(Minghui.org) Saya bergabung di Falun Dafa pada awal 2006 di Universitas Indonesia. Sebenarnya keinginan bergabung dengan Falun Dafa sudah muncul dari tahun 2000-an di Surabaya, bahkan sudah sampai mencari alamat tempat latihan, namun hati ini kurang begitu greget untuk langsung bergabung karena terlalu disibukkan dengan pekerjaan. Titik balik itu muncul ketika saya pindah ke Jakarta pasca tsunami Aceh akhir 2004. Saat jalan-jalan di suatu Minggu pagi di Universitas Indonesia saya melihat banyak orang yang berolahraga dan berlatih senam secara berkelompok. Saya temukan di sana ada Taichi dan Falun Gong. Saya masih menimbang mau ikut yang mana. Saya akhirnya memilih ikut Taichi, tetapi saya dalam hati mengatakan bahwa suatu saat saya mau ikut Falun Dafa. Dalam hati saya mengatakan, “Saya mau belajar Falun Dafa dan akan saya ajarkan ke ibu saya yang menderita hipertensi”. Saya bergabung di Taichi selama satu tahun, namun anehnya setiap selesai berlatih Taichi, saya selalu malah ingin melihat-lihat lebih dekat orang-orang yang berlatih Falun Dafa. Mengamati latihan mereka, namun hati untuk bergabung masih saja terhalang. Pada suatu pagi saya mantapkan hati untuk berlatih Falun Dafa. Memang terasa agak berat, namun pada latihan pertama ini saya sudah bisa bersila ganda walaupun tidak sampai akhir.
Pertama ikut latihan badan terasa
pegal, namun niat hati untuk berlatih Falun Dafa semakin kuat. Di
minggu berikutnya saya datang lebih awal agar bisa berlatih dari
gerakan satu sampai lima. Selesai latihan saya ikut bergabung
belajar Fa. Timbul penolakan dalam hati, jangan-jangan ini sebuah
doktrin, tapi saya katakan dalam hati apa salahnya membaca buku.
Setelah baca seorang pembimbing mengatakan sangat bagus bagi
praktisi Falun Dafa membaca dan memiliki buku Zhuan Falun.
Beliau memberikan buku namun saya tidak bawa uang untuk mengganti
harganya. Beliau mengatakan bawa saja, uangnya lain kali. Saya
tersentuh, alangkah baiknya orang ini. Tidak khawatir kalau bukunya
dibawa lari. Seperti sudah lama kenal dan saling
percaya. Saya terima buku Zhuan Falun, dan mulai hari itu saya bawa
kemana saja buku tersebut. Tidak membutuhkan waktu lama untuk
menyelesaikan buku itu. Pembimbing di tempat latihan menyarankan
untuk mengulang-ulang baca buku berkali-kali, dari awal hingga
akhir. Ada pergolakan batin, ada pertentangan dengan konsep-konsep
yang saya miliki sebelumnya. Namun saya terus membacanya
berulang-ulang.
Dari membaca dan latihan secara terus-menerus dan menjalankan
kultivasi Xinxing (moral) dengan menjadi seorang yang lebih
Sejati-Baik-Sabar, kesehatan tubuh saya meningkat. Dulu saya punya
riwayat darah tinggi, mimisan, alergi, setelah berkultivasi Falun
Dafa penyakit itu tidak ada lagi. Selain itu saya banyak
mengalami peningkatan pada aspek Xinxing. Contohnya: suatu
malam saya pulang dari rumah bos saya. Saat mengendarai sepeda
motor tiba-tiba iringan-iringan motor menyalip saya, namun saya
lebih baik mengalah dan memberikan jalan kepada mereka agar duluan.
Tiba-tiba salah satu anggota rombongan HP nya terjatuh, namun
mereka tidak menyadari. Saya mengerem mendadak dan mengambil HP
tersebut. HP yang lumayan bagus. Niat hati mengembalikan namun
mereka sudah keburu jauh. Sesampainya di rumah, ada sms masuk di HP
yang saya temukan. ”Mas tolong yang menemukan HP saya, mohon
dikembalikan. Karena itu HP kreditan dan angsurannya belum lunas.
