendirikan
tempat yang tidak sesuai dengan peraturan dan hukum yang ada.
Mereka secara tidak sah memenjarakan saya di sana dan menyiksa
saya. Mereka memaksa saya untuk melepaskan keyakinan saya pada
“Sejati, Baik, Sabar,” yang mana sama dengan memaksa saya melepas
hak untuk berkeinginan menjadi orang baik.
Saya menulis surat kepada Jaksa Agung tentang situasi di atas dan
meminta keadilan agar dijalankan. Pada waktu yang sama, saya
berkonsultasi dengan kejaksaan setempat dan bersiap-siap untuk
mengajukan penuntutan perkara.
Pagi itu saya tiba lebih awal, sebelum kantor kejaksaan buka. Saya
terlebih dahulu memancarkan pikiran lurus di dekatnya untuk
menyingkirkan faktor-faktor kejahatan di sekitar kantor kejaksaan
itu. Kemudian saya mengulangi beberapa kali bagian artikel Guru
“Selingan dua-tiga Patah Kata Pula”:
“Pikiran lurus yang teguh tak terhancurkan terhadap prinsip
kebenaran alam semesta telah membentuk tubuh intan yang kokoh
bagaikan batu karang dari pengikut Dafa yang bajik, membuat segenap
kejahatan kecut gemetar, cahaya kebenaran yang dipancarkan keluar
membuat unsur pikiran yang tidak lurus dari semua kehidupan
tercerai-berai. Seberapa kuat pikiran lurusnya, sebegitu besar pula
keampuhannya.” (Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju II)
Ketika bel berbunyi, saya mengikuti seorang lelaki paruh baya ke
dalam kantornya dan menjelaskan tujuan kedatangan saya. Saya
menjawab semua pertanyaannya.
Sekarang ketika saya memikirkan hal itu, proses konsultasi itu
sebenarnya merupakan proses klarifikasi fakta tatap muka.
Kelihatannya seperti saya memerlukan pendapatnya, tetapi pada
kenyataannya ia sedang “berkonsultasi” dengan saya. Di antara
pertanyaan dan jawaban, saya meluruskan semua pertanyaan yang ia
ajukan seperti permohonan damai 25 April 1999, ketika para praktisi
pergi ke Lapangan Tiananmen untuk membuktikan kebenaran Fa,
propaganda peristiwa “bakar diri” di Lapangan Tiananmen, dan
isu-isu fitnahan tentang para praktisi membunuh orang, dan Guru
mengumpulkan uang yang sangat banyak dari menjual
buku-bukunya.
Saya memancarkan pikiran lurus ketika saya berbicara untuk
menyingkirkan pengaruh-pengaruh jahat di sekelilingnya sehingga
mendapatkan hasil yang sangat baik. Saya betul-betul tenang dan
sedikitpun tidak takut sepanjang waktu itu. Pada sisi lain, saya
dapat melihat dia menjadi tidak tenang dan berubah-ubah sikapnya
karena konflik yang jelas antara ucapan dengan pikirannya. Ia
selalu menoleh ke sekeliling untuk memeriksa apakah ada orang di
sekelilingnya, sepertinya ia takut jika ada orang yang mendengar
percakapan kami. Sikapnya lembut ketika tidak ada orang di sekitar,
tetapi ia berubah serius dan marah ketika seseorang masuk ke
ruangan itu. Saya mengerti dari sikapnya bahwa kejahatan telah
menyebarkan terorisme negara. Saya menjadi sadar akan beban
psikologis yang berat yang harus ditanggung oleh orang-orang China,
termasuk para pejabat pemerintahan ini. Mereka harus hidup dalam
lingkungan yang tertekan dan harus menjalani hidup yang menyedihkan
seperti itu. Tiba-tiba, rasa belas kasih yang begitu besar
mun
cul dari dalam hati saya. Saya kembali merasakan tanggung jawab
berat para praktisi untuk menyelamatkan semua makhluk. Saya
menyadari bahwa waktunya semakin sempit.
