Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

1.400 Kematian Atau Propaganda Partai? (Bagian 1 dari 3)

8 Maret 2012

(Minghui.org) Meskipun tidak ada tuduhan lebih lanjut dari Pemerintah China bahwa Falun Gong menyebabkan masalah kesehatan, penyakit mental, bunuh diri dan bahkan kematian, juga memang tidak ada klaim yang lebih mengelabui dan imajinatif. Falun Gong telah terbukti memiliki khasiat penyembuhan yang besar, bahkan mendapatkan pujian dan pengakuan dari banyak ilmuwan terkemuka maupun para pakar medis Beijing. (Lihat A5) Beberapa survei kesehatan telah menemukan bahwa latihan Falun Gong efektif dalam penyembuhan penyakit - lebih dari  90% waktu itu (dengan "angka kesembuhan" mendekati 60%), dan secara nyata meningkatkan kesehatan mental dan kualitas hidup secara keseluruhan. (Lihat A3-A5) Popularitas Falun Gong yang cepat berkembang dan sangat besar sebenarnya sebagian besar karena manfaat kesehatannya  yang belum pernah ada contoh sebelumnya. Bahkan, inilah yang menyebabkan Pemerintah China  mendukung latihan tersebut selama empat tahun pertama penyebarannya, sebelum arah politik bergeser secara tidak menguntungkan. Meskipun klaim mengerikan dari pemerintah China baru-baru ini, namun, tidak ada cukup bukti yang mendukung bahwa Falun Gong dapat membahayakan. "Bukti-bukti" yang pemerintah China telah berikan sangat diragukan, karena beberapa kasus yang disebut "kematian akibat Falun Gong" telah diselidiki secara independen - adalah fiktif. (Lihat A1-A2)

Terlebih lagi, penjelasan ‘penyebab’ dugaan efek samping Falun Gong   didasarkan pada satu dari dua klaim fiktif. Pertama adalah pernyataan terkait beberapa hubungan sebab akibat antara latihan Falun Gong dan psikosis atau kecenderungan bunuh diri. Klaim ini diketahui tidak memiliki dasar medis atau hukum, dan telah disampaikan oleh para pejabat komunis China. Bagaimana hubungan sebab-akibat seperti itu dihembuskan, dengan cepat akan menghiasi sampul jurnal medis timur dan barat. Berbagai cerita telah dibuat untuk "menggambarkan" efek mematikan dari Falun Gong. Tetapi ketika mereka memeriksa dalam penjelasan ajaran Master Li dan melalui analisa yang cermat, klaim tersebut terbukti sangat imajinatif dan mengelabui. Perbandingan statistik angka kematian karena bunuh diri pada populasi umum dibandingkan dengan di kalangan praktisi Falun Gong (seperti yang dituduhkan oleh Pemerintah China) mengungkapkan bahwa Falun Gong sangat mungkin telah menyelamatkan sekitar 10.000 praktisi dari bunuh diri setiap tahunnya.

Kedua adalah klaim Pemerintah China bahwa Master Li Hongzhi melarang praktisi Falun Gong minum obat, sehingga menempatkan mereka pada resiko besar. Meneliti ajaran Master Li mengungkapkan bahwa ini adalah kebohongan, karena beliau tidak pernah menghalangi - juga tidak bisa mencegah – para praktisi mencari pengobatan medis. Dalam pelarangan Falun Gong, Pemerintah China dengan demikian "melindungi" rakyat China dari sesuatu yang tidak ada. Ketika Pemerintah China berulang kali-menampilkan statistik "1.400 kasus kematian karena Falun Gong" dianalisa di sini dengan istilah sendiri, lagi-lagi malah mengungkap, membuktikan kebalikan dari apa yang Pemerintah maksudkan. Menggunakan angka kematian China pada tahun 1998, kita bisa mengasumsikan dari 70 juta praktisi Falun Gong akan meninggal sampai sekitar 455.000 orang. Pemerintah China menyatakan bahwa praktisi tidak diperbolehkan minum obat. Setiap praktisi Falun Gong yang meninggal akan termasuk dalam "1.400 kematian karena psikosis, bunuh diri, dan menolak perawatan medis," karena ia diduga akan menolak perawatan medis bahkan ketika sekarat; Pemerintah di sini menegaskan hubungan sebab akibat. Menurut statistik resmi Pemerintah China, Falun Gong sangat  mungkin telah menyelamatkan sekitar 454.000 jiwa di tahun 1999 saja! Beberapa survei telah menemukan bahwa 68% praktisi berusia 50 tahun atau lebih, orang bisa berharap angka kematian di kalangan praktisi akan lebih tinggi dari populasi umum, apalagi jika kalangan miskin yang disebut "korban aliran sesat" menolak obat-obatan yang sangat diperlukan.

Seandainya tuduhan Pemerintah China tidak begitu tinggi, mereka bahkan mungkin terlihat lucu karena demikian fantastis, tidak logis. Karena klaim ini, meskipun salah, telah diberitakan di dalam media Barat dan menjadi topik dari beberapa publikasi berbahasa Inggris dari Pemerintah China, kami sampaikan di sini beberapa klarifikasi.

1. Ajaran Falun Gong tentang Obat-obatan dan Perawatan Medis

Falun Gong yang paling akurat disebut "latihan kultivasi" (xiu lian) (lebih mirip dengan "kultivasi diri" di Barat), meskipun bagi khalayak dipandang sebagai sejenis latihan qigong karena memiliki lima perangkat latihan qigong yang lembut. Sebagai latihan kultivasi, penekanan dalam latihan Falun Gong adalah pada peningkatan Xinxing seseorang (karakter moral, atau "hati/pikiran"). Kultivasi Xinxing terutama berasimilasi dengan sifat asli alam semesta: Sejati, Baik, dan Sabar. Asimilasi tersebut adalah tujuan dari kultivasi, pada gilirannya memungkinkan praktisi untuk mengembangkan kebijaksanaannya dan mencapai "pencerahan" - sebuah aspirasi dasar latihan spiritual Timur, seperti Taoisme, Buddhisme, dan lain-lain. Tujuan dari Falun Gong dengan demikian bukanlah kesehatan dan kebugaran, seperti dalam latihan qigong konvensional. Namun, penyembuhan sering terjadi sebagai akibat alami dari kultivasi Xinxing (karakter moral) dalam latihan Falun Gong. Oleh karena itu, banyak orang telah tertarik pada Falun Gong karena kemampuan penyembuhannya.

Master Li Hongzhi, guru Falun Gong, telah menjelaskan pada banyak kesempatan bahwa tujuan dari berlatih Falun Gong bukan untuk menyembuhkan penyakit seseorang. Ia telah menyampaikan mengenai hal ini baik dalam tulisan maupun ceramah, serta menolak menerima  pasien sakit berat dalam kelas atau ceramahnya. Dalam buku Falun Gong yang paling banyak dibaca, Zhuan Falun, Master Li menyatakan, "Di sini saya tidak berbicara soal menyembuhkan penyakit, kami juga tidak menyembuhkan penyakit." Beliau kemudian melanjutkan: "Ada sebagian orang yang datang kemari justru untuk menyembuhkan penyakit.Pasien yang sangat parah tidak kami perkenankan ikut kelas belajar, karena dia tidak dapat melepaskan hatinya dari keinginan menyembuhkan penyakit, dia tidak dapat melepaskan pikiran yang merasa dirinya berpenyakit. Dia sudah tidak dapat Xiulian lagi."

Demikian pula, Master Li telah menyatakan bahwa pasien penyakit mental berat (psikosis) dilarang menghadiri kelas atau berlatih Falun Gong. Karena pikiran mereka tidak jelas atau tidak stabil, mereka tidak mampu mengendalikan diri. Salah satu persyaratan yang ketat dalam berlatih Falun Gong (juga tidak berbeda dari qigong pada umumnya) adalah seseorang harus memiliki pengendalian diri, baik mental maupun fisik. Harus ada kesadaran mental, dan orang harus sadar di mana kita berada dan apa yang kita sedang lakukan setiap waktu. Jika seseorang tidak dapat memenuhi persyaratan ini, seseorang jelas tidak bisa mematut diri sesuai dengan standar seorang praktisi, mengikuti prinsip yang lebih tinggi dari Sejati, Baik, Sabar. Pencerahan membutuhkan peningkatan diri dan pengembangan kebijaksanaan, dua hal yang tidak mungkin tanpa kontrol diri. Master Li telah menegaskan bahwa orang-orang yang menderita psikosis harus mencari penyembuhan di tempat lain.  Namun demikian, orang dengan penyakit mental ringan secara konsisten akan mendapat manfaat dari latihan Falun Gong. (Lihat A3-A5)

Isu kedua yang memerlukan klarifikasi adalah hubungan antara latihan Falun Gong dan minum obat. Pemerintah China telah berulang kali menyatakan bahwa Master Li melarang semua praktisi Falun Gong minum obat, sehingga menempatkan mereka pada resiko besar dan bahkan menimbulkan kematian tragis. Dalam puncak penindasan mereka terhadap Falun Gong, Pemerintah komunis China yang mengelola surat kabar berbahasa Inggris, China Daily, menerbitkan empat artikel yang menghujat Falun Gong dan Master Li. Mereka berbuat terlampau jauh dengan "melaporkan": "Dengan menyebarkan ide-ide sesat ini, Li sebenarnya telah menandatangani kontrak hidup dan mati dengan para pengikutnya, yang harus mematuhi semua instruksi dan semua bergantung padanya dalam segala hal. Dia melarang pengikutnya membaca buku-buku lain atau belajar teori lain dan membuat mereka kehilangan kemampuan untuk memilih antara benar dan salah ... Li memaksa para praktisinya untuk mengikuti ide-ide sesatnya." [1] Dan bagi kampanye anti-Falun Gong, istilah “memaksa pengikut" agar tidak minum obat adalah kejahatan terbesar. Laporan tersebut benar-benar merancukan isu ini,  sekaligus, memberikan kesan adanya ketergantungan mirip pemujaan dan pengekangan pilihan pribadi pada para pengikut Falun Gong. Laporan itu secara semena-mena dan tanpa alasan mengaburkan apa yang Master Li telah ajarkan dan bagaimana praktisi menghormati ajaran-ajarannya.

Sekarang mari pertimbangkan kata-kata Master Li akan isu minum obat, sebagaimana dinyatakan dalam buku China Falun Gong (buku pengantar pertama). Menanggapi pertanyaan, "Apakah kita masih perlu minum obat sambil berkultivasi?" Master Li menjawab, "Pada masalah ini, Anda harus berpikir dan memutuskan untuk diri sendiri.” Juga, dalam ceramah Kota New York 1997 yang telah dibaca oleh mayoritas praktisi, Master Li menyatakan: "Manusia biasa perlu minum obat ketika dia sakit tetapi selaku orang xiulian, saya tidak mengharuskan anda untuk tidak minum obat." Dia melanjutkan ceramahnya, menambahkan: "Sebagian orang ingin merusak Dafa,  terhadap persoalan minum obat,  mengatakan, ‘tidak diijinkan minum obat begitu kita mulai berlatih Gong ini.’ Sebenarnya bukannya saya tidak mengijinkan anda minum obat." [2] Sayangnya, pemerintah dan media China entah bagaimana merasa berhak menerjemahkan ajaran tersebut sebaliknya.

Kebingungan mengenai hal ini berasal dari fakta bahwa begitu banyak praktisi Falun Gong memilih tidak minum obat lagi setelah memulai latihan kultivasi. Istilah kunci di sini adalah "memilih." Seperti dalam setiap aspek lain dari latihan Falun Gong, bagaimana seseorang menangani kesehatan diri mereka adalah sebuah pilihan bebas. Karena sebagian besar praktisi Falun Gong menjadi lebih sehat, mereka hanya memilih untuk tidak minum obat. Ini adalah sederhana: mengapa seseorang ingin minum obat bila seseorang merasa sehat atau tidak menganggap tubuh seseorang memiliki penyakit apa pun? Beberapa survei kesehatan besar yang pernah dilakukan di China mendukung hal tersebut, seperti temuan yang menunjukkan bahwa latihan teratur Falun Gong itu sendiri merupakan "obat yang baik." (Lihat A3-A5)

Cukuplah untuk mengatakan, dalam masalah minum obat seorang praktisi Falun Gong benar-benar bebas untuk memutuskan bagi dirinya sendiri - membuat keputusan yang tepat adalah kunci dari latihan kultivasi. Jika seorang anggota keluarga bukan praktisi atau anak kecil sakit, seorang praktisi tidak akan ragu membawanya mendapatkan perawatan medis yang tepat. Berpikir bahwa Master Li mungkin bisa "mengendalikan" keputusan sehari-hari para praktisi di China, ketika pada kenyataannya, Master Li tidak memberi ceramah umum di China sejak 1994, sangatlah tidak beralasan. Selain itu, hal tersebut akan merusak latihan yang ia telah ajarkan pada murid-muridnya. Pemerintah China mengatakan bahwa Master Li menganggap dirinya maha kuasa, namun, ironisnya, itu adalah Pemerintah yang menganugerahkan sebutan itu.

Dengan sedikit saja pengetahuan tentang Falun Gong dan masalah kedokteran, seseorang dengan mudah dapat menilai secara kritis klaim Pemerintah China bahwa Falun Gong menyebabkan penyakit mental, bunuh diri, dan kematian bagi praktisinya.

2. Meneliti Dugaan "1.400 Kasus Kematian" dan Bahaya Yang Disebabkan oleh Falun Gong

Menurut sumber pemerintah, pejabat China, dan media pemerintah, jumlah resmi kematian  yang dikaitkan dengan Falun Gong telah ditetapkan sebanyak 1.400. Meskipun permintaan berulang akan informasi lebih lanjut tentang kebenaran statistik ini, sumber-sumber China belum mampu memberikan sumber atau metode yang digunakan dalam membuat jumlah ini. Jumlah tersebut  terasa agak elastis dan misterius bagi mereka yang telah mengikuti penindasan ini, karena statistik pertama yang diberikan oleh Pemerintah China adalah hampir setengah jumlah ini, yaitu: 743. [3] Pada awal penindasan, juru bicara Departemen Keamanan Publik menyatakan bahwa "takhayul" dan "sihir" yang disebarkan oleh Li dan Falun Gong dianggap bersalah atas kematian 743 "pengikut" yang menolak perawatan medis, melakukan pembunuhan, atau bunuh diri. [4] Namun yang lebih aneh adalah dalam perkembangan Falun Gong tujuh tahun sebelum penganiayaan, tidak pernah ada 743 atau 1.400 dugaan kasus yang dilaporkan. Jumlah  itu muncul, secara misterius, bersama dengan dakwaan lainnya. Orang harus ingat bahwa Falun Gong pernah dipromosikan oleh pemerintah China selama beberapa tahun karena manfaat kesehatannya yang mendalam. Benarkah yang berlatih Falun Gong tiba-tiba menjadi menyimpang di berbagai penjuru negeri dalam tiga atau empat tahun kemudian? Mengacu jumlah dan penjelasan Pemerintah China, sejumlah isu memerlukan pertimbangan dan analisa lebih lanjut.

a. Klaim bahwa Falun Gong menyebabkan psikosis dan bunuh diri

Pertama, kita dapat menimbang klaim bahwa Falun Gong "menyebabkan" penyakit mental berat, sehingga berperilaku irasional, menyebabkan bunuh diri dan kematian. Menurut Pemerintah China, "Sejak awal berlatih Falun Gong, banyak orang telah kehilangan selera makan mereka, beberapa berbicara dan berperilaku kacau, dan beberapa menjadi paranoid. Lainnya menemukan diri mereka menderita halusinasi. Sejumlah orang melompat ke sungai atau gedung, atau bunuh diri dengan cara lain. Beberapa bahkan melukai atau membunuh kerabat dan teman-teman mereka." [5]

Pernyataan dramatis lebih merupakan propaganda untuk menakut-nakuti daripada kenyataan. Istilah kunci pertama adalah "menyebabkan." Penyebab penyakit mental sangat kompleks. Ilmu kedokteran modern pada faktanya menolak, untuk membahasnya dengan bahasa sederhana yang telah direduksi - terkait etiologi penyakit mental; Pemerintah China tampaknya mengasumsikan khalayak umum terlalu bodoh untuk mengenali pembicaraan medis palsu mereka. Menggunakan bahasa kacau balau dari terminologi penyakit mental untuk menyerang Falun Gong tidaklah sesuai dengan pengetahuan dasar medis dan tidak memiliki dasar hukum apa pun. Pemerintah sedang beretorika, bukannya berbicara tentang ilmu pengetahuan ilmiah. Jika ada hubungan antara latihan qigong dan penyakit mental, itu ada di halaman-halaman cerita rakyat China dan bukannya pada literatur medis. Melontarkan, bahwa latihan Falun Gong bekerja secara mekanis yang entah bagaimana menyebabkan psikosis - adalah tidak bertanggung jawab dan menyesatkan. Jika pernyataan Pemerintah China tentang dugaan dampak samping Falun Gong bagi jiwa praktisinya adalah benar, orang mungkin akan bertanya-tanya apakah jutaan orang akan terus melanjutkan atau memulai latihan ini - terutama ketika ada banyak metode qigong dan taiji alternatif lainnya untuk dipilih.

Tidak diragukan bahwa penyakit mental merupakan masalah serius yang dihadapi China hari ini: Lebih dari 16 juta pasien sakit mental tersebar dalam semua profesi dan kelompok sosial masyarakat China. [6] Namun, pertanyaan yang lebih besar, terletak pada mengaitkan penyakit mental dengan Falun Gong. Apakah bisa diharapkan bahwa tidak satu pun dari 16 juta orang ini memutuskan untuk mencoba berlatih Falun Gong, terlepas dari peringatan Master Li tidak menerima pasien sakit mental? Mengingat selama bertahun-tahun - semua materi Falun Gong tersedia dengan harga sangat murah, bahwa semua materi tersedia bebas biaya untuk dibaca maupun diunduh melalui internet, dan tak seorang pun akan melarang Anda berlatih (karena tidak ada organisasi, kepemimpinan, atau keanggotaan), maka sangat mungkin  beberapa orang akan mengikuti latihan Falun Gong. Orang-orang ini, seperti Master Li telah nyatakan, tidak cocok untuk berlatih. Tidak dapat memahami prinsip-prinsip Falun Gong dan hidup sesuai dengannya, orang sakit mental tidak akan menerima manfaat kesehatan yang menjadi karakteristik Falun Gong. Tidak akan membantu masalah kejiwaan mereka. Yang menyedihkan, mereka akan menderita gejala dan tantangan yang sama seperti sebelumnya, karena mereka bukanlah praktisi Falun Gong sejati, juga pikiran mereka tidak sadar jernih. Ketika mereka melakukan perbuatan buruk atau membahayakan diri mereka sendiri, apakah hal ini dapat dipersalahkan pada Falun Gong? Apakah karena seseorang pernah menghadiri gereja, perilaku menyimpangnya harus disalahkan pada agama Kristen?

Pemerintah China juga telah keliru dengan retorika liar dalam menegaskan bahwa "1400 kasus kematian" adalah kasus bunuh diri yang disebabkan oleh Falun Gong. Pertama, dapat dikatakan bahwa di mana ada bunuh diri berarti ada gangguan mental, kemungkinan besar ada beberapa bentuk penyakit mental, secara umum (seperti pada depresi) atau beberapa kasus berat (seperti pada psikosis). Sekarang jika tidak ada dasar medis yang dikenal menyatakan bahwa Falun Gong bisa menyebabkan penyakit mental, bagaimana seseorang bisa melangkah demikian jauh, menuduh bahwa Falun Gong menimbulkan bunuh diri? Bahkan Pemerintah China tidak berusaha menegaskan kembali tuduhan bahwa Falun Gong adalah latihan yang merusak diri sendiri, karena setiap halaman ajaran Master Li Hongzhi justru mengatakan sebaliknya. [7] Setidaknya seseorang dapat mengatakan bunuh diri memiliki pemicu  sangat kompleks, tidak mudah dipisah-pisahkan. Karenanya seseorang kembali berasumsi bahwa ada beberapa mekanisme sebab-akibat yang dihembuskan oleh para pejabat China. Pernyataan seperti itu bahkan lebih imajinatif dan tidak layak ditelusuri lebih lanjut.

Tapi demi argumen kita bisa berpura-pura - hanya untuk menggambarkan absurditas angka "1.400" - dimana genap 100 dari kematian dugaan itu memang karena bunuh diri. Mengesampingkan pertanyaan sebab-akibat, kita dapat mempertimbangkan masalah bunuh diri di China dari perspektif yang lebih luas: statistik populasi. Di China tahun 1999, sekitar 200.000 orang melakukan bunuh diri. [8] Karena penduduk China pada tahun 1998 adalah 1,25 miliar, [9] ini berarti rasio kematian karena bunuh diri di China adalah 0,16 (yaitu: 16 dari 100 ribu orang akan mati karena bunuh diri). Ini berarti jika satu orang dijadikan sampling acak dari populasi, 16 dari 100 ribu orang dapat diharapkan mati pada tahun tertentu karena bunuh diri. Kita dapat menyatakan bahwa Falun Gong memiliki 70 juta praktisi pada awal 1999. [10] (Catatan: 70 juta kemungkinan perkiraan yang konservatif, karena Pemerintah China sendiri tahu melalui sensus awal tahun 1999 bahwa jumlah praktisi berkisar antara 70 -100 juta). Jika kelompok praktisi ini tidak berlatih Falun Gong dan merupakan anggota dari populasi umum, kita dapat memproyeksikan bahwa 11.200 akan mati karena bunuh diri pada tahun 1999. Menurut apa yang seharusnya menjadi ‘fakta’ yang memberatkan dari Pemerintah China, namun, hanya 100 ‘praktisi’ meninggal dengan cara bunuh diri dalam tujuh tahun (catatan: jumlah 1.400  dugaan kematian dalam 7 tahun sejarah penyebaran Falun Gong dari 1992 -1999).

Seandainya semua kematian ini diduga telah terjadi hanya di tahun 1999, kita masih bisa mengatakan bahwa Falun Gong telah menyelamatkan sekitar 11.100 jiwa. Jadi, memiliki beberapa jumlah kematian dari 1.400 dalam kurun 7 tahun diduga karena bunuh diri dari populasi 70 juta orang (praktisi) adalah luar biasa, karena orang bisa berharap ada lebih dari 11.000 kematian hanya dalam satu tahun saja. Falun Gong dapat dikatakan sangat mencengangkan dalam mencegah bunuh diri ketika diteliti dari sudut pandang ini. Beberapa survei kesehatan yang pernah dilakukan pada praktisi Falun Gong di China mengkonfirmasi bahwa Falun Gong sangat bermanfaat bagi kesehatan mental. (Lihat A3-A5)

Semua angka dikesampingkan: membunuh dan bunuh diri - atau bahkan membahayakan orang lain secara sengaja adalah tindakan yang sepenuhnya tidak sesuai dengan prinsip-prinsip Falun Gong. Dengan Sejati, Baik dan Sabar membimbing kultivasi, perbuatan yang merugikan orang lain sama sekali tidak dapat diterima. Inilah sebabnya mengapa belum ada kasus seorang praktisi Falun Gong membalas ketika disiksa selama penganiayaan, mengapa insiden Zhongnanhai barangkali adalah himbauan paling damai dari massa 10.000 orang dalam sejarah, inilah mengapa para praktisi tidak melakukan tindakan kekerasan terhadap diri sendiri atau orang lain. Master Li telah  menjelaskan tentang topik ini, menunjukkan bahwa seseorang lebih baik tidak memukul nyamuk, bahkan ini merupakan tindak kekerasan bagi seorang praktisi Falun Gong. Bila seorang "praktisi" bunuh diri atau membunuh, ada sesuatu yang secara serius tidak benar dengan orang ini dan ia adalah sesuatu tetapi bukan praktisi Falun Gong. Kemungkinan besar, orang ini adalah salah satu pasien psikotik yang secara menyimpang mencoba untuk berlatih Falun Gong. Tapi ini tidak berarti ada hubungan antara keduanya, apalagi hubungan sebab akibat.

Jika seseorang melanggar aturan organisasi, agama, atau klub – orang itu mungkin tidak lagi dianggap anggota grup tersebut. Jika seseorang melanggar aturan serius dari masyarakat, ada yang dipenjara, bahkan tidak lagi dianggap anggota masyarakat itu. Falun Gong, sebagai latihan yang serius, memiliki beberapa prinsip serius yang harus diperhatikan. Namun, bahkan hal ini tergantung pada individu untuk memutuskan apakah mengikutinya atau tidak. Tetapi jika seseorang memutuskan untuk tidak mengikutinya, bagaimana bisa ia dianggap sebagai seorang praktisi Falun Dafa? Memahami prinsip merupakan aspek penting dari Falun Gong. Orang yang melanggar prinsip-prinsipnya tidak dianggap praktisi, dan orang-orang malang dengan psikosis tidak pernah dianggap sebagai praktisi.

Ketika orang bebas untuk membuat pilihan masing-masing, beberapa orang yang tidak bertanggung jawab mungkin membuat pilihan tidak bertanggung jawab. Tapi ketika pilihan sepenuhnya berlawanan dengan ajaran kultivasi, kultivasi tidak dapat dipersalahkan. Jika seorang guru mengajarkan sesuatu dan siswa memilih untuk melakukan sebaliknya, apakah seseorang kemudian mengarahkan jari telunjuk kepada guru atau siswa? Sangat mudah untuk memahaminya.

Ini tidak menghentikan Pemerintah China menggunakan logika berbelit. Jika pemerintah China secara medis dapat menunjukkan mekanisme yang digunakan Falun Gong diduga mengakibatkan perilaku psikotik pada orang yang sebelumnya sehat, mereka akan mengantarkan pada horison baru di dunia psikiatri. Temuan tersebut pasti akan dengan cepat ditemukan dalam jurnal medis bergengsi. Tapi sampai sekarang, mereka hanya ditemukan di tengah propaganda beracun media China yang dikendalikan oleh partai komunis. Klaim tersebut tidak dapat  dianggap serius. Benar saja, "kasus" dugaan yang telah menjadi sasaran investigasi independen telah terungkap sebagai pemalsuan. (Lihat A1-A2) Sampai hari dimana dinyatakan sebaliknya, orang lebih baik merujuk pada statistik dari beberapa penelitian medis utama yang menemukan latihan Falun Gong sangat bermanfaat bagi kesehatan mental. (Lihat A4-A5)

b. Klaim bahwa Falun Gong menyebabkan kematian karena menolak minum obat

Seperti telah ditunjukkan pada bagian 1 ("ajaran Falun Gong mengenai pengobatan dan perawatan medis"), Master Li Hongzhi dan Falun Gong-nya selalu dengan tegas menyatakan bahwa orang harus membuat keputusan sendiri untuk mencari pengobatan medis; orang juga dapat membaca dengan teliti tulisan, ceramah-ceramah Master Li, dan wawancara dengan para praktisi Falun Gong untuk dengan mudah mengkonfirmasi hal ini bagi diri sendiri. Terlebih lagi, seperti yang telah ditunjukkan, validitas dugaan "kasus kematian" dalam hal ini juga dipertanyakan. Pada bagian ini apa yang kami ingin lakukan adalah memberi argumen lebih lanjut, dan mempertimbangkan masalah perawatan medis, komplikasi medis, dan angka kematian dengan bantuan statistik data penduduk. Dalam penjelasan ini, gambarannya adalah sama: Pemerintah China tengah memanipulasi angka untuk mengakomodir agenda politiknya.

Jadi di sini kami menyoroti kasus dari Pemerintah China menggunakan istilah mereka sendiri, memeriksa kelayakan jumlahnya. Pertama, demi argumentasi bahwa kita akan membayangkan bahwa 1.400 praktisi Falun Gong meninggal akibat menolak perawatan medis, dan bahwa kematian ini entah bagaimana semua diberitakan terjadi pada tahun 1999 (meskipun  sebenarnya secara keseluruhan dalam tujuh tahun), kami dengan murah hati akan mengijinkan bahwa jumlah awal 743 adalah semacam kesalahan hitung belaka. Bersamaan dengan itu kami akan mengasumsi bahwa semua praktisi Falun Gong tidak minum obat, seperti yang diklaim oleh Pemerintah China, sebagian besar memang memilih tidak minum obat, sehingga sangat adil untuk mengatakan bahwa kematian seluruh praktisi pada tahun 1999 seharusnya sudah termasuk dalam  angka "1.400" ini. Anggapan berikutnya adalah 70 juta orang berlatih Falun Gong di China pada saat larangan diterapkan pada Juli 1999. Patut dicatat, sebagian besar praktisi Falun Gong memasuki pintu latihan dengan beberapa gejala penyakit, banyak yang mencari penyembuhan dari gejala penyakit mereka melalui kultivasi; juga banyak yang terkena penyakit kronis yang telah menolak upaya pengobatan medis konvensional. Juga penting diingatkan, bahwa sebagian besar praktisi adalah pensiunan, orang lanjut usia, maka kematian dan penyakit, tentu saja, jauh lebih dekat pada segmen populasi ini. Beberapa hal yang mengejutkan dapat ditetapkan dari anggapan ini.

Pertimbangkan analisis berikut pada isu pantang obat untuk tahun 1999 saja. Apa yang kita tanyakan di sini adalah: Apa yang akan terjadi kalau para praktisi mencari pengobatan medis saat berlatih Falun Gong, bukan berhenti menggunakannya? Dari 70 juta praktisi Falun Gong yang diduga tidak menggunakan pengobatan, 1.400 meninggal dunia. Ini berarti bahwa praktisi Falun Gong yang meninggal sangat sedikit - hanya 0,02 untuk setiap 1000 yang berlatih (angka kematian 0,02). Sekarang perhatikan bahwa di Amerika Serikat sekitar 140.000 orang meninggal  pada tahun tertentu sebagai akibat dari reaksi efek samping obat (ADR), sementara 98.000 lainnya meninggal akibat kesalahan medis; [11] ini menempatkan total kematian akibat pengobatan medis 238.000 per tahun. Dengan populasi 268 juta, [12] ini sama dengan 0,89 orang mati untuk setiap 1000 (angka kematian 0,89). Untuk memudahkannya, kita akan mengasumsikan obat di China adalah sama maju seperti di Amerika Serikat, menikmati kualitas pemeriksaan kesehatan yang baik, lembaga pengawas, dan lain-lain. Jadi, kita akan mengetahui bahwa ada risiko yang sama di China bagi perawatan medis di rumah sakit. Jadi jika populasi dari 70 juta mengalami tingkat kematian akibat kesalahan medis dan ADR seperti halnya populasi Amerika Serikat (0,89), kita bisa mengharapkan 62.300 kematian! Itu berarti hanya dengan berpantang obat dan berlatih perangkat gerakan, praktisi Falun Gong merubah angka proyeksi kematian total tahunan mereka (karena komplikasi medis) sebanyak 60.900. Dengan kata lain, akan terlihat bahwa Falun Gong adalah ajaib - bukannya menelan banyak korban!

Sekarang mari kita bandingkan angka kematian praktisi Falun Gong tahun 1999 (0,02) dengan yang ada pada populasi umum China secara keseluruhan. Di sini kita bertanya: Apa yang akan terjadi pada orang-orang ini jika bukan praktisi, apakah mereka akan sesuai dengan rata-rata statistik kematian populasi umum? Angka kematian China berdasarkan usia pada tahun 1998 adalah 6,50 (atau 650 kematian per 100.000 orang) [13] Jadi, jika angka kematian itu  diasumsikan bagi 70 juta orang yang berlatih Falun Gong pada tahun 1999, orang akan mengasumsikan 455.000 kematian! Artinya, sedemikian banyak orang akan meninggal menurut hukum rata-rata jika mereka tidak berlatih Falun Gong dan menjadi anggota populasi umum. Rupanya berlatih Falun Gong memiliki dampak positif lebih besar dari yang dibayangkan sebelumnya. Dan statistik ini menyatakan 1.400 kematian dalam satu tahun saja, tidak kurang. Ini berarti bahwa berlatih Falun Gong yang dikatakan "memaksa" para praktisi untuk menjauhkan diri dari obat-obatan, ingat, klaim ini bersumber dari Pemerintah China – ternyata telah menyelamatkan nyawa 453.600 orang pada tahun 1999 saja. Tidak buruk untuk sebuah metode latihan yang konon menyebabkan "konsekuensi"  kesehatan bagi masyarakat, seperti disebarkan oleh literatur Pemerintah China. Bahkan dibandingkan dengan angka kematian yang disesuaikan menurut umur AS pada tahun 1999, 4,87, jumlah 1.400 bukanlah apa-apa. [14] Seandainya para praktisi tinggal di AS, kita masih akan mengantisipasi 340.900 kematian, tidak kurang! Dan ini masih dengan mengonsumsi obat!

Bahkan jika kita menggunakan angka Pemerintah China yang secara politis telah disesuaikan baru-baru ini, yang menyatakan hanya ada ‘2 juta praktisi’ Falun Gong pada tahun 1999, maka kita masih bisa berharap bahwa 13.000 praktisi akan mati pada tahun tertentu (sesuai dengan angka rata-rata kematian di China yaitu 6,5) jika mereka adalah anggota dari populasi umum. Tetapi dengan hanya 1.400 kasus di atas, ini berarti: berlatih Falun Gong masih menyelamatkan 11.600 kehidupan praktisi lainnya. Sekali lagi, ini merupakan semua dugaan kasus kematian yang terjadi hanya dalam satu tahun, tidak kurang. Motif sebenarnya di balik "1.400 kasus kematian" semuanya terlalu mudah diungkapkan.

Akhirnya, mempertimbangkan semua faktor lain yang terkait: bahwa mayoritas praktisi sudah berusia lanjut, bahwa banyak dari mereka datang ke tempat latihan karena sakit; bahwa dugaan 1.400  kasus kematian sesungguhnya terjadi dalam kurun lebih dari 7 tahun, dan situasi medis China tidak setara dengan Amerika Serikat. Jelas, bahkan analisa statistik konservatif dan paling mendasar menunjukkan absurditas tuduhan pemerintah China bahwa latihan Falun Gong adalah berbahaya. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor  lain, klaim bahwa pengikut Falun Gong yang tidak melakukan perawatan medis akan terancam bahaya - bukan saja tidak berdasar, tapi sepenuhnya tidak menyentuh realitas. Fakta-fakta secara menyolok mengatakan sebaliknya. Dan semua ini hanya datang dari klaim Pemerintah China dengan cara mereka sendiri. Seseorang juga tidak boleh lupa, hal-hal yang dinyatakan sebelumnya: bahwa Falun Gong tidak menuntut untuk menghindari minum obat; bahwa Pemerintah China terang-terangan berbohong tentang ajaran Master Li Hongzhi dan prinsip-prinsip Falun Gong, bahwa tidak ada bukti hukum atau medis bahwa Falun Gong mungkin bisa menyebabkan psikosis atau perilaku bunuh diri, dan dugaan "1.400 kasus kematian" tidak diselidiki lebih lanjut, juga tidak didokumentasikan dengan baik. Pada akhirnya, "1.400 kasus kematian" sesungguhnya merupakan bukti bahwa Falun Gong mewujudkan kapasitas penyembuhan yang luar biasa: angka kematian ini sangat rendah dibandingkan karena kesalahan medis atau angka kematian dari populasi umum - populasi  dengan akses perawatan medis yang baik, tidak seperti pada warga miskin, "para pengikut” Falun Gong yang “menjadi korban.”

Ironi dari semua ini adalah, tentu saja, popularitas Falun Gong sebagian besar berasal dari efek penyembuhan luar biasa - efek yang secara mendalam meningkatkan baik pikiran dan tubuh praktisi. Ini telah berulang kali didokumentasikan dan diselidiki. Sejumlah besar kasus-kasus penyembuhan radikal dari para individu eksis, termasuk banyak orang diselamatkan dari penyakit stadium akhir dan kronis. Seandainya Falun Gong berbahaya seperti yang digambarkan oleh para pejabat komunis China, apakah latihan ini akan menyebar ke lebih dari 70 juta orang dari mulut ke mulut hanya dalam kurun 7 tahun saja (1992-1999)? Bukankah para manula, pencari kesehatan akan memilih sistem yang lebih tidak beresiko tinggi, seperti taiji dan bentuk qigong lain yang telah disetujui oleh pemerintah? Sangat jelas, bahwa orang-orang telah merasakan manfaat dalam latihan Falun Gong, bukannya resiko. Dan terus hingga hari ini, Falun Gong sekarang dilatih di lebih dari 100 negara; manfaat kesehatan bermunculan di mana-mana, tidak terbatasi oleh budaya.

Kami menemukan "fakta-fakta medis" beracun dari rejim China telah menjadi rekayasa dan pemutar-balikkan fakta yang secara moral menjijikkan dan tidak dapat dipertahankan. Lebih parah lagi, rekayasa tersebut telah menjadi dasar pembenaran bagi kampanye penganiayaan dan kekerasan brutal yang diarahkan pada praktisi Falun Gong. Kami mengundang Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk melakukan investigasi jujur dan independen terhadap kasus ini. Kami merasa lebih baik bagi khalayak dunia memiliki fakta kebenaran terkait hal ini yang telah dikonfirmasi oleh pihak ketiga yang memiliki otoritas.

( bersambung ke Bagian 2 )