(Minghui.org) Sebelumnya, ketika di rumah atau di sekolah, saya memiliki mentalitas bersaing. Jika guru atau orang tua saya memberi isyarat saya salah, saya menjadi marah... Saya akhirnya menyadari bahwa saya harus bekerja keras mencari ke dalam dan sungguh-sungguh berkultivasi. Saya sungguh berpikir jika di dimensi ini anda buka mulut untuk mencaci orang, maka di dimensi lain sifat keiblisan anda akan berkembang.
Salam kepada Guru terhormat!
Salam kepada rekan-rekan praktisi!
Saya pengikut Dafa cilik. Tahun ini usia saya 12 tahun. Biasanya di
waktu luang, selain belajar Fa dan berlatih Gong, saya akan
mengunduh artikel berbagi praktisi lain di situs web Minghui dan
Zhengjian. Fahui para pengikut Dafa demikian sakral. Saya awalnya
hendak berpartisipasi dalam Fahui China yang ke-8, namun,
sayangnya, saat saya bertekad untuk menulis artikel, ibu memberi
tahu saya bahwa batas waktu untuk penyerahan artikel sudah lewat.
Saya membaca artikel sharing praktisi lain, artikel demi artikel,
setiap artikel merinci peningkatan berdasarkan Fa. Saya membulatkan
tekad dan berpikir jika saya cukup beruntung dapat berpartisipasi
dalam Fahui ke-9, saya pasti tidak boleh melewatkannya. Maka, saya
hendak menggunakan kesempatan ini untuk melapor pada Guru dan
rekan-rekan praktisi, 12 tahun pengalaman saya berkultivasi dalam
Dafa.
1. Lebur dalam Cahaya Buddha
Saya sangat beruntung lahir di keluarga praktisi Xiulian. Ayah,
ibu, nenek, kakek dan bibi semua berkultivasi dan berlatih Falun
Dafa. Saya ingat ketika masih kecil dan di rumah nenek, segera
begitu saya bisa bicara, nenek akan mengajar saya untuk menghafal
Lunyu, Hong Yin dan Hong Yin II. Tak terduga, ketika saya masih
demikian kecil saya mampu meniru dan melafalnya. Nenek akan melafal
baris pertama, kemudian saya baris berikutnya. Selama musim panas,
setiap malam para praktisi lain dari desa lain datang ke rumah
nenek untuk berlatih bersama. Orang tua membentuk lingkaran, dan
saya di tengah-tengah untuk berlatih bersama mereka. Ketika turun
salju, musik latihan yang penuh melodi melantun, saya merasa seolah
ada energi berputar di sekitar kami, yang rasanya sangat
nyaman.
Ibu menggendong saya ke kota. Ketika kami melangkah ke luar
mengklarifikasi fakta, karena usia saya, saya tidak memiliki konsep
apa itu takut. Setelah ibu mengklarifikasi fakta kepada seseorang,
saya akan menambahkan: “Mohon diingat, Falun Dafa baik dan Anda
akan memiliki masa depan yang indah.” Kadangkala ibu mengajak saya
belanja. Suatu kali, ketika meninggalkan toko, saya bertanya pada
ibu, “Bu, apakah ibu sudah berikan orang-orang CD?” Ibu lupa dan
berkata, “Kamu berikan perempuan itu satu CD.” Maka saya berlari
menghampiri perempuan itu dan memberikannya sekeping CD klarifikasi
fakta.
2. Belajar Fa, Kebijaksanaan Terbuka
Setelah kelas tiga, kelas bahasa saya memberikan sesi mengarang
tambahan. Sebagai pengikut Dafa, Guru membuka kebijaksanaan saya,
dan dalam aspek ini cukup mengesankan. Guru sekolah saya berkata
karangan saya seperti puisi. Sesungguhnya, dia tidak tahu itu
karena saya belajar Fa maka saya memiliki kebijaksanaan. Teman
kelas lainnya tidak suka menulis esai, seperti teman yang duduk
dekat saya. Dia berkata, begitu menulis esai kepalanya sakit.
