(Minghui.org) Kegiatan menyerukan kepada pemerintah dan khalayak untuk membantu menghentikan 13 tahun penganiayaan brutal praktisi Falun Dafa oleh Partai Komunis China (PKC) diadakan praktisi Bali pada hari Minggu 22 Juli 2012 di Pantai Mertasari Sanur, Denpasar.
Kegiatan tersebut berlangsung di
ujung barat Pantai Mertasari. Kegiatan yang dimulai pukul 16.00
menempati areal yang telah diatur sebelumnya. Ratusan praktisi
berpakaian kuning putih memadati lokasi, berbaris dengan tenang dan
rapi.
Kegiatan pertama diisi dengan pemancaran pikiran lurus dan
dilanjutkan latihan Gong empat perangkat. Di barisan terdepan
ditampilkan tulisan besar “Falun Dafa Baik” yang dipegang
oleh beberapa praktisi.
Para praktisi berlatih perangkat latihan Falun Gong
Menjelang sore hari, pengunjung makin banyak yang berdatangan. Beberapa wisatawan domestik dan mancanegara mendekati praktisi dan menanyakan maksud kegiatan. Praktisi menggunakan kesempatan ini untuk mengklarifikasi fakta Falun Dafa dan penganiayaan yang masih berlangsung di daratan China.
Praktisi menjelaskan fakta-fakta Falun Dafa dan penganiayaan kepada
pengunjung
Di sekitar tempat kegiatan, banyak orang bermain layang-layang. Praktisi pun ikut menaikkan layang-layang “Falun Dafa Hao”. Lenggak-lenggok layangan ekor panjang menambah semarak langit Mertasari di sore itu. Beberapa pengunjung mengabadikan layang-layang dan barisan praktisi yang tengah latihan Falun Gong.
Layang-layang ‘Falun Dafa Hao’ menghiasi langit Mertasari
Pengunjung mengabadikan kegiatan praktisi
Menjelang matahari terbenam beberapa praktisi menyiapkan lilin untuk menerangi hati setiap makhluk hidup agar tersadarkan dan membantu mengakhiri penindasan yang kejam ini. Foto praktisi yang dianiaya hingga meninggal dipegang di depan dan disinari dengan nyala lilin harapan kehidupan.
Nyala lilin untuk mengetuk nurani orang-orang yang baik hati
Beberapa petugas keamanan yang
menjaga acara mengambil foto nyala lilin dan foto praktisi yang
meninggal karena penganiayaan kejam oleh rezim komunis China. Salah
satu praktisi mengatakan, ”Silakan Bapak ambil foto rekan kami yang
dianiaya hingga meninggal dan tolong sampaikan kepada atasan atau
kolega, bantulah secara moril upaya-upaya menghentikan penganiayaan
kejam terhadap praktisi Falun Dafa di China.” Acara berakhir pukul
19.00.
Setelah kegiatan di pantai Mertasari Sanur, di tempat lain pukul
19.00 diselenggarakan talkshow pengenalan Falun Dafa di Radio Gema
Merdeka Denpasar. Radio dengan semboyan Radio Keluarga memberikan
kepada pendengar nuansa lain. Pemandu acara dan narasumber yaitu
dua orang praktisi memberikan gambaran yang lebih jelas tentang
Falun Dafa. Apa itu Falun Dafa, manfaat yang telah diterima banyak
orang serta bagaimana agar bisa ikut berlatih Falun Dafa.
Setelah sesi pengenalan, dilajutkan dengan sesi tanya jawab. Ibu
Rani dari Denpasar bertanya, ”Falun Dafa itu apa?” Putu Artawa dari
Tabanan bertanya, “Di mana bisa membeli buku Zhuan Falun dan tempat
latihan di Tabanan.” Ibu Lusi dari Klungkung mengatakan, “Saya
sudah lelah membeli obat dan tidak sembuh-sembuh. Bagaimana saya
bisa ikut bergabung?”
Semua pertanyaan itu dijawab dengan baik karena semua informasi
bersifat terbuka. Diakhir kata Pak Satria mengatakan, ” Masih
banyak yang ingin bertanya, jika ada yang ingin informasi lebih
lanjut harus menghubungi siapa?” Dijawab oleh narasumber, ” Bisa
menghubungi Rumah Informasi di Ubung atau nomor telepon yang
tertera dalam brosur.”
Diakhir kata narasumber menyampaikan, ”Kepada masyarakat dan
pendengar setia Radio Gema Merdeka, jika suatu saat mendengar
informasi yang negatif tentang Falun Dafa, karena Falun Dafa itu
adalah metode untuk kesehatan, jika ada hal selain itu, jangan
terlalu dimasukkan ke hati, tolong dinilai kebenarannya.”
Praktisi pada talk show di Radio Gema Merdeka Denpasar