(Minghui.org)
Yuanyuan berusia enam tahun saat ia terakhir bertemu ayahnya. Dia
masih ingat hari itu pada akhir 2007. Saat itu, ayahnya baru saja
dibebaskan dari penahanan ilegal. Dengan rambut abu-abu dan wajah
berkerut, ayahnya tampak sangat berbeda dengan wajah tampan
dan muda di foto yang disimpannya bagai harta karun. Namun,
kebahagiaan reuni keluarga tidak berlangsung lama. Dua tahun
kemudian, ayah tercintanya ditangkap lagi.
Orang tua Yuanyuan, Li Zheng dan
Wu Chunxia, berasal dari Kota Huangshi Provinsi Hubei. Para pejabat
rezim komunis menahan mereka beberapa kali karena mereka tetap
teguh pada prinsip Sejati-Baik-Sabar yang diajarkan oleh Falun
Gong. Meskipun pasangan ini telah menikah selama lebih dari 11
tahun, mereka hanya hidup bersama kurang dari 13 bulan.
Pasangan ditahan beberapa kali
Li Zheng, seorang karyawan pada perusahaan farmasi di Kota
Huangshi, lahir pada tahun 1970. Istrinya, Wu seorang karyawati
sebuah perusahaan milik negara di Kota Huangshi, lahir pada tahun
1973. Setelah PKC mulai menindas Falun Gong, keduanya dipecat oleh
perusahaan karena berlatih Falun Gong.
Pasangan ini dianiaya berkali-kali selama 13 tahun terakhir. Saat
ini, Li masih ditahan di Penjara Keempat Provinsi Zhejiang. Ini
adalah penahanan keempatnya. Dalam 10 tahun terakhir, ia telah
melewatkan lebih dari 8 tahun di penjara.
Li dianiaya pertama kalinya pada Oktober 1999. Setelah penganiayaan
dimulai, banyak praktisi pergi ke Beijing untuk mengajukan banding.
Pasangan itu memutuskan untuk menunda pernikahannya dan pergi ke
Beijing. Karena banyak polisi ditugaskan memblokir praktisi, Li
memutuskan pertama-tama pergi ke Kota Macheng dan dari sana baru ke
Beijing. Namun, polisi menghentikannya di Kota Macheng dan
menghukumnya satu tahun kerja paksa setelah ia kembali ke Kota
Huangshi. Ia ditahan lebih dari satu tahun di sebuah sel gelap dan
lembab di Pusat Penahanan Qingtangwan di Kota Huangshi.
Li dan Mu mengadakan pesta pernikahan sederhana pada akhir 2000.
Dalam waktu dua bulan, Zhou Xianjun, kepala Divisi Keamanan
Domestik Xisaishan di Kota Huangshi dan agen lainnya menangkap Li
dan membawanya ke Pusat Penahanan Baguazui. Ketika istrinya pergi
ke kantor polisi untuk meminta pembebasan Li, polisi mengetahui dia
juga seorang praktisi dan menahannya pula di Pusat Penahanan
Baguazui.
Tidak lama setelah mereka dibebaskan dari satu bulan penahanan,
pusat pencucian otak banyak didirikan di berbagai distrik Kota
Huangshi. Li dikirim ke Pusat Pencucian Otak Yueliangshan yang
dioperasikan oleh Departemen Kepolisian Xisaishan, sementara
istrinya dikirim ke pusat pencucian otak yang dikelola oleh
Departemen Kepolisian Distrik Huangshigang.
Karena pelecehan terus-menerus dari polisi setempat dan staf kantor
lingkungan, pasangan itu terpaksa meninggalkan rumah pada Maret
2001. Namun, pejabat Departemen Kepolisian Jiang'an di Kota Wuhan
menghukum Li sampai tiga tahun penjara pada tahun 2002, dan
menahannya di Penjara Qinduankou. Ini adalah kedua kalinya ia
dianiaya. Karena pelecehan dan penyiksaan, kesehatannya memburuk
dan pada akhir tahun 2002 dia batuk darah. Ketika ia dikirim ke
Rumah Sakit Penjara Hongshan untuk perawatan darurat, ia didiagnosa
menderita TBC akut.
Li kembali ke rumah pada akhir 2004, tetapi ia tidak bertemu
istrinya. Istrinya, Wu sudah dikirim ke Penjara Wanita Wuhan dengan
hukuman tiga tahun pada tanggal 20 April 2003.
Selama penahanan Wu, pejabat dari Kantor 610 Kota Huangshi
mengirimnya ke Pusat Pencucian Otak Jiang'an pada tanggal 20 April
2006. Selain itu, pejabat Departemen Kepolisian Huangshigang
membayar Pusat Pencucian Otak Tangxunhu 3.000 yuan agar turut serta
menganiaya dirinya.
