(Minghui.org) Feng Li, seorang sipir
perempuan usia 50-an, bekerja di Bangsal Pertama di Kamp Kerja
Paksa Wanita Kota Hohhot di Wilayah Otonomi Mongolia Dalam. Dia
memiliki nama panggilan ‘Pisau di balik senyum.’ Dia secara
langsung berpartisipasi dalam penyiksaan para praktisi Falun Gong,
dan telah menerima pembalasan karma. Dia meninggal karena kanker
paru-paru pada 17 Maret 2008.
Feng Li sangat kejam terhadap
para praktisi Falun Gong dan membebani mereka dengan kerja berat,
terutama para praktisi yang teguh. Dia memaksa mereka berdiri untuk
jangka panjang, dan melarang mereka tidur. Dia memaksa para
praktisi untuk menulis ‘pemahaman,’ dan banyak kali memaksa mereka
berterima kasih kepada kamp. Pikirannya yang bercabang menyebabkan
para kepala seksi mengatakan dia memiliki gangguan mental.
Pada musim semi 2002, Feng Li menyeret praktisi Li Changlian ke
ruang makan malam, menggantungnya dengan pergelangan tangan
terborgol, menarik tulang tangan hingga retak. Musim dingin 2003,
Feng mencoba memaksa praktisi Bai Jingzhen untuk menulis pernyataan
jaminan berhenti berlatih (Falun Gong), tetapi praktisi Bai
menolak. Feng mengatur dua napi untuk memaksa korban berlutut di
atas gagang sapu selama delapan jam. Setelah dijebloskan kembali ke
selnya, Bai harus mengepak 8000 pasang sumpit, bekerja hingga pukul
4 pagi, dan hanya diijinkan tidur 2 jam. Perlakuan ini berlangsung
selama tiga bulan, Bai disiksa hingga kurus kering seperti
tengkorak.
Meskipun Feng telah melakukan banyak kekejian, para praktisi yang
berbelas kasih terus mencoba menyelamatkannya dan mencoba
meyakinkannya agar menghentikan perbuatan jahatnya. Tetapi dia
tidak dapat dinasehati. Dia terus melakukan hal-hal yang
membahayakan para praktisi dan menolak untuk mendengarkan nasehat
baik para praktisi.
Chinese:
http://minghui.ca/mh/articles/2012/2/22/内蒙古女子劳教所女警冯黎作恶遭恶报死亡-253351.html
English:
http://www.clearwisdom.net/html/articles/2012/3/18/132258.html