(Minghui.org)
St. Martin’s Place, terletak di pusat kota London dekat Trafalgar
Square, bukan hanya tempat yang sangat ramai tetapi telah
bertahun-tahun menjadi lokasi penting bagi praktisi Falun Gong di
Inggris untuk menyampaikan fakta-fakta Falun Gong.
Pada Sabtu 9 Juni 2012, praktisi
Inggris berkumpul di St. Martin’s Place untuk memeragakan latihan
Falun Gong dan menjelaskan fakta kebenaran untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat akan penganiayaan. Seharian - banyak orang
dari seluruh dunia melewati aktivitas Falun Gong di sana. Beberapa
menyatakan bahwa mereka ingin belajar perangkat latihan, sementara
yang lain yang pernah mendengar tentang Falun Gong sebelumnya,
mengambil kesempatan ini untuk memahami lebih mendalam.
Setiap Sabtu praktisi Falun Gong
memeragakan latihan di St Martin’s Place dan meningkatkan kesadaran
publik akan penganiayaan
Di St Martin’s Place, orang-orang yang telah mempelajari fakta
tentang Falun Gong menandatangani petisi untuk memrotes
penganiayaan
Setelah menyaksikan praktisi berlatih perangkat kedua, Frank
memutuskan untuk belajar Falun Gong
John, orang Perancis, memutuskan untuk belajar Falun Gong, dan
menandatangani petisi
Frank, warga Inggris keturunan
Afrika, adalah seorang insinyur sebelum dia pensiun. Saat ia sedang
berjalan melalui St. Martin’s Place, praktisi melakukan latihan
kedua. Dia berdiri di sana menonton untuk waktu yang lama, kemudian
menemukan seorang praktisi tengah membagikan brosur dan bertanya
apakah ia bisa belajar latihan Falun Gong. Dia mengatakan, "Saya
tahu sulit untuk berdiri di sana walau hanya satu menit, tetapi
mereka (para praktisi Falun Gong) dapat berdiri demikian lama. Itu
berarti latihan ini tentu tidak sederhana. Saya rasa ini bisa
membuat orang rileks, meskipun saya tahu tidak mudah untuk
melakukannya, saya harus ikut." Setelah diberikan informasi tentang
lokasi tempat latihan di London, Frank mengatakan kepada praktisi
bahwa ia akan pergi ke taman dan belajar latihan akhir pekan
depan.
John, pria Perancis, adalah staf pemasaran pada sebuah perusahaan
dan telah bekerja di London selama enam tahun. Pada hari Sabtu sore
saat ia sedang bergegas melalui St. Martin’s Place, pertama kalinya
ia melihat Falun Gong. Dia berhenti dan menonton peragaan latihan.
Di bawah matahari yang terik, para praktisi melakukan latihan
kelima dan tampak sangat damai. Setelah menonton sejenak, John
bertanya kepada praktisi yang membagikan brosur bagaimana dia mulai
berlatih Falun Gong. Ia mengatakan ia bisa merasakan suasana
"damai" yang telah lama dirindukannya. Dia mengatakan bahwa dia
selalu merasa stres dan tekanan hidup di masyarakat saat ini.
Sangat sulit menjadi "damai", jadi dia ingin mencoba berlatih Falun
Gong. Setelah mendengar fakta penganiayaan, ia langsung
menandatangani petisi.
Tinggal di London, Phil adalah seorang warga Inggris keturunan
Arab. Dia menjalankan sebuah perusahaan desain multimedia. Dengan
telepon genggamnya, ia memfilmkan tiga praktisi tengah melakukan
latihan di St. Martin’s Place, kemudian ia bertanya kepada praktisi
jika dia diperbolehkan untuk meng-upload video dan foto ke situs
jejaring sosialnya sendiri. Dia mengatakan kepada praktisi bahwa ia
telah mendengar tentang Falun Gong sebelumnya, tetapi tidak
benar-benar memahami fakta, tapi ini hari dengan serius menyaksikan
para praktisi memeragakan latihan, tiba-tiba memiliki perasaan yang
sangat kuat. Dia berkata, "Saya merasa sangat damai, sakral dan
harmonis; saya merasakan energi yang sangat positif. Saya berpikir
bahwa saya harus meng-upload video ini (peragaan latihan Falun
Gong) untuk halaman Facebook saya, karena ini sangat berharga untuk
dibagikan."