Saya berbicara setengah jam lebih, dan mengatakan kepadanya bahwa
saya akan menulis surat pengaduan setelah saya sampai di rumah. Ia
berkata sebelum saya pergi, “Lupakan masalah surat pengaduan,
kejaksaan tidak akan menerima kasus Falun Gong. Jangan berkeliaran
ke mana-mana sesampainya Anda di rumah dan berhati-hatilah. Jika
polisi tahu apa yang Anda kerjakan, Anda akan dihukum.” Saya
mengatakan padanya, “Tolong ingat ini baik-baik di dalam hati Anda,
‘Falun Dafa Hao.’ Jika Anda berada dalam masalah, ingat ‘Falun Dafa
Hao’ dan ‘Sejati, Baik, Sabar adalah baik,’ Guru dan Dafa akan
melindungi Anda.”
Untuk beberapa alasan, saya tidak merasa lega sedikitpun setelah
saya meninggalkan kantor kejaksaan itu. Saya berpikir tentang apa
yang dikatakan Guru dalam “Mengajar Fa pada Konferensi Fa di
Atlanta tahun 2003”:
“Tanggung jawab mendatang yang dipikul oleh seorang pengikut Dafa
adalah sangat besar. Ada berapa banyak makhluk hidup perlu kalian
selamatkan, ada berapa banyak makhluk hidup perlu kalian tolong,
sedangkan kalian sendiri pada masa ini masih harus menyempurnakan
dan merangkum segala sesuatu beserta makhluk hidup tak terhitung
yang dibutuhkan dalam buah status kalian, kewibawaan agung dan
segala unsur Dewa kalian semua berada di dalamnya, oleh sebab itu
saya sering mengatakan, di dalam membuktikan kebenaran Fa,
lakukanlah tiga pekerjaan pengikut Dafa dengan baik, segala sesuatu
sudah berada di dalamnya, dengan demikian tujuan paling utama dari
kalian mengklarifikasi fakta adalah pada saat mengklarifikasi fakta
dapat menyelamatkan lebih banyak makhluk hidup, ini adalah nomor
satu, ini adalah tujuan sebenarnya dari kalian mengklarifikasi
fakta. …Penyelamatan semua makhluk menjelujur dalam setiap hal di
dalam kehidupan anda sekarang ini, jika anda semua dapat memahami
dan mengenali dengan jelas akan kepentingan hal ini, saya kira itu
mungkin akan menyelamatkan lebih banyak makhluk hidup.”
Saya menyadari bahwa begitu banyak hal yang masih menunggu untuk
dikerjakan oleh para praktisi dan oleh karena itu kita tidak bisa
bersantai walau hanya sebentar. Belas kasih Guru yang tak terhingga
terhadap semua makhluk sangat menyentuh hati saya. Harapan Beliau
yang tinggi terhadap para praktisi mendorong semangat saya. Saya
harus menghargai belas kasih Guru terhadap semua makhluk dan tidak
mengecewakannya dan memenuhi semua harapan-harapannya terhadap
kita. Saya harus mengikut kata-kata Guru!
Selama waktu ini, para praktisi di daerah kami telah melakukan
sebuah pekerjaan yang telah dikoordinir dengan baik. Para praktisi
membuat materi klarifikasi fakta menggunakan kisah nyata tentang
penyiksaan yang saya alami dan tiga praktisi lainnya (Huang Zhao
meninggal karena penyiksaan; Huang Yongmei menjadi cacat karena
penganiayaan; dan Liu Youqing menderita kerusakan otak berat karena
tidak tidur selama 18 hari berturut-turut). Materi-materi itu
sedang disebarluaskan di daerah kami dan sedang menggentarkan
kejahatan. Saya percaya siapapun yang melihat materi-materi itu
dapat membedakan yang benar dari yang salah, kebaikan dari
kejahatan, dan mendapat pikiran lurus darinya.
Sekarang, tak peduli sesibuk apa pun dengan pekerjaan Dafa, saya
harus memastikan bahwa saya membaca dua sampai tiga bab dari Zhuan
Falun setiap hari, ditambah artikel-artikel lainnya. Setiap hari
saya menargetkan kejahatan di dalam Triloka, Kota New York,
Beijing, dan daerah setempat kami, dan memancarkan pikiran lurus
paling sedikit sepuluh kali. Saya memancarkan pikiran lurus
sesering yang bisa saya lakukan.
