Konferensi Fa ke-9 melalui situs Minghui
untuk para pengikut di daratan China
(Minghui.org)
Salam kepada Shifu! Salam kepada rekan-rekan praktisi!
Saya seorang pandai besi. Saya ingin berbagi beberapa kisah
kultivasi istri dan diri saya.
Saya lahir pada tahun 1933, telah melewati banyak gerakan Partai
Komunis China (PKC). Karena saya buta huruf, mereka tidak terlalu
banyak memengaruhi saya dan saya hanya terus bekerja seperti
sediakala. Berbagai kampanye dan gerakan PKC juga tidak menargetkan
saya karena saya terlahir di keluarga yang harus mengemis untuk
dapat makan. Saya bekerja sebagai pandai besi di rumah setelah
pensiun, karena putra saya terkena pemutusan hubungan kerja.
Saya mulai berlatih Falun Dafa
pada 1996. Saya mendengarkan rekaman ceramah Guru di sebuah tempat
latihan. Saya tahu apa yang Guru katakan adalah baik. Saya baru
mendengar ceramah Guru beberapa hari ketika saya mengalami
kecelakaan. Saya tengah melebur suatu benda logam, berlutut dengan
bertumpu pada satu lutut di lantai, ketika roda gerinda terlepas.
Roda gerinda sebesar tutup pot dan berputar dengan kecepatan 2.500
putaran per menit. Kecelakaan macam ini sering terjadi ketika saya
bekerja di pabrik dan umumnya pekerja mengalami cedera. Biasanya
roda gerinda menghantam benda dan terbang ke udara, meninggalkan
lubang di atap di mana roda kemudian menerobos keluar. Tetapi kali
ini roda gerinda jatuh ke tempurung lutut, kemudian berputar di
luar. Itu lebih cepat dari memotong dengan pisau dan meninggalkan
luka yang menganga, hingga tulang terlihat. Keluarga saya sangat
ketakutan. Mereka segera berkumpul di sekeliling saya dan ingin
membawa saya ke rumah sakit. Saya berkata, “Jangan khawatir. Guru
menjaga saya.” Putra saya tidak mau mendengar. Saya terkenal karena
kepala batu. Dia sangat khawatir, tetapi istri saya mengerti. Istri
berkata, “Kita tidak pergi karena dia tidak mau.”
Saya tidak yakin apa yang harus dilakukan. Saya meluruskan kaki
karena lutut terluka. Daging sekitar luka menganga lebar. Saya
menyentuh lutut ketika saya terbangun tengah malam. Saya merasa
dingin. Saya tahu Guru tengah memedulikan saya. Hanya dalam
kurun beberapa hari, luka sepenuhnya sembuh.
Istri saya memiliki temperamen buruk. Ketika dia bekerja di pabrik,
kepala pabrik mengatakan sesuatu yang tidak semestinya. Dia memberi
tahu lainnya bahwa apa yang kepala pabrik katakan tidak berlaku.
Dia merengut kerah kepala pabrik dan memaksanya menarik kembali
kata-katanya. Dia bisa lebih baik mengendalikan sifat buruknya
setelah belajar Falun Dafa. Saya ingat suatu kali ibu dari Erdan
membuang cairan kotor yang tersisa di pancinya ke saluran di depan
rumah kami. Saat itu musim panas, ada begitu banyak lalat dan
saluran got sangat berbau. Istri dengan ramah berkata, “Jangan
lakukan hal ini lagi di masa depan.” Istri tuan Erdan memaki istri
dan menuduh istri saya hendak cari masalah. Banyak orang melakukan
apa yang pernah dilakukan perempuan itu; mengapa istri saya hanya
menegurnya? Istri saya hanya tersenyum dan masuk ke dalam. Ibu
Erdan mengejarnya sambil menunjuk-nunjuk, serta terus mencacinya.
Istri saya tetap tenang. Dimasa lalu, siapa berani mencacinya
demikian rupa? Banyak sifat buruknya lenyap setelah dia
berkultivasi Falun Gong. Dia mengambil sebuah kursi untuk perempuan
itu dan dengan nada hormat berkata, “Mohon tenanglah. Apa yang saya
katakan salah. Jika Anda masih marah, duduklah dan Anda boleh
mencaci saya.” Ibu Erdan benar-benar duduk dan memaki istri saya
untuk waktu yang lama. Akhirnya dia bosan sendiri dan pergi.
Saya seorang pandai besi dan memiliki sifat yang keras. Saya mampu
menghadapi setiap lawan. Saya menyadari setelah berlatih kultivasi
bahwa saya harus memikirkan orang lain terlebih dahulu dan
memperlakukan mereka dengan belas kasih. Tetapi saya akan bersikap
tegas ketika berhadapan dengan para penganiaya pengikut Dafa. Suatu
kali, beberapa petugas dari kantor polisi setempat datang ke rumah
untuk mencari dan menyita barang-barang. Saya tengah di tempat
tidur beristirahat dan merasa terusik. Saya berkata, “Kalian sedang
apa? Kami berlatih Falun Gong dan warga yang baik. Apa masalahnya?”