Phil akan meng-upload video dan
foto dari praktisi melakukan latihan di situs jejaring
sosialnya
Melalui percakapannya dengan para
praktisi, Phil memahami lebih banyak tentang penganiayaan. Dia
mengutuk dan berkata, "Tidak masuk akal. Adalah hal yang tidak
dapat diterima untuk menindas kelompok yang damai ini."
Bettina Reiber adalah seniman Jerman yang saat ini mengajar di
sebuah sekolah seni di London. Setelah membaca papan informasi
dengan cermat, dia langsung ke meja dan menandatangani petisi untuk
memrotes penganiayaan. Dia berkata, "Saya telah mendengar tentang
Falun Gong dan melihat protes damai praktisi di depan Kedutaan
Besar China di Inggris, tapi saya tidak tahu bahwa Falun Gong telah
menyebar ke lebih dari 100 negara dan wilayah di dunia, dan saya
tidak tahu bahwa praktisi Falun Gong Inggris telah melakukan protes
damai di depan Kedutaan Besar China 24 jam setiap hari selama satu
dekade."
Bettina Reiber, seorang seniman
Jerman, menyatakan kekagumannya atas keteguhan praktisi dalam
menentang penindasan
Setelah mempelajari fakta-fakta,
Bettina menyatakan kekagumannya atas keteguhan praktisi dalam
menentang penganiayaan, mengatakan bahwa mereka telah memungkinkan
semakin banyak orang memahami situasi yang sebenarnya. Dia berkata,
"Sesungguhnya ini sangat menyentuh. Saya jarang pergi ke daerah
dekat Kedutaan Besar China, tapi setiap kali saya lewat, saya
selalu melihat seseorang di sana (tengah memrotes penganiayaan
secara damai). Keteguhan mereka, pantang menyerah, bertahan dalam
waktu yang lama – telah memungkinkan masyarakat mengetahui
kebenaran dengan cara yang paling damai, adalah cara yang paling
ampuh untuk menghadapi kekerasan paling brutal. Saya
sangat kagum pada praktisi (Falun Gong)."
Melihat orang-orang secara aktif dan antusias menandatangani petisi
yang memrotes penganiayaan, Bettina lebih lanjut memberi semangat
kepada praktisi Falun Gong, berkata, "Apa yang telah Anda lakukan
sangat baik. Anda membantu lebih banyak orang di London mengetahui
situasi yang sebenarnya. Anda melihat bahwa begitu banyak orang
yang lewat telah menandatangani petisi. Semakin banyak orang datang
untuk memahami situasi. Saya contohnya. Saya tidak tahu fakta
tentang Falun Gong sepuluh tahun lalu. Satu dekade telah berlalu
dan jangka waktu ini memang terlalu panjang bagi orang yang
menderita penganiayaan, tetapi Anda menjadi semakin dan semakin
baik melalui kerja keras selama sepuluh tahun dan energi Anda
menjadi semakin kuat. Jadi saya akan mengatakan bahwa keteguhan
Anda sendiri sudah demikian bermakna."
Di antara mereka yang melewati St Martin’s Place terdapat banyak
wajah-wajah orang Tionghoa. Mereka semua berhenti untuk melihat dan
mengetahui lebih banyak tentang Falun Gong. Seorang gadis Tionghoa
yang dibesarkan di Swedia tidak hanya menandatangani petisi, tetapi
juga meminta beberapa materi informasi bahasa Mandarin untuk orang
tuanya. Dua orang muda dari daratan China yang telah tinggal di
Inggris selama bertahun-tahun mengambil inisiatif untuk berbicara
kepada praktisi, berharap bahwa para praktisi bisa menjawab
pertanyaan mereka tentang Falun Gong. Setelah mendengarkan jawaban
dengan cermat, mereka mengatakan kepada praktisi, "Kami sekarang
telah memahami. Terima kasih."
English
version click here