Memperoleh Fa dan
Berkultivasi dengan Teguh, Meletakkan Pondasi yang Kokoh untuk
Membantu Guru Meluruskan Fa
Sekitar satu setengah tahun sebelum memperoleh Fa, saya sering
mengalami kesulitan tidur pada malam hari, merenung dengan keras
tentang makna kehidupan. Jauh di dalam lubuk hati, saya memiliki
perasaan rindu yang menggelisahkan akan sesuatu. Suatu hari, secara
kebetulan, saya mengambil sebuah buku dari meja seorang rekan
kerja. Itu adalah buku China Falun Gong. Saya membuka pada halaman
Guru sedang memperagakan perangkat latihan kedua, “Memeluk roda di
depan kepala”. Tiba-tiba saya merasakan sebuah gelombang energi
yang lurus menerpa saya dan saya merasakan perasaan hati yang
ringan dan segar. Sebuah perasaan yang menyenangkan, seperti tidak
pernah saya alami sebelumnya. Saya berkata dengan penuh perasaan,
“Ini benar-benar sesuatu yang lurus!” Saya duduk dan mulai membaca
buku tersebut dengan penuh antusias. Semakin banyak baca, semakin
saya merasakan bahwa ini adalah tepat apa yang saya cari-cari
selama ini.
Saya mengikuti ajaran Guru dalam belajar Fa
Belajar Fa mendapatkan Fa
Banding belajar dan banding kultivasi
Cocokan setiap masalah
Dapat melakukan adalah berkultivasi
(“Sungguh-sungguh Berkultivasi,” Hong Yin)
Saya sungguh-sungguh mengkultivasikan hati saya. Dalam interaksi
dengan masyarakat, saya selalu memperkenalkan keagungan dan
kekuatan ajaib dari Dafa. Terkadang, ketika melihat foto Guru, Guru
tersenyum pada saya dengan gembira.
Belajar Fa setiap hari dengan tekun dan berkultivasi dengan teguh
meletakkan pondasi yang kokoh bagi saya dalam melindungi Fa dan
membuktikan kebenaran Fa di kemudian hari.
Membuktikan Kebenaran Fa di Pusat
Penahanan
Pada tahun 1999, Partai Komunis China (PKC) mulai menganiaya Falun
Gong. Saya dan beberapa rekan praktisi pergi ke Beijing untuk
membuktikan kebenaran Fa. Kami ditangkap dan dikirim ke sebuah
pusat penahanan. Kami menolak mengenakan seragam penjara dan
menolak membaca peraturan. Malahan, kami membaca Fa dan berlatih
Falun Gong setiap hari. Beberapa waktu kemudian, lebih dari 40
praktisi yang ditahan di sana juga turut menolak penganiayaan dan
bersama-sama membentuk medan lurus yang sangat kuat. Para penjaga
sangat ketakutan. kemudian setiap kali mereka mendapati kami sedang
berlatih, mereka akan menyerbu masuk ke dalam sel untuk memukuli
para praktisi. Saya berpikir pada saat itu, “Para praktisi ini
masih relatif baru. Ketika mereka diperlakukan tidak adil dan
dipukuli, mereka mungkin menyerah dan melepaskan latihan.” Keesokan
harinya, ketika rekan praktisi sedang berlatih, saya berdiri di
depan pintu sel. Saya mendengar suara pintu besi sedang dibuka.
Para penjaga menyerbu masuk. Mereka mendorong saya ke samping dan
mulai memukuli dan menendang praktisi. Saya merasa sangat tidak
enak melihat rekan-rekan praktisi dipukuli, jadi saya berteriak
dengan lantang, “Hentikan memukuli orang! Kalian melanggar hukum!”
Empat penjaga segera berhenti memukul. Lalu pimpinan pusat
penahanan segera menghampiri saya. Dia menarik rambut saya dan
dengan keras membenturkan kepala saya ke dinding. Namun, saya hanya
merasakan seakan kepala saya membentur kapas yang lembut. Saya
tersenyum. Ketika dia melihat, dia melepaskan saya. Topi dan
lencananya jatuh ke lantai. Dia segera mengambilnya dan lari
keluar. Penjaga yang lain juga mengikutinya dan lari keluar.