Pada bulan Oktober 2005, Li sekali lagi dikirim ke Kamp Kerja
Wangyang. Ini adalah ketiga kalinya dia dianiaya. Wu tidak dapat
bertemu suaminya ketika dia dibebaskan dari penjara. Ketika masa
kerja paksanya berakhir pada tanggal 13 Oktober 2007, kepala
Keamanan Domestik Xisaishan Zhou Xianjun memindahkannya ke Pusat
Pencucian Otak Distrik Jiang'an. Sebagai bentuk penyiksaan, para
agen memaksa dia untuk duduk diam di bangku kecil dalam jangka
waktu yang lama. Dia tidak diizinkan untuk menggerakkan kepala,
bicara, tidur siang, atau menggunakan toilet. Akibatnya, bagian
pantat Li terluka dan membusuk. Setelah ia disiksa selama 48 hari
dan keluarganya berulang kali meminta dibebaskan, ia kembali ke
rumah pada bulan Desember.
Untuk menghindari penganiayaan lebih lanjut, Li pergi ke Provinsi
Zhejiang pada Maret 2008 dan mulai bekerja di sana. Namun, polisi
Distrik Longwan di Kota Wenzhou menangkapnya pada malam hari
tanggal 2 Februari 2010, dan menahannya di Pusat Penahanan Kota
Wenzhou. Dalam waktu yang cukup lama, agen Kantor 610 Huangshi
memantau percakapan Li dengan keluarganya, termasuk catatan
chatting online. Pada saat itu, Li kembali ke rumah setahun sekali
dan dia mengatakan kepada istrinya bahwa dia akan kembali pada
tanggal 4 Februari. Di bawah instruksi dari pejabat Kantor 610
Huangshi, polisi Longwan menangkapnya dan menahannya di Pusat
Penahanan Wenzhou. Ketika keluarganya bepergian jauh untuk
mengunjunginya, mereka tidak diizinkan melihatnya. Ketika ayahnya
yang berumur 80 tahun, putri kecil, dan istrinya pergi untuk
melihat dia pada bulan Juli 2010, mereka diberitahu bahwa pejabat
Pengadilan Distrik Longwan di Kota Wenzhou telah menjatuhkan
hukuman tiga tahun enam bulan penjara. Keluarganya pergi ke pusat
penahanan dan hanya melihatnya sekali sebelum ia dipindahkan ke
Penjara Keempat Provinsi Zhejiang. Lebih dari dua tahun lima bulan
telah berlalu. Ini adalah keempat kalinya ia telah dianiaya.
Anggota keluarga
Ketika Yuanyuan lahir pada tahun 2001, Wu dipaksa untuk tinggal
jauh dari rumah dan tidak bisa pergi ke rumah sakit untuk
melahirkan secara normal. Seorang wanita tua membantunya dan
untungnya ibu dan bayi baik-baik saja. Ketika Wu dikirim ke penjara
pada tahun 2003, Yuanyuan dikirim untuk tinggal bersama kakeknya.
Ibu Li melakukan pekerjaan rumah tangga. Karena dia sudah tua, dia
kehilangan keseimbangan, jatuh di dapur dan hilang kesadaran. Dia
kemudian dikirim ke rumah sakit untuk penyelamatan dan didiagnosa
menderita hemiplegia. Ayah Li, meskipun telah berusia lebih dari 70
tahun, harus menggendong Yuanyuan dan sangat sibuk, pulang pergi ke
rumah sakit dan harus mengurus bayi. Sang ibu terbaring di tempat
tidur, mengkhawatirkan putra dan menantunya yang masih ditahan. Dia
meninggal beberapa bulan kemudian dan tidak pernah melihat putranya
lagi sebelum dia meninggal.
Seorang yang baik
Sebelum penganiayaan dimulai pada tahun 1999, Li adalah seorang
pembimbing di sebuah tempat latihan Falun Gong. Sebagian besar
praktisi adalah perempuan lanjut usia berusia 60-an yang tidak bisa
membaca. Dia membantu mereka membaca kata demi kata, baris demi
baris. Dia melakukan ini selama beberapa bulan, kemudian
penganiayaan besar-besaran terhadap Falun Gong dimulai.
Li kemudian ditangkap dan ditahan, tetapi dia selalu memikirkan
orang lain terlebih dahulu - terlepas apakah ia berada di pusat
penahanan atau penjara. Selama tahun 2008 dan awal 2010, dia
bekerja di situs konstruksi di Kota Wenzhou. Kebaikan dan
perhatiannya segera mendapatkan rasa hormat dari pekerja
lain.
Di atas adalah penganiayaan yang pasangan itu telah derita. Mereka
telah menikah selama lebih dari 11 tahun tetapi hanya dapat hidup
bersama kurang dari 13 bulan.
Chinese version click here
English
version click here