Nama: Ma Wenzhi
(马文芝)
Jenis Kelamin: Wanita
Usia: Tidak diketahui
Alamat: Kota Jiamusi, Provinsi Heilongjiang
Pekerjaan: Tidak diketahui
Tanggal Penahanan Terakhir: 14 April 2002
Tempat Penahanan Terakhir: Pusat Penahanan Kota
Jiamusi
Kota: Jiamusi
Provinsi: Heilongjiang
Penganiayaan yang Diderita: Penahanan, kerja
paksa, dijemur dalam waktu lama ditempat ekstem panas dan di tempat
dingin, pemukulan
(Minghui.org) Pada 9 Desember 2011, An
Min, ketua Komite Komunitas Donglian di Jiadong, Jiamusi, Provinsi
Heilongjiang, bersama tiga rekannya menuju kediaman rumah Ma Wenzhi
dan memaksa dia berhenti berlatih Falun Gong.
Mereka tiba di rumahnya pada pukul 09.00. Ma bertanya, “Siapa
kalian dan dari departemen mana? Tolong tunjukan identitas kalian.”
Salah seorang menjawab dia tidak membawanya, sedangkan seorang lain
menunjukan kartu identitasnya dan diketahui bernama Wang Zhiyong
dari Kantor Distrik. Ma tidak membiarkan mereka masuk dan berkata,
“Mari kita berbicara di sini saja.”
Salah seorang bertanya pada Ma, “Apa kamu masih berlatih Falun
Gong?” Ma menjawab: “Ini adalah hak saya untuk berlatih. Saya tidak
percaya yang lainnya, hanya percaya pada Sejati-Baik-Sabar saja.
Ini adalah hak saya, dan orang lain tidak seharusnya mencampuri.”
Orang itu berkata lagi: “Saya telah memberitahu kamu, kami mendapat
perintah tertulis dari atasan kami. Selama kamu masih berlatih
Falun Gong, kami akan mengikuti perintah tersebut.” Akhirnya, empat
petugas pergi tanpa menangkap Ma.
Memperoleh Manfaat dari Latihan Falun Gong
Ma mulai berlatih Falun Gong sejak 1995. Sebelumnya, dia menderita
berbagai penyakit seperti, penyakit jantung, dan kesehatannya
sangat menyedihkan. Dia tinggal bersama putranya yang masih duduk
di sekolah menengah. Pendapatannya hanya 120 yuan perbulan. Mereka
tidak memiliki uang untuk membeli sayur-sayuran segar, jadi mereka
selalu makan acar sayuran. Kesehatan anaknya juga menyedihkan
karena kekurangan nutrisi.
Ketika Ma tidak ada pilihan, dia mempelajari Falun Dafa. Setelah
membaca Zhuan Falun, dia memahami mengapa dia harus menderita
berbagai penyakit dan jika dia ingin memperoleh kesehatan, dia
harus berkultivasi sesuai prinsip Sejati-Baik-Sabar dan menjadi
orang baik. Begitu dia mematut dirinya dengan prinsip-prinsip ini
dan melakukan latihan, semua penyakitnya lenyap dalam waktu
setengah tahun. Dia jarang mengalami batuk dan tidur dengan nyenyak
di malam hari. Dia kembali memiliki tenaga dan tidak lagi
memerlukan kaca mata. Orang-orang di sekitar Ma melihat dia
mendapatkan manfaat dari berlatih Falun Gong.
Pada 20 Juli 1999, rezim Jiang Zemin memulai penindasan terhadap
Falun Gong. Sejak 2002, Ma dihukum kerja paksa selama dua tahun,
dan diawasi serta berulangkali mendapat kekerasan.
Ditahan di Pusat Penahanan Jiamusi
Pada 14 April 2002, karena Ma tidak mau melepaskan Falun Gong, dia
ditangkap secara ilegal oleh petugas dari Kantor Polisi Songjiang
dan dikirim ke Pusat Penahanan Jiamusi. Dia dipukul dan dipaksa
untuk memberikan sidik jari. Pengawas pusat penahanan melihat
proses ini secara langsung.