Sebaliknya, saya sungguh suka menulis esai karena saya telah
belajar Fa demikian lama. Kapan saja saya makan, saya mendengarkan
‘Radio Minghui’ demikian juga acara yang diunduh dari ‘Sound of
Hope Radio’ bersama praktisi dewasa. Maka, ketika menulis esai,
tulisan mengalir seperti air.
Suatu kali guru meminta ibu untuk naik ke panggung pada pertemuan
orang tua murid untuk menyampaikan beberapa patah kata bagaimana
mengajar anak menulis esai. Dia hanya diberi waktu tiga menit. Ibu
naik ke panggung dan memainkan program 8 menit dari Radio Minghui
berjudul “Kebudayaan yang Diturunkan Dewa: Keberanian Moral para
Bijaksana.” Setelah memainkan program tersebut, dia mengeluarkan
daftarnya sendiri dan memperkenalkan 5.000 tahun kebudayaan kuno
yang cemerlang yang diturunkan para leluhur kita. Semua orang tua
menontonnya dengan hening. Belakangan, seorang teman kelas bertanya
kepada saya, “Program yang ibumu putarkan waktu itu, dari situs web
mana yah? Ibu saya mencarinya sangat lama tapi tidak dapat
menemukannya.” Melalui kejadian ini, ibu telah membuktikan
keindahan dan kebaikan Dafa.
Akhir tahun 2007, ibu dan ayah ditangkap polisi dan dianiaya,
meninggalkan trauma di hati saya. Saat itu saya baru duduk di kelas
I SD. Ketika orang tua saya kembali, saya telah memiliki banyak
rasa takut. Saya tidak berani membiarkan praktisi lain memasuki
rumah. Malam hari saya sering mimpi buruk, dan saya tidak ingin
bicara soal klarifikasi fakta. Seolah begitu saya mulai berbicara
kepada teman sekelas saya akan dianiaya dan tidak diijinkan ke
sekolah. Ibu dan saya belajar Fa dan berlatih bersama. Kami berbagi
berdasarkan Fa, dan secara bertahap saya melepaskan keterikatan
akan takut.
Suatu kali ketika berada di bus, karena salju, jalanan sangat
licin. Seorang teman kelas turun bus dan tergelincir di salju. Saya
segera membantunya bangun. Dia sungguh menghargai bantuan saya.
Saya berkata itu sudah seharusnya, kita kan teman kelas! Dia
berkata dalam nada pelan. “Lian Xin, bukannya saya tidak mau
bermain denganmu, teman kelas lain bercerita bahwa ayahmu
dipenjara.” Setelah mendengar perkataannya, saya menjelaskan dengan
tenang, “Xiao Xue (nama samaran), bukannya ayah saya melakukan
kejahatan sehingga dia dipenjara. Itu karena ayah berlatih Falun
Gong dan polisi menangkapnya. Pikirkanlah, Falun Gong mengajarkan
Sejati-Baik-Sabar. Apa yang salah dengan Sejati-Baik-Sabar? Sejati
mengajar kita menjadi jujur dan dapat dipercaya, tidak menipu orang
lain. Baik mengajar kita agar membantu sesama ketika mereka dalam
kesulitan, seperti barusan saya membantumu. Bahkan jika kamu orang
asing, saya masih akan membantu membangunkanmu. Sabar adalah
bagaimana bersabar ketika orang memperlakukan buruk dirimu, saya
akan pikir dimana salah saya dan mengapa orang lain menyikapi saya
demikian, dan tidak membalas jika dipukul atau dicaci.” (Saya
mengatakan hal itu saat kelas III, dan itu adalah apa yang saya
sadari saat itu). Ketika saya berbicara, saya tengah membersihkan
unsur jahat yang memengaruhinya. Saya juga berkata, “Pikirkanlah,
jika seseorang yang mematut diri sesuai prinsip ini untuk menjadi
orang baik malah dianiaya oleh partai komunis, langit tidak akan
menolerirnya. Kamu seharusnya mundur dari pionir cilik komunis,
bila tidak, ketika langit memusnahkan Partai Komunis China, kamu
akan menjadi kambing hitamnya.” Xiao Xue segera berkata, “Baiklah,
saya mundur!” Saya sungguh bahagia untuknya, satu kehidupan telah
terselamatkan.