Please”. Saya jawab sms tersebut. “Mas yang punya HP ini, kalau
ingin HP-nya, tolong besok minggu pagi jam 06.30 – sd 09.00
datang di depan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Indonesia, di situ ada latihan Falun Dafa, nama saya --------“.
Keesokan paginya saat meditasi pembimbing tempat latihan menepuk
saya dan mengatakan ada yang mencari saya. Dua orang pemuda menemui
saya mau mengambil HP nya yang saya temukan. Mereka mengucapkan
terima kasih berkali-kali, dan mengatakan, “Pak saya tidak bisa
memberikan balasan apa-apa.” Sambil mencium tangan saya namun saya
menariknya. Saya mengatakan kepadanya, “Ndak apa-apa, Mas. Ingat ya
mas, Falun Dafa baik”.
Memutuskan Spesialisasi Tunggal, Keluarga Ikut Mendapat
Fa
Isi Zhuan Falun yang menimbulkan pergolakan batin di tahap awal
adalah sebagai berikut:
“............Untuk Xiulian pada tingkat tinggi, ada keharusan untuk
berspesialisasi tunggal, harus berpegang teguh pada satu aliran
saja untuk berkultivasi, bila telah Xiulian pada satu aliran, harus
sepenuh hati mengikuti aliran itu, sampai mencapai terbuka Gong dan
terbuka kesadaran pada aliran tersebut, sesudah itu anda baru boleh
beralih ke metode Gong yang lain untuk berkultivasi lagi, itu sudah
berupa seperangkat sistem lain yang berbeda. Sebab seperangkat
sistem yang sungguh-sungguh diwariskan, merupakan peninggalan yang
telah melewati zaman sangat panjang, dan selalu merupakan proses
evolusi yang sangat rumit. Ada yang berlatih Gong dengan
mengandalkan perasaannya, bagaimana perasaan anda dapat
diperhitungkan? Sama sekali bukanlah apa-apa. Proses evolusi yang
sebenarnya terjadi dalam ruang dimensi lain, sangat rumit dan
muskil, selisih sedikit pun tidak boleh, bagaikan sebuah instrumen
presisi yang segera akan rusak jika dipasangi komponen dari jenis
yang lain. Segenap tubuh anda yang berada di berbagai ruang
dimensi, telah mengalami perubahan yang luar biasa muskil, selisih
sedikit pun tidak boleh. Bukankah sudah saya katakan pada anda,
bahwa kultivasi tergantung pada diri sendiri, sedangkan evolusi
Gong tergantung pada Shifu. Bila anda dengan sesuka hati mengambil
benda orang lain, dan mencampurkan masuk, membawa serta informasi
lain, akan mengganggu benda pada aliran Fa ini, niscaya terjadi
penyimpangan pada anda, bahkan dapat terefleksi pada masyarakat
manusia biasa, dapat membawa kerunyaman bentuk manusia biasa,
sesuatu yang anda sendiri inginkan, orang lain pun tidak boleh
campur tangan, ini adalah masalah kualitas kesadaran. Di samping
itu benda yang anda campurkan telah mengakibatkan Gong tercampur
aduk, sehingga anda sudah tidak dapat berkultivasi lagi, dapat
terjadi masalah semacam ini.......”
Fa bagian inilah yang membuat pergolakan batin yang lumayan
lama dalam proses kultivasi saya. Awalnya saya memandang Falun Dafa
hanya sebagai latihan olah raga biasa saja. Saya rajin dengan
ritual keyakinan saya dan rajin pula baca buku-buku Dafa dan lian
gong. Awal-awal saya tidak bermasalah. Tubuh juga merasakan
perbaikan dalam kesehatan. Dalam membaca berulang-ulang Zhuan Falun
selalu bagian ini yang membuat saya gundah. Beberapa tahun saya
mondar-mandir di tahap itu. Tubuh ada peningkatan kesehatan tetapi
tidak seorang pun dari keluarga saya yang mau dan percaya akan
keajaiban Dafa. Istri saya sering kurang yakin akan Dafa.
