1. Klarifikasi Fakta
kepada Kepala Penjaga
Saya ditahan di ruang A di pusat penahanan, yang berisi kira-kira
18 tahanan. Beberapa dari mereka melakukan kejahatan yang serius
dan yang lainnya sedang menunggu untuk dihukum mati. Ruangan itu
sempit, tanpa banyak ranjang. Tetapi di sana ada sebuah ranjang
besar yang dirakit dengan papan kayu. Karena ranjang itu terlalu
kecil untuk memuat semua orang, beberapa dari kami harus tidur di
lantai yang basah. Ketidaknyamanan itu membuat para tahanan tidak
puas dan mudah marah. Beberapa bahkan agak agresif. Saya mengambil
inisiatif untuk menyapa para kriminal. Setelah mengenal mereka
lebih baik, saya mulai mengklarifikasi fakta kebenaran kepada
mereka.
Kepala penjaga suka mendengarkan saya. Ketika mendengarkan fakta
kebenaran, dia menderita sakit kepala. Namun dia berkeras
mendengarkan sambil memegang kepalanya. Dia merasa sangat nyaman
saat saya selesai berbicara. Kenyataannya, dia sedang melenyapkan
karma. Kadang-kadang dia menanyakan beberapa pertanyaan tentang
Falun Gong.
Ada seorang penjahat kejam yang selalu mengikuti kepala penjaga.
Dia memukul dan menghina para tahanan sesukanya. Teriakannya dapat
terdengar sepanjang hari. Dia sangat kejam kepada pendatang baru.
Dia akan menelanjangi mereka di musim dingin, menuangkan air dingin
ke mereka, mengambil uang dan harta serta memukuli mereka.
Orang-orang dapat mendengar keributan dan teriakan “tolong!” para
tahanan. Dia memukul mereka hingga tidak dapat bergerak. Namun,
para penjaga menutup telinga mereka atas kekejaman dirinya. Tidak
seorangpun yang berani mengadu. Saya tahu bahwa pasti ada alasan di
tengah kehadiran saya. Saya lalu memancarkan pikiran lurus untuk
melenyapkan medan jahat di pusat penahanan.
Sementara itu, saya berbicara secara pribadi kepada kepala penjaga
dan penjahat kejam tersebut. Dengan belas kasih dan kebaikan hati,
saya segera membujuk mereka untuk bersikap baik pada orang lain.
Kepala penjaga yang pertama berubah, dan kemudian penjahat kejam
tersebut juga berubah. Mereka yang pernah dipukul sangat berterima
kasih pada saya. Orang-orang sangat menghargai saya. Orang-orang di
sel berkata, “Falun Dafa Hao (baik). Para praktisi Dafa adalah
orang baik.” Saya mengatakan pada mereka untuk berterima kasih pada
guru kami Master Li Hongzhi, karena gurulah yang mengajar saya
untuk baik pada orang lain.
Saya seringkali melafal Lunyu (kata ulasan di buku Zhuan
Falun), puisi-puisi dari Hong Yin, dan beberapa artikel
pendek lainnya dari Guru. Saya seringkali memancarkan pikiran
lurus. Selama tidak tidur, saya terus melakukan hal-hal yang harus
dilakukan praktisi Dafa.
2. Orang-orang yang Menolak Mendengarkan Fakta Sebenarnya
Mendapat Balasan Karma
Sekitar 10 hari setelah tiba di ruang A, saya dipindahkan ke ruang
B. Ruang itu menampung 23 tahanan, beberapa diantaranya
menunggu dihukum mati, jadi tempat tersebut jadi lebih penuh sesak.
Sebelum saya tiba, para penjaga memerintahkan para kriminal untuk
“merubah” saya dan berjanji kepada mereka untuk meringankan hukuman
sebagai hadiah atas keikutsertaan mereka.
Saat tiba di sel, hal pertama yang saya katakan kepada kepala
penjaga adalah, “Falun Gong Hao. Semua praktisi Falun Gong adalah
orang baik. Kami tidak bersalah. Saya harus dibebaskan tanpa
syarat.” Dia berkata, “Saya disini sudah dua tahun. Saya tidak
pernah melihat praktisi Falun Gong dibebaskan tanpa syarat.” Saya
berkata, “Saya adalah salah satu yang akan dibebaskan tanpa syarat.
Itu akan terjadi. Anda akan melihatnya.”
Sementara kami berbicara, beberapa tahanan mengelilingi saya dan
mencoba membujuk saya untuk menuliskan tiga pernyataan untuk tidak
berlatih Falun Gong. Mereka bergantian berbicara pada saya mengenai
hal ini. Mereka mencoba mengalahkan saya melalui angka yang jelas.
Dengan kekuatan dahsyat dari pikiran lurus, saya mengklarifikasi
fakta kebenaran kepada mereka dan mengatakan betapa saya memperoleh
manfaat dari latihan dan bagaimana Dafa tersebar di seluruh
dunia.
Saya berbicara sepanjang hari. Akhirnya, 19 orang termasuk kepala
penjaga, memahami fakta sebenarnya dan berpihak pada Dafa. Namun 3
tahanan tidak merubah opini mereka. Satu tahanan hukuman mati terus
berbicara omong kosong. Orang-orang memanggilnya “Bintang
Keberuntungan Buruk.” Seorang mantan penjual narkoba mengatakan
hal-hal yang sangat tidak hormat terhadap Guru dan Dafa. Saya
mencoba menghentikan dia namun dia tidak mau berhenti. Saya
berkata, “Mereka yang sangat keras kepala akan mengalami pembalasan
karma.” Benar saja, penjual narkoba itu dibawa ke “Pertemuan
Kritik” beberapa hari kemudian.
Ketika penjual narkoba ini ditangkap, polisi hanya menemukan
sejumlah kecil narkoba di lokasi. Karena barang bukti terlalu
sedikit maka dia adalah orang yang menerima hukuman paling ringan
diantara tahanan. Namun, sekarang dia dipilih untuk Pertemuan
Kritik. Ketika dia disana, seorang petugas polisi memborgolnya.
Borgol tersebut melukai daging dan tulangnya. Pergelangan tangannya
menjadi memar, dan sakitnya sangat menyiksa. Dia memohon pada
petugas untuk membuka borgol namun ditolak. Dia sungguh sengsara
dan keringat bercucuran karena sakit yang begitu hebat. Ketika
kembali ke sel dia berkata, “Falun Gong sangat hebat. Saya tidak
berani menghina Falun Gong lagi. Saya menerima pembalasan karma
hari ini.”
Setelah itu, saya secara terbuka belajar Fa, melafal Fa, dan
berlatih. Tidak ada tahanan yang mencoba menghentikan saya. Mereka
menatap ketika saya berlatih dan mereka suka mendengarkan saya
melafal Fa. Beberapa tahanan bahkan meminta saya untuk menuliskan
Fa agar mereka dapat mengingatnya. Beberapa tahanan mengingatkan
ketika sudah waktunya untuk berlatih dengan mengatakan, “Falun
Gong, sudah waktunya untuk berlatih!” atau dengan melakukan gerakan
latihan. Beberapa berkata, “Falun Gong benar-benar indah! Saya akan
berlatih Falun Gong begitu keluar dari penjara!”
Sebenarnya, tidak tepat memanggil saya “Falun Gong.” Saya mencoba
mengoreksi mereka, namun mereka tetap melakukannya.
Dafa meluruskan hati yang pernah terluka dan menyimpang. Sungguh
luar biasa. Saya begitu gembira melihat makhluk hidup tersadarkan
dan beberapa bahkan mulai berlatih Falun Gong.
3. Orang-orang Bersama-sama Memekikkan “Falun Dafa
Hao!”
Kebanyakan tahanan di ruang A dan B percaya pada Dafa. Oleh karena
itu, polisi jahat tidak ada cara untuk menyiksa saya. Saya
dipindahkan ke ruang C, yang berisi 2 orang. Kepala penjaga sangat
kejam. Dia adalah seorang mantan petugas di sebuah universitas yang
dihukum karena korupsi. Dia berbicara pada saya untuk waktu yang
lama, dan saya mengklarifikasi fakta kebenaran kepadanya. Saya juga
berbicara dengan para tahanan tentang betapa baiknya Falun Dafa.
Hampir separuh tahanan berpihak pada Dafa. Melihat mereka gagal
lagi, para penjaga mengirim saya kembali ke ruang B.
Ketika kembali ke ruang B, para tahanan berdiri untuk menyambut
saya seakan anggota keluarga atau teman lama yang hilang. Mereka
sangat gembira dan berkata, “Falun Gong Hao! Falun Gong
kembali!” Beberapa bahkan menangis. Mereka mengatakan bahwa setiap
hari mereka menantikan saya kembali.
Keesokan paginya ketika bel berbunyi untuk membangunkan kami, saya
meminta setiap orang memekikkan “Zhen-Shan-Ren Hao
(Sejati-Baik-Sabar adalah baik! Falun Dafa Hao! Mereka semua
setuju.
Saya berada di pusat penahanan selama lebih dari sebulan dan
berganti ruang sebanyak empat kali. Kejahatan tidak dapat
menggoyahkan saya karena saya teguh percaya pada Guru dan Dafa.
Ketika dibebaskan, saya berkata pada kepala penjaga dan para
tahanan, “Semua praktisi Falun Gong adalah orang-orang baik. Saya
dibebaskan tanpa syarat.”
Kepala penjaga tersenyum dan mengacungkan jempol. Semua tahanan
melihat saya keluar melalui gerbang besi. Seiring saya
meninggalkan pusat tahanan, seorang petugas berkata pada
saya, “Semua tahanan di ruang A sangat kehilangan kamu. Mereka
benar-benar ingin melihatmu.”
Chinese version click here
English
version click here