Pada pagi hari, 25 Febuari 2012,
Cui Hao dan polisi lainnya menangkap praktisi Falun Gong berusia 55
tahun Wang Guiying di mana sedang di rumah sendirian. Mereka
merampas slip gajinya dan mengambil uang yang dipersiapkan oleh
anak-anak Wang untuk biaya rumah sakit ibunya.
Wang dibawa pergi ketika anggota keluarganya tiba. Mereka menemukan
genangan darah di lantai dan bertanya-tanya apakah polisi telah
memukulinya hingga muntah darah.
Cui Hao merupakan otak dari penganiayaan Wang. Ia menghalangi Wang
bertemu dengan pengacara dan tidak mengeluarkan izin bertemu dengan
alasan kasusnya telah dilimpahkan ke Kejaksaan Distrik Beishi.
Tanpa izin bertemu dari Kejaksaan Distrik Beishi dan Kejaksaan
Provinsi Hebei, keluarga Wang tidak dapat menemuinya. Ini adalah
alasan pasti untuk menunda waktu pertemuan. Wang sangat rapuh
ketika pengacara menemuinya. Ia dipegangi oleh orang dan tidak
dapat berbicara. Ia pucat, kurus kering dan mulutnya menguncup, ia
sangat lemah. Pengacara mengatakan ia tidak berpura-pura. Mereka
berbicara banyak kepadanya tetapi ia diam saja. Anggota keluarganya
menanyakan apakah ia telah disiksa lagi.
Sebelum Wang mulai berlatih Falun Gong, ia menderita bengkak pada
paru-paru, batuk, asma dan muntah darah. Ia selalu dalam perawatan
sepanjang tahun dan sering kali diopname di rumah sakit. Setelah
berlatih Falun Gong, ia segera sembuh. Semua orang yang mengenalnya
menyaksikan kenyataan ini.
Wang pergi ke Beijing untuk memohon keadilan bagi Falun Gong
setelah Partai Komunis China (PKC) memulai penganiayaan Falun Gong
pada 20 Juli 1999. Ia ditangkap, ditahan dan disiksa. Ia tidak
dibebaskan sampai akhir Maret 2000 saat Pertemuan Kongres PKC kedua
berakhir. Pada Mei 2001, ia ditangkap di rumah dan dikirim ke pusat
cuci otak di mana sekali lagi dianiaya. Setelah dibebaskan, polisi
dan petugas komunitas sering datang ke rumahnya untuk mengganggu
dan mengancamnya. Mereka berencana menangkapnya lagi pada hari
sensitif 20 Juli, sehingga ia terpaksa meninggalkan rumah.
Pada Agustus 2002, Departemen Kepolisian Baoding memobilisasi
besar-besaran dan menangkapnya. Mereka menyiksanya agar memperoleh
pengakuan, memukulnya dengan brutal dan menyuntikkan racun.
Akibatnya, kepalanya membengkak dan wajahnya menjadi tidak
beraturan. Ia tidak dapat bergerak dan pingsan. Ia ditahan di Pusat
Tahanan Baoding, tetapi kamp kerja paksa menolak menerimanya, jadi
ia dibebaskan.
Pada 7 Juni 2006, Wang dan beberapa praktisi Falun Gong lainnya
pergi ke Baigou di mana polisi dari Kantor Polisi Gaoqian, Sub Biro
Baigou di bawah Departemen Kepolisian Gaobeidian menangkapnya. Pada
8 Juni, ia dikirim ke Pusat Tahanan Gaobeidian, di mana ia dianiaya
dengan parah. Hidupnya diambang bahaya sebelum anggota keluarganya
datang untuk menjemputnya.
Wang sakit parah saat bekerja sebelumnya. Ia mulai berlatih Falun
Gong dan berusaha menjadi orang baik menurut prinsip
“Sejati-Baik-Sabar” dan kesehatannya pulih kembali. Rekan-rekannya
memuji Falun Gong dan juga ikut mempromosikan Falun Gong. Wang
bersedia menolong siapapun yang datang kepadanya.
Pengumuman berikut dikeluarkan oleh Organisasi Dunia Penyelidikan
Penganiayaan terhadap Falun Gong (WOIPFG) mengenai penganiayaan
praktisi Falun Gong Wang Guiying.
Pengumuman untuk Menyelidiki Pelaku Penganiaya Praktisi
Falun Gong Wang Guiying di Kota Baoding Provinsi
Hebei
30 April 2012
Sejak Juli 1999, Departemen Kepolisian, Kejaksaan, Pengadilan,
institusi hukum dan Kantor 610 di Kota Baoding, Provinsi Hebei
telah melancarkan kampanye genosida terhadap praktisi Falun Gong.
Sebagai institusi di atas hukum, institusi hukum secara terbuka
merampas hak keyakinan warganya. Mereka secara ilegal menangkap,
menahan, menyiksa, menyidangkan dan memvonis praktisi Falun Gong
yang tidak bersalah. Akibatnya, banyak praktisi menjadi terluka dan
cacat. Personil eksekutif hukum seperti polisi secara terbuka
melakukan kejahatan. Departemen Kepolisian telah berubah menjadi
organisasi mafia. Mulai saat ini, WOIPFG akan mengkasuskan kejadian
penganiayaan berikut ini dan menyelidikinya.