Pada sore harinya, lebih dari 10 orang diantara kami dibawa ke
sebuah ruangan besar, suatu bentuk penganiayaan, kami dipaksa
berdiri sepanjang malam menghadap dinding. Kami melafalkan puisi
Guru, Hong Yin. Dengan bantuan dan perlindungan Guru kami yang
belas kasih, kami sama sekali tidak merasa lelah ataupun mengantuk.
Pada keesokan harinya, kami dibawa kembali ke ruangan rapat. Kepala
pusat penahanan menggebrak meja dan berteriak, “Kita harus menekan
Falun Gong!” Saya dengan tenang berkata kepadanya, “Dengan
menganiaya kami, kamu tidak hanya melanggar hukum di China, namun
juga melanggar konvensi internasional yang tidak kamu sadari dan
China adalah salah satu negara yang ikut menandatanganinya”. Ketika
dia mendengar ini, dia terlihat seperti bola kempes dan terbenam di
kursi.
Tiba-tiba, saya merasa dia begitu menyedihkan, jadi saya lanjut
mengatakan dengan ramah, “Anda tahu bahwa kami adalah orang-orang
baik. Apa yang kami percayai mengajarkan pada kami untuk menjadi
orang yang baik dan bahkan menjadi orang yang lebih baik. Kami
tidak balas memukul ketika dipukul dan kami tidak balas mencaci
ketika dicaci. Kami memperlakukan orang-orang dengan ramah dan
belas kasih.” Ruangan tersebut menjadi sangat sunyi. Kepala penjara
dan penjaga yang lain dengan seksama mendengarkan saya. Saya pun
berbicara mengenai penganiayaan dan mengklarifikasi fakta kebenaran
untuk beberapa waktu, sampai akhirnya kepala penjara tiba-tiba
menyadari apa yang sesungguhnya terjadi. Dia berteriak, “Bawa
mereka kembali! Bawa mereka kembali!” Saya adalah yang terakhir
meninggalkan ruangan. Kepala penjara menghentikan saya, menunjuk
saya dan berkata, “Kamu luar biasa.”
Terus Melakukan Latihan Falun Gong untuk Menghalangi
Kejahatan
Pada malam hari ketiga setelah peristiwa ini, seorang anak muda
dengan cepat berkata pada saya, “Saya pimpinan sel di sini. Saya
akan dibebaskan dalam 3 hari. Saya sangat mengagumi Anda! Saya juga
menyadari bahwa Falun Dafa adalah sangat baik! Kalau saya sudah
keluar dari sini, saya akan mencari praktisi Falun Gong lainnya,
saya ingin berlatih!” Dia kemudian berkata, “Sebenarnya saya datang
kemari bukan untuk mengatakan ini, saya ingin memberitahu bahwa
kantor polisi kota menelepon dan mereka berencana untuk mengirim
kamu ke pusat penahanan lainnya dan menjebloskan kamu ke penjara.
Ini bisa saja terjadi malam ini atau besok pagi.” Setelah
mengatakannya, dia bergegas pergi.
Keesokan paginya, beberapa mobil polisi parkir di luar pintu
gerbang penjara. Beberapa rekan praktisi dipanggil satu per satu,
diborgol dan didorong masuk ke dalam mobil untuk dikirim ke tempat
lain. Saya dan dua praktisi lainnya dikirim ke tempat yang sama.
Petugas polisi yang bertanggung jawab melaksanakan pemindahan
adalah yang terkenal paling jahat di pusat penahanan ini. Dia
memegang sebuah botol minuman ringan yang belum dibuka dan hendak
memukul saya dengan botol tersebut. Namun tangannya terhenti di
udara. Dia berkata pada saya dengan hormat, “Kamu pasti lulusan
universitas.” Saya berkata pada dia, “Saya berlatih Falun Gong,
namun saya belum lulus dari universitas!” Dalam perjalanan, saya
bercerita kepadanya tentang Falun Gong. Dia mendengarkan dengan
seksama.
