Seperti dipublikasikan pada
situsweb China Guanghua Science and Technology Foundation, CGSTF
[Yayasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Guanghua China] tanggal 17
September 2006, bahwa di Beijing CGSTF telah menyelenggarakan
upacara penghargaan kepada profesor Wang Lijun, kepala Departemen
Kepolisian Kota Jinzhou, Provinsi Liaoning, atas satu-satunya
penemuannya “On-Site Psychology Research Center”, OSPRC [Pusat
Penelitian Psikologi Lapangan] dalam sistem keamanan publik China.
Dia dianugerahi “Penghargaan Guanghua Atas Kontribusi yang Luar
Biasa.”
Wang menulis, sebagai ketua tim peneliti, beberapa artikel akademis
yang dapat dipertimbangkan sebagai sesuatu yang penting dan
signifikan, termasuk: “Pembedahan Tanpa Luka,” “Studi Atas Para
Penerima Transplantasi Organ Setelah Injeksi” dan “Studi Tentang
Ketergantungan Waktu Pengeluaran Kotoran dari Lambung dan Usus pada
Wanita asal China Utara”.
Menurut tradisi setempat, tidak ada seorang perempuan China pun
yang akan mau dijadikan subyek percobaan bagi riset usus dan
lambung oleh laki-laki. Hanya dengan paksaanlah Wang bisa melakukan
pekerjaan ini. Sebagai petinggi polisi, dia dapat memilih subyek
dari tahanan wanita, tetapi mungkin mereka akan menuntutnya bila
telah dibebaskan, suatu resiko yang Wang tidak akan mau
menanggungnya. Wang rupanya kemudian mengarahkan pada para praktisi
perempuan Falun Gong. Wang menekankan dalam artikelnya bahwa subyek
penelitiannya adalah para wanita dari China Utara. Hal ini sesuai
dengan kenyataan bahwa kebanyakan praktisi Falun Gong yang
mengajukan permohonan ke Beijing, serta yang ditangkap dan
dipenjara di Provinsi Liaoning yang tidak mau menyebutkan namanya,
berasal dari China Utara.
World Organization to Investigate the Persecution of Falun Gong
(WOIPFG) [Organisasi Sedunia untuk Penyelidikan Penganiayaan Falun
Gong] menerima sebuah laporan dari seorang polisi anak buah Wang
tentang kejahatan Partai Komunis China (PKC) yang mengambil paksa
organ tubuh dari para praktisi Falun Gong hidup-hidup. Dalam
pernyataannya, ia menyaksikan pada 9 April 2002, bedah pengambilan
organ tubuh yang berlangsung di kamar operasi lantai 15 Rumah Sakit
Umum dari Wilayah Militer Shenyang. Ia melihat para dokter membedah
dan mengambil organ dari seorang praktisi perempuan Falun Gong yang
masih hidup. Korban ini adalah seorang guru sekolah menengah usia
30-an. Dia meninggal dalam keadaan sadar bahwa beberapa organ
tubuhnya tengah dikeluarkan dari tubuhnya.
Praktisi Falun Gong yang menjadi korban ini, secara brutal dipukuli
dan diperkosa berkali-kali sebulan sebelum diambil organ tubuhnya.
Menurut seorang polisi: “Sebelum dia dibunuh untuk diambil
organnya, dia menjadi sasaran pelecehan yang mengerikan. Saya
pernah melihat dengan mata kepala saya sendiri, polisi-polisi yang
cabul menyiksanya dengan berbagai instrumen. Saya sangat menyesal
tidak mengambil foto perlakuan keji dan cabul itu. Dia seorang
wanita cantik. Mereka memperkosanya berkali-kali,
berkali-kali...”
Dalam sejarah sistim peradilan PKC, terdapat catatan-catatan
mengerikan tentang perlakuan tak berkeprimanusiaan terhadap para
tahanan wanita sebelum dieksekusi mati. Sebagai contoh: Zhang
Zhixin, seorang penentang yang terkenal pada jaman Mao, dicabuli
dan diperkosa di dalam tahanan sebelum dieksekusi mati. Tak
mengherankan jika para praktisi perempuan Falun Gong, atas
kebijakan Jiang Zemin ‘hancurkan secara fisik,’ akan diperlakukan
semena-mena oleh Wang dan kaki tangannya sebagai sasaran percobaan
sebelum organ tubuhnya diambil. Sangat mudah dipahami kalau kita
tak dapat menemukan korban yang dapat digunakan untuk menuntut
Wang, karena semuanya telah dibunuh setelah dijadikan korban
‘penelitian.’
Apakah Wang hanya sekedar memeriksa subyek penelitian perempuan
China-nya itu? Laporan Wang: “Studi Tentang Ketergantungan Waktu
Pengeluaran Kotoran dari Lambung dan Usus dari Wanita China Utara”
menunjukkan kemungkinan dia telah membedah wanita-wanita itu dalam
studinya.
Wang tidak mungkin menerbitkan laporan akademis tanpa sampel yang
signifikan dari subyek percobaan. Dalam upacara serah terima hadiah
“Penghargaan Guanghua Bagi Kontribusi Yang Luar Biasa,” Wang
berbicara tentang transplantasi organ untuk para penerima: “Hasil
ilmiah yang kita capai merupakan hasil dari ribuan studi lapangan.
Ini mewakili upaya dari demikian banyak orang ... “
Pria yang dikenal dengan julukan “Teladan Kepahlawanan Polisi
China,” tidak mengerjakan sesuatu yang semestinya ia kerjakan.
Selama menjabat sebagai kepala kepolisian yang sangat berkuasa,
ribuan “obyek percobaan,” umat manusia, lenyap tanpa penjelasan.
Rupanya Wang mempunyai catatan dari para korbannya itu, yang
sekarang berada di tangan Pemerintah Pusat. Marilah kita berharap
kejahatan sedemikian rupa ini pada suatu saat akan menjadi jelas.
Dan tragedi semacam ini jangan terulang lagi.
Chinese version click here
English
version click here