(Minghui.org) Pada 19 April, praktisi
Falun Gong Li Guiyun, Zhao Hongyu, Qi Xiumei (ketiganya wanita),
Liu Hongbin, Liu Gui dan Lu Chenying diadili di Pengadilan Nongken.
Pengadilan berlangsung lebih dari lima jam, dari jam 09.00 sampai
jam 14.20. Pengacara pembela praktisi dari Beijing, menyatakan
praktisi tidak bersalah. Setelah pertarungan antara kebaikan dan
kejahatan, pengadilan ditangguhkan. Keluarga praktisi yang
menghadiri sidang merasa senang atas pembelaan hebat dari pengacara
dan respon keseluruhan dari para penonton sangat positif.
Selama sidang, Li Guiyun, Zhao
Hongyu dan Qi Xiumei membicarakan tentang pengalaman mereka dalam
berkultivasi Falun Gong dan bagaimana mereka mendapatkan banyak
manfaat baik secara fisik maupun spiritual. Semua orang di ruang
sidang terharu oleh pengalaman mereka. Bahkan penuntut berkata,
”Saya tahu praktisi Falun Gong adalah orang baik. Pengalaman kalian
sangat menyentuh.” Pengacara berkata, ”Praktisi Falun Gong sungguh
menawarkan penyelamatan bagi orang-orang!”
Selama persidangan, Li Guiyun menceritakan bagaimana polisi
menggunakan penyiksaan untuk mendapatkan pengakuan dari praktisi.
Ketika Li ditahan di Kantor Polisi Lingxi dan Biro Keamanan Publik
Nongken di Baoquanling, ia diinterogasi. Petugas Zhang Aiwu, Wu
Yinglong dan Wang Xuejun berulang kali menggunakan penyiksaan guna
mendapatkan pengakuannya, dengan mengancam, ”Saya akan membunuhmu
dan menghilangkan bukti, sehingga tidak ada seorangpun tahu.”
Mereka mematikan alat monitor dan memelintir tangannya ke belakang.
Mereka kemudian memborgolnya ke alat penyiksaan dan kakinya
menggantung dari lantai. Lengannya harus menahan seluruh berat
badannya, mengakibatkan sakit yang sangat menyiksa. Dalam waktu
singkat, ia pingsan.
Peragaan penyiksaan:
Digantung
Zhao Hongyu ditendang dan dipukul
oleh polisi selama penahanan. Mereka menjambak rambut dan
menghantam kepalanya ke tembok. Qu Xiumei ditahan oleh petugas Xu
Min dan Yu Haisha, yang mengancam tidak akan membiarkan anaknya
pergi kuliah jika ia terus berlatih.
Peragaan penyiksaan: Menjambak
rambut dan membenturkan kepala ke tembok
Selama sidang, penonton
mengetahui tentang penganiayaan yang dialami praktisi. Sementara
itu, kebenaran menakutkan polisi jahat, yang berkata, ”Kami tidak
mau menganiaya kalian, tetapi kami tidak punya pilihan. Tolong
jangan sebarkan nama kami di Internet. Kami takut menerima telepon
yang mengutuk kami.”
Sebelum sidang, praktisi dari wilayah lain telah mengklarifikasi
fakta kepada orang-orang di wilayah Baoquanling dengan materi
informasi, telepon, surat dan lain-lain. Karena praktisi konsisten
memancarkan pikiran lurus untuk membersihkan kejahatan, sidang
berlangsung dengan baik dari awal sampai akhir. Baik hakim atau
jaksa tidak menyela pembelaan pengacara maupun pernyataan praktisi.
Bahkan pengacara sangat terkejut. Ia berkata tidak pernah mengalami
kasus berkaitan dengan Falun Gong yang begitu lancar. Undangan
“klarifikasi fakta” yang praktisi berikan kepada orang-orang
memainkan peran penting. Ratusan undangan dikirimkan dan umpan
baliknya positif. Setelah menerima undangan, orang-orang di daerah
itu menyebarkan berita: “Falun Gong akan dibela!” Pada 19 April,
seorang penduduk setempat memegang undangan di tangannya ketika
datang menghadiri sidang. Setelah masuk, polisi menghentikannya.
Tanpa takut, ia bertanya, ”Bukankah sidang terbuka untuk umum?
Mengapa saya tidak diperkenankan masuk?”
Banyak praktisi menggabungkan berita sidang dan insiden “Wang Lijun
dan Bo Xilai” baru-baru ini dalam mengklarfikasi fakta kepada
keluarga mereka. Hasilnya sangat bagus.
Chinese version click here
English
version click here