Saya praktisi Falun Gong dari
Taiwan. Saya memutuskan untuk bepergian ke Hong Kong selama
seminggu setelah teman saya mengatakan kepada saya bahwa praktisi
Falun Gong di Hong Kong telah berulang kali diancam dari
dekat.
Dua praktisi perempuan dan saya tiba di Stasiun Kereta Api Hung Hom
setelah kami selesai berlatih pada pukul 6 pagi. Kami mempersiapkan
peragaan perangkat latihan Falun Gong, belajar Fa, memasang spanduk
beserta menyediakan informasi penting tentang Falun Gong, dan
melakukan meditasi.
Ketika kami tiba di tempat tujuan, seorang pemuda berpakaian hijau
yang kelihatannya seperti mahasiswa memegang spanduk bertuliskan
pesan-pesan yang menyerang Falun Gong dan pendirinya, Master Li
Hongzhi. Saya mendekati dia dengan ramah dan menjelaskan kepadanya,
"Falun Gong baik. Tolong jangan melakukan hal-hal seperti itu.
Semua praktisi punya keluarga dan pekerjaan, dan kami menghabiskan
waktu kami untuk membantu orang-orang di Hong Kong ini agar
memahami fakta kebenaran. Kami semua harus mengambil cuti kerja
agar bisa datang ke tempat ini. Harap jangan tertipu oleh
kebohongan serta kebencian yang dipropagandakan oleh rezim Partai
Komunis China (PKC)." Dia memalingkan muka dan tidak
menanggapinya.
Saya kemudian melihat seorang wanita muda yang agak gemuk, anggota
Asosiasi Peduli Pemuda Hong Kong (Hong Kong Youth Care Association)
menatap saya dengan mata membelalak serta berseru, "Kamu begitu
muda dan cantik, mengapa datang ke sini?" Saya pindah ke
depan di mana spanduk yang bertuliskan "Falun Gong baik" itu
terpasang. Selagi tangan saya memegang spanduk, saya menjawab
sambil tersenyum, "Saya berumur 31 tahun. Anda mengatakan saya
terlihat seperti baru menginjak usia 20-an. Saya tidak menggunakan
produk perawatan kecantikan kulit apa pun, Dan saya tampak muda
karena saya berlatih Falun Gong. Saya juga pernah mempunyai tabiat
yang buruk sebelum saya mulai berlatih Falun Gong."
Kemudian pemuda itu kembali, dan dia tampak marah. Dia berteriak
untuk menyerang Falun Gong dengan kata-kata kasar dan
mengatakan apa yang kami lakukan itu sebagai gerakan politik. Saya
tidak marah, tetapi saya menjelaskan dengan lembut kepadanya,
"Sebuah gerakan politik adalah untuk meraih kekuasaan politik.
Praktisi Falun Gong tidak tertarik pada kekuasaan politik, hanyalah
mencari lingkungan yang sah guna melindungi hak-hak mereka untuk
berlatih. Ini adalah masalah kebebasan berkeyakinan serta
berekspresi, dan ini merupakan hak asazi manusia yang fundamental.”
Dia tidak bisa berbicara apa-apa lagi.
Namun, suasana damai itu tidak berlangsung lama. Pemuda dan wanita
itu diam selama kurang dari 60 detik sebelum mereka mulai berteriak
lagi untuk melecehkan Falun Gong dengan kata-kata. Saya memutuskan
tidak memedulikan mereka dan mulai melakukan latihan, karena
pikiran mereka tidak rasional, mereka pun tidak akan
mendengarkan.
Begitu saya memulai latihan, ada sekitar enam orang pria dan wanita
mengenakan baju kaos hijau dari Asosiasi Peduli Pemuda Hong Kong
(Hong Kong Youth Care Association) dengan rentang usia mulai dari
20-an sampai 50-an tahun mulai mengepung saya. Seorang wanita
bertubuh ramping yang berusia 50-an tahun memotret saya dengan
iPad, dan lainnya mengelilingi saya. Mereka mencemooh, mengejek,
dan menertawai saya. Saya tidak memedulikan mereka dan terus
berlatih, namun demikian saya merasa sangat sedih melihat mereka.
Bagaimana mereka menjadi begitu bodoh? Mereka merendahkan diri
mereka sendiri dengan perilaku tersebut.
