Nama: Zhao
Shenxing (赵申兴)
Jenis kelamin: Pria
Usia: 66
Alamat: Jalan Kelima, Kecamatan Chengguan,
Wu'an
Pekerjaan: Penanam Jamur
Tanggal kematian: 20 November 2011
Tanggal penangkapan terakhir: 13 Juli 2008
Tempat penahanan terakhir: Kamp Kerja Paksa Kota
Handan (邯郸劳教所)
Kota: Handan
Provinsi: Hebei
Penganiayaan yang Diderita: Kejutan listrik, cuci
otak, vonis ilegal, pemberian obat/suntikan paksa, pemukulan,
pemenjaraan, sel isolasi, pengekangan fisik, penggeledahan rumah,
penahanan
Penganiaya utama: Zhang Lihua, Zhang Taibao dan Du
Tongyin dari Regu Keamanan Domestik Wuhan; Hou Xiangqian, wakil
kepala Departemen Kepolisian Wu'an; mantan kepala Kantor 610
Wu'an - Han Junyi; kepala regu Yao Jianming pada Kamp Kerja Paksa
Kota Handan; polisi Wang Zhiming, Xing Yansheng dan Guo Fei; Gao
Fei dari Kantor 610 Handan
(Minghui.org)
Zhao Shenxing dari Wu'an, Hebei dikirim ke kamp kerja paksa tiga
kali. Dia menderita depresi mental berat akibat penyiksaan di Kamp
Kerja Paksa Kota Handan. Zhao meninggal pada 20 November 2011, pada
usia 66 tahun.
Sebagai pakar penanam jamur di Kota Wu’an, Zhao membudidayakan
jamur yang bukan saja besar, tetapi juga berkualitas tinggi. Dia
menjualnya secara eceran, tapi mengenakan harga grosir. Sebagai
praktisi Dafa, dia selalu mematut diri sesuai prinsip
Sejati-Baik-Sabar. Ketika pelanggan datang membeli jamur, dia
selalu adil dalam transaksi.
Ketika Wakil Walikota Kota Wu’an Han Baokui dan wakil sekretaris
Partai Komunis China Kecamatan Wu’an – Yang Yanbin, memfitnah Falun
Gong pada pertemuan setempat, mereka menekan Zhao untuk menyatakan
sikapnya. Tanpa ragu, Zhao mengatakan Falun Gong baik. Han Baokui,
Yang Yanbin dan agen dari Kantor 610 segera menangkap Zhao dan
mengirimnya ke Pusat Penahanan Kota Wu’an. Belakangan, Zhao harus
menjalani satu tahun kerja paksa.
Sekitar 7 Juni 2004, Kepala Divisi I Zhang Lihua dan Wakil kepala
Zhang Taibao dari Departemen Kepolisian Kota Wu’an menggeledah
rumah Zhao tanpa surat perintah. Mereka membawanya ke Pusat
Penahanan Kota Wu’an, di mana korban disiksa secara kejam sehingga
dia menderita di luar batas baik secara fisik maupun mental.
Setelah itu, mata korban menatap kosong dan dia memakan apa pun
yang ada di depannya termasuk kotoran.
Ketika putra Zhao mendengar ayahnya telah disiksa hingga menderita
gangguan mental, dia pergi ke rumah Zhang Lihua untuk meminta
pembebasan ayahnya. Namun, bukannya membuka pintu, Zhang menelepon
polisi yang segera menangkap putra Zhao. Tambahan, Zhang
memerintahkan polisi untuk mengancam anggota keluarga Zhao sehingga
mereka tidak berani datang ke rumahnya lagi. Tidak peduli atas
kondisi Zhao, Zhang mengirimnya ke Kamp Kerja Paksa Kota Handan
pada September 2004.
