Nama: Xie Xiugai
(谢秀改)
Jenis Kelamin: Wanita
Usia: Di atas 50 tahun
Alamat: Kabupaten Anping, Provinsi Hebei
Tanggal Penangkapan Terakhir: Oktober 2012
Tempat Penahanan Terakhir: Penjara Wanita Luquan
(鹿泉女子监狱)
Kota: Luquan
Provinsi: Hebei
Penganiayaan yang Diderita: Disetrum dengan
listrik, pengurangan tidur, kerja paksa, pencucian otak, vonis
ilegal, disuntik/diberikan obat secara paksa, pemukulan, digantung,
pemenjaraan, dikurung isolasi, penganiayaan, diinterogasi secara
kasar, penahanan
(Minghui.org) Xie Xiugai, berusia 50 tahun
lebih, adalah seorang praktisi Falun Dafa asal Kabupaten Anping,
Provinsi Hebei. Dia mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar sejak mulai
berlatih Falun Dafa pada 1996. Sebagai seorang yang telah
mendapatkan manfaat baik secara jiwa dan raga, dia memahami dengan
sangat jelas mengenai pentingnya sambutan Falun Dafa di seluruh
dunia. Sejak Juli 1999, ketika rejim Jiang Zemin dari Partai
Komunis China (PKC) memulaikan penganiayaan brutal terhadap
praktisi Falun Gong, Xie pun ditangkap sebanyak lima kali dan
dijatuhi hukuman penjara sembilan tahun. Selama masa ini, dia
mengalami penyiksaan brutal baik mental maupun raga. Dia dibebaskan
dan kembali ke rumah pada musim gugur 2011.
Sekitar pukul 20.00, 23 Februari 2012, para pejabat pemerintahan
dari Kotapraja Liangwa dan petugas dari Kantor Polisi Kotapraja
Liangwa --- berjumlah lebih dari 10 orang – mendobrak masuk rumah
Xie. Mereka menggeledah dan merobek lukisan kaligrafinya yang
menuliskan kata “Cahaya Buddha Menerangi Seluruh Penjuru dan
Menegakkan Kebenaran.” Xie menasehati mereka agar tidak melakukan
dosa dan menentang Fa Buddha, tetapi didesak ke pinggir. Para
petugas menyita beberapa barang Dafa dan uang tunai. Sejak
pertengahan Februari, Kantor 610 Hebei Henghsui telah memerintahkan
petugas dari kotapraja, kabupaten, pedesaan, dan beberapa tempat
kerja di Kabupaten Anping untuk mengganggu praktisi Falun Gong
dengan berbagai cara. Banyak praktisi yang ditangkap.
Xie mengalami penyiksaan selama 12 tahun ini. Berikut ini adalah
sebagian catatan dari apa yang dialaminya.
Untuk membuktikan kebenaran Dafa dan membantu orang-orang memahami
fakta sebenarnya mengenai Falun Gong, Xie mengajukan permohonan
kepada pemerintah dan mengklarifikasi fakta kepada pejabat
pemerintah. Dari tahun 1999 hingga 2002, dia ditangkap sebanyak
empat kali dan ditahan lebih dari empat bulan di Pusat Penahanan
Anping dan Pusat Penahanan Raoyang. Hou Dajian, Wu Zhenxiang,
dan Zhao Bingqiang dari Divisi Keamanan Domestik Kabupaten Anping,
dan petugas polisi dari Pusat Penahanan Kabupaten Anping memeras
15.000 yuan (sekitar $ 2.380 US) dari keluarganya. Pada Oktober
2002, Xie ditangkap untuk kelima kalinya karena dia menjelaskan
fakta mengenai Falun Dafa dan menyingkap insiden bakar diri di
Lapangan Tiananmen yang direkayasa oleh PKC. Dia ditangkap oleh
Yang Youzeng, komandan Departemen Kepolisian Kriminal Xushui.
Mereka menggeledah rumahnya dan menyita sepeda motor, mobil, dan
uang tunia sekitar 10.000 yuan, peralatan dapur, pakaian, serta
barang-barang pribadi lainnya.
