Penangkapan ilegal terhadap Wang,
seorang guru yang sangat dihormati di desanya, menimbulkan
kemarahan penduduk desa. Pada bulan April, masing-masing dari 300
keluarga mengirimkan wakil untuk menandatangani sebuah petisi
menuntut Kejaksaan Kota Botou membebaskan Wang.
Telah dilaporkan bahwa surat permohonan bermaterai yang berisi
tanda tangan dan cap jempol 300 orang tersebut menyebabkan
kegemparan besar di Biro Politik Komite Pusat Partai Komunis China
(PKC). Surat tersebut diedarkan secara internal dalam Komite Tetap
PKC.
Sejak itu, cabang setempat dari Komite Urusan Politik dan
Legislatif Pusat, mewakili Zhou Yongkang, memulai serangan balasan.
Mereka berkolusi dengan pegawai pemerintah kota kecil Fuzhen di
Kota Botou untuk mengintimidasi dan mengancam penduduk desa yang
menandatangani surat tersebut. Mereka juga memerintahkan penduduk
desa untuk menandatangani kartu yang dicetak dengan informasi salah
berupa fitnahan terhadap Falun Gong.
Selama 13 tahun belakangan penganiayaan terhadap Falun Gong, setiap
orang China telah memerankan sebuah peranan: Ada praktisi Falun
Gong yang dianiaya selagi mengikuti kepercayaan mereka; ada orang
yang mendukung keadilan dan melindungi praktisi Falun Gong yang
dianiaya; ada aparat desa yang berhenti menganiaya praktisi dan
memilih sisi keadilan setelah mengetahui fakta sebenarnya; dan ada
pengikut kelompok Jiang Zemin, yang mengabadikan
penganiayaan.
Melalui tindakan 300 penduduk desa yang membela seorang praktisi
Falun Gong, kami merasakan opini publik yang kuat dari rakyat China
yang telah menyadari dan mengetahui kebenaran mengenai Falun Gong
dan penindasan terhadapnya. Saat ini, setiap orang menghadapi
sebuah pilihan. Setiap orang sedang mempoisikan diri mereka sendiri
dihadapan kebaikan melawan kejahatan. Orang-orang menyadari bahwa
mereka harus menghentikan penindasan, mendukung keyakinan lurus dan
menghukum pelaku kejahatan. Perubahan pada pemahaman bersama dari
orang-orang ini telah mengarah pada perubahan bersejarah di
China.
Di hadapan Tirani, Rakyat China Memilih
Keadilan
Sesungguhnya, kejadian serupa dari 300 orang menandatangani petisi
sedang terjadi berulang kali di China sekarang ini. Tahun lalu,
2.300 orang di Kabupaten Changli, Provinsi Hebei, kota kelahiran
seorang praktisi Falun Gong bernama Zhou Xiangyang, menandatangani
surat dukungan atas permohonan banding terhadap hukuman yang tidak
adil yang diajukan oleh Zhou. Setelah istri Zhou, Li Shanshan
ditangkap, lebih dari 500 orang menandatangani surat permintaan
pembebasannya.
Pada tanggal 17 Maret 2012, selama pemeriksaan ilegal terhadap
praktisi Falun Gong Zhao Yuan, Zhang Baosheng, Wang Jinyu dan Cheng
Baoying oleh Pengadilan Daerah Achang di Harbin, Provinsi
Heilongjiang, 5 pengacara sangat membela para praktisi Falun
Gong. Dalam pembelaan mereka menyatakan: “Kami telah menyaksikan
para praktisi Falun Gong mempertahankan kebenaran, keyakinan taguh
mereka, ketekunan, dan petisi damai serta rasional. Setelah
dianiaya secara keji selama bertahun-tahun, mereka masih mengikuti
keyakinan mereka dan mengikuti hati nurani orang baik. Kami kagum
oleh semangat pantang menyerah Falun Gong!”
Menurut sebuah laporan Minghui.org, pada April 2012, 376 penduduk
desa di Daerah Qingyuan, Provinsi Liaoning, secara bersama
menandatangani sebuah surat pengaduan mengenai praktisi Falun Gong
Xu Dawei yang meninggal akibat siksaan di Penjara Dongling. Menurut
petugas di sistem politik dan hukum, Zhou Yongkang, pemimpin Komite
Urusan Politik dan Legislatif, memerintahkan penyelidikan terhadap
“peristiwa surat bersama” tersebut. Penduduk desa yang
menandatangani surat diinterogasi mengenai siapa yang memulai
peristiwa tersebut dan diancam oleh pemerintah.
Pada tanggal 21 Desember 2012, di Desa Zhongshen, Kota Kecil
Shangjieji, Kota Fujin, Provinsi Heilongjiang, Praktisi Falun Gong
Yuan Yulong, putranya, Yuan Shoujiang dan menantunya, Gong Jinfen
ditangkap secara ilegal oleh polisi PKC. Sembilan puluh persen
penduduk desa, termasuk kader desa, menyatakan secara tertulis
bahwa ketiga praktisi Falun Gong tersebut adalah orang baik dan
terhormat, dan mereka meminta agar mereka segera dibebaskan.
