(Minghui.org)
Hampir 5000 praktisi Falun Dafa dari seluruh dunia berkumpul di
Washington DC pada 13 Juli 2012, meminta diakhirnya penganiayaan
terhadap Falun Dafa di China. Mencakup berbagai etnis, bahasa,
benua dan budaya, mereka datang ke ibukota AS dengan satu tujuan:
menghentikan penganiayaan dan membagikan keindahan Falun Dafa
dengan orang-orang sedunia. Pada pawai akbar sepanjang Pennyslvania
Avenue dan berkumpul di depan Washington Monument menarik perhatian
banyak orang, yang bersemangat untuk menunjukkan dukungan mereka.
Penindasan brutal terhadap Falun Dafa dilancarkan oleh Partai
Komunis China (PKC) pada Juli 1999 dan telah berlangsung selama 13
tahun, masih berlanjut hari ini. Ribuan praktisi di China telah
dipenjara, disiksa dan dikenakan kerja paksa karena keyakinan
mereka, lebih dari 3500 kematian yang telah diverifikasi dan diduga
masih lebih banyak lagi.
Melalui protes damai, pawai dan
kegiatan informatif selama 13 tahun ini, praktisi Dafa seluruh
dunia telah berusaha meningkatkan kesadaran umum terhadap
pelanggaran HAM di China, menyakini bahwa orang-orang di dunia
dapat bersama-sama menimbulkan perubahan positif.
Joseph Beckenback dari Georgia,
AS
Joseph Beckenback dan istrinya
dari Georgia pergi ke Washington DC. Mereka membantu menyebarkan
materi informasi selama kegiatan.
Beckenback telah berlatih Falun Dafa hampir 14 tahun. Ia berkata
telah menyadari perubahan besar dalam pemahaman umum dan dukungan
terhadap Falun Dafa pada tahun-tahun belakangan ini, orang-orang
makin terbuka menerima informasi dan mengetahui tentang kondisi
sekarang di China. “Mereka dapat mengerti bahwa penganiayaan ini
salah dan mendukung kami,” katanya, menambahkan bahwa orang-orang
berbagai kalangan, wilayah dan kebangsaan dapat mengidenfikasi
konsep universal dari Sejati, Baik dan Sabar, prinsip utama dari
Falun Dafa.
Colin dari Virginia, AS
Colin, praktisi baru, dari
Fairfax, Virginia. Ia pertama diperkenalkan Falun Dafa di kegiatan
umum di Washington DC, dua tahun lalu dan memutuskan ikut berlatih
sekitar 4 bulan yang lalu.
“Ini adalah yang telah saya cari seluruh hidupku,” kata Colin. Ia
sangat menghargai kesempatan “dapat bersama dengan seluruh praktisi
untuk mendukung Falun Dafa” dan meningkatkan kesadaran akan
penganiayaan di China.
Dianna Benedetti dari Florida,
AS
Dianna Benedetti dari Florida
telah berlatih Falun Dafa selama 6 tahun. Ia ikut kegiatan di
Washington DC setiap tahun untuk menyerukan diakhirinya
penganiayaan. “Sangat penting untuk memberitahu orang-orang tentang
penganiayaan di China,” katanya. “Ini adalah kesempatan besar di
ibukota AS untuk memberitahu orang-orang apa yang telah
terjadi.”
Benedetti berkata ia telah melihat “perubahan besar” pada sikap
orang-orang Tionghoa terhadap Falun Dafa dalam waktu
belakangan ini. “Lebih banyak orang tahu tentang Dafa dan
penganiayaan, terutama sikap orang-orang Tionghoa telah berubah
sangat banyak,” katanya, banyak orang telah tahu
fakta-faktanya dan tidak lagi percaya kebohongan fitnah dari rejim
komunis. Kegiatan seperti pawai dan berkumpul di Washington DC
dapat membuat lebih banyak orang tahu fakta kebenaran, menurutnya,
karena “masih ada orang yang tidak tahu akan penganiayaan.”
“Sangat senang bisa bertemu praktisi dari seluruh dunia,” tambah
Benedetti. “Anda memiliki banyak kesamaan dengan mereka. Semuanya
begitu ramah. Kamu merasakan seperti satu keluarga.”
Maru dan rekan praktisi Dafa dari
Meksiko
Maru dari Meksiko datang ke
Washington DC, bersama lima rekan praktisi. Ia diperkenalkan Falun
Dafa melalui teman dan menerima materi informasi dalam bahasa
Spanyol. Ia telah berlatih Falun Dafa selama 5 tahun.
Ada sekitar 200 praktisi di Meksiko, kata Maru, kebanyakan telah
berlatih selama 5-10 tahun dan juga ada beberapa praktisi
baru.
Elad dan Dikla dari Israel
Elad dan Dikla, mengenakan kaos
kuning dengan “Sejati, Baik, Sabar” tercetak dalam bahasa Ibrani
dan Mandarin, datang dari Israel.
“Sangat penting bahwa setiap orang tahu akan penganiayaan,” kata
Dikla, menyebutkan bahwa orang harus “memilih antara baik dan
jahat.” Ia berharap mereka dapat “memilih kebaikan” dan mendukung
Falun Dafa.
Elad menceritakan bahwa praktisi di Israel juga berupaya keras
untuk mengklarifikasi fakta tentang penganiayaan. Mereka telah
menggelar pameran seni Sejati-Baik-Sabar dan kegiatan informatif
lainnya “di seluruh Israel” dan menerbitkan The Epoch Times dan
menyiarkan berita NTDTV dalam bahasa Ibrani. “Orang-orang datang
untuk melihat pameran dan membaca The Epoch Times dan menonton
berita NTD” untuk mengetahui situasi sebenarnya di China,
katanya.
Praktisi Israel juga telah mengekspos kejahatan bengis PKC yaitu
mengambil organ praktisi Falun Dafa yang masih hidup kepada profesi
medis dan pejabat pemerintahan di Israel, kata Elad. Hasilnya,
Israel telah mengeluarkan hukum baru yang melarang orang-orang
pergi ke China untuk transplantasi organ, karena organ itu
diperoleh dari “orang-orang tak bersalah seperti praktisi Falun
Gong.”
Suman Srinivasan dari New York,
AS
Suman Srinivasan, aslinya dari
India, sekarang tinggal di New York. Ini adalah ke-10 kalinya ia
pergi ke ibukota AS untuk ikut kegiatan menyerukan diakhirinya
penganiayaan terhadap Falun Dafa di China. “Saya datang setiap
tahun. Saya telah datang sejak 2002… untuk ikut dalam kegiatan dan
membangkitkan kesadaran terhadap penganiayaan,” katanya.
Sementara pesan – menghentikan penganiayaan – tidak berubah, tiap
tahun “makin banyak orang bergabung dalam rapat umum dan pawai,”
ujar Srinivasan, makin banyak orang China memutuskan hubungan
mereka dengan rejim komunis dan orang-orang seluruh bangsa
menyuarakan dukungan mereka. “Saya sangat terharu dan tersentuh
olehnya,” kata Srinivasan.
Chinese version click here
English
version click here