(Minghui.org)
Menurut The Irish Times pada 20
Februari 2012, sekitar 50 praktisi Falun Gong pada 19 Februari
menyerukan agar penganiayaan terhadap Falun Gong dihentikan,
mengatakan “para praktisi telah dianiaya, dipenjara, dan
organ-organ mereka diambil sejak 1999.”
Dr. Declan Lyons, konsultan psikiater di Rumah Sakit Universitas
St. Patrick, menyatakan bahwa Xi memiliki kesempatan yang unik
untuk mengakhiri kebencian terhadap Falun Gong.
Laporan tersebut menyatakan bahwa, “Ming Zhao, seorang tamatan dari
Perguruan Tinggi Trinity, membicarakan mengenai kembali ke China
sebagai seorang murid pada tahun 1999 dan paspornya disita. Dia
lalu menghabiskan hampir dua tahun di dalam penjara, di mana dia
dianiaya secara rutin. Setelah tekanan yang ekstensif dari
komunitas internasional, dia pun dibebaskan.”
Ming Zhao berkata, “Kata-kata sangatlah kuat, dan pembebasan diriku
adalah sebuah bukti bahwa sebuah negara kecil seperti Irlandia
dapat membuat sebuah perubahan. Irlandia dapat meminta Xi Jinping
untuk menghentikan penganiayaan.”
The Irish Independent juga melaporlan bahwa kegiatan praktisi Falun
Gong untuk memprotes kunjungan Xi Jinping. Falun Gong telah
dianiaya oleh PKC selama 12 tahun terakhir.
Laporan tersebut mengatakan bahwa Himpunan Falun Dafa Irlandia
melakukan aksi protes pada 19 Februari, menyerukan kepada
orang-orang agar menaruh perhatian terhadap penganiayaan yang
dialami oleh sepuluh ribu praktisi Falun Gong yang telah dijatuhi
hukuman di China. Penganiayaan Falun Gong adalah yang paling berat.
Menurut keterangan para praktisi di luar China, ribuan praktisi
Falun Gong telah meninggal di tahanan sejak PKC memulai
penganiayaannya.
Chinese:
http://www.minghui.org/mh/articles/2012/2/21/爱尔兰时报-法轮功学员要求停止迫害-253332.html
English:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2012/2/22/131634.html