Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Orangtua dan Anak-anak Memanfaatkan Liburan Musim Panas dengan Mengikuti Kelas Belajar Fa

18 Agu 2012 |   Oleh: reporter Minghui, Huang Yusheng dari Taoyuan, Taiwan


(Minghui.org) Musim panas di Taiwan sangat panas, khususnya belakangan ini. Biasanya, orang-orang tua mengirimkan anak-anak mereka ke tempat liburan musim panas menghabiskan waktu selama musim itu dengan cara yang bermanfaat. Ada sementara orang tua lokal memilih mengirimkan anak-anak mereka ke kelas Belajar Fa Falun Gong sehingga mereka dapat memperoleh manfaatnya.


Para murid di kelas belajar Fa menyaksikan video ceramah Guru Li Hongzhi

Dari tanggal 9 hingga 18 Juli 2012, murid-murid dari SMP hingga SMA, juga orang-orang yang berumur antara 60 hingga 70 tahun dari distrik Taoyan, Zhongli dan Neili mengikuti kelas sembilan hari musim panas Falun Gong.


Melakukan latihan gerakan




Belajar Fa dan latihan gerakan

Salah seorang penyelenggara kelas musim panas adalah Liu Xiangcen (wanita), guru sekolah menengah atas yang mempunyai seorang anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Ia berharap belajar Fa secara menyeluruh dan berlatih gerakan akan memicu peningkatan xinxing. Itulah alasannya ia mengadakan kelas ini.

Anak perempuan Lin (wanita), 10 tahun, sangat terkesan dengan usaha anak-anak dalam kelas sembilan hari itu. Ketika dia melihat mereka, termasuk adik laki-lakinya dapat bersila ganda dia berlatih sendiri di rumah. Melihat itu ibunya sangat senang.

Waktu berbagi pengalaman Lin mengatakan belajar Fa itu membantu anak-anak mengembangkan kebiasaan melihat ke dalam dirinya pada kehidupan sehari-hari. Seorang praktisi dari Taiwan, Zhong Dingbang (pria), baru-baru ini ditahan secara illegal oleh Partai Komunis China (PKC). Para praktisi lokal mengumpulkan tanda tangan di pasar yang sibuk untuk membebaskannya. Lin membuat plakat dari papan, ketika anak laki-lakinya yang baru berumur 4 tahun meloncat-loncat didekatnya, menyebabkan minuman kakak perempuannya tumpah ke papan itu. Lin membentak anak laki-lakinya, tetapi kakaknya bergumam minta maaf, “Maaf ya, saya mestinya tidak menaruh minuman dekat papan, mari kita bersihkan bersama-sama.” Adiknya menganggukkan kepala dan membantu kakaknya.


Lin dan anak-anaknya membuat plakat dari papan untuk membantu penyelamatan kawan praktisinya

Waktu mereka berjalan ke tempat produksi material, anak laki-lakinya berkata kepada ibunya: “Ma, dulu mama galak.” Lin merasa tidak enak bahwa ia dulu tidak bersikap baik hati dan sabar. Jawabnya kepada anak: “Maaf ya saya dulu membuat kamu takut.” Anaknya membalas: “Ma, saya memaafkan mama, saya juga berbuat salah kok.” Ketika Lin mengumpulkan tanda tangan, kakaknya menjaga adiknya, hingga ia dapat fokus pada tugasnya.

Lin membagikan pengalamannya itu dalam kelas sembilan hari belajar Fa, ia dapat mengetahui bahwa ia kurang sabar mengasuh anak-anaknya. Walau ia menyelenggarakan kegiatan, seharusnya ia tidak melalaikan tanggung jawabnya mendidik anak-anaknya dengan sabar.

Para tetangga memuji watak baik kedua saudara

Empat orang keluarga Yang Shuguan (wanita) semua praktisi. Anak sulung laki-lakinya akan masuk kelas dua dan adiknya akan masuk TK pada musim gugur nanti. Kedua-duanya berperilaku sangat baik dan para tetangga memujinya. Yang percaya bahwa watak baik itu hasil dari belajar Fa. Kedua anaknya itu berlatih Falun Gong ketika masih sangat kecil


Dua saudara sedang bermeditasi

Kelas sembilan hari ini adalah yang kedua kalinya. Sekarang ini mereka mendengarkan ceramah Guru Li dengan lebih perhatian. Dulu mereka biasa saling bertengkar, tetapi karena mereka telah berkultifasi Dafa, mereka tahu kalau bertengkar, berkelahi, saling memukul, mengolok-olok adalah perbuatan buruk, mereka akan kehilangan pahala atau de. Sekarang mereka buru-buru mencari ke dalam untuk menyelesaikan masalah dengan belas kasih.

