(Minghui.org)
Swedia telah mengadakan empat Pameran Seni Sejati-Baik-Sabar tahun
ini, semua berlokasi di selatan Swedia. Diadakan di Kota Bjärred
dekat Lund di bulan April, selama dua minggu di Båstad di bulan
Juli selama turnamen tenis, dan empat minggu di Malmö
Agustus-September. Lusinan lukisan juga di pamerkan dalam bulan
Oktober pada pameran expo di Limhamn dekat Malmö.
Saya berperan sebagai pemandu di
dua pameran itu, di Bjärred dan Malmö, Gallery Ocampo. Mereka tentu
saja berbeda tempat, ukuran serta penduduknya. Bjärred berpenduduk
kira-kira 10.000, sedangkan Malmö memiliki sekitar 305.000. Malmö
adalah kota terbesar ketiga dan daerah pendudukan Skåne, provinsi
administratif .
Meskipun perbedaannya sangat besar dalam jumlah penduduknya, ada
sekitar jumlah yang sama dari pengunjung kedua pameran itu,
kira-kira 700 orang. Keuntungannya di Bjärred adalah pameran
diadakan di toko yang kosong dan Pecinta Seni bisa menggunakannya
dengan gratis. Terletak di tengah Shopping Mall, dan ketika
orang-orang melewatinya, mereka melihat pameran dan mampir untuk
melihat-lihat. Banyak orang-orang penting di masyarakat datang
untuk melihat lukisan yang indah dan ekspresif ini.
Namun di Malmö, pameran berada di dalam mall yang sedang dalam
perbaikan. Ada beberapa toko, dengan para pekerja bangunan yang
sedang menyelesaikan tempat. Di samping itu malnya agak jauh.
Seorang praktisi di Malmö pernah melihat di mal itu ada sebuah
galeri seni dan ia menghubungi pemiliknya. Harga sewanya masuk akal
dan kami bisa berpameran selama hampir sebulan. Bersama dengan
masyarakat pecinta seni, diputuskan bahwa kami akan mengadakan
pameran di sana, walaupun galeri seni tidak begitu menarik
perhatian. Kami memamerkan 42 dari 68 lukisan.
Di Skåne cukup banyak praktisinya, tetapi kebanyakan dari mereka
bukan dari kelompok seni. Sangat melelahkan bagi praktisi yang
telah mengadakan dua pameran di Skåne. Jadi agak susah untuk
mendapatkan praktisi yang mau menjadi pemandu pengunjung di pameran
Malmö. Hanya ada dua pemandu selama satu minggu, sementara di
minggu lainnya ada tiga atau empat pemandu. Banyak praktisi bekerja
dan hanya bisa mengunjungi pameran di hari Sabtu. Pada suatu sabtu
kami hanya berempat, banyak orang yang datang melihat pameran
ketika salah satu dari kami berdiri di pintu dan berbicara tentang
pameran kepada orang yang lewat.
Praktisi yang lain di Skåne tidak memiliki pemahaman signifikan
yang menyeluruh terhadap pameran—bahwa pameran dapat menyelamatkan
orang—walaupun beberapa praktisi di kelompok seni menghadiri
pertemuan dan menjelaskan masalahnya kepada mereka. Hasilnya,
bagaimanapun masih baik, karena empat atau lima praktisi membawa
siswa mereka, kolega, dan teman-teman untuk melihat pameran, yang
sangat menghargai.
Adalah penting untuk membagikan materi secara luas, terutama di
sini, karena letak galeri seni agak jauh dan tidak terlalu menarik
perhatian. Ada praktisi ingin membagikan materi di pinggiran kota
dan di pusat kota, sementara praktisi yang tinggal di kota berjalan
kaki atau naik bus pergi ke tempat berbeda membagikan materi,
karena dia mengetahui kotanya. Selebihnya kami dari bagian lain
Swedia memasang lukisan dan memandu orang-orang di pameran.
Inilah yang membawa orang-orang melihat pameran, dan beberapa dari
mereka memberitahu saya bahwa mereka datang karena telah menerima
brosur. Banyak pejalan kaki yang tidak mempunyai banyak waktu
melewati galeri untuk ke toko atau makan siang, tapi mereka
berjanji untuk datang kembali untuk melihat lukisan yang bagus.