Suatu malam ketika ibu dan saya mengikuti sharing pengalaman, kami
memutuskan untuk naik bus pulang ke rumah. Karena jarak cukup jauh,
dan langit mulai gelap, ibu dan saya memutuskan naik taksi. Kami
melambaikan tangan ke sebuah taksi dan duduk. Saya berkata kepada
ibu, “Bu, anda bicara padanya, saya akan memancarkan pikiran
lurus.” Begitu berada di taksi, ibu mulai bicara dengan pengemudi.
Saya duduk dekat jendela memancarkan pikiran lurus. Ibu kesulitan
melanjutkan pembicaraan. Saya mencoba sebaik mungkin melenyapkan
tangan hitam, setan busuk dan roh jahat PKC serta unsur-unsur jahat
lainnya yang menghalangi penyelamatan kehidupan. Secara bertahap
dia mulai berhenti berbicara dan kelihatannya sekarang dia mau
mendengarkan dengan diam dan berpikir. Ketika hati seorang pengikut
Dafa murni hendak menyelamatkan makhluk hidup, pengemudi menjadi
jernih dan merasakan maksud baik kami. Dia tersentuh pada akhirnya
dan ketika tiba di rumah kami, dia setuju melakukan tiga
pemunduran, menerima materi klarifikasi fakta. Ketika kami turun
dari mobil, dia melambaikan tangan mengucapkan selamat tinggal.
Ketika pengikut Dafa saling bekerja sama, kekuatannya amatlah
besar.
Belakangan ibu dan saya berbagi tentang hal ini dan ibu berujar,
“Karena kita ingin kembali ke rumah, saya tidak ingin
mengklarifikasi fakta kepada pengemudi itu. Jika bukan kamu yang
ingatkan, pengemudi itu telah kehilangan kesempatannya.” Setelah
itu, bukan saja saya telah melepas banyak keterikatan akan rasa
takut, tetapi pikiran lurus saya telah diperkuat, dan saya
mengalami seperti apa bekerjasama dengan ibu. Pikiran lurus
pengikut Dafa cilik juga dapat memiliki efek. Pastikan jangan
lewatkan pemancaran pikiran lurus.
3. Belajar Fa bersama, meningkat sebagai tubuh
kesatuan
Liburan musim dingin yang lalu, para pengikut Dafa cilik di wilayah
kami semua belajar Fa bersama selama lima hari. Pada pukul 8 pagi,
kami mulai membaca satu ceramah Zhuan Falun, kemudian berlatih
bersama. Bila masih ada waktu, kami baca lagi satu ceramah singkat.
Pukul 12 siang, kami memancarkan pikiran lurus bersama seluruh
pengikut Dafa di berbagai belahan dunia. Kami tidak beristirahat
pada sore hari, kami bermeditasi. Waktu yang tersisa kami gunakan
untuk belajar Zhuan Falun lagi hingga pukul 6 sore. Setelah
memancarkan pikiran lurus bersama, kami pulang. Seluruhnya ada enam
pengikut cilik berbagai usia. Setelah lima hari kami selesai dan
setiap orang merasa telah mengalami peningkatan. Ibu berkata,
“Sangatlah berharga bagi setiap orang untuk dapat belajar Fa
bersama. Orang tua harus mencari waktu, menemukan lokasi yang baik
dan keluar serta membeli makan siang. Sasarannya adalah agar kalian
dapat belajar Fa bersama.” Setelah mendengar ini, saya bahkan
semakin merasa betapa berharganya lingkungan demikian.
