Nama: Luo
Laiyang (罗来阳)
Jenis Kelamin: Pria
Usia: 73 tahun
Alamat: Kota Nanchang, Provinsi Jiangxi
Pekerjaan: Pensiunan karyawan Pabrik Tekstil Linan
Kota Nanchang No. 81
Tanggal Kematian: 6 April 2012
Tanggal Penahanan Terakhir: 17 Oktober 2007
Tempat Penahanan Terakhir: Penjara Provinsi
Jiangxi (江西省监狱)
Kota: Nanchang
Provinsi: Jiangxi
Penganiayaan yang Diderita: Kerja Paksa, pencucian
otak, hukuman ilegal, pemenjaraan, penganiayaan, penahanan,
penggeledahan rumah
(Minghui.org) Luo Laiyang, seorang
pensiunan karyawan Pabrik Tekstil Linan No. 81 di Kota Nanchang,
Provinsi Jiangxi, ditangkap dan dihukum secara ilegal selama 9
tahun di penjara pada 2007 karena membagikan materi informasi Falun
Gong. Dia meninggal dunia akibat dianiaya, pada usia 73 tahun pada
6 April 2012 di Rumah Sakit Penjara Jiangxi. Selama dipenjarakan,
Luo melakukan aksi mogok makan untuk menentang penganiayaan, dan
mengalami berbagai gejala penyakit. Tetapi, pihak otoritas penjara
menolak untuk membebaskannya dengan pembebasan bersyarat medis,
menyatakan bahwa sebenarnya Luo menolak untuk menuliskan
“pernyataan penyesalan” untuk melepaskan Falun Gong.
Luo mendapatkan kesehatan secara fisik dan mental setelah berlatih
Falun Gong. Tetapi, setelah Partai Komunis China memulai
penganiayaan terhadap latihan ini, Luo dianiaya baik fisik maupun
mental oleh petugas dari kantor polisi pabrik tekstil selama tujuh
tahun. Petugas Wang Yan dari kantor polisi pabrik itu ditugaskan
untuk mengawasinya secara dekat, dan sering diperintahkan untuk
mengganggunya serta memeras uang dengan berbagai cara. Petugas
keamanan mengganggu dan mengawasinya secara dekat di rumahnya
selama enam bulan. Rumahnya digeledah tiga kali dan dia ditangkap
sebanyak enam kali. Dia ditahan di pusat penahanan sebanyak empat
kali. Keseluruhan, Luo menghabiskan tiga bulan dan 20 hari di pusat
penahanan, di sana dia ditekan untuk menuliskan apa yang dinamakan
dengan tiga pernyataan.
Luo dikirim ke Sekolah Kepolisian di Kota Nanchang untuk menjalani
sesi “transformasi” (pencucian otak) selama satu bulan. Setelah
itu, dia dihukum kerja paksa selama tiga tahun dan mengalami
penyiksaan brutal. Dia melakukan mogok makan selama tiga bulan
sebagai protes atas penganiayaan, dan mengalami tekanan darah
tinggi. Dia dikirim ke Rumah Sakit Changzheng, yang berada di bawah
juridiksi Rumah Sakit Kamp Kerja Paksa Provinsi Jiangxi, dimana dia
diopname selama lebih dari empat bulan. Akhirnya, dia dibebaskan
dengan jaminan medis. Pada Mei 2006, Zhang Yuanchao, kepala Komite
Politik dan Kehakiman Pabrik Linan, Du Yun, kepala kantor polisi,
dan kepala politik Wang Yang mencoba untuk menangkap Lu Laiyang
lagi, dan menahan dana pensiunnya. Luo meninggalkan rumah untuk
menghindari gangguan lebih lanjut dan penangkapan.
Pada Maret 2007, kepala Kantor Polisi Jingshan Hu Zhirong mengancam
keluarga Luo agar memberitahu mereka tentang keberadaan Luo
sehingga mereka dapat menganiayanya lebih lanjut. Berusaha untuk
menangkapnya, pada pertengahan Agustus di tahun yang sama, Du Yun,
Wang Yang dan Qian Yimin yang berasal dari kantor polisi pabrik
linan mengganggu saudari dari Luo sebanyak dua kali. Mereka juga
pergi ke kantor putranya, dengan tujuan ingin tahu dimana
keberadaan Luo.
Sekitar pukul 19,00, 17 Oktober 2007, Luo sedang membagikan brosur
informasi mengenai Falun Gong di komplek keluarga dari Universitas
Hangkong Nanchang, ketika dia dilaporkan kepada polisi oleh petugas
keamanan Qian Weize. Dalam beberapa menit, Luo pun ditangkap, lalu
dibawa ke Pusat Penahanan Kota Nanchang No. 2 pada 19 Oktober. Yang
turut andil dalam babak penganiayaan ini adalah Li Xiaoping,
petugas Divisi Keamanan Domestik Kota Nanchang, Zhang Yifei dan Luo
Hong dari Divisi Keamanan Qingyunpu dan Zhu Shengyuan, kepala
Kantor Polisi Jingshan. Mereka menyita uang tunai Luo sebanyak 615
yuan, juga sepeda dan jam tangannya.
Beberapa bulan kemudian, Luo, yang berusia hampir 70 tahun, dihukum
sembilan tahun penjara, dimana di menderita penderitaan fisik
termasuk juga penyiksaan.
Chinese version click here
English
version click here