Kami tiba di pusat penahanan tepat pukul 3 sore. Ada sekitar lima
belas atau enam belas orang dari kami berbagi sebuah papan kayu
besar. Guru mengatakan :
“Saya pernah mengatakan kepada anda, saya katakan, apa yang disebut
Buddha? Tathagata artinya berjalan di atas kebenaran, datang sesuai
dengan yang diinginkan, demikian sebuah sebutan oleh orang awam,
sedang Buddha yang sejati Dia adalah pelindung alam semesta, Dia
akan bertanggung jawab atas faktor positif dalam alam semesta” (Dao
Hang)
Saya berpikir, “Sekarang kalian telah membawa saya kemari; saya
tidak punya keinginan pulang! Saya akan membuktikan kebenaran Fa
dimanapun saya berada!” Pada pukul 6 sore, saya mulai berlatih
“Berdiri Memancang Metode Falun.” Penjaga berteriak, “Hentikan
latihan Falun Gong!” dan dia mendorong tongkat polisi melalui
sebuah lubang kecil di pintu. Saya tidak memperhatikan dia dan
terus berlatih. Dia membuka pintu dan berjalan masuk. Saya tetap
berdiri di sana dengan mantap seakan saya adalah sebuah gunung yang
besar dan tidak ada seorang pun yang dapat menggerakkan
saya!’
Suasana di dalam sel begitu mencekam, dan semua orang terlihat
ketakutan. Penjaga berjalan mengelilingi saya tiga atau empat kali
dan bertanya dengan sopan, “Jadi, ini latihan memeluk roda, bukan?”
Setelah mengatakan demikian, dia pun pergi. Sejenak kemudian,
pimpinan pusat penahanan bergegas masuk dan berkata pada saya,
“Saya mohon kepada kamu untuk berhenti! Saya tidak ingin kehilangan
pekerjaan saya!” Saya berkata padanya, “Saat ini adalah waktu bagi
kami untuk berlatih. Kami tidak bersalah. Kami tidak melakukan
sesuatu untuk mencelakai kamu.” Dia merasa tidak berdaya dan pergi.
Sejak saat itu, setiap pukul 6 pagi dan sore, kami berlatih bersama
setiap hari. Kami juga memiliki buku Zhuan Falun, dan tiga orang di
antara kami sering belajar Fa bersama.
Pada malam, 1 Oktober, ketika kami hendak berlatih, pimpinan pusat
penahanan bergegas menghampiri kami. Dia berkata, “Walikota dan
kepala kantor polisi akan datang untuk melakukan inspeksi sebentar.
Saya telah berbaik hati kepada kalian, namun mereka berbeda. Kalian
dapat berlatih setelah mereka pergi.” Saya berkata kepadanya,
“Terima kasih, tetapi jadwal latihan kami tidak akan berubah dalam
situasi apapun”. Dia sangat khawatir, tetapi tidak dapat melakukan
apa-apa. Dia menghentakkan kakinya dan bergegas keluar. Saya dan
praktisi A melanjutkan latihan. Tiba-tiba, saya mendengar
orang-orang berbisik dengan gugup, “Mereka datang, mereka datang!”
