Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Beberapa Pikiran Tidak Tepat yang Mengganggu Ketekunan

3 Juli 2012 |   Oleh: praktisi di Kota Harbin, China


(Minghui.org) Artikel “Memikirkan bahwa Semuanya akan Berakhir di Tahun 2012 adalah Keterikatan Terbesar yang Menghambat Pelurusan Fa” menyatakan: ”Menurut pengamatan praktisi, sekarang ini, kebanyakan pengikut Dafa tidak rajin. Di antara pengikut Dafa, pikiran manusianya sangat dominan dan mereka lalai melakukan tiga hal.” Meskipun Tianmu (mata ketiga) saya tidak terbuka, saya merasa ini situasi yang sebenarnya. Praktisi yang benar-benar rajin sangat sedikit. Kebanyakan praktisi dihalangi oleh semua keterikatan manusia dan tidak termotivasi dalam melakukan tiga hal. Berdasarkan apa yang saya lihat, saya ingin berbagi pandanganku tentang pikiran yang tidak tepat dari rekan-rekan praktisi.

Keterikatan pada Kepuasan adalah Halangan Besar

Saya percaya alasan mengapa banyak praktisi tidak rajin adalah karena mereka puas diri, terutama mereka yang melakukan dengan baik sebelumnya. Mereka merasa telah banyak berkontribusi, melakukan banyak hal dalam pelurusan Fa dan dalam menyelamatkan makhluk hidup serta berpikir mereka tidak punya masalah dalam mencapai kesempurnaan. Mereka menjadi sombong dan tidak lagi merasakan mendesaknya serta tidak termotivasi untuk menyelamatkan orang-orang. Mereka hanya belajar Fa, melakukan latihan dan berbagi pengalaman, berharap semua lancar sampai pelurusan Fa berakhir. Terutama, beberapa yang terikat pada saat gigih maju sebelumnya. Tetapi setelah beberapa tahun, dengan pelurusan Fa masih belum berakhir, mereka merasa ini tidak akan pernah berakhir. Mereka merasa telah melakukan banyak dan tidak ada seorangpun tahu kapan pelurusan Fa berakhir. Jadi mereka menjadi santai dan mulai hidup seperti manusia. Mereka telah membentuk keterikatan pada kenyamanan, ada yang menghabiskan tenaga mereka di kehidupan manusia atau bisnis. Suatu kali saya menyebutkan pengamatanku saat berbicara dengan beberapa rekan praktisi. Seorang dari mereka segera melihat dengan mata ketiganya bahwa banyak praktisi duduk di dalam cangkang besar yang keras. Mereka merasa telah berkultivasi sangat baik dan puas diri. Cangkang itu melambangkan perwujudan dari kepuasan mereka.

Segera setelah kita memiliki keterikatan ini, kita akan berhenti maju dan bahkan mengundang konsekuensi serius. Saya ingat ada sebuah artikel yang membahas tentang seorang praktisi wanita, 30-an yang masih sendiri. Ia sangat rajin bekerja di pusat informasi selama beberapa tahun. Tetapi seiiring berlalunya waktu, ia tidak ingin lagi mencurahkan banyak usaha dan berharap mendapatkan pacar, menikah dan hidup seperti manusia biasa. Rekan praktisi mendorongnya agar tetap rajin, tetapi sia-sia. Kemudian ia meninggal dunia akibat karma penyakit. Guru berkata pada “Ceramah Fa pada Konferensi Fa Internasional Amerika Serikat Barat (26 Februari 2005)”:

“…masih terdapat gangguan dari situasi masyarakat manusia, gangguan dari konsep yang terbentuk dalam masyarakat manusia. Kesemuanya ini dapat menyeret anda kembali ke tengah manusia biasa.” “Setiap langkah mungkin saja merupakan kunci bagi setiap pengikut Dafa apakah dapat mencapai kesempurnaan.”

Maka itu, kita tidak boleh santai sekarang. Dalam keadaan mendesak ini, ada begitu banyak makhluk hidup yang belum terselamatkan. Guru masih menanggung kesusahan bagi kita. Kita tidak punya alasan apapun untuk menjadi puas dan kendur.

Egois dan Mengacu pada Perolehan Pribadi dalam Kultivasi

Beberapa praktisi tetap belajar Fa dan melakukan latihan serta melakukan tiga hal. Tetapi, mereka tidak mengubah pikiran mereka dalam memikirkan diri mereka sendiri dan melakukan sesuatu dengan keterikatan manusia. Saya mendengar tentang satu kelompok belajar Fa berjumlah belasan praktisi. Tiap minggu masing-masing hanya membawa satu brosur materi klarifikasi fakta -- tidak lebih. Motivasi dari praktisi ini dalam membuat materi informasi bukan untuk menyelamatkan orang, tetapi untuk mencapai kesempurnaan. Dengan keterikatan kuat pada keeogisan seperti itu, bagaimana seseorang dapat mencapai kesempurnaan? Guru berkata di dalam “Teguran,“ Petunjuk Penting untuk Gigih Maju:

“Bila kalian tidak mengubah prinsip manusia yang telah terbentuk mendarah-daging pada manusia biasa selama ribuan tahun, maka kalian tidak dapat terlepas dari lapis tempurung permukaan manusia ini, sehingga tidak dapat mencapai kesempurnaan.”

