(Minghui.org)
Praktisi memahami perlunya untuk saling bekerja sama. Namun,
pikiran dan tindakan kita terkadang menghalangi kita untuk berbuat
demikian, tetapi kita mungkin tidak menyadarinya karena kita tidak
mencari ke dalam. Suatu hari ketika belajar Fa dengan seorang rekan
praktisi, saya menyadari bahwa setiap kali pikiran kita gagal untuk
menyesuaikan dengan Fa, kita tengah menciptakan sebuah penghalang
yang mencegah kita dari saling bekerja sama dengan baik.
Ketika saya melakukan latihan
kedua dengan seorang rekan praktisi suatu pagi, ia mengalami
kesulitan mengangkat tangan dan mulai merintih. Saya merasa
rintihannya mengganggu, jadi saya mengubah posisi dengan
membalikkan punggung. Saya berpikir bahwa dia tidak berkultivasi
dengan baik dan tidak mau melepaskan keterikatan iri hatinya. Saya
percaya bahwa ini adalah alasan mengapa dia merasa sakit. Meskipun
saya memancarkan pikiran lurus untuknya baru-baru ini, saya
benar-benar percaya bahwa dia merupakan beban bagi saya. Saat saya
sedang terdiam dengan pikiran-pikiran negatif, erangannya makin
keras. Tiba-tiba, saya menyadari bahwa pikiran saya adalah
substansi hitam dan sedang ditambahkan ke medan dimensinya, serta
merupakan sumber penghalang di antara kami.
Guru berkata: "Apa yang anda temui, yang bersinggungan dengan anda,
semua itu adalah faktor dalam lingkup anda ini. Jika anda bisa
menguatkan pikiran lurus, maka anda dapat menjadi tinggi besar
dalam lingkup anda, hal-hal buruk dalam lingkup anda akan ditekan
ke bawah." ("Ceramah Fa pada Konferensi Dajiyuan")
Saya menyadari bahwa apa yang terjadi padanya adalah karena saya
perlu meningkat. Saya harus mencari ke dalam mengapa kita mengalami
kesulitan ketika bekerja sama. Dengan tidak melakukan hal ini,
kekuatan lama bahkan mampu menganiayanya semakin berat. Bukannya
menatap kekurangannya, saya seharusnya melihat diri sendiri,
menemukan pikiran negatif saya terhadap dia, dan menggantinya
dengan belas kasih dan toleransi. Yang mengejutkan, saya menemukan
ketidaksabaran, keegoisan dan konflik yang berada di pikiran saya.
Saya menyadari bahwa berkultivasi berarti memperbaiki diri sendiri,
bukan orang lain. Praktisi ini sesungguhnya telah membantu saya
untuk mengerti bagaimana mencari ke dalam dan menyadari arti
sebenarnya dari kultivasi.
Ketika saya mengerti apa yang saya lakukan adalah salah, saya
merasa malu dan kembali membalikkan badan menghadap praktisi ini.
Saya berkata: "Kita adalah satu tubuh. Masalah Anda adalah masalah
saya. Tidak ada yang bisa memisahkan kita atau berani untuk
melakukannya." Dia menjawab dengan suara tegas, "Saya kuat. Saya
bisa menyelesaikan latihan ini." Dia berusaha sendiri beberapa kali
untuk mengangkat tangan ke posisi yang benar. Setelah beberapa
waktu ia mampu untuk melakukannya dan rasa sakitnya hilang. Dia
sangat gembira dan saya tersentuh hingga menangis oleh kekuatan
mencari ke dalam.
Setelah kejadian ini, saya menjadi benar-benar menyadari pentingnya
bekerja sama satu sama lain dan mengapa Guru sering mengingatkan
kita tentang bekerja sama dan kerjasama. Di masa lalu, saya tidak
mengerti arti sebenarnya dari kultivasi dan kelompok lokal praktisi
kami tidak dapat bekerja sebagai tubuh kesatuan. Saya untuk alasan
tertentu, tidak berpartisipasi dalam kelompok belajar Fa. Ketika
seorang rekan praktisi ditangkap, bukannya memancarkan pikiran
lurus, saya menyalahkan dia karena tidak melakukan pekerjaan dengan
baik dalam berkultivasi. Saya merasakan hal yang sama untuk
rekan-rekan praktisi yang menunjukkan gejala penyakit. Saya juga
memandang rendah praktisi lanjut usia yang pendidikannya terbatas.
Memang, saya mencari ke luar dan menciptakan hambatan, bukannya
bekerja sama dalam kelompok kami.
Rekan-rekan praktisi, mari kita mulai membentuk kebiasaan mencari
ke dalam. Ini adalah satu-satunya cara untuk membentuk satu tubuh.
Tubuh kesatuan yang kuat akan dapat menghancurkan setiap unsur
kekuatan lama dan setan busuk.
Chinese version click here
English
version click here