(Minghui.org)
Saya mulai berlatih Falun Gong pada Mei 1996. Saya dulunya suka
mabuk dan pergi bersama cewek-cewek. Saya memiliki klub dansa dan
sering tidak pulang rumah serta makan dua kali sehari di restoran.
Saya memiliki mentalitas bersaing dan berulah ketika mabuk. Saya
tidak ingat berapa kali mabuk-mabukan, berulah dan lupa diri.
Bermanja dengan gaya hidup seperti itu membuat kesehatan saya
memburuk. Saya menderita flu paling sedikit tujuh atau delapan kali
setahun. Sekali menderita flu selama 56 hari dan harus diinjeksi
setiap hari. Sangat menyakitkan. Anggota keluarga tidak dapat hidup
normal karena saya dan sangat berpengaruh pada anak-anak saya. Jika
bukan karena Dafa, keluarga saya sudah lama berantakan dan entah
bagaimana nasib saya sekarang. Saya tidak dapat membayangkan
bagaimana masa depan anak-anak saya. Saya berjuang dan tidak tahu
apa makna kehidupan. Guru kita yang agung menyauk saya dari neraka,
memurnihkan tubuh dan jiwa saya, memberitahu saya bagaimana menjadi
orang baik dan prinsip-prinsip dibalik mengapa orang
menderita.
Perubahan Keluarga
Saya
Saya tidak punya buku ketika mulai berlatih Falun Gong. Seorang
teman memberikan beberapa kaset kepada saya tetapi empat ceramah
pertama tidak tersedia. Saya mendengarkan rekaman mulai dari
ceramah lima. Hati saya sangat damai ketika mendengarkan Fa Guru.
Guru membeberkan begitu banyak rahasia langit dan saya tiba-tiba
mengerti banyak prinsip. Lebih ajaib lagi, saya merasa perut saya
mulai berputar. Melihat saya sangat gembira, istri meneriaki saya.
Ia pikir saya menjadi gila! Beberapa hari kemudian saya mendapatkan
semua kaset dan mulai mendengarkan Fa dari awal. Saya kemudian tahu
nama Guru.
Mulai hari itu, saya berubah jadi orang baru. Saya berhenti minum
dan mulai melakukan pekerjaan rumah tangga. Saya tidak melakukan
pekerjaan rumah tangga sebelumnya. Istri hampir tidak percaya
ketika melihat saya mencuci pakaian dan memasak. Sebelumnya, jika
masakan istri tidak sesuai selera saya, saya akan membanting piring
dan melempar kuali, apalagi memasak sendiri. Kami sering bertengkar
dan istri hidup dalam kesengsaraan. Ia mulai minum ketika sedih.
Kemudian ia mulai minum lebih banyak dan membeli berbotol-botol
miras. Setelah saya mulai berlatih Falun Gong, saya merasa sangat
sedih ketika melihatnya minum. Saya berkata, ”Saya benar-benar
telah berubah. Bisakah kamu berhenti minum? Mari berlatih Falun
Gong bersama.” Ia menjawab, ”Saya menunggu dan melihat bagaimana
kelakuan kamu dulu.” Jadi ia membeli empat botol lagi dan
menaruhnya di depan saya. Ia berkata, ”Setelah saya selesai dengan
empat botol ini, jika saya melihat kamu benar-benar menjadi baik,
maka saya akan belajar Falun Gong.” Beberapa hari kemudian ia telah
menghabiskan empat botol dan bertanya apakah saya benar-benar telah
berhenti minum, saya mengiyakan. Ia bertanya apakah saya
benar-benar telah menjadi baik. Dan saya mengiyakan lagi. Ia
menangis pada hari itu dan berkata akhirnya ia bisa melewatinya dan
kehidupan kerasnya telah berakhir. Ia kemudian ikut berlatih Falun
Gong.
Kelakuan buruk saya berefek pada anak-anak kami dan nilai sekolah
mereka buruk. Guru mereka sering menghukum mereka dan meminta istri
datang ke sekolah, tetapi saya tidak berpikir bahwa anak-anak kami
bersalah. Saya berkata pada istri, ”Guru-guru itu memandang rendah
anak-anak kita.” Saya akan pergi ke sekolah dan mengutuk mereka
setelah mabuk. Karena ini, saya memindahkan anak-anak saya ke
sekolah lain. Setelah belajar Fa, saya mengerti, ayah merekalah
yang menyebabkan nilai sekolah anak-anak menjadi jelek.
Saya mengkultivasikan diri sendiri di dalam Dafa dan meluruskan
kelakuan saya menurut Fa. Saya meningkatkan karakter moral dan
tidak berkelahi atau berkompetisi dengan orang lain. Saya melakukan
segalanya secara wajar. Keluarga saya juga berubah. Anak-anak saya
masuk sekolah biasa waktu SD dan SMP, namun mereka masuk sekolah
SMA favorit atas upaya mereka sendiri. Kemudian mereka masuk
universitas dan mendapatkan pekerjaan bagus setelah lulus. Mereka
mulai berlatih Falun Gong juga. Seluruh keluarga saya berada dalam
belas kasih Guru.