Dihukum Kerja Paksa
Sekitar Juli 2002, beberapa polisi dan pengawas Kantor Polisi
Songjiang mengatakan pada Ma untuk memberikan sidik jarinya dan
menulis pernyataan melepaskan Falun Gong, tapi dia menolak. Ma
berkata kepada mereka. “Kejahatan apa yang saya lakukan? Tunjukan
bukti kepada saya,” sambil menambahkan dia akan mengajukan gugatan
atas kesalahan mereka. Mereka kemudian segera berkata, “Surat itu
tidak ditulis oleh kami, tapi oleh Kantor Polisi Jiadong. Pengawas
Kantor Polisi Jiadong, Liu Yude, direktur Komite Zhong Huiqin, dan
direktur departemen yang terlibat, Shen Chaojun, yang mengirimkan
rekening korupsi.” Kemudian, Ma dikirim ke kamp kerja paksa.
Pada akhir Agustus 2002, ketua kelompok Mu Zhenjun di kamp kerja
paksa berkata kepada Ma: “Jika kamu membayar 350 yuan, maka kamu
bisa dibebaskan untuk pengobatan medis.” Pada waktu itu, Ma
mengidap penyakit kulit. Ma menjawab, “Saya tidak melakukan
kejahatan apa pun, untuk apa saya harus membayar? Saya tidak punya
uang. Jika kamu membiarkan saya pergi, saya akan pergi; jika tidak,
saya akan tetap di sini.”
Mu sangat marah dan menendang keras pantatnya, sambil berteriak,
“Apakah kamu begitu miskin sampai tidak punya uang 350 yuan? Kamu
harus bayar bagaimanapun. Kamu mengidap penyakit paru-paru dan
kulit. Lihat orang-orang lain -- bahkan mereka menghabiskan ribuan
yuan, mereka tetap tidak mendapatkan kesempatan ini. Keluar dari
kamp kerja paksa segera! Jika kamu mati di sini dan membuat kami
bertanggung jawab, kami tidak akan membiarkan hal itu.”
Sebagian besar penjaga di kamp kerja paksa dipindahkan dari penjara
dan tempat yang sangat kejam. Pada hari-hari terpanas di musim
panas, mereka memaksa Ma pergi ke lapangan di bawah terik sinar
matahari dan tidak membiarkan dia minum atau menutupi kepalanya
dengan sesuatu. Pada hari terdingin di musim dingin, mereka
membawanya ke lapangan yang membeku dan tidak mengijinkan dia
bergerak. Mereka bahkan tidak mengijinkan dia ke kamar kecil.
Pada 21 Januari 2003, Mu berkata kepada Ma, “Apa kamu tahu? Kantor
610 di kota ini tidak akan membiarkan kamu bebas? Mereka berkata
kamu adalah seorang kunci.”
Pada 23 Januari 2003, Ma akhirnya bisa pulang ke rumah. Namun,
Kantor Polisi Jiadong segera meminta An Min dari komite setempat
untuk mengirim seseorang mengikuti dan mengawasinya.
Kekerasan yang Berlanjut
Pada 7 Juni 2005, sekitar pukul 17.00, petugas dari Kantor Polisi
Jiadong mengetuk pintu rumahnya bermaksud untuk menangkapnya. Salah
satu dari mereka berseru, “Ma Wenzhi, biarkan kami berbicara
denganmu,“ tapi Ma menolak. Seorang tetangga menelepon putra Ma
bahwa polisi akan menangkap ibunya. Tetangga lain berkata kepada
polisi: “Wanita tua ini mengidap penyakit jantung. Jika kalian
menyebabkan dia meninggal, putranya tidak akan membiarkan masalah
ini.” Mereka kemudian masuk ke mobil dan meninggalkan tempat.
Chinese:
http://minghui.ca/mh/articles/2011/12/24/困境中修炼获新生-马文芝屡遭中共迫害-250962.html
English:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2012/2/4/131150.html