Saya meraung kepada mereka dan bangun. Saya melanjutkan, “Letakkan
kembali barang-barang yang kalian hendak ambil. Apa yang kalian
pikir?” Beberapa petugas terlihat ketakutan dan gemetar sambil
berdiri di tempat. Seorang dari mereka berkata, “Tenang. Kami
melakukan ini karena perintah atasan. Jangan melampiaskan pada
kami.” Saya berkata, “Omong kosong. Letakkan kembali barang-barang
itu. Saya orang baik dan saya tidak akan biarkan kalian lakukan
hal-hal buruk ini. Tahukah kalian mengapa? Tidakkah kalian berpikir
adalah salah memperlakukan orang yang hidup sesuai
Sejati-Baik-Sabar dengan cara ini?” Mereka bergumam, kemudian
berkata, “Jangan salahkan kami. Kami tidak akan datang lagi.”
Istri bahkan lebih baik lagi dari saya. Putri kami, yang juga
seorang praktisi, secara ilegal dijatuhi hukuman kerja paksa selama
beberapa tahun karena berlatih Falun Gong dan kantor polisi
setempat tidak mau memberikan dia surat tanda daftar tempat tinggal
ketika putri kami dibebaskan. Segera setelah istri mendengar hal
ini, dia berkata, “Mereka tengah menganiaya kita.” Dia pergi ke
kantor polisi untuk bertemu kepala polisi. Kepala polisi awalnya
berpikir kami takut padanya. Istri bertanya mengapa kepolisian
tidak memberikan surat tanda daftar tempat tinggal yang menjadi hak
setiap warga. Dia berkata karena perintah dari atas. Istri segera
ke luar kantor polisi dan mulai berteriak keras-keras, “Kami
berlatih Falun Gong. Kantor polisi mendiskriminasi kami. Seluruh
anggota keluarga kami berlatih Falun Gong. Silakan kalian menilai
sendiri: apakah Sejati-Baik-Sabar baik atau buruk? Putri kami
dikirim ke kamp kerja paksa selama beberapa tahun karena dia
berbicara fakta Falun Gong dan penganiayaan. Dia sekarang ada di
rumah dan pihak berwenang tidak memberikan tanda daftar. Mereka
mempermainkan kami. Kantor polisi tengah menganiaya kami. Ini semua
akibat perintah Jiang Zemin.” Istri saya sungguh luar biasa dan
orang-orang berkerumun untuk mendengarkannya.
Setelah mendengar apa yang diucapkannya, kepala kantor polisi
segera menariknya ke halaman dalam. Dia berkata, “Berhenti
berteriak. Saya akan berikan surat tanda daftar untuk putrimu. Ada
lagi yang kurang?” Istri berkata, “Mengapa Anda tidak katakan
sebelumnya? Bukankah Anda memojokkan saya? Jika demikian, apakah
perlu saya berteriak-teriak? Jangan khawatir. Kami tidak ingin
surat itu sekarang. Lihat saja, saya akan berkeliling dan berteriak
ke mana-mana. Lihat diri saya, apakah Anda pikir saya tidak berani
meneriakimu di kantor kepolisian?” Kepala polisi minta maaf. Satu
hal yang tidak ia lakukan adalah berlutut di depan istri saya. Dia
kemudian pergi ke halaman dan memaki bawahannya agar segera
mengeluarkan surat tanda daftar untuk putri kami.
Kami senantiasa berpikiran jernih ketika mengklarifikasi fakta dan
memperhatikan masalah keamanan. Kami menempatkan materi klarifikasi
fakta sambil memancarkan pikiran lurus. Ketika kami naik becak
kami, seseorang memancarkan pikiran lurus sementara lainnya
mengayuh pedal dan memerhatikan lokasi sekitarnya.
Beberapa tahun yang lalu ketika pemukiman digusur dan orang-orang
dipindahkan, kami mencari tempat untuk disewa. Seorang teman
menunjukkan bekas lahan pabrik yang telah dijual dan sekarang
digunakan sebagai pemukiman. Tempat itu sudah tidak pernah
dibersihkan sejak bertahun-tahun dan ada banyak kotoran manusia dan
genangan urin di mana-mana. Tidak ada sepotong tempat bersih di
mana kami bisa berdiri. Kondisi di luar juga demikian. Tidak heran
pabrik dijual murah! Makan sungguh masalah. Siapa yang memiliki
hati untuk membersihkannya? Halaman telah ditutupi rumput
liar.
Istri dan saya membersihkan kamar kecil. Kami perlu beberapa hari.
Setiap orang memerhatikan kami. Mereka segera menyadari bahwa kami
adalah orang-orang yang dapat diandalkan. Kami menanam
sayur-sayuran di tanah kosong. Kami memakan apa yang kami perlukan
dan membagikan sisanya. Kami menjadi sangat dekat dengan para
tetangga. Mereka mampir kapan saja mereka ada waktu luang. Kami
mengklarifikasi fakta dan tidak ada seorang pun yang tidak percaya
pada kepada kami. Mereka semua berkata kami orang baik. Mereka
dapat melihat dari perbuatan dan perilaku kami bahwa Falun Gong
baik.
Istri dan saya mengembangkan banyak kemampuan supernatural setelah
kami mulai berkultivasi Dafa, terutama istri saya. Ketika dia
hendak memotong sayur-sayuran, dia mengapung ke arah talenan.
Ketika dia hendak menumis, dia mengapung ke arah dapur. Sungguh
mengagumkan.
Guru dan rekan-rekan praktisi telah membantu kami menuliskan
artikel ini karena kami tidak berpendidikan dan buta aksara. Ada
banyak hal yang kami sulit utarakan kepada Guru. Kami sekeluarga
kirim salam pada Guru!
Chinese version click here
English
version click here