Nama: Liu
Shaolan (刘少兰)
Jenis Kelamin: Wanita
Umur: 40an
Alamat: Tidak diketahui
Pekerjaan: kepala Seksi Pusat Pembelajaran Jarak
Jauh di Universitas Heze Provinsi Shandong
Tanggal Kematian: 15 September 2003
Tanggal Penangkapan Terakhir: Maret 2000
Tempat Penahanan Terakhir: Kantor Polisi Heze
(菏泽公安局)
Kota: Heze
Provinsi: Shandong
Penganiayaan Yang Diderita: Penyiksaan, pemerasan,
penahanan pisik, penggeledahan rumah, interogasi, penahanan.
(Minghui.org) Praktisi Falun Gong Liu
Shaolan dulunya menjadi kepala bagian Pusat Pembelajaran Jarak Jauh
Universitas Heze Provinsi Shandong. Karena dia tetap teguh pada
keyakinannya, akibatnya dia menjadi sasaran dari berbagai bentuk
penganiayaan. Dia meninggal pada 15 September 2003 akibat dari
siksaan, ketika dia hanya baru berumur 40an. Akibat siksaan juga
sewaktu dia masih hidup, punggungnya menjadi bungkuk. Ketika dia
meninggal, keluarganya harus mengganjal punggungnya dengan kain
jadi tubuhnya dapat dibaringkan lurus di tempat tidur.
Ketika meninggal, cuaca dingin dan angin berhembus sangat kuat.
Namun banyak orang menghadiri pemakamannya dan menangis. Bossnya
menangis ketika memberi pidato kenangan. Ia mengatakan bahwa Liu
telah menjadi karyawan yang luar biasa, dia telah bekerja sangat
keras dan tidak mencari keuntungan pribadi
Terlahir Kembali Setelah Berlatih Falun Gong
Liu dulunya mempunyai kesehatan yang sangat lemah dan terkadang
susah tidur. Walupun tingginya hampir 5 kaki 5 inci, beratnya hanya
37 Kg. Setelah dia berlatih Falun Gong di tahun 1997, penyakitnya
hilang. Berat badannya meningkat, menjadi sehat, dan merasa
bahagia. Dia sering memberitahu orang-orang keindahan Falun
Gong.
Liu dulunya orang yang sangat sederhana dan baik. Dia adalah
seorang istri yang baik dan seorang ibu yang baik, serta seorang
karyawan yang dihormati. Setiap orang menjunjung tinggi dan sangat
memujinya.
Teraniaya Karena Unjuk Rasa di Beijing
Maret 2000, setelah PKC meluncurkan penganiayaan Falun Gong, untuk
memohon agar orang-orang bebas berlatih Falun Gong, Liu pergi ke
Beijing. Namun dia secara ilegal ditangkap oleh Kantor 610 dan
menderita siksaan digantung dengan tangan diborgol ke
belakang.
Peragaan siksaan: Tangan diborgol kebelakan punggung
Polisi memborgol tangannya dengan
sangat ketat ke belakang punggungnya, memaksanya pada posisi tetap:
membungkuk dengan kepala tertunduk, namun menjaga kakinya tetap
lurus. Dia dipaksa agar tetap pada posisi seperti itu selama
kira-kira satu jam. Tangannya bengkak. Borgolnya menekan ke dalam
melukai kulit.
Liu pingsan dua kali akibat siksaan. Ketika dia jatuh, agen polisi
dengan kasar memegang borgolnya dan menariknya, mengangkatnya ke
atas sehingga seluruh berat tubuhnya ditanggung oleh pergelangan
tangannya yang diborgol. Mereka berulang kali menariknya ke atas
dan melemparkannya ke bawah. Mereka yang melihat Liu disiksa akan
mendengar suara tulangnya retak.
Hanya Dalam Umur 40an, Liu Wafat
Satu malam di bulan Maret 2000, setelah Liu mengalami siksaan
kejam, Kantor Perhubungan Heze di Beijing memerintahkan Departmen
Kepolisian Heze untuk membawanya kembali ke kota kelahirannya.
Petugas dari tempat kerjanya, Universitas Heze membawanya kembali.
Liu diintrogasi di Departmen kepolisian dan ditahan dalam satu
ruangan kecil dan gelap bersma sebelas praktisi lain. Para praktisi
mengadakan mogok makan untuk memprotes penganiayaan. Liu saat itu
hampir meninggal, polisi akhirnya membebaskannya.
Selanjutnya, Liu ditangkap dan ditahan dalam sebuah fasilitas cuci
otak beberapa kali. Penangkapan itu dilakukan oleh Divisi Keamanan
Domestik Kecamatan Mudan, Departemen Kepolisian Heze, Kantor 610
dan Bagian Keamanan Universitas Heze. Sewaktu masih ditahan di
pusat cuci otak, Liu didenda 3,000 Yuan. Para Pejabat juga
menggeledah rumahnya berkali-kali.
Selama penganiayaan di Beijing, Tulang belakang Liu retak. Dia juga
sangat menderita baik secara fisik maupun mental, akibat dari
penganiayaan di Heze. Liu wafat 15 September 2003. Saat ia baru
berusia 40an.
Chinese version click here
English version click here