Pada sore hari, para anggota Asosiasi Peduli Pemuda Hong Kong
menutupi spanduk emas kami yang bertuliskan "Falun Gong adalah
kultivasi yang Lurus" dengan spanduk mereka yang menyebutkan bahwa
Falun Gong adalah keyakinan palsu. Saya merasa sangat terluka. Saya
tidak bisa lagi duduk di sana dan menonton orang-orang yang sedang
lewat membaca pesan-pesan kebencian pada spanduk mereka itu. Saya
mulai berbicara dengan orang-orang dan menjelaskan kepada mereka
tentang keindahan Falun Gong dan kami telah melakukan perjalanan ke
sini adalah untuk menghentikan kebencian yang tidak masuk akal
terhadap Falun Gong. Untungnya, orang-orang tahu bagaimana
membedakan yang benar dari yang salah. Saya banyak membicarakan
fakta kebenaran yang bisa dimengerti dan diterima mengenai Falun
Gong. Bahkan para anggota legislatif Hong Kong telah mengeluarkan
pernyataan guna mendukung aksi damai Falun Gong.
Ketika saya berbicara dengan orang-orang yang sedang lewat,
seorang wanita separo baya, bertubuh ramping yang namanya terdengar
seperti Li Xue terus memotret saya dengan iPad. Dia pasti telah
mengambil lebih dari 100 foto. Saya mengatakan bahwa pengambilan
foto itu adalah tidak wajar dan harus dhentikan. Saya menepuk-nepuk
bahunya untuk menarik perhatiannya, tetapi dia marah dan menjerit.
"Apa yang kamu lakukan di sini? Mengapa kamu menyentuh saya!?" Saya
terkejut dengan jeritannya, tetapi saya memutuskan untuk memberi
tahu dia agar berhenti. Dengan penuh kesabaran saya mengatakan
kepadanya, "Saya ingin memberi tahu anda agar berhenti. Ini tidak
baik untuk anda." Namun dia terus berteriak melakukan penghinaan.
Kemudian muncul seorang pria berpakaian hitam. Dia berupaya untuk
menenangkan hatinya dan meminta saya agar meninggalkannya. Saya
kembali ke Stasiun Hung Hom pada keesokan harinya.
Situasi tidak berubah menjadi lebih baik. Ketika kami sedang
berlatih, sekitar 10 orang dari Asosiasi Peduli Pemuda Hong Kong
mencaci kami dan dengan kata-kata yang menyerang pendiri Falun
Gong. Mereka bahkan membuat komentar cabul terhadap praktisi Falun
Gong perempuan yang masih muda.
Pada sore hari, wanita muda yang bertubuh gemuk yang sejak sehari
sebelumnya memimpin sekelompok tujuh (orang) masuk ke area kami.
Mereka mendekati seorang praktisi dan menutupi tubuhnya dengan
spanduk yang berisi hasutan kebencian! Saya memotret penyerangan
itu dengan ponsel. Praktisi yang diserang adalah seorang wanita
berusia 30-an tahun. Dia menghadapi serangan itu dengan mata
terpejam. Seorang praktisi yang berada di sampingnya melepaskan
spanduk yang berisi kebencian itu dari wajahnya. Propaganda
kebencian macam apa yang mendorong para laki-laki muda ini sampai
ke tingkat demikian?
Semakin banyak orang berdatangan selama awal-awal jam puncak
sibuknya lalu lintas malam. Beberapa orang Barat yang bekerja di
China dalam waktu lama mendekati kami. Saya menjelaskan kepada
mereka mengapa praktisi Falun Gong berada di sini dan menjelaskan
tentang perilaku orang-orang dari "Asosiasi Peduli Pemuda." Seorang
pemuda Barat berbicara kepada saya dalam waktu cukup lama sebelum
dia mulai merekam situasi. Sementara dia merekam, seorang wanita
gemuk berusia 50-an tahun datang marah-marah kepada kami. Dia
menutupi spanduk Falun Gong kami dengan spanduk yang bertuliskan
kebenciannya sendiri. Kemudian dengan marah-marah dia berteriak
menghina. Pemuda Barat itu merekamnya. Dia memandang ke arah saya
dan berkata, "Saya mengerti. Perilaku anda sepenuhnya kebalikan
dengan prilaku mereka. Wajah wanita itu penuh kebencian." Dia
mengatakan kepada saya bahwa dia akan meng-upload video itu ke
Internet sehingga lebih banyak orang akan mengetahui fakta
kebenaran.