Malmö mempunyai banyak orang seni dan mereka juga datang melihat
lukisan.
Karena banyak pelukis melihat pameran, kami harus menjelaskan
berulang-ulang bahwa lukisan merupakan repro digital di atas
kanvas. Banyak orang bertanya tentang masalah ini. Kemudian kami
berdiskusi apakah nanti ada harus mencantumkan keterangan atau
tidak dalam mempromosikan lukisan, dan koordinator bertanya pada
professor Zhang tentang hal itu. Professor Zhang mengatakan tidak
perlu, tapi jika seseorang bertanya tentang lukisan aslinya kita
bisa mengatakan bahwa lukisan itu merupakan repro digital di atas
kanvas. Kami memberitahu orang-orang yang bertanya sebelumnya bahwa
ini adalah pameran keliling, dan para pelukis menginnginkan banyak
orang yang melihat lukisannya, jadi tidak memungkinkan jika kami
hanya punya satu set lukisan asli. Banyak pengunjung memahami hal
ini.
Saya belum pernah mengikuti seluruh proses penyiapan pameran seni
sebelumnya, yaitu, pekerjaan menggantungkan karya seni, memandu
selama pameran, dan menurunkannya. Ada banyak pekerjaan dalam
pameran baik sebelum dan sesudahnya. Ketika tidak ada pameran,
lukisan berada di Swedia Barat, dikemas menjadi empat atau lima
kotak kayu yang besar dan harus dikembalikan bersama dengan
bahan-bahan lainnya, seperti bor, poster, peralatan, perlengkapan
dapur, dsb.
Bahkan ketika kami sedang merencanakan bagaimana lukisan akan
digantung, ada orang yang ingin melihatnya. Seorang perempuan ingin
melihat lukisan dan saya terangkan sedikit. Dia berkata dia
mengerti pesan spiritual pada lukisan karena dia sendiri pernah
dihidupkan kembali dari kematian, dan dari semua itu, telah melihat
makhluk surga menyerupai malaikat barat.
Saya percaya bahwa Guru akan mengirim orang-orang yang punya takdir
pertemuan dengan Dafa ke pameran, dan telah dibuktikan pada
beberapa kesempatan. Seorang perempuan berbahasa Inggris datang
melihat dan memberitahu saya, dia biasanya tidak melewati galeri
ini, tapi sekarang dia melewatinya. Dia sangat senang telah datang
dan dia tahu mengunjungi pameran ini bukanlah suatu kebetulan, dia
juga menuliskannya di buku tamu.
Saya telah membaca artikel berbagi pengalaman dari Inggris bahwa
kita harus menempatkan lukisan Buddha menghadap pintu masuk karena
ketika ada orang lewat gerakan isyarat tangan Buddha akan terlihat.
Saya melihat beberapa orang yang melihat gambar Buddha memutuskan
untuk masuk.
Ada sekelompok pelajar kira-kira berumur 16-17 tahun sedang
mengunjungi Malmö bersama guru mereka. Mereka sedang berhenti untuk
menunggu siswa lainnya, mereka berdiri dekat lukisan Buddha.
Sewaktu sedang menunggu, saya mengundang mereka, ternyata gurunya
sangat tertarik mendengarkan tentang penganiayaan dan perampasan
organ. Para siswa tidak mengerti simbol Wan di dalam Falun, jadi
kami minta gurunya untuk menjelaskan kepada siswanya agar mereka
mendapatkan gambaran yang jelas. Gurunya berkata bahwa hal seperti
itu sudah tidak menjadi kurikulum di sekolah. Sisiwa terakhir yaitu
dua orang anak laki-laki agak berbeda dengan siswa-siswa yang
datang lebih awal. Kedua anak itu menunjukkan minat yang besar
dalam kisah dibalik lukisan. Jadi dengan telatnya mereka, mereka
telah membantu kelompok itu untuk datang dan melihat lukisan.
Selama dalam pameran ada beberapa peristiwa yang terjadi di kota.
Sebuah festival yang besar yang dihadiri banyak artis dari Swedia
dan dari luar negeri. Praktisi yang membagikan materi suatu malam
pergi menonton festival dan bertemu dengan seorang Raja Tango
Finlandia, seorang penyanyi yang sangat bagus yang terpilih sebagai
penyanyi terbaik, seorang raja. Dia memberikan brosur pameran. Hari
berikutnya ia datang bersama pacarnya. Ia dan pacarnya belum pernah
mendengar Falun Gong di Finlandia, jadi mereka memperoleh informasi
tentang tempat latihan di Helsinki.