Lima hari sangatlah cepat. Belajar Fa masih tergolong mudah, tapi
jika anda menyebut berdiri memancang memeluk roda atau meditasi,
semua praktisi Xiulian cilik merasa tidak mudah. Berdiri memancang
metode Falun, misalnya semua orang dewasa dapat dengan mudah
memeluk roda. Bagi kami anak-anak, kami mungkin hanya bertahan
beberapa menit dan sudah harus menurunkan lengan, kemudian lanjut
memeluk roda, dan lagi-lagi menurunkan lengan. Setelah berlatih,
kami berbagi atas dasar Fa. Seorang praktisi tertentu berkata bahwa
dia pernah membaca artikel sharing yang menyebutkan ketika memeluk
roda, para Buddha, Dao dan Dewa di langit duduk di atas roda untuk
melihat apakah anda mampu untuk menahannya. Dalam Zhuan Falun, Guru
berkata:
“Ada yang latihan berdiri memancang, setelah lelah mengangkat
lengan, tidak tahan dan dilepaskan turun, ini sama sekali tidak
akan efektif. Apakah artinya penderitaan yang sedikit ini? Saya
katakan sungguh terlalu mudah bila seseorang dapat berhasil
berlatih Gong hanya dengan cara mengangkat lengan.”
Setelah sharing, kami secara bertahap mampu bertahan melakukan
latihan kedua ini. Meski masih terasa sakit, setelah membuka mata
dan melihat anak-anak lain masih bertahan memeluk roda, saya pikir
sangatlah memalukan jika saya menurunkan lengan.
Suatu kali ketika sedang memeluk roda, praktisi termuda di antara
kami bahkan tidak bergerak sedikitpun tetapi terus bertahan.
Setelah latihan seorang praktisi dewasa bertanya padanya, “Apakah
tidak sakit sama sekali?” Praktisi cilik itu menjawab, “Tentu
sakit, saya hanya menahannya.” Setelah itu kapan saja saya memeluk
roda dan berpikir hendak menurunkan lengan, saya selalu mengingat
adik kecil ini dan berkata, “Ya sakit, tetapi saya hanya
menahannya. Menahan penderitaan dapat melenyapkan karma.”
Berbicara tentang meditasi, praktisi dewasa meminta kami duduk
bermeditasi selama satu jam. Meski di rumah saya biasanya cuma
dapat duduk setengah jam, saya berpikir akan mencobanya. Musik
latihan dimulai. Medan terasa sangat kuat karena ada banyak
praktisi berkumpul. Saya belum bermeditasi 15 menit dan sudah
merasa kesakitan. Perasaan seperti keram yang amat menyakitkan.
Saya mengingat yang Guru katakan dalam Zhuan Falun,
“Saat sulit bersabar anda cobalah bersabar. Saat terlihat tidak ada
harapan, dikatakan sulit untuk dilakukan, maka anda boleh coba
lakukan, lihat akhirnya sanggup atau tidak. Bila anda benar-benar
berhasil, anda menemukan memang benar pepatah mengatakan, ‘Setelah
melewati bayangan gelap pohon willow, akan ditemukan kecerahan
bunga dan sebuah desa lain.’”
“Karena ketika kakinya terasa nyeri, terlihat oleh kami substansi
hitam menyerang ke arah kakinya. Substansi hitam adalah karma,
menanggung penderitaan dapat melenyapkan karma, dengan demikian
ditransformasikan menjadi De. Begitu terasa sakit, karma akan mulai
sirna, karma makin menekan ke bawah, kakinya akan makin nyeri, oleh
karena itu nyeri kakinya itu bukan tanpa sebab musabab.”