Mereka latihan gerakan selama setengah jam dan belajar Fa antara setengah hingga satu jam sehari di rumah. Yang sulung berumur tujuh tahun pada tahun ini, dan dapat memahami Zhuan Falun. Dia mengerti banyak sekali kata-kata dan juga membacakan untuk adiknya.

Guru TK sering memuji adiknya, ia selalu bersikap baik. Suatu saat ia melihat gurunya yang kecapaian, ia berkata kepadanya: “Bu guru, ibu harus istirahat. Jangan bekerja terlalu keras.”

Seorang anak tunggal yang tidak arogan dan memikirkan orang lain lebih dulu


Zhihan (wanita) pada musim gugur akan masuk kelas dua. Dia berlatih Falun Gong ketika masih berumur tiga tahun. Dia masih anak-anak tetapi tidak cengeng. Betul-betul berwatak baik. Dia tak pernah bertengkar dengan siapa pun, dan jika ada anak-anak yang lain bertengkar dia membantu menyelesaikannya. Tidak hanya membantu menghentikan perkelahian, dia juga menggunakan Fa untuk meyakinkan mereka; jangan mengambil milik orang lain, jika berbuat begitu akan kehilangan de.


Seorang praktisi muda, Zhihan sedang bermeditasi

Karena dia berwatak begitu baik dan sangat sopan, seorang tetangganya sangat ingin tahu, dan datang kerumahnya untuk belajar Falun Gong. Pada musim panas sekarang ini dia mengundang teman-temannya bergabung di kelas musim panas.

Ibu Zhihan, Yaping menggunakan Fa untuk mengarahkan watak anaknya. Hasilnya adalah anaknya itu bisa bergaul baik dengan orang lain, hanya mempunyai sedikit keinginan kepada materi, dan sering berbagi pengalaman dengan ibunya. Suatu hari ketika ibunya sedang mulai akan mengkritik orang lain, Zhihan segera berteriak, “Mama” maksudnya mengingatkan untuk berkultivasi pembicaraan. Maka Yaping berhenti. Menurutnya seluruh keluarganya latihan Falun Gong bersama-sama; sungguh membahagiakan.

Para praktisi muda meninggalkan keterikatan untuk memperoleh, ketenaran, dan iri hati

Huiwen membawa tiga anaknya dan seorang keponakan ke kelas musim panas. Katanya, anak-anak yang berlatih Falun Gong berbeda dengan yang tidak. Sebagai contoh putra sulungnya, yang pada musim gugur nanti akan masuk kelas enam. Ia murid yang baik, dan pernah menduduki ranking ke-tiga di kelasnya. Namun ibu guru memberikan penghargaan itu kepada murid yang lain karena ia ingin murid yang lain itu sekali-sekali mendapat kesempatan memperoleh penghargaan. Alih-alih memprotes, ia pulang ke rumah menceritakan pengalamannya kepada ibu.

Anak keduanya laki-laki akan masuk kelas empat. Ia mengikuti kelas musik seperti kakaknya. Ketika gurunya memperlakukan murid-murid secara tidak adil, dia dapat menyelaraskan pikirannya dengan Fa, dapat melepaskan keterikatan. Yang ketiga atau bungsu adalah perempuan, akan masuk kelas tiga. Ia sangat baik hati dan tak pernah merasa iri terhadap kakak-kakaknya yang pandai. Suatu hari bertengkar dengan saudara tuanya, setelah itu ia mengadu kepada ibunya dengan sangat menyesal, “Kakak memukul saya, tetapi saya membalas meski saya tahu harus menanggungnya.” Masih banyak kejadian semacam ini dan mereka dengan kemauan sendiri disiplin mengikuti Fa, itu tercemin pada watak mereka.