Kejadain ini juga menyebabkan kegemparan. Ketika praktisi Falun
Gong diculik oleh penguasa, hampir semua penduduk desa dengan
berani membela dan berbicara untuk keadilan.
Pada bulan Februari 2009, ada surat bersama lainnya yang dibuat
oleh orang-orang yang mencari keadilan bagi praktisi Falun Gong di
Fushun, Provinsi Liaoning. Pada saat itu, praktisi Falun Gong, Xu
Dawei, yang tinggal di Kota Kecil Yingemen, Kabupaten Qingyuan,
Kota Fushun, Provinsi Liaoning, dibebaskan setelah disiksa selama
delapan tahun di penjara. Ia menderita kekejaman dalam jangka
panjang di penjara: kaki tangan dibelenggu dalam jangka panjang,
pemukulan brutal, digantung dengan diikat pada pergelangan
tangannya, pemaksaan makan. Ia ditusuk dengan jarum, disetrum
dengan tongkat listrik, dan disuntik dengan obat perusak syaraf,
dan masih banyak lagi. Ketika ia dibebaskan, keluargannya harus
pergi ke rumah sakit untuk menjemput. Xu Dawei meninggal 13 hari
kemudian. Ia baru berumur 36 tahun. Dengan dua buah mobil truk
penuh penduduk desa yang marah mereka mendatangi penjara untuk
menuntut keadilan. Ketika pejabat penjara menolak bertemu, 376
orang dari lima desa menandatangani surat keluhan, mengungkapkan
penganiayaan yang terjadi di penjara tersebut.
Pada bulan Juni 2009, praktisi Falun Gong Zheng Decai dari
Guangmingshan, Kota Dalian, Provinsi Liaoning ditangkap secara
ilegal oleh polisi setempat. Pada bulan Maret tahun berikut, lebih
dari delapan desa menandatangai surat bersama menyatakan dukungan
mereka terhadap Falun Gong dan menuntut pembebasan Zheng.
Kejadian baru-baru ini, 300 keluarga dari sebuah desa memilih untuk
mendukung praktisi Falun Gong yang dianiaya adalah sebuah tindakan
yang bermakna sangat mendalam dari rakyat China memilih keadilan
dihadapan tirani. Menzi (Mencius) menyatakan: “Tidak rusak karena
kekayaan, tidak goyah oleh kemiskinan, tidak menyerah pada
kekuasaan. Ini adalah manusia sejati.” Sejarah kebaikan mengalahkan
kejahatan sedang ditulis oleh orang-orang tersebut yang tidak
menyerah pada kekuasaan. Arus kecil bergabung menjadi sungai.
Tindakan murah hati dari rakyat China ini akan menentukan masa
depan China.
Perubahan Besar Terjadi Seiring Kesadaran
Rakyat
Perusakan terhadap masyarakat China yang dilakukan oleh kelompok
politik Jiang Zemin melalui penindasan terhadap Falun Gong selama
tiga belas tahun tidak akan bisa diukur. Pelanggaran hukum dan hak
asasi manusia, kerusakan moral dan etika, pemborosan ekonomi
nasional, dan penghancuran terhadap bakat-bakat luar biasa;
penjahat PKC telah membuat seluruh negara dan bangsa menanggung
biaya yang mahal.
Kebaikan dan kejahatan sangat bertentangan bagai api dan es.
Kejadian 300 penduduk desa menandatangani surat bersama untuk
mencari keadilan bagi praktisi Falun Gong memperkenankan
orang-orang untuk membedakan benar dari yang salah, baik dari yang
jahat. Tindakan ini akan menginspirasi rakyat China untuk memilih
kebaikan daripada kejahatan dan akan memimpin China memasuki era
baru.
Ini adalah peristiwa yang paling ditakuti oleh rejim Jiang Zemin.
Jika tindakan seperti tersebar ke seluruh China, akan menjadi akhir
dari mereka dan mereka tidak akan bisa melarikan diri dari
keadilan. Orang-orang yang telah berpartisipasi dalam penganiayaan
harus menolak untuk terus melakukannya dan memilih untuk berbuat
baik. Mereka harus secepatnya meraih kesempatan untuk memperbaiki
perusakan yang mereka sebabkan terhadap praktisi Falun Gong
ini.
Setelah satu persatu wakil dari kelompok Jiang Zemin dilucuti
kekuasaannya, rakyat China akan segera mengetahui bahwa perubahan
sejarah yang tidak lama lagi akan terjadi di China berhubungan
dekat dengan Falun Gong. Seiring semakin banyaknya kebenaran yang
terungkap, lebih banyak lagi orang yang memilih keadilan. Perubahan
bersejarah akan benar-benar terwujud.
Chinese version click here
English
version click here