Saat itu sayalah yang memberikan instruksi latihan dan diantara
instruksi latihan, saya menambahkan, “Jangan bergerak!” saya
mencoba memberitahu praktisi A untuk tidak terganggu. Saat itu saya
tetap dalam keadaan mata tertutup dan tidak melihat dia akan segera
menghentikan latihan. Ketika dia mendengar saya berkata dengan
tegas, “Jangan bergerak!” itu menimbulkan gelombang kejut kepadanya
dan rasa takutnya menghilang. Ini diceritakan olehnya setelah
kejadian itu. Dia juga berterima kasih karena membantunya
meningkat. Saya berkata kepadanya, “Adalah Guru yang membantu kamu
melalui perkataan saya.” Kami mendengar seseorang berbicara
di luar sel, “Bukankah mereka sedang berlatih Falun Gong! Bagaimana
mereka bisa berlatih di sini?!” Kepala pusat penahanan berkata,
“Walikota, kota B tidak dapat menangani mereka, dan itulah sebabnya
mereka dikirim ke sini. Mereka akan dikirim kembali dalam beberapa
hari ini. Biarkan mereka, lagipula tidak ada yang dapat kita
lakukan untuk mengendalikan mereka.”
Teguh Berkultivasi Dafa, Keajaiban Terjadi
Di pusat penahanan, kami diperbolehkan pergi ke toilet dua kali
sehari, sekali di pagi hari dan sekali di malam hari; setiap kali
kami hanya diberi waktu 3 menit, termasuk mencuci dan menyikat
gigi. Hanya ada beberapa toilet yang dapat digunakan, dan saya
tidak ingin berebutan dengan yang lainnya. jadi saya buang air
kecil ketika ingin buang air. Kurang dari tiga menit, penjaga
berteriak, “Keluar! Cepat!” Saya berusaha mencari waktu untuk buang
air kecil, tetapi tidak pernah ada kesempatan. Tiga hari
sebelumnya, saya merasa ingin buang air kecil, namun kemudian
perasaan itu hilang. Sampai saya pulang ke rumah, selama 21 hari,
saya tidak pernah buang air kecil, tetapi saya merasa tetap
sehat.
Suatu sore, ketika tiga praktisi Dafa sedang berbagi pengalaman
bersama, tiba-tiba saya merasa mengantuk. Saya tutup mata dan
melihat sebuah pemandangan: seorang biarawan yang agung sedang
berjalan menapaki jalan setapak melintasi belukar di sebuah gunung.
Kemudian puisi Guru “Takdir Pertemuan” di Hong Yin terlintas di
benak saya.
“Sang Maha Sadar hatinya semakin jelas,
Mendapatkan dan melakukan perjalanan di dunia.
Ribuan tahun berlalu,
Takdir pertemuan sampai dan Fa telah sukses”
Saya segera bangun. Guru berkata.
“Anda semua tahu, Buddha dan Dewa, mereka dapat mengesampingkan
jiwanya demi kepentingan makhluk hidup, demi kepentingan alam
semesta, apapun dapat dilepasnya, lagi pula tenang dan lega.
Seandainya anda diangkat sampai posisi itu, apakah anda dapat
mencapai standar tersebut?”(“Ceramah Fa pada Konferensi Fa di
Amerika Bagian Barat”)
Sebuah pertanyaan terlintas dalam pikiran saya: “Dapatkah anda
menyerahkan jiwa demi kebenaran alam semesta?” Saya berkata dengan
tegas dalam hati, “Ya, Guru, saya bisa!”
Saya mulai melafal Fa dengan tenang. Saya ingin menghafal Fa dan
menyimpannya di dalam hati. Perasaan saya selama beberapa hari
tersebut adalah: Saya tidak tahu apa yang akan terjadi. Namun
dengan Guru dan Fa di sisi saya, masa depan bukanlah sesuatu yang
tidak pasti! Suatu malam, sekitar pukul 11:30, ketika saya sedang
duduk meditasi, seorang penjaga meneriakkan nama saya dan berkata,
“Bereskan barang-barangmu dan segera keluar!” Semua orang bangun
dengan terkejut. Kepala sel wanita mengumpulkan keberanian dan
bertanya, “Dia akan dibawa kemana?” Penjaga menjawab, “Pulang ke
rumah!” Semua orang terkejut.
( Bersambung ke
bagian 2 )
Chinese:
http://minghui.ca/mh/articles/2011/11/9/明慧法会--在师恩浩荡中走向神(1)-248917.html
English:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/11/13/129455.html