Menganggap seperti olah raga biasa saja. Pada suatu hari saya
mengalami mimisan yang pernah saya derita sebelum saya latihan
Falun Dafa. Saya jadi bertanya-tanya kenapa ini bisa terjadi? Rajin
latihan sudah, belajar Fa sudah, melangkah keluar sudah. Apa lagi
ya? Akhirnya saya menyimpulkan ini mungkin isyarat Fashen Shifu
agar saya berspesialisasi tunggal. Saya putuskan untuk hanya
Xiulian Dafa, hanya membaca buku-buku Dafa, dan lebih rajin belajar
Fa. Membaca Zhuan Falun dan Ceramah Shifu yang lain. Lambat laun
saya merasakan tubuh saya menjadi ringan, ada perasaan yang
membumbung terus-menerus. Sejalan dengan perubahan pada diri dan
hati yang semakin mantap, beberapa waktu kemudian istri saya malah
mau mencoba berlatih berdua di rumah. Saat melakukan perangkat
kedua “Berdiri Memancang Metode Falun,” istri saya langsung
mengalami pemurnian. Tiga kali bolak-balik buang air besar. Selain
itu ia merasakan arus energi yang kuat saat berlatih gerakan
ketiga. Selain mau berlatih, ia juga mau membaca buku. Bolak-balik
menyelesaikan Zhuan Falun. Menurut penuturannya saat baca Zhuan
Falun ada arus energi yang berputar-putar di kedua telapak tangan,
di punggung dan lain-lain dan merasakan ada perasaan ringan di
sekujur tubuhnya. Mulai saat itu keraguannya akan keajaiban Dafa
mulai terkikis. Pengalaman ini ia ceritakan ke keluarganya saat
pulang kampung. Ibu mertua, adik, kakak, kakak ipar,
mulai percaya akan keajaiban Dafa dan mau membaca buku Zhuan Falun
dan lian gong. Dan juga Bapak saya sendiri yang biasanya tidak
pernah percaya dengan apa yang saya katakan, karena merasa ilmu
spiritualnya lebih tinggi, membuktikan bahwa Falun Dafa benar-benar
ajaib. Saat saya pulang kampung bapak saya yang biasanya banyak
berbicara dan meramal, kini banyak diam. Setelah saya tanya
ternyata perutnya kembung dan tidak enak makan dalam dua hari. Saya
katakan bahwa saya punya metode tingkat tinggi. Kemudian saya
tunjukkan video latihan dan saya minta untuk memperhatikannya
sambil saya pancarkan pikiran lurus membasmi unsur-unsur buruk di
dimensi lain yang menghalanginya untuk mendapatkan Dafa dan saya
lepaskan keterikatan bahwa beliau adalah bapak saya dan
menganggapnya sebagai makhluk hidup yang harus diselamatkan.
Setelah selesai menonton video latihan, saya ajak beliau untuk
mencoba latihan dengan musik, namun beliau masih ragu. Ketika sore
bersantai ada tetangga mampir ke rumah dan curhat bahwa ia
menderita vertigo dan sudah berobat ke mana-mana tapi belum
membaik. Saya ceritakan bahwa saya punya latihan yang bagus untuk
kesehatan raga dan pencerahan jiwa. Malam itu akhirnya saya, bapak,
seorang tetangga, dan ibu saya mencoba berlatih. Berat latihannya,
ujar mereka. Keesokan paginya bapak saya bilang bahwa tubuhnya
ringan, perut kembungnya hilang dan sudah enak makan. Merasakan
keajaiban Dafa, beliau bercerita pada temannya di desa sebelah
untuk mencoba latihan, malam berikutnya ada yang datang lagi satu
orang untuk berlatih. Latihan selasai jam 22.00. Selesai latihan
tidak seperti biasanya ayam jago berkokok bersahut-sahutan di
kampung kami. Menurut kepercayaan di kampung biasanya
ayam-ayam itu melihat malaikat atau dewa-dewa yang turun. Teringat
ceramah Shifu di Zhuan Falun:
“Arena latihan Gong kita lebih baik dibandingkan dengan arena
latihan dari metode Gong mana pun, di arena kita itu asalkan anda
berlatih Gong, akan jauh lebih ampuh dibandingkan usaha anda
mengobati penyakit. Fashen saya duduk membentuk satu lingkaran, di
atas arena latihan Gong masih ada tudung, di atasnya ada Falun
besar dan Fashen besar yang mengawasi arena dari atas tudung. Arena
itu bukan arena yang biasa, bukan arena latihan Gong pada umumnya,
tapi sebuah arena Xiulian. Banyak di antara kita yang memiliki
kemampuan Gong, semua pernah menyaksikan arena Falun Dafa kita ini,
diselubungi sinar merah, merah merata”.