Pikiran seperti itu sangat serupa dengan dua kelakuan dari dua manula di cerita “Buddha Emas”. Bagaimana seseorang dengan keterikatan seperti itu menjadi Buddha? Pola pikiran seperti itu sangat jauh dari alam pikiran dewa. Jadi, kita harus selalu menjaga motivasi lurus kita. Jika motivasi kita adalah demi orang lain, semua yang kita lakukan akan menjadi suci. Jika sebaliknya, dengan motif egois, ini adalah manusia biasa melakukan hal-hal dari manusia biasa. Seseorang dapat mendapat paling terbaik hanyalah sedikit keberuntungan.

Seorang berpikir bahwa asal mereka dapat bertahan hingga akhir, maka mereka akan mencapai kesempurnaan, jadi mereka tidak begitu rajin dan sangat sedikit melakukan tiga hal. Saya pikir bahwa keteguhan tergantung pada kondisi seseorang yang mengikuti apa yang dikatakan oleh Guru. Yesus berkata jika kamu percaya Dia, maka kamu akan pergi ke surga. Tetapi, kamu harus mengikuti apa perkataanNya dan tidak bisa hanya percaya secara permukaan kepadaNya. Guru berkata di dalam Zhuan Falun:” kendati mampu bertahan untuk berlatih terus, juga masih harus dilihat apakah anda dapat berhasil berkultivasi.” Guru berkata pada “Ceramah Fa pada Konferensi Fa Metropolitan New York:”
“… waktu sudah tidak banyak, mereka yang belum melakukan dengan baik, kalian sendiri haruslah berpikir sejenak, kalian benar-benar haruslah memikirkan sejenak diri sendiri. Saya pertama kali menyampaikan peringatan begini kepada pengikut Dafa. (Tepuk tangan) Dapat atau tidak mencapai kesempurnaan tergantung pada diri anda sendiri.”
“Yang tidak dapat mencapai kesempurnaan, hari itu anda duduklah di situ menangis! Yang tidak berkultivasi dengan baik, saya kira menangis pun sudah tidak keburu lagi.”

Jadi kita harus menganggap kultivasi lebih serius dan sungguh-sungguh serta berkultivasi sepenuh hati menurut Fa. Kita tidak boleh kehilangan kesempatan ini.

Kesalahan Menganggap Banyak Belajar Fa sebagai Ukuran Rajin

Ada praktisi tidak benar-benar memahami arti dari belajar Fa dengan baik. Mereka salah dalam menganggap banyaknya belajar Fa sebagai bukti dari kerajinan mereka. Mereka pergi dari satu tempat belajar Fa ke tempat lainnya. Apa yang mereka perdulikan adalah berapa banyak ceramah Fa yang telah mereka pelajari pada hari tertentu dan belajar Fa mereka menjadi formalitas. Xinxing mereka tidak meningkat. Guru meminta kita belajar Fa lebih banyak dan dengan baik sehingga kita dapat mengerti isi dari Fa di berbagai tingkat. Dengan begitu, kita akan meningkatkan Xinxing kita sesegera mungkin dan ketika menghadapi masalah, kita akan tahu bagaimana mengikuti persyaratan Fa. Jika seseorang tidak dapat berlaku sesuai Fa, itu karena tidak belajar Fa. Guru berkata dalam “Sungguh-sungguh Berkultivasi”di Hong Yin:

”Belajar Fa mendapatkan Fa,
Banding belajar dan banding kultivasi,
Cocokkan setiap masalah,
Dapat melakukan adalah berkultivasi.”

Guru juga membicarakan mengapa biksu tidak dapat berhasil dalam kultivasi mereka di masa akhir Dharma. Adalah, mereka memperlakukan Fa seperti urusan akademik dan tidak benar-benar mengkultivasi diri mereka. Suatu kali saya menemui praktisi manula. Ia dapat melafalkan Fa dengan baik tetapi ia tidak benar-benar mengkultivasikan diri. Kemudian karma penyakitnya muncul dan ia minum obat serta menghirup oksigen. Ia hidup sendirian dan ingin mengupah seseorang untuk mengurusnya. Seorang rekan praktisi memperkenalkan praktisi lainnya yang menganggur untuk mengurusnya. Ia makan sendiri dan tidak memperkenankan praktisi yang mengurusnya menyentuh makanan di kulkas. Pikiran seperti itu bahkan lebih rendah daripada orang biasa. Bahkan jika seseorang belajar begitu banyak Fa, kelihatannya tidak berguna bila seseorang tidak mengkultivasi dan bertindak menurut Fa.