Peragaan Penyiksaan: Pemukulan
Tidak lama setelah Zhao tiba di
kamp kerja, dia diisolasi di sel kecil. Sipir Wang Zhiming
menampari wajahnya dengan keras untuk waktu lama. Wang meninju dan
menendang Zhao, demikian pula memukulinya dengan ikat pinggang.
Zhao menderita banyak luka fisik karena penyiksaan ini.
Sipir Wang takut orang lain akan melihat betapa brutal Zhao telah
diperlakukan, maka dia mencuci darah pada wajah Zhao dengan air dan
segera mengirimnya ke kurungan isolasi kembali. Sipir Wang Zhiming,
Liu Shuming (dari Kota Daming), Zhang Yunshi (dari Kota Guantao),
Qian Guoning (dari Kota Handan), Wang Hailin (dari kota Xingtai),
Wu Zhijun (dari Kota Xingtai) dan lainnya terus mengawasi Zhao.
Mereka tidak mengijinkannya tidur dan memaksanya berdiri untuk
waktu lama. Mereka juga memaksanya mendengarkan
pernyataan-pernyataan mereka yang penuh fitnahan. Jika Zhao menolak
mendengarkan, mereka akan memukulnya.
Gao Fei dari ‘Kantor 610’ (Lembaga di luar kerangka Konstitusi
China yang dibentuk oleh Partai Komunis China untuk membasmi para
praktisi Falun Gong) dan sipir Xing Yangsheng, terus menyiksa Zhao.
Gao Fei merentang kedua tangan Zhao dan memborgolnya ke dua ranjang
susun. Mereka kemudian menyetrumnya dengan tongkat listrik dan
memukulinya dengan tongkat karet untuk waktu lama. Mereka
menyiksanya tanpa rasa kasihan. Guo Fei (dari Kabupaten Ci) memukul
Zhao sedemikian keras dengan pemukul kayu hingga patah.
Peragaan Penyiksaan: Pemukulan
Setelah dianiaya secara mental
dan fisik, Zhao mengalami depresi mental berat. Sipir Wang Zhiming
mulai menceritakan ke orang-orang bahwa Zhao hanya sedang
berpura-pura gila dan berlatih Falun Gong membuatnya demikian.
Mereka terus menganiaya Zhao. Wang dan lainnya menggunakan tali
pendek untuk mengikat kepala, tangan dan kaki bersama, kemudian
mereka memukuli korban. Selama periode tersebut, petugas juga
memberi injeksi obat-obatan tak dikenal.
Peragaan Penyiksaan: Injeksi Obat-Obatan Tak Dikenal
Seminggu sebelum Zhao dibebaskan
bersyarat untuk perawatan medis, kepala kamp kerja dan sipir Yao
Jianming, menelepon dokter kamp kerja meminta sesuatu dilakukan
untuk menutupi luka-luka pada tubuh Zhao akibat pemukulan dan
kejutan tongkat listrik. Dokter tidak dapat segera menyembuhkannya
karena demikian banyak luka-luka yang diderita korban. Bahkan jika
luka bisa disembukan, gigi yang telah dipukul rontok juga tidak
dapat dikembalikan. Zhao kemudian mengingat bahwa sipir Xing
Yansheng pernah memukulnya hingga jatuh dan menendangnya sangat
keras di kepala. Dia tidak dapat mengingat banyak hal setelah
insiden tersebut dan secara mental menjadi tidak stabil.
Polisi dari Kantor Polisi Chengguan Wu'an menangkap praktisi Zhao
kembali di rumahnya pada 13 Juli 2008. Hou Xiangqian, wakil kepala
Departemen Kepolisian Wu'an dan kepala Kantor Polisi Chengguan
memerintahkan Zhao untuk menjalani tiga tahun kerja paksa di Kamp
Kerja Kota Handan. Zhao dibebaskan untuk perawatan medis karena
kondisi mental dan fisiknya memburuk.
Akibat penganiayaan selama bertahun-tahun, Zhao meninggal di rumah
pada 20 November 2011.
Chinese version click here
English
version click here