Ketika saya memikirkan Fa Guru, satu jam berlalu tanpa saya
sadari.
Ketika saya sungguh-sungguh menyelesaikan perangkat latihan kelima,
tubuh saya ringan seolah mengambang. Ketika saya berjalan seperti
tengah melayang. Lingkungan belajar Fa bersama sangatlah penting.
Ini terutama karena ada banyak unsur berbeda dalam masyarakat yang
dapat mencemarkan tubuh murni para pengikut Dafa cilik. Hanya
melalui belajar Fa secara terus-menerus, menolak unsur-unsur
polutan dan membersihkan mereka, kita dapat menjaga sifat asli yang
sungguh belas kasih dan murni.
4. Sungguh-sunguh meningkatkan Xinxing (kualitas
moral)
Karena berada di tengah manusia biasa untuk waktu lama, kita
sedikit banyak telah terpolusi, maka telah mengembangkan banyak
pola pikir dan tabiat buruk, seperti menyukai kenyamanan dan tidak
dibatasi, tidak membolehkan orang lain mengganggu saya, dan tidak
peduli pada orang lain. Saat duduk di kelas VI, saya terlihat
berubah menjadi anak pemberontak. Ibu memberi tahu saya bahwa saya
perlu mengultivasikan sifat keiblisan saya. Tetapi, ketika sifat
keiblisan saya tersentuh, saya rupanya tidak dapat mengendalikan
diri. Namun, hanya melalui belajar Fa yang terus-menerus dan
belajar Fa secara mendalam, Fashen Guru membantu saya menyingkirkan
benda-benda buruk tersebut. Sangatlah penting untuk secara jernih
membedakan benda-benda buruk tersebut dari diri sendiri dan
memancarkan pikiran lurus untuk membersihkan semua itu.
Dalam beberapa hari terakhir, ketika ibu dan saya belajar Ceramah
Fa di Manhattan, Guru mengajarkan:
“Kebiasaan yang dipupuk dari hal apa pun juga berupa pembentukan
materi. Pada ruang dimensi lain terdapat materi tersebut, pada
ruang dimensi ini dia baru bisa muncul keadaan yang demikian. Benda
itu ibarat ranjau darat yang terpendam, sekali anda sentuh dia
langsung meledak, maka ranjau darat itu bila tidak disingkirkan
tentu tidak mengatasi masalah. Mulai sekarang, biar dia dari daerah
mana pun, siapa pun orangnya, asalkan anda berkultivasi Dafa, benda
yang hakiki ini semuanya saya angkat.”
Guru juga berkata:
“Benda yang hakiki sudah diangkat, tetapi sifat kebiasaan yang
terpupuk harus kalian sendiri yang menyingkirkannya. Kebiasaan yang
terpupuk secara lambat laun, kebiasaan ini berasal dari keterikatan
yang berbeda. Ada keterikatan pada takut kehilangan muka, jika
dikomentari orang lain rasanya tidak enak, maka akan menyentuh hati
yang tidak boleh dikomentari pada aspek ini.” (Ceramah Fa di
Manhattan)
Sebelumnya saat di sekolah atau rumah, saya memiliki mentalitas
bersaing. Jika guru saya atau orang tua memberi isyarat bahwa saya
salah, saya menjadi marah. Bahkan di sekolah, jika guru memarahi
saya, saya akan berdiri di depan kelas dan membantah guru. Saya
bahkan tidak akan membiarkan guru menjaga mukanya sedikitpun.
Anggota keluarga dan praktisi lain dalam banyak kesempatan berbagi
bersama saya berdasarkan Fa dan berkata, “Di antara manusia biasa,
ada pepatah untuk menghormati guru dan hargai ajarannya. Bahkan
bila dia salah, dia masih orang yang lebih tua, yang seharusnya
kita hormati.” Tetapi, saya terhenti pada tingkat itu dan tidak
dapat meningkat. Saya tidak menerima apa pun yang mereka nasehati
kepada saya. Maka saya tidak berhasil meninggalkan kesan baik pada
guru saya. Begitu juga di rumah. Perempuan setengah baya yang
belajar bersama saya berkata, “Lian Xin, kamu telah belajar Fa
secara mendalam, dan ketika kamu sharing, semuanya berdasarkan Fa.