Membayar Hutang
Sebelumnya, saya mencari ketenaran dan kepentingan pribadi serta
tidak takut siapapun. Saya akan melakukan apapun supaya berhasil.
Saya mendirikan pabrik dan beberapa bisnis lainnya. Barangkali
nasib saya tidak beruntung, karena saya selalu gagal. Saya
berhutang banyak dan tidak dapat membayar pinjaman bank. Kreditor
datang ke rumah setiap hari. Pertama, saya tidak punya uang untuk
membayar mereka. Jika mendapatkan uang, saya tidak mau membayar
mereka. Saya berurusan dengan serikat kredit dan pengadilan tiap
hari. Saya akhirnya mengerti sedikit hukum dan mengambil kesempatan
dari celah cacat mereka. Supaya tidak membayar hutang, saya
menceraikan istri dan semua harta benda atas namanya. Satu hari,
ketua pengadilan menahan saya dan sponsor saya di pengadilan
semalaman, untuk memaksa saya membayar hutang. Hari berikutnya saya
berkata kepadanya, ”Kamu punya hak untuk memvonis kami tetapi tidak
punya hak untuk menahan kami. Kamu harus minta maaf kepada kami.”
Ketua itu tidak menyerah. Dalam 10 hari, melalui koneksi, saya
memutasikan ketua pengadilan ke pedesaan. Saya menjadi makin alot
dengan penagih hutang. Saya berkata pada mereka, ”Saya dapat
mengajak kalian makan di restoran tetapi jangan menyebutkan masalah
penagihan hutang di depan saya.” Mereka menjadi sering datang untuk
menemui saya.
Segera setelah saya berlatih Falun Gong, direktur dari serikat
kredit datang menemui saya dan berkata dengan suram, ”Saya ingin
pensiun, tetapi jika kamu tidak membayar kembali pinjaman 30.000
yuan dari kami, saya tidak diperkenankan pensiun.” Saya
memberitahunya, ”Saya akan membayarya.” Ia tidak menunjukkan
ekspresi apapun di wajahnya dan tidak mempercayai saya. Ia berkata,
”Setiap kali saya menanyakan uang, kamu berkata akan
mengembalikannya, tetapi kamu tidak pernah.” Saya berkata, ”Dulu
saya tidak tahu prinsip langit dan melakukan banyak perbuatan
buruk. Kamu telah mengejar uang ini selama sepuluh tahun. Saya
meminta maaf atas segala kesusahan yang saya buat. Saya sekarang
berlatih Falun Dafa. Guru kami meminta kami agar berbuat baik
kepada orang lain dan kami harus hidup sesuai prinsip
Sejati-Baik-Sabar, memikirkan orang lain terlebih dulu.” Ia sangat
gembira. Kenyataannya saya tidak punya uang. Saya berkata, ”Saya
punya toko sekitar 50 m². Saya gadaikan dan membayarmu.” Direktur
itu merasa tidak enak dan berkata, ”Kamu tidak punya pekerjaan dan
menyandarkan pada sewa. Bagaimana kamu hidup tanpanya?” Setelah
bernegosiasi, penyewa membayar saya setengah harga dari rumah. Saya
mengundang anggota staf dari serikat kredit makan malam di restoran
dan memberi mereka empat buku Zhuan Falun. Semua orang sangat
gembira. Mereka berkata Dafa begitu hebat dan jika semua orang di
China belajar Falun Dafa, negara akan menjadi baik tanpa perlu
siapapun yang memerintahnya.” Berita itu menyebar dan orang-orang
di sekitar kami terharu. Abang saya tidak dapat menerimanya. Ia
berkata saya orang tolol.
Dua tahun setelah itu, penyewa ingin mengembalikan rumah itu kepada
saya. Abang saya memberi pinjaman uang kepada saya dan saya
mendapatkan kembali rumah itu. Segera setelah itu, harga rumah
melesat naik. Penyewa itu sangat kecewa, tetapi saya tahu Guru
melihat saya berusaha menjadi orang baik. Bahkan dalam situasi
sulit, saya masih berusaha menjadi orang baik menurut Fa Guru
sehingga rumah itu kembali pada saya.
Ini adalah pengalaman saya dan bagaimana saya meningkatkan diri
saya sendiri. Jika saya tidak belajar Falun Dafa, mustahil bagi
saya untuk berubah. Belas kasih Guru telah menyelamatkan saya dan
membuat saya memahami prinsip kehilangan dan memperoleh, baik dan
jahat, menolong saya melepaskan keterikatan pada ketenaran dan
kepentingan pribadi serta menjadi orang baik yang berguna bagi
keluarga dan masyarakat. Saya akan terus meningkatkan diri sesuai
dengan prinsip Fa dan berusaha menjadi pengikut Dafa yang memenuhi
syarat.
Sekali lagi saya ingin berterima kasih kepada Guru kita yang belas
kasih.
Chinese version click here
English
version click here