(Minghui.org)
Saya ingin berbagi pengalaman kultivasi saya sebagai koordinator,
terutama bagaimana menganggap diri saya sebagai seorang praktisi
dan benar-benar mengikuti kata-kata Guru untuk mencari ke dalam
selama konflik yang intensif, dan meningkat berdasarkan Fa.
I. Belajar Menjadi
Toleran
Saya direkomendasikan untuk menggantikan koordinator B saat ia akan
keluar kota untuk beberapa waktu. Saya menganggapnya sebagai
kesempatan yang baik untuk mengultivasi diri sendiri.
Ketika praