(Minghui.org) Beberapa hari yang lalu ketika saya sedang menghapus file,karena tidak hati-hati saya tidak sengaja menghapus file yang sering di pakai, setelah file menjadi sangat minim. Tidak bisa menemukan file lagi. Cara menyelesaikannya, harus menginstall ulang sistem baru, mencari rekan praktisi membantu menbuat sistem, dikarenakan software tidak cocok sehingga tidak bisa menerima sistem baru, semua bukan kebetulan, mencari ke dalam diri sendiri, kemungkinan masalah ini ada kaitan dengan Xinxing saya.
Dikarenakan menjadi seorang koordinator, sering berdiskusi dengan rekan praktisi, saya menemukan diri sendiri suka memanfaatkan posisi tinggi untuk menyakinkan sesama praktisi, dan menunjukan kekurangan orang lain, itu tidak berada di atas Fa, seakan akan diri sendiri adalah pemimpin, kata-kata yang dikeluarkan sering tidak memikirkan lawan bicara apakah bisa menerima atau tidak, mudah melukai lawan bicara, atau nada bicara bisa membuat sesama praktisi tidak bisa menerima atau tersinggung. Ketika melihat kekurangan sesama praktisi, lalu dengan cara perintah menberitahukan bagaimana harus melakukan, ada kalanya menyadari sikap demikian tidak benar, juga ada rekan praktisi yang mengingatkan, namun masih saja saya tidak bisa berpikir demi orang lain, tidak memikirkan perasaan rekan praktisi apakah bisa menerima atau tidak, biarpun sudah mengetahui prinsip itu, tapi dalam melakukan pekerjaan kata-kata dan belas kasih masih belum mencapai standart tuntutan Dafa pada praktisi, di dalam juga terdapat kandungan unsur kebudayaan partai sesat (tidak toleran dan memanfaatkan kesempatan).
Contohnya ada seorang praktisi A ketika belajar Fa sering
mengantuk, atau tangan jatuh ke bawah ketika memancarkan pikiran
lurus, beberapa praktisi mengingatkannya tetapi masih saja begitu
(sebenarnya praktisi A sedang dalam proses memperbaiki diri), saya
sudah merasa tidak senang terhadap praktisi A, dalam hati tidak
nyaman. Ada suatu hari praktisi A menanyakan pada saya, siapakah
yang kamu lihat bagus? Kamu katakan apakah kamu merasa lebih bagus
dari orang lain? Coba kamu katakan apa kelebihan saya? Ayo katakan
dengan jujur, apakah kamu bisa melihat kelebihan orang lain? Apakah
benar semua orang tidak ada kelebihan? Hanya kamu sendiri yang
bagus? Pertanyaan itu membuat saya sama sekali tidak bisa menjawab,
saya mendadak sadar, ini adalah hasil dari saya dengan kasar
meyalahkan rekan praktisi dalam jangka panjang, tidak tahu
menambahkan berapa banyak materi buruk pada rekan praktisi, berapa
banyak rekan praktisi yang pernah saya lukai.
Dikarenakan sering berhubungan dengan banyak urusan, mengantar
barang, menjadi koordinator, maka orang lain merasa tidak enak hati
menunjukan kekurangan saya, dan saya tidak mencari ke dalam, hanya
berkutat di permukaan tidak benar-benar berkultivasi diri sendiri,
benar-benar sangat berbahaya. Ini adalah Guru sedang meminjam rekan
praktisi untuk mengingatkan diri saya. Terima kasih rekan praktisi.
Merasa sangat berterima kasih pada Guru yang sangat memperhatikan
saya. Beberapa tahun yang lalu ketika saya belajar Fa, sering
mengunakan Fa untuk menbandingkan orang lain, merasa kata-kata
dalam Fa ditujukan pada orang lain bukan pada diri sendiri, saya
bukan orang seperti itu, saya harus sharing dengan siapa, akibatnya
semakin tidak ada penyelesaian, melakukan pekerjaan sudah tidak
senang, latihan juga tidak bisa hening, belajar Fa tidak serius,
tidak melebur dalam Fa, tidak secara nyata berkultivasi diri
sendiri, merasa diri sendiri sangat hebat, merasa berada di atas
rekan praktisi, dikatakan secara jelas adalah tidak berkultivasi,
setelah saya memikirkan semua itu, merasa diri sendiri sangat
menyedihkan, terpisah sangat jauh dengan Fa, melakukan banyak
sekali pekerjaan, tidak berada di atas Fa, tidak ada kewibawaan Fa,
tidak meningkat, tidak mendengarkan kata-kata Guru.
Kemungkinan dikarenakan saya sebagai koordinator berbuat tidak
bagus mengakibatkan masalah dalam koordinasi, mengakibatkan
kesatuan tubuh tidak meningkat, merasa bersalah pada belas kasih
dan upaya Guru, merasa bersalah pada harapan semua makhluk hidup,
lebih merasa bersalah pada rekan praktisi.
Di dalam saat-saat terakhir dalam menbantu Guru meluruskan Fa, saya
harus benar-benar mengkultivasi diri sendiri, harus rendah hati,
tidak boleh merasa diri sendiri sangat hebat, di depan praktisi
harus rendah hati, tidak boleh terikat diri sendiri, lebih-lebih
tidak boleh merasa sangat hebat, harus menghilangkan semua konsep
yang buruk, keterikatan diri sendiri, lebih melihat kelebihan rekan
praktsi, menambal kembali kekurangan. Saya memahami Guru selalu
memberi murid kesempatan, saya pasti harus melakukan dengan lebih
baik, berjalan lurus di jalan yang akan datang, supaya Guru tidak
khawatir.
Saya menuliskan artikel ini adalah untuk menyadarkan diri sendiri,
agar setiap saat mengingatkan kekurangan diri sendiri, berbuat
harus di atas Fa, tidak menambah masalah pada Guru, supaya tidak
menghalangi pelulusan Fa.
Berterima kasih penyelamatan belas kasih Guru. Berterima kasih atas
peringatan rekan praktisi.
Tingkatan terbatas, jika ada kekurangan, berharap belas kasih
rekan praktisi untuk membantu mengingatkan saya.