Kamu harus sungguh-sungguh merubah sikapmu terhadap ibumu.”
Saya akhirnya menyadari bahwa saya harus bekerja keras mencari ke
dalam dan sungguh-sungguh berkultivasi. Saya sungguh berpikir jika
dalam dimensi ini anda buka mulut untuk mencaci orang, maka di
dimensi lain sifat keiblisan anda akan berkembang.
5. Berprilaku dalam Cara Tradisional
Selama liburan musim panas lalu, melintasi berbagai kondisi, kami,
empat pengikut Dafa cilik dapat belajar Fa bersama. Setelah
sembilan hari belajar Fa, orang tua berkata sungguh tidak mudah
berkumpul bersama. Umumnya kita tidak memiliki kondisi demikian,
dan kita seharusnya membaca seluruh ceramah Guru bersama.
Belajar Fa, seluruh aspek diri secara perlahan meningkat, bersamaan
dengan ini semua jenis konsep menyimpang secara perlahan
dibersihkan. Melalui sharing, para praktisi membangkitkan kembali
kebudayaan tradisional, bahwa anak laki-laki seharusnya bersikap
maskulin dan perempuan feminin. Seperti yang diekspresikan Shen
yun. Sesungguhnya, meskipun saya seorang gadis, pribadi saya
seperti laki-laki. Ini punya dua sisi: baik dan buruk. Contohnya,
saya punya temperamen keras kepala dan sangat terbuka, tetapi saya
kurang lembut dan anggun yang para gadis seharusnya miliki. Saya
lebih seperti anak laki-laki, itu tidak baik. Ketika dalam
perjalanan menuju tempat belajar Fa, ayah akan mengajar saya, “Para
gadis seharusnya berpakaian tidak terlalu terbuka; mereka
seharusnya duduk dengan penuh martabat, berbicara dengan suara yang
lembut dan pelan. Saya pikir pengikut Dafa akan meninggalkan umat
manusia masa mendatang sebuah kebudayaan yang baik, maka kita
sendiri harus melakukannya dengan baik.
6. Kesimpulan
Mayoritas pengikut Dafa cilik memperoleh Fa ketika mereka
dilahirkan, tidak seperti orang tua kita yang melalui jalan berliku
agar dapat memperoleh Dafa. Kadangkala saya merasa saya tidak
menghargai kesempatan ini dan tidak menaruh prioritas pada belajar
Fa dan melakukan tiga hal dengan baik. Sebelumnya kondisi saya juga
tidak begitu baik, tetapi suatu hari praktisi lain berkata,
“Praktisi Xiulian dimasa lampau harus melalui demikian banyak
penderitaan. Setiap hari mereka harus duduk di gua gunung dan
berkultivasi dalam kegetiran. Rumput liar tumbuh dari tubuh mereka,
dan mereka bahkan belum meninggalkan triloka. Yang mereka
kultivasikan adalah kesadaran sekunder. Namun, hari ini kita dapat
memperoleh Dafa yang universal, dan kesadaran utama kita yang
memperoleh Gong. Setelah mencapai kesempurnaan, kita dapat menjadi
sang sadar yang cemerlang. Kita harus sungguh-sungguh melakukan
yang terbaik untuk berkultivasi.” Kata-katanya telah menyadarkan
saya. Benar, kita harus raih kesempatan emas ini dan teguh dalam
kultivasi, mencapai kesempurnaan dan pulang bersama Guru.
Terima kasih Guru, terima kasih rekan-rekan praktisi.
Heshi!
Chinese version click here
English versian click here