Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

London: Praktisi Menjelaskan Fakta Falun Gong di St. Martin’s Place

25 Juni 2012 |   Oleh: Tang Xiuming di Inggris


(Minghui.org) St. Martin’s Place, terletak di pusat kota London dekat Trafalgar Square, bukan hanya tempat yang sangat ramai tetapi telah bertahun-tahun menjadi lokasi penting bagi praktisi Falun Gong di Inggris untuk menyampaikan fakta-fakta Falun Gong.

Pada Sabtu 9 Juni 2012, praktisi Inggris berkumpul di St. Martin’s Place untuk memeragakan latihan Falun Gong dan menjelaskan fakta kebenaran untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan penganiayaan. Seharian - banyak orang dari seluruh dunia melewati aktivitas Falun Gong di sana. Beberapa menyatakan bahwa mereka ingin belajar perangkat latihan, sementara yang lain yang pernah mendengar tentang Falun Gong sebelumnya, mengambil kesempatan ini untuk memahami lebih mendalam.

Setiap Sabtu praktisi Falun Gong memeragakan latihan di St Martin’s Place dan meningkatkan kesadaran publik akan penganiayaan




Di St Martin’s Place, orang-orang yang telah mempelajari fakta tentang Falun Gong menandatangani petisi untuk memrotes penganiayaan


Setelah menyaksikan praktisi berlatih perangkat kedua, Frank memutuskan untuk belajar Falun Gong


John, orang Perancis, memutuskan untuk belajar Falun Gong, dan menandatangani petisi

Frank, warga Inggris keturunan Afrika, adalah seorang insinyur sebelum dia pensiun. Saat ia sedang berjalan melalui St. Martin’s Place, praktisi melakukan latihan kedua. Dia berdiri di sana menonton untuk waktu yang lama, kemudian menemukan seorang praktisi tengah membagikan brosur dan bertanya apakah ia bisa belajar latihan Falun Gong. Dia mengatakan, "Saya tahu sulit untuk berdiri di sana walau hanya satu menit, tetapi mereka (para praktisi Falun Gong) dapat berdiri demikian lama. Itu berarti latihan ini tentu tidak sederhana. Saya rasa ini bisa membuat orang rileks, meskipun saya tahu tidak mudah untuk melakukannya, saya harus ikut." Setelah diberikan informasi tentang lokasi tempat latihan di London, Frank mengatakan kepada praktisi bahwa ia akan pergi ke taman dan belajar latihan akhir pekan depan.

John, pria Perancis, adalah staf pemasaran pada sebuah perusahaan dan telah bekerja di London selama enam tahun. Pada hari Sabtu sore saat ia sedang bergegas melalui St. Martin’s Place, pertama kalinya ia melihat Falun Gong. Dia berhenti dan menonton peragaan latihan. Di bawah matahari yang terik, para praktisi melakukan latihan kelima dan tampak sangat damai. Setelah menonton sejenak, John bertanya kepada praktisi yang membagikan brosur bagaimana dia mulai berlatih Falun Gong. Ia mengatakan ia bisa merasakan suasana "damai" yang telah lama dirindukannya. Dia mengatakan bahwa dia selalu merasa stres dan tekanan hidup di masyarakat saat ini. Sangat sulit menjadi "damai", jadi dia ingin mencoba berlatih Falun Gong. Setelah mendengar fakta penganiayaan, ia langsung menandatangani petisi.

Tinggal di London, Phil adalah seorang warga Inggris keturunan Arab. Dia menjalankan sebuah perusahaan desain multimedia. Dengan telepon genggamnya, ia memfilmkan tiga praktisi tengah melakukan latihan di St. Martin’s Place, kemudian ia bertanya kepada praktisi jika dia diperbolehkan untuk meng-upload video dan foto ke situs jejaring sosialnya sendiri. Dia mengatakan kepada praktisi bahwa ia telah mendengar tentang Falun Gong sebelumnya, tetapi tidak benar-benar memahami fakta, tapi ini hari dengan serius menyaksikan para praktisi memeragakan latihan, tiba-tiba memiliki perasaan yang sangat kuat. Dia berkata, "Saya merasa sangat damai, sakral dan harmonis; saya merasakan energi yang sangat positif. Saya berpikir bahwa saya harus meng-upload video ini (peragaan latihan Falun Gong) untuk halaman Facebook saya, karena ini sangat berharga untuk dibagikan."