Malmö Art Hall (Malmö Konsthall), salah satu ruang pameran terbesar
di Eropa untuk seni kontemporer, adalah salah satu tempat yang
tidak bisa kami pesan untuk pameran kita. Seorang perempuan yang
datang melihat pameran menulis di buku tamu, “Terima kasih atas
panduannya untuk seni yang luar biasa ini. Dengan segala hati saya
berharap Anda bisa pameran di Malmö Art Hall. Setiap orang
seharusnya melihat ini dan mengetahui apa yang sedang terjadi.
Terima kasih.”
Banyak orang menulis di buku tamu. Para pengunjung melihat harapan
dan suka cita meskipun berada dalam penganiayaan yang berat. Mereka
berharap China bisa bebas, dan terpesona dengan lukisan, “Terima
kasih telah menjelaskan tentang apa yang sedang terjadi di China
dan telah terbuka dengan semua pertanyaan saya.” Orang-orang telah
melihat penderitaan dan keindahan dalam lukisan dan menghargai
pesan yang disampaikan.
Saya menyadari bahwa selama pameran, kultivasi saya tampaknya
terpusat pada melenyapkan keterikatan kenyamanan. Saya berhenti
bekerja kira-kira enam tahun yang lalu dan tinggal dengan nyaman di
rumah, dimana saya dengan bebas dapat merencanakan pekerjaan saya
di The Epoch Times dan kegiatan Dafa lainnya. Selama pameran
diperlukan kedisiplinan yang lebih melakukan latihan, belajar Fa,
dan berada di pameran dari jam 10.00 pagi sampai jam 06.00 sore.
Saya juga harus melakukan pekerjaan The Epoch Times setelah pameran
tutup di malam hari.
Pada akhir pekan dan ketika pameran tidak di buka, kami punya
kegiatan promosi lainnya, jadi kami tidak pernah punya waktu libur.
Ketika tidak ada banyak orang di pameran, kami membuat bunga
lotus kertas yang akan kami berikan kepada para pengunjung. Saya
melakukan perjalanan pulang pergi dari apartemen saya di tengah
Swedia, jadi saya harus mengatur keuangan saya dengan baik.
Seorang praktisi di Malmö memberikan saya penginapan. Dia tinggal
di sebuah kamar apartemen yang kecil dengan sebuah dapur, dekat
dengan pusat kota. Minggu pertama saya tidur di bangku, yang
sedikit pendek dan kaki saya mengelantung. Minggu kedua di malmo
saya menyewa kamar dan harus menyeret barang bawaan saya selama
satu jam. Saya benar-benar lelah sampai di sana. Setelah itu saya
harus membeli tiket bus.
Minggu ketiga, saya kembali ke sofa praktisi selama beberapa hari.
Minggu ke empat saya berada di losmen untuk beberapa malam dan
kemudian harus bepergian lagi dengan kereta api bersama praktisi
lain ke kota terdekat dimana kami harus berganti kamar dua kali.
Hari terakhir ketika kami menurunkan lukisan, saya kembali ke sofa,
dan seorang praktisi tidur di lantai beralaskan matras. Saya
menyadari saya terlalu banyak tidur di rumah dan terlalu nyaman.
Walaupun saya tidak mempunyai tempat tidur yang bagus, saya dapat
tidur dengan baik sebab saya terlalu lelah.
Tentu saja itu merupakan ujian xinxing juga, saya tidak memiliki
cukup Ren (kesabaran) untuk praktisi sementara saya tidak merasa
sulit untuk bersabar dengan manusia biasa. Di rumah saya tidak
perlu bicara banyak karena saya hidup sendiri, tapi sekarang saya
harus berbicara sepanjang hari, berbicara dengan pengunjung dan
juga dengan para praktisi yang berbeda.
Saat itu sebenarnya sangat melelahkan. Dengan belajar Fa setiap
hari saya berhasil melewati tanpa ada konflik yang besar.
Terima kasih Shifu. Terima kasih teman-teman praktisi.
(Dipersembahkan di Fahui pertemuan seni Eropa di Brussel)
English
version click here