Kendati kakeknya bukan praktisi, dia tahu kalau cucu-cucunya itu berbeda. Jika mereka tidak belajar Fa atau tidak latihan dengan baik, dia memperingatkannya agar jangan mengendur.

Huiwen mengatakan, karena ia tidak punya cukup waktu membantu anak-anaknya berkultivasi, ia membawanya ke kelas musim panas, dengan harapan agar mereka menaikkan xinxing-nya dan tidak kena pengaruh oleh masyarakat biasa. Melihat anak-anaknya dapat memahami Fa di kelas, ia mengatakan kepada dirinya sendiri kalau ia telah mendidik anaknya dengan benar.

Keponakan perempuannya masih pemula, tetapi ia mengikuti terus dan sangat serius dengan latihan gerakan. Di rumah ia mengulangi latihan agar mantap bisa duduk sila ganda. Ia juga belajar Fa dengan penuh perhatian.

Seorang praktisi baru dari sekolah menengah berharap dapat mengikuti Sejati-Baik-Sabar

Young Shengze (pria) akan masuk SMP. Ibunya yang seorang praktisi mendorong dia mengikuti kelas musim panas. Dia pergi ke kelas sendiri setiap hari, karena ibunya bekerja. Ketika ditanya tentang pelajaran di kelas itu, jawabnya: “Saya harus berbuat lebih baik.”

Ketika ditanya tentang ceramah Guru, ia menjawab bahwa itu sangat dalam, dan benar-benar terkesan dengan prinsip Sejati-Baik-Sabar. Dia bercerita sejak ibunya menjadi praktisi Falun Gong, temperamen beliau telah berubah menjadi baik.

Badan dan mental terasa enak setelah kelas musim panas

Huang Mudan (pria) berumur 50-an, ia tinggal di Dayuan dan menjadi praktisi Falun Gong baru satu tahun. Namun ia telah memperoleh hidup baru. Sebelum berlatih Falun Gong, ia sangat lemah, bahkan mencuci pakaiannya sendiri atau berjalan sangat berat. Suatu hari ketika melihat banyak orang berlatih Gong di suatu taman, ia bergabung, dan sejak itulah langkah berkultivasi dimulai.

Ini yang pertama kali ia bergabung di kelas musim panas Falun Gong sembilan hari. Setelah mendengar ceramah Guru dari DVD, ia merasa enak. Meski ia baru saja menjadi praktisi Dafa, ia telah tahu tentang penganiayaan secara brutal oleh PKC. Sekarang ia sering menelpon ke daratan China untuk klarifikasi fakta. Ia berharap akan lebih rajin dalam berkultivasi.

Nenek dan cucu belajar Fa bersama

Huimei (wanita) menjadi praktisi Falun Gong sudah tiga tahun lebih. Ia tidak memandang sama sekali tentang umur. Ia membawa cucu laki-lakinya yang baru berumur enam bulan ke kelas. Bayi itu tidur lelap di pangkuannya selama kelas berlangsung. Setiap orang merasakan, bahwa medan energi yang tenang sentosa dari para praktisi memancarkan keagungan Dafa dan dapat meluruskan semua hal yang abnormal.

Orangtua dan anak-anak belajar Fa bersama; tak ada perbedaan diantaranya


Dalam masyarakat modern, orangtua selalu mencari cara yang sempurna untuk mendidik anak-anak mereka. Banyak praktisi menganjurkan anggota familinya, terutama anak-anak remaja mereka, agar belajar Falun Gong. Anak adalah harapan bagi negara di masa depan dan bagaimana kita mengajar mereka untuk memperoleh kemampuan sosial dan kehidupan yang lurus memainkan peran yang penting bagi masa depan mereka di masyarakat.

Pengertian umum dari semua praktisi adalah jika orangtua dan anak-anak bersama-sama belajar Dafa, alat komunikasi diantara mereka hanyalah prinsip universal: Sejati-Baik-Sabar. Dengan selalu memandang semua hal dari sisi yang positif dan rasional dalam pergaulan antar sesama, praktisi dapat saling tolong-menolong, dengan cepat dapat menemukan akar konflik mereka. Dengan cara ini, anak-anak dapat melangkah menjadi dewasa tanpa mempunyai rasa khawatir dan rasa kehilangan.

Chinese version click here
English version click here