Phil akan meng-upload video dan foto dari praktisi melakukan latihan di situs jejaring sosialnya

Melalui percakapannya dengan para praktisi, Phil memahami lebih banyak tentang penganiayaan. Dia mengutuk dan berkata, "Tidak masuk akal. Adalah hal yang tidak dapat diterima untuk menindas kelompok yang damai ini."

Bettina Reiber adalah seniman Jerman yang saat ini mengajar di sebuah sekolah seni di London. Setelah membaca papan informasi dengan cermat, dia langsung ke meja dan menandatangani petisi untuk memrotes penganiayaan. Dia berkata, "Saya telah mendengar tentang Falun Gong dan melihat protes damai praktisi di depan Kedutaan Besar China di Inggris, tapi saya tidak tahu bahwa Falun Gong telah menyebar ke lebih dari 100 negara dan wilayah di dunia, dan saya tidak tahu bahwa praktisi Falun Gong Inggris telah melakukan protes damai di depan Kedutaan Besar China 24 jam setiap hari selama satu dekade."

Bettina Reiber, seorang seniman Jerman, menyatakan kekagumannya atas keteguhan praktisi dalam menentang penindasan

Setelah mempelajari fakta-fakta, Bettina menyatakan kekagumannya atas keteguhan praktisi dalam menentang penganiayaan, mengatakan bahwa mereka telah memungkinkan semakin banyak orang memahami situasi yang sebenarnya. Dia berkata, "Sesungguhnya ini sangat menyentuh. Saya jarang pergi ke daerah dekat Kedutaan Besar China, tapi setiap kali saya lewat, saya selalu melihat seseorang di sana (tengah memrotes penganiayaan secara damai). Keteguhan mereka, pantang menyerah, bertahan dalam waktu yang lama – telah memungkinkan masyarakat mengetahui kebenaran dengan cara yang paling damai, adalah cara yang paling ampuh untuk menghadapi kekerasan paling brutal.  Saya  sangat kagum pada praktisi (Falun Gong)."

Melihat orang-orang secara aktif dan antusias menandatangani petisi yang memrotes penganiayaan, Bettina lebih lanjut memberi semangat kepada praktisi Falun Gong, berkata, "Apa yang telah Anda lakukan sangat baik. Anda membantu lebih banyak orang di London mengetahui situasi yang sebenarnya. Anda melihat bahwa begitu banyak orang yang lewat telah menandatangani petisi. Semakin banyak orang datang untuk memahami situasi. Saya contohnya. Saya tidak tahu fakta tentang Falun Gong sepuluh tahun lalu. Satu dekade telah berlalu dan jangka waktu ini memang terlalu panjang bagi orang yang menderita penganiayaan, tetapi Anda menjadi semakin dan semakin baik melalui kerja keras selama sepuluh tahun dan energi Anda menjadi semakin kuat. Jadi saya akan mengatakan bahwa keteguhan Anda sendiri sudah demikian bermakna."

Di antara mereka yang melewati St Martin’s Place terdapat banyak wajah-wajah orang Tionghoa. Mereka semua berhenti untuk melihat dan mengetahui lebih banyak tentang Falun Gong. Seorang gadis Tionghoa yang dibesarkan di Swedia tidak hanya menandatangani petisi, tetapi juga meminta beberapa materi informasi bahasa Mandarin untuk orang tuanya. Dua orang muda dari daratan China yang telah tinggal di Inggris selama bertahun-tahun mengambil inisiatif untuk berbicara kepada praktisi, berharap bahwa para praktisi bisa menjawab pertanyaan mereka tentang Falun Gong. Setelah mendengarkan jawaban dengan cermat, mereka mengatakan kepada praktisi, "Kami sekarang telah memahami. Terima kasih."

English version click here