Praktisi Falun Gong setempat diundang untuk berpartisipasi pada Pawai Kemerdekaan 4 Juli di Bristol, Rhode Island. Puluhan kelompok dari berbagai negara bagian dan latar belakang budaya ikut serta dalam pawai tersebut. Keikutsertaan kelompok-kelompok ini merefleksikan apresiasi dan mencintai kebebasan dan demokrasi dari mereka. Praktisi Falun Gong menampilkan kendaraan hias, tarian dan barisan genderang pinggang. Barisan Falun Gong merupakan satu-satunya kelompok etnis Tionghoa dalam pawai itu. Rute pawai sepanjang 2,4 mil dipenuhi oleh lebih dari 200.000 penonton.
(Minghui.org)
Barisan Falun Gong di Pawai Hari
Kemerdekaan di Bristol
Sejumlah penonton memberikan
apresiasi kepada keindahan barisan Falun Gong dan menanyakan
mengenai latihannya.
Barisan Falun Gong mendapat perhatian dari banyak penonton
Tionghoa. Ada yang melambaikan tangan kepada praktisi,
sementara yang lain mengambil foto. Seorang siswa China dari Brown
University bertanya mengapa Partai Komunis China menganiaya Falun
Gong. Ia berkata bahwa orangtuanya keluar dari China setelah
Pembunuhan Massal di Lapangan Tiananmen 4 Juli 1989, maka itu dia
memahami apa yang dapat dilakukan oleh partai terhadap rakyat
China. Ia mendukung Falun Gong.
Setelah pawai, seorang imigran dari Afrika Selatan menghampiri
kendaraan hias praktisi dan berkata, “Barisan kalian sangat indah
dan damai. Meski kita berbeda budaya, kita berbagi nilai-nilai
universal yang sama. Sejati-Baik-Sabar sangat bagus, dan tidak
semua orang dapat mengikutinya. Kita membutuhkan tiga kata ini.”
Ketika dia mendengar tentang penindasan Falun Gong di China, ia
berkata, “Sepanjang sejarah, banyak agama ortodoks ditindas pada
awal perkembangannya. Saya tidak memahami mengapa rezim China
melakukan ini. Tapi saya merasa senang bertemu dengan kalian semua
hari ini. Terima kasih!”
Chinese version click here
English
version click here