Saya mengingatkan diri sendiri bahwa menyelamatkan semua makhluk
adalah tanggung jawab suci yang Guru berikan kepada para praktisi.
Saya tidak boleh membiarkan pekerjaan klarifikasi fakta menjadi
rutinitas dan menganggapnya sebagai pekerjaan. Menyelamatkan semua
makhluk tidak seperti menyelesaikan sebuah pekerjaan: sikap positif
saya di dalam mengklarifikasi fakta akan membuahkan hasil yang
berbeda. Saya menghargai setiap salinan materi klarifikasi fakta
yang saya miliki dan tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk
mengklarifikasi fakta kebenaran. Di antara manusia biasa yang saya
kenal, sebagian dari mereka benar-benar memahami bahwa Falun Dafa
adalah baik. Mereka telah melihat watak dasar dari penganiayaan
brutal itu terhadap Falun Gong dan para praktisi. Ada tujuh orang
yang ingin membaca Zhuan Falun dan mempelajari latihan gerakan.
Saya mengikuti permintaan Guru dan cepat mengatur mereka untuk
belajar Fa dan perangkat latihan.
Arus pelurusan Fa sedang bergerak maju dengan cepat dan dahsyat,
dan batas waktu yang tersisa sedang bergerak makin cepat dan makin
cepat menjauh dari kita. Saya harus menggunakan sisa waktu itu dan
melakukan tiga hal dengan baik. Jika semua yang pantas diselamatkan
itu terselamatkan, maka saya tidak akan menyesali apa yang belum
dilakukan ketika tiba masa Fa meluruskan dunia manusia.
Pada akhirnya, marilah kita meninjau kembali artikel Guru,
“Lepaskan Hati Manusia, Selamatkan Manusia di Dunia.”
“Pengikut Dafa secara keseluruhan telah melewati tahap Xiulian
pribadi, dewasa ini berhubung arus dahsyat Pelurusan Fa bergulir
maju dengan pesat, sehingga tahap pembuktian kebenaran Fa dari
pengikut Dafa juga mendekati penyelesaian, sejarah akan dengan
cepat memasuki tahap baru. Mulai saat sekarang, terutama pengikut
Dafa, praktisi baru dan lama di daratan Tiongkok, lepaskanlah hati
manusia yang sejak lama menjadi keterikatan, secara menyeluruh
mulai dengan ketat memanfaatkan kesempatan untuk menyelamatkan
manusia di dunia. Begitu tahap sekarang ini telah berlalu,
penyingkiran besar-bersaran makhluk hidup yang pertama kali akan
segera dimulai. Sebagai seorang pengikut Dafa di masa Pelurusan Fa,
pembebasan pribadi bukan merupakan tujuan Xiulian, menyelamatkan
semua makhluk hidup barulah cita-cita luhur kalian disaat datang
serta kewajiban dan misi yang dianugerahkan sejarah kepada kalian
didalam Pelurusan Fa, oleh sebab itu makhluk hidup dalam jumlah
besar seyogianya telah menjadi objek penyelamatan kalian. Pengikut
Dafa jangan menyia-nyiakan kewajiban mulia yang dianugerahkan
kepada kalian di dalam Pelurusan Fa, lebih-lebih jangan membuat
makhluk hidup dari bagian tersebut menjadi kecewa, kalian telah
menjadi harapan satu-satunya bagi mereka dalam hal apakah mereka
dapat memasuki masa mendatang, oleh sebab itu segenap pengikut
Dafa, praktisi baru dan lama, semua harus bertindak, secara
menyeluruh mulai mengklarifikasi fakta. Terutama pengikut Dafa di
daratan Tiongkok, setiap orang juga harus keluar berbicara, seperti
bunga bermekaran dimana-mana, tempat dimana terdapat manusia tidak
ada yang tak terjangkau.”
Sumber: Buku “Compassion Overcomes Evil” (Belas Kasih Mengalahkan
Kejahatan)