Kami pergi ke Lok Ma Chau, daerah perbatasan antara China dan Hong
Kong, pada 8 Oktober. Ini adalah lokasi lain di mana praktisi Falun
Gong telah berulang kali didatangi oleh anggota "Asosiasi Pemuda
yang Peduli."
Seorang teman menunjukkan sebuah video yang dia ambil ketika
penyerangan pada 2 Oktober. Video itu menunjukkan bahwa anggota
Asosiasi Peduli Pemuda Hong Kong mengelilingi praktisi Falun Gong
dengan spanduk besar. Saya lebih tercengang ketika saya melihat
seorang wanita setengah baya bertubuh gemuk dari asosiasi
menghantam papan poster yang praktisi Falun Gong bawa. Ketika dia
memukul papan poster, praktisi itu kena pukulan juga. Dia
menunjukkan video lain dari 4 Juli ketika anggota asosiasi
menunjukkan pisau bergerigi untuk mengintimidasi para wartawan dan
praktisi. Namun demikian para petugas kepolisian di tempat kejadian
itu tidak mengambil tindakan apa-apa!
Kami mulai mendekati dan bercakap-cakap dengan wisatawan dari China
yang telah tiba di Lok Ma Chau. Kami berbicara kepada mereka
tentang fakta kebenaran Falun Gong. Tiga wanita dari Asosiasi
Peduli Pemuda Hong Kong mendekati kami. Dua dari mereka mengenakan
kacamata hitam dan topi, dan mereka menghindari kontak mata. Ada
juga seorang pria yang menggunakan topi hitam yang tampak seperti
pemimpin mereka. Ketika kami melihat ke arahnya, dia menurunkan
kepalanya atau menyembunyikan wajahnya di balik koran. Kami
bertanya-tanya mengapa dia ingin melakukan hal-hal buruk yang
memaksa dia untuk menyembunyikan mukanya?
Ada banyak kelompok wisatawan dari China di alun-alun dekat stasiun
bus yang melihat kita dengan rasa ingin tahu. Saya senang melihat
mereka. Saya mendekati mereka dan dengan cepat menjelaskan apa itu
Falun Gong, fakta insiden bakar diri yang direkayasa untuk
menghasut kebencian terhadap Falun Gong, dan berita tentang
orang-orang yang mengundurkan diri dari Partai Komunis China (PKC)
dan dua liga pelajarnya. Beberapa pemuda yang tampak seperti
mahasiswa itu terus bertanya pada saya. Salah satu dari mereka
mengatakan dia tahu tindakan bakar diri itu adalah palsu. Saya
sangat senang bahwa semakin banyak orang dari China mengetahui
fakta kebenaran tentang Falun Gong!
Kami membantu pemandu wisata mengingatkan para wisatawan untuk
menjaga barang-barang bawaan pribadi mereka dan menyimpan
barang-barang besar mereka di bagasi. Pemandu wisata dan wisatawan
semua tersenyum.
Ketika kami sedang berbincaing-bincang dengan wisatawan dari China,
anggota Asosiasi Peduli Pemuda Hong Kong menyiarkan kebencian
melalui pengeras suara. Seorang wanita dari Hong Kong datang dan
meneriaki orang-orang dari asosiasi dalam dialek Kanton, "Ini
adalah Hong Kong! Beraninya kalian melakukan hal-hal seperti itu?!"
Dia berteriak pada mereka selama beberapa waktu sebelum dia pergi.
Sementara itu, para pemandu wisata juga berbicara lantang. Para
pemandu itu mengatakan kepada mereka agar tidak berbicara
keras-keras melalui pengeras suara karena hal itu memengaruhi tur
mereka. Kami merasa sangat terdorong akan hal ini karena ini
berarti ada lebih banyak orang yang bisa membedakan antara yang
benar dari yang salah.
Saya merasa cemas dan bertanggung jawab setelah saya melihat raut
wajah orang-orang China yang terhalangi untuk mempelajari fakta
kebenaran. Saya yakin bahwa penganiayaan akan segera berakhir dan
Falun Gong akan dipuji dan tersebar luas di China lagi.
Chinese version click here
English
version click here