(Minghui.org)
Tahun ini adalah peringatan tahun ke dua puluh Falun Dafa
diperkenalkan kepada publik, saya ingin membagi pengalaman dalam
berkultivasi dengan semua orang.
Saya mulai latihan Falun Gong pada tahun 1998. Sebelumnya saya
termasuk orang yang serius, keras kepala dan sulit memaafkan
kesalahan orang. Jika saya dituduh berbuat sesuatu tetapi tidak
benar, saya akan membuat unit kerja kalang kabut. Saya selalu
merasa orang hidup di dunia ini untuk mendapatkan kebutuhan pribadi
harus berkelahi satu sama lain. Hidup semacam itu sebenarnya tidak
ada gunanya.
Kesehatan saya sangat jelek.
Bertahun-tahun saya menderita nyeri dada dan perut kram, yang
sering menyerang dengan tiba-tiba. Tak ada obat yang dapat
menyembuhkan. Setelah saya mulai latihan Falun Gong, penyakit saya
menghilang, dan selama sepuluh tahun lebih tak pernah kambuh lagi.
Saya tidak lagi harus membawa obat dan dapat makan segala makanan
yang saya inginkan. Sudah tentu saya sangat bahagia. Lambat laun
saya mulai memperhatikan orang lain. Saya sering mendahulukan orang
lain, dan menjadi lebih toleran. Saya berusaha bekerja dengan
sebaik-baiknya di rumah maupun di tempat kerja dan tidak bergantung
kepada orang lain. Saya menjadi sangat bahagia. Serasa sudah
berubah menjadi seorang yang lain.
Suatu sore pada bulan Agustus 2001, teman sekerja saya (wanita)
tiba-tiba datang sambil marah-marah selagi saya bekerja. Dia
mencakar muka saya dengan kedua belah tangannya sambil menyumpahi
saya. Saya tidak membalas hanya sekedar menghindari serangannya.
Teman sekerja lain memisahkannya. Namun dia masih marah. Dia
memukul saya dengan besi sepanjang kira-kira 1 meter dan setebal 5
centi meter, lalu berusaha untuk memukul saya lagi. Melihat dia
bertingkah tidak rasional saya menuju ke kantor supervisor. Dia
segera mengikuti saya dan berteriak: “Kamu berlatih Falun Gong.
Kata pemerintah latihan Falun Gong itu kejahatan. Saya dapat
memukuli kamu sekehendak saya. Kamu tak bisa membalas atau
melaporkan saya. Kemanapun kamu pergi tak ada yang peduli. Siapa
yang akan membelamu? Kamu hanya boleh menderita.” Mendengar ini
supervisor menghardik dia dengan keras. Lalu, drama itu
berhenti.
Saya pernah berbincang dengan supervisor saya tentang Falun Gong
sebelum insiden ini, menjelaskan tentang Falun Gong yang
mengajarkan kepada orang-orang untuk menjadi baik dan menjelaskan
perubahan diri saya yang telah saya alami. Kata saya: “Setelah saya
mulai berlatih Falun Gong, saya berubah dari seorang yang egois
menjadi orang yang selalu mempedulikan orang lain lebih dulu. Saya
mengerjakan semua pekerjaan yang tidak diinginkan orang lain, dan
saya mengerjakannya tanpa peduli diperhatikan orang lain atau
tidak.” Supervisor berkata: “Saya tahu itu! Jika tidak baik, orang
tidak akan bisa berlatih Falun Gong.”
Ketika saya tiba di tempat kerja keesokan harinya, saya melihat
banyak teman-teman sedang tertawa. Tanya saya: “Apa yang terjadi?
Apa yang kamu tertawakan?” Salah seorang menjawab: “Sungguh ajaib!
Betul-betul ajaib! Sungguh menarik dan tak masuk akal. Orang yang
menyerangmu kemarin tidak masuk kerja karena sakit. Dia tidak bisa
menaiki tangga dan suaminya mengantarnya ke rumah sakit. Namun kamu
bisa datang bekerja. Latihan Falun Gong betul-betul hebat. Kamu
luar biasa! Kamu tidak membalas ketika diserang dan dihina. Kamu
benar-benar sabar. Jika orang lain yang dipukuli, keesokan harinya
pasti mereka tidak masuk kerja. Mereka akan meminta kompensasi
untuk berobat. Banyak orang menyaksikan dia memukulmu dengan pipa
besi yang besar. Siapa yang dapat memaafkannya? Orang pasti akan
terkapar di rumah sakit dan menolak untuk dikeluarkan sehingga
mereka akan mendapatkan uang kompensasi yang lebih banyak.” Kata
saya: “Jika saya tidak berlatih Falun Gong mungkin keadaan saya
begitu.” Teman lainnya berkata: “Falun Gong benar-benar dapat
mengubah manusia – orang bisa berubah jadi baik.” Semua orang
tersenyum.
Supervisor saya meminta teman yang menyerang saya itu agar meminta
maaf kepada saya. Dia juga dikenakan sangsi hukuman. Supervisor
mengatakan kepada saya, bila saya tidak puas dengan hukumannya itu
ia bisa memecatnya. Jika seorang pegawai perusahaan negara dipecat,
dia akan menderita, kehilangan penghasilan yang besar. Saya seorang
praktisi Falun Gong, harus selalu ingat kata-kata Guru: Saya harus
mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar dan memperhatikan orang lain
lebih dulu. Jadi saya tidak membenci dia dan tidak meminta
supervisor untuk memberi hukuman kepadanya.
Insiden ini sangat mempengaruhi unit kerja, yang terdiri dari
seratus orang lebih pegawai. Bahkan orang dari luar yang datang
berbisnis ke unit kerja kami menanyakan kepada saya untuk
meyakinkan cerita itu. Salah satunya mengatakan: “Saya dengar Anda
tidak balas menyerang. Saya tak percaya itu. Tak mengherankan
setiap orang mengatakan tentang itu. Mereka mengatakan kalau Falun
Dafa benar-benar menakjubkan. Anda tidak balas menyerang karena
anda seorang praktisi Falun Gong. Andaikan anda membalas, pastilah
tempat kerja Anda akan berantakan.”
Dengan mantap saya mempercayai Dafa. Supervisor kami diganti
beberapa kali, tetapi tak seorang pun diantaranya yang menyusahkan
saya karena kepercayaan saya itu. Baru kemudian saya mengetahui
bahwa pejabat dari Divisi Keamanan Domestik datang menanyakan
tentang saya. Para supervisor melindungi saya dan mengatakan bahwa
saya seorang yang baik dan seorang pekerja yang rajin.
Saya ingin berterima kasih kepada para supervisor dan teman sekerja
saya karena ketulusan dan kebaikan mereka! Dafa pasti akan memberi
hari depan yang cerah bagi mereka!
Dari Permintaan Tulisan untuk memperingati 20 Tahun Pengenalan
Falun Dafa ke Publik
Chinese version click here
English
version click here