Sedikit penjelasan kasus ini: Wang Guiying adalah praktisi Falun
Gong dari Kota Baoding, Provinsi Hebei. Pada pagi hari, 25 Febuari
2012, polisi dari Divisi Keamanan Negara, Sub Biro Polisi Distrik
Beishi mendobrak rumah Wang dan menangkapnya. Mereka menggeledah
rumahnya dan menyita komputer meja, laptop, pencetak, DVD,
buku-buku Falun Gong, uang kontan, telepon genggam, perhiasan dan
dokumen-dokumen pribadi. Mereka juga mengambil uang dari anaknya
yang telah disiapkan untuk biaya rumah sakit ibunya. Wang ditahan
di Pusat Tahanan Baoding. Sejak PKC memulai penganiayaan Falun
Gong, Wang telah dianiaya berkali-kali karena keteguhan
keyakinannya. Ia telah diganggu berkali-kali dan dipaksa
meninggalkan rumah sehingga menjadi tunawisma. Anggota keluarganya
diancam berkali-kali. Orangtua dan anak-anaknya menderita tekanan
besar. Pada 2002, Wang ditangkap dan dikirim di kamp kerja paksa.
Ia disiksa hingga jiwanya di ambang bahaya sebelum akhirnya
dibebaskan.
Personil dan organisasi yang terlibat dalam penganiayaan ini: Wang
Lishan, sekretaris Komite Politik dan Hukum Kota Baoding; Pan
Jingsu, direktur Departemen Kepolisian Kota Baoding; Li Zhengping,
wakil direktur Departemen Kepolisian Kota Baoding; Wang Hongeng dan
Feng Yong, ketua tim Divisi Keamanan Negara; Dong Yuan, ketua tim
Sub Divisi Keamanan Negara; Wang Heli dari Kantor Pencegahan Kantor
610 Kota Baoding; Bai Shaohui, direktur dari Sub Biro Polisi
Distrik Baishi; Wang Hongbin, wakil direktur Sub Biro Polisi
Distrik Baishi; Lu Wusuo, ketua tim Divisi Keamanan Negara; Cui
Hao, polisi dan Pusat Tahanan Baoding.
Prinsip kami adalah: siapapun yang melakukan kejahatan bertanggung
jawab atas perbuatannya. Hasil kejahatan yang dilakukan oleh satu
kelompok akan ditanggung oeh masing-masing individu dari kelompok
tersebut. Penghasut melakukan kejahatan yang sama dengan para
pelaku yang terlibat langsung. Menurut prinsip ini, tanggung jawab
dari kejahatan yang dilakukan atas nama organisasi, unit kerja atau
sistem akhirnya akan ditanggung oleh masing-masing individu. Para
pelaku di atas akan diselidiki secara menyeluruh dan diseret ke
pengadilan.
WOIPFG berharap para pelaku di atas menyadari kejahatan mereka,
memikirkan kembali situasinya, mengungkap apa yang terjadi di balik
layar dan menyerahkan diri supaya mendapatkan keringanan hukuman
ketika disidangkan dan pada saat yang sama membangun masa depan
yang bagik bagi keluarga dan diri sendiri. Apakah Anda bertindak
atau tidak pada saat itu, kebenaran akhirnya akan muncul. Akan
sangat terlambat jika PKC runtuh dan Anda diseret ke
pengadilan.
WOIPFG adalah kependekan dari World Organization to Investigate the
Persecution of Falun Gong (Organisasi Dunia untuk Menyelidiki
Penganiayaan terhadap Falun Gong). Didirikan pada 20 Januari 2003
dan bertugas untuk menyelidiki perilaku kriminal semua institusi,
organisasi dan individu yang terlibat dalam penganiayaan terhadap
Falun Gong; melakukan penyelidikan tidak peduli berapa lama,
seberapa jauh dan dalam penelusuran, untuk mengungkap sepenuhnya,
untuk melaksanakan prinsip dasar kemanusiaan dan untuk
mengembalikan dan menjunjung keadilan di dalam masyarakat.
Organisasi Dunia untuk Menyelidiki Penganiayaan terhadap Falun
Gong (WOIPFG;World Organization to Investigate the
Persecution of Falun Gong )
Telpon: 1-347-448-5790, Fax: 1-347-402-1444; Alamat: P.O. Box 84,
New york, NY 10116
Situs:
http://upholdjustice.org,
http://zhuichaguoji.org
Telepon para pelaku:
Li Zhengping, wakil direktur Departemen Kepolisian Kota Baoding
yang bertanggung jawab menganiaya Falun Gong: +86-13703121526
(selular)
Wang Hongbin, wakil direktur Sub Biro Kepolisian Distrik Beishi,
otak dari penganiayaan: +86-13803269889 (selular)
Cui Hao, ketua tim: +86-13832200097 (selular)
Silahkan mengacu pada versi bahasa Mandarin untuk nama dan nomor
telepon pelaku lainnya.