Xiulian Masa Pelurusan Fa
Pasca penganiayaan Juli 1999, pengikut Dafa harus melakukan tiga
hal yaitu Belajar Fa, Memancarkan Pikiran Lurus, dan
Klarifikasi Fakta. Proses melangkah keluar dari xiulian pribadi ke
xiulian pada masa pelurusan Fa bukanlah hal yang sederhana
bagi saya. Butuh waktu untuk mencerna Fa ini. Terutama terkait
klarifikasi fakta. Mengapa harus melangkah keluar? Mengapa harus
klarifikasi fakta? Dan mengapa klarifikasi fakta menjadi
bagian dari proses untuk mencapai Kesempurnaan? Setelah
membaca banyak ceramah yang berkaitan dengan ini, saya baru sadar
bahwa pengikut Dafa pada masa pelurusan Fa adalah datang dari
badan langit yang tinggi yang telah mengikat janji prasejarah
dengan Shifu untuk membantu Shifu meluruskan Fa. Proses klarifikasi
fakta yang dilakukan oleh pengikut Dafa yang sepertinya seperti
pekerjaannya manusia biasa ternyata merupakan hal yang sakral yang
menyangkut nasib makhluk-makhluk hidup apakah mereka akan musnah
atau diselamatkan menuju era baru. Nasib makhluk hidup di bumi
tergantung pada sikap mereka terhadap Dafa.
Selain itu tekad untuk melangkah keluar semakin kuat saat istri
sharing bahwa ia suatu malam telah bermimpi tapi terlihat sangat
nyata sekali seolah bukan mimpi. Bahwasanya ia melihat ada banjir
yang sangat dahsyat melanda. Orang-orang pada tenggelam tergulung
banjir. Di dalam mimpi itu kami memancarkan pikiran lurus, air bah
itu tenyata tidak menerjang kami. Orang-orang pada berlarian ke
arah tempat kami yang tidak kena air bah. Namun sepertinya air itu
tetap menggulung mereka. Hal ini semakin menyadarkan saya betapa
mendesaknya bergegas melangkah keluar untuk menyelamatkan makhluk
hidup yang menjadi tanggung jawab saya. Banyak rintangan dan
halangan untuk melangkah keluar namun dengan pikian lurus yang
berbasiskan pada belajar Fa baik secara individu dan kelompok,
maka rintangan-rintangan itu dapat diatasi. Contohnya, ketika
awal-awal mengikuti aksi damai menyingkap penganiayaan Falun Gong
di depan Kedubes China, setiap mau berangkat selalu saja ada
hambatan seperti penggilan mendadak dari bos, hujan lebat petir
menyambar dan lain-lain. Setelah pikiran lurus dan tekad diperkuat,
barulah berbagai gangguan lenyap. Mulai saat itu bos saya tidak
memanggil sebelum saya selesai mengikuti kegiatan Fa Zheng
Nian. Masih banyak kejadian dan rintangan yang terjadi ketika
hendak klarifikasi fakta, namun dengan berbasiskan belajar Fa yang
baik dan pikiran yang lurus rintangan itu bisa teratasi dan selalu
ada pengaturan Shifu yang menunjukkan jalan yang harus ditempuh.
Teringat puisi Shifu di Hongyin 3:
Mencari
Jalan di dunia fana suram menyesatkan
Sarat dengan penderitaan yang sudah diatur
Sebelum datang memang adalah raja di atas langit ingin
mencari
Demi Fa datanglah ke dunia
Haruslah gigih maju
Jangan menyia-nyiakan langkah untuk pulang kembali
Demikian sharing saya. Saya dengan hati yang lapang siap dikoreksi
bila ada pemahaman yang menyimpang dari Fa. Terima kasih.