Polisi PKC dan pejabat pemerintah
telah dipakai sebagai alat Partai dalam menganiaya Falun Gong.
Setelah bertahun-tahun penipuan dan pencucian otak, mereka tidak
dapat membedakan antara yang benar dan yang salah, atau antara yang
baik dan yang jahat. Mereka kehilangan rasa perikemanusiaannya, dan
secara proaktif atau pasif menjadi pelaksana PKC dalam menganiaya
orang-orang baik.
Tetapi perbuatan baik akan mendapat berkah dan kejahatan akan
menerima pembalasannya. Banyak sekali kasus-kasus pejabat PKC dalam
berbagai tingkatan yang menerima pembalasan karena melakukan
penganiayaan terhadap Falun Gong.
Kepala Kantor Kepolisian Weijin, Wang Huailong di Kota
Liaoyuan Meninggal karena Kecelakaan Mobil
Wang Huailong, 50 tahun, kepala kantor kepolisian Weijin di Kota
Liaoyuan, Provinsi Jilin, mengendarai mobilnya menabrak papan
reklame besar pada tanggal 10 November 2012. Dia tewas di
tempat.
Sejak Wang Huailong menjabat di kantor itu, dia proaktif mengikuti
kebijakan penganiayaan Jiang Zemin, dan tidak pernah berhenti
menganiaya praktisi Falun Gong. Sebagai contoh, dia memimpin para
polisi menangkap dua orang praktisi wanita, Zhang Xinyuan dan Hui
Yuqing pada 20 Juli 2011 sore. Polisi menginterogasi Hui dan
memukulinya, mengancam dan menyumpahinya. Hui dipukuli sedemikian
parahnya hingga seluruh badannya babak belur.
Ketika para agen PKC melaksanakan penaniayaan skala besar terhadap
praktisi Falun Gong pada bulan Juli 2012, Wang Huailong dan yang
lain berusaha memeras uang dari praktisi Sun Hui (pr). Ketika
melakukan penggeledahan rumah Sun dan tidak menemukan sesuatu yang
diinginkan, mereka memeras keluarga Sun agar memberikan uang
100.000 yuan, kalau tidak dia akan ditangkap. Para pelaku akhirnya
menghentikan aksinya setelah menerima uang perasan sebesar 30.000
yuan dari keluarga Sun. Pada waktu yang sama polisi memaksa
keluarga Zhang Xiuyuan untuk memaksa Zhang menulis “pernyataan
jaminan” dan akhirnya mereka memeras uang 30.000 yuan dari keluarga
Zhang.
Sebelum kongres nasional PKC, Wang Huailong dan lainnya terus
menerus mengganggu para praktisi Falun Gong di rumah. Para praktisi
mencoba dengan berbagai cara mengklarifikasi fakta kepada Wang
Huailong, dan menasehatinya dengan prinsip bahwa perbuatan baik
akan mendapat pahala, dan berbuatan jahat akan mendapat balasan.
Tetapi jiwa Wang telah sangat teracuni oleh kebohongan-kebohongan
PKC. Dia tidak mau mendengarkannya, ataupun percaya kepada nasehat
praktisi yang baik itu. Dia tetap menganiaya orang-orang tak
berdosa itu, terus menerus melakukan dosa dan akhirnya masuk ke
jalan yang tidak kembali.
Kepala Divisi Sekuriti Domestik Jiang Cheng di Kabupaten
Yi, Provinsi Liaoning Menerima Balasan
Jiang Cheng ditunjuk sebagai kepala Divisi Sekuriti Domestik
Kabupaten Yi pada tahun 2006. Antara 2006 hingga 2010, selama empat
tahun dia terlibat dalam penangkapan para praktisi Falun Gong 33
kali, dan menahan 41 orang praktisi. Di antara mereka seorang telah
dijatuhi hukuman penjara, seorang dihadapkan ke pangadilan, 14
orang dimasukkan ke kamp kerja paksa, dan lainnya diperas dimintai
uang sebelum dibebaskan. Jiang Cheng menangkap praktisi Falun Gong
hanya untuk memeras uang dari mereka. Jika dia tidak bisa mendapat
uang, dia akan memasukkan mereka ke penjara atau kamp kerja
paksa.
Antara Desember 2011 dan September 2012, Jiang Cheng menangkap 13
orang praktisi, dan memeras uang dengan total sebesar 333.000 yuan
dari mereka. Para praktisi Falun Gong dengan baik-baik berbicara
kepadanya, mengatakan tentang fakta kebenaran. Dia tidak mau
mendengarkan, ataupun percaya pada prinsip langit, bahwa perbuatan
baik akan menerima pahala dan perbuatan jahat akan menerima
balasan.
Jiang Cheng akhir-akhir ini jatuh sakit, didiagnosa menderita
penyakit serviks vertebral. Untuk pengobatan dia pergi ke Rumah
Sakit Kota Jinzhou, tetapi tidak sembuh. Lalu ke rumah sakit
provinsi yang lebih besar, juga tidak sembuh. Akhirnya ke Beijing,
dan juga gagal. Dia harus pulang dengan tanpa hasil. Kedua tangan
dan kedua kakinya mati rasa, dan merasa linu di seluruh
tubuhnya.
Ketua Asosiasi Perempuan Kabupaten Renshou Menerima Balasan
dan Tangannya Patah.
Setelah 40 orang praktisi Falun Gong dari Kabupaten Renshou,
Meishan, Provinsi Sichuan ditangkap pada 1 September 2012, Guo
Wenying, ketua Asosiasi Perempuan Kota Shizui, merencanakan
mengawasi dan memantau para praktisi dari kotanya sendiri.
Guo Wenying mencoba memaksa para praktisi untuk mengutuk pendiri
Falun Gong sperti yang ia lakukan. Para praktisi berbicara
berulang-ulang kepadanya tentang Falun Gong dan penganiayaan
terhadapnya, tetapi dia menolak untuk mendengarkannya. Segera
setelah itu, Guo mengalami patah kedua tangannya dan sampai
sekarang belum sembuh.
Chinese version click here
English
version click here