Seorang praktisi tidak bisa secara rasional mengerti hubungan antara belajar Fa dan menyelamatkan orang. Mereka memfokuskan sepenuhnya pada belajar Fa dan melakukan latihan, tetapi berpikir menyelamatkan orang-orang sebagai sesuatu yang ekstra atau mengecilkan kultivasi. Guru berkata,

“Ada sebagian orang tidak melangkah ke luar, tidak menaruh perhatian, memandang hal penyelamatan makhluk hidup ini tidak begitu penting. Sesungguhnya, kewajiban anda sebagai pengikut Dafa semuanya terletak di situ.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa Washington DC 2009”)

“Tiga hal yang saya suruh anda sekalian lakukan, ketiga hal ini harus anda lakukan dengan baik, terus hingga saat sebelum anda mencapai kesempurnaan, anda juga harus melakukan hal-hal tersebut dengan baik, keagungan De anda, segala sesuatu dari masa depan anda, semuanya terbentuk di dalamnya.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa Washington D.C. 2004”)

“Jika hanya menganggap kesempurnaan pribadi sebagai hal yang tertinggi, saya bilang itu tidak layak untuk menjadi pengikut Dafa di masa pelurusan Fa.” (“Ceramah Fa Keliling Amerika Utara,2002”)

Kenyataannya, kultivasi pribadi kita dan kesempurnaan tidak dapat dibandingkan dengan pelurusan Fa. Kultivasi pribadi kita hanya untuk membangun dasar yang diperlukan untuk membantu Guru meluruskan Fa dan menyelamatkan makhluk hidup adalah tujuan utama kita. Beberapa orang menekankan kita perlu belajar Fa lebih banyak bilamana kita akan mengerjakan sesuatu. Mereka pikir tanpa belajar Fa mereka tidak dapat melakukannya dan akan lebih mudah dieksploitasi. Rekan-rekan praktisi, kita ada di tahap akhir dari periode pelurusan Fa. Kita semua harus memahami prinsip Fa di setiap alam pikiran kita. Jika kita tetap menekankan belajar Fa tetapi kehilangan kesempatan untuk mendirikan keperkasaan De, akan sangat disayangkan.

Keterikatan pada Rasa Takut

Keterikatan pada rasa takut adalah alasan lain mengapa kita tidak rajin. Ini adalah halangan terbesar bagi kita dalam menyelamatkan orang-orang. Beberapa praktisi masih tidak melangkah keluar karena ketakutan mereka. Mereka hanya tinggal di rumah belajar Fa dan melakukan latihan. Guru berkata,

“Pengikut Dafa yang tidak dapat melaksanakan fungsinya untuk membela Dafa, tidak dapat mencapai kesempurnaan,..” (“Pengikut Dafa Pada Masa Pelurusan Fa,” Petunjuk Penting untuk Gigih Maju II)

“Mereka yang hanya ingin mendapatkan manfaat dari Dafa, namun tidak ingin memberi untuk Dafa, dimata Dewa orang-orang tersebut adalah kehidupan yang paling buruk. Terlebih lagi, Fa ini adalah hakiki alam semesta, maka orang-orang yang sampai hari ini masih tidak dapat melangkah keluar akan disingkirkan setelah bencana ini berakhir."

Apa yang akan dihadapi oleh praktisi seperti itu adalah sangat mengerikan, tetapi dalam sejarah mereka telah sangat berbakti. Guru tidak mau melepaskan setiap pengikut manapun. Menolong praktisi ini juga tanggung jawab kita dan bagian dari kultivasi kita. Kita seharusnya tidak memandang rendah mereka. Malah, kita perlu berbagi pengalaman dengan mereka dan membiarkan mereka memulai dari pekerjaan yang mudah, seperti memancarkan pikiran lurus dekat sarang kejahatan atau memberitahukan fakta-fakta tentang Dafa kepada kerabat dan teman-teman. Biarkan mereka perlahan melangkah maju dan menyingkirkan ketakutan mereka.

Banyak keterikatan yang menghalangi kegigihan kita. Saya hanya menyebutkan beberapa dari yang umum dan berharap itu akan berguna bagi rekan-rekan praktisi. Sekarang, setiap detik diperoleh dari pengorbanan Guru. Kita perlu memulai dari diri kita, berkultivasi dengan baik dan menyelesaikan apa yang Guru inginkan. Jangan biarkan keterikatan kita menghalangi pelurusan Fa Guru.

Di atas adalah pemahaman pribadi.

Chinese version click here
English version click here
http://www.minghui.org/mh/articles/2012/4/22/%E9%98%BB%E7%A2%8D%E7%B2%BE%E9%80%B2%E7%9A%84%E5%87%A0%E7%A7%8D%E4%B8%8D%E6%AD%A3%E7%A1%AE%E5%BF%83%E6%80%81-255910.html