Dipukul oleh Lebih dari 20 Petugas Polisi
Yan Yongzeng, Sun, dan petugas lainnya menginterogasi Xie dengan
cara menyiksa. Ketika dia pertama kali melihat Xie, Yan Yongzeng
membuat tiga pernyataan. Pertama: “Dengar, Jiang Zemin memberikan
perintah yang menyatakan bahwa bukanlah sebuah kejahatan jika
memukul praktisi Falun Gong hingga meninggal dunia, dan anggap saja
itu sebagai bunuh diri.” Kedua: “Marga saya adalah Yan, yaitu
karakter yang sama dengan Raja Neraka (yang dibaca Yan Wang). Jadi
hari ini, bertemu dengan saya berarti bertemu dengan Raja Neraka.”
Ketiga: “Untuk mencari kamu, saya tidak pulang rumah selama satu
bulan.” Dia lalu mulai memukul Xie secara brutal dan mengutuknya.
Dia memukuli wajahnya sampai kelelahan. Dia menjambak rambut dan
membenturkan kepalanya ke dinding.
Peragaan penyiksaan: Menjambak
rambut dan membenturkan kepala ke dinding
Kemudian, Yan Yongzeng memborgol
Xie pada kursi harimau dan berusaha untuk memaksa dia menyebutkan
nama rekan-rekan praktisinya. Lebih dari 20 petugas secara
bergantian memukulinya dengan tongkat listrik. Mereka memukul kaki
bagian bawah, tempurung lutut, pergelangan kaki, dan kaki. Lebih
dari sejam kemudian, para petugas mengutuknya, “Kami terlalu lelah
untuk memukulimu lagi. Jika kamu tidak memberitahu siapa
teman-teman kamu, kami akan membakarmu hidup-hidup.”
Disetrum dengan Listrik dan Dibakar dengan
Rokok
Ketika para petugas menyadari bahwa Xie tidak mau berbicara, mereka
menarik paksa tangannya sampai ke kaki, lalu menyiksanya dengan
disetrum listrik. Rasa sakitnya tak terungkapkan. Jantungnya
berdetak dengan kencang, dan dia memberitahu kami kemudian bahwa
rasa sakitnya tak bisa digambarkan.
Peragaan penyiksaan: Dibakar
dengan rokok
Mereka membakar kuku dan kulit
Xie dengan rokok. Pertama-tama, mereka mengisap rokok untuk membuat
rokoknya menyala, lalu membakar kukunya. Jika seluruh kukunya tidak
berubah warna menjadi hitam, mereka kembali melakukannya sampai
kukunya benar-benar hangus. Tubuhnya dipenuhi oleh luka-luka bekas
luka bakar rokok.
Akibat dari penyiksaan ini, Xie menjadi buta dan tuli, kepalanya
menjadi bengkak. Petugas polisi gagal untuk mendapatkan informasi
apapun mengenai praktisi lain dari dirinya. Mereka lalu membawanya
ke Pusat Penahanan Xushui.
Diborgol dan Digantung
Suatu hari, Xie dan praktisi lain dipukul dengan kasar karena
mereka melakukan latihan Falun Gong bersama-sama. Dua praktisi
diikat satu sama lain dengan rantai anjing. Penyiksaan semacam ini
membuat orang harus berjongkok selama tujuh hari. Ketika rantai
anjing itu dilonggarkan tujuh hari kemudian, salah seorang
praktisi, Niu Minjie, menjadi lumpuh dan terpaksa harus menggunakan
kursi roda, dan hingga kini masih dipenjara selama delapan tahun.
Xie lalu melakukan aksi mogok makan. Pada hari kesembilan, dia
memuntahkan darah dan dilarikan ke rumah sakit.
Peragaan penyiksaan: Diborgol dan
digantung
Xie dibawa ke rumah sakit di
Pusat Penahanan Mancheng, dimana dia ditahan untuk selama tiga
bulan. Selama ditahan, dia diborgol dan digantung karena dia
berlatih Falun Gong. Tahanan lain berlinang air mata ketika mereka
melihat dirinya disiksa seperti itu. Mereka melihat pergelangan
tangannya berdarah dan terluka parah. Mereka berteriak, “Seseorang
telah menyayat pergelangan tangannya!” Sang petugas datang, dan
melonggarkan borgol tangannya, dan membaringkannya.
Karena penglihatannya kabur, petugas di Pusat Penahanan Mancheng
merasa dia adalah beban bagi mereka. Mereka beberapa kali meminta
Pusat Penahan Xushui untuk mengajukan pemindahan terhadap
dirinya.
Dihukum Sembilan Tahun Penjara
Tidak lama setelah Xie dibawa pulang ke Pusat Penahanan Xushui, dia
dijatuhi hukuman sembilan tahun penajra. 15 praktisi lainnya
dijatuhi hukuman penjara pada waktu itu.
Pada Oktober 2003, Xie dibawa ke Penjara Taihan Baoding, dimana
staf di sana mencoba untuk mencuci otak dan “merubah” dirinya. Dia
dipindahkan ke Grup 2 di Penjara Wanita Shijiazhuang pada hari
berikutnya. Dua tahun kemudian, dia dipindahkan ke Bangsal 9,
Penjara Wanita Luquan. Karena dia menolak pencucian otak oleh PKC,
menolak untuk “dirubah,” dan terus-menerus mengungkap kejahatan
yang dilakukan oleh rejim Jiang Zemin, dia pun dikurung di sel
isolasi selama 40 hari. Selama waktu itu, dia hanya diberi dua
potong kue kukus yang tersisa dan sepotong kecil asinan setiap
harinya.
Xie ditahan di Bangsal 9 selama lima tahun, lalu dipindahkan ke Sub
11, yang sebetulnya adalah sebuah bangsal untuk orang sakit jiwa.
Para praktisi menolak proses “transformasi” dan ditahan di Bangsal
11. Dua tahanan, Zheng Xiaoyu dan seorang lagi bernama Li,
menjelaskan kepada Xie, “tranformasi aja” segera. Jika kamu tidak
mau, komandan memberitahu saya bahwa dia akan menambahkan
obat-obatan ke makanan Anda. Saya tanya obat apakah itu, dan dia
berkata, ‘Itu adalah rahasia. Jangan sampai dia tahu.’”
Diberikan Obat-obatan
Staf menambahkan obat-obatan ke makanan Xie. Selama berada di
penjara, dia berkali-kali merasa kepalanya berat dan menderita
hilang ingatan. Dia menjadi sangat pendiam setelah kehilangan
ingatannya. Zhang Luhua, kepala dari Bangsal 11, menyiksanya dengan
berat demi mendapatkan promosi. Pasien-pasien sakit jiwa
diperbolehkan tidur setelah minum obat, tetapi Xie diganggu saat
tidur. Zhang Luhua memerintah para tahanan untuk bergiliran
mengamatinya. Bilamana dia memejamkan matanya, mereka memukul
secara kasar dan menikammnya dengan tongkat bambu. Dia diganggu
saat tidur selama lebih dari 10 hari. Akhirnya, Zhang Luhua
mengancam Xie, “Jika kamu tidak mau ‘dirubah,’ kami akan membawa
kamu ke bangsal 13. Kamu juga akan mati, atau paling tidak kamu
akan menderita sekali.”
Dia lalu dipindahkan ke Bangsal 13, tempat dimana dia berada selama
tujuh bulan, sampai masa hukumanya berakhir. Setelah kembali ke
rumah, dia segera menyingkap tindakan-tindakan jahat Zhang Luhua
kepada komandan dan memberitahu mereka bahwa dia akan menyinkap
lebih jauh lagi mengenai perbuatan mereka itu setelah dibebaskan,
jika mereka terus menyiksa praktisi Falun Gong. Sejak itu, mereka
pun berhenti menyiksanya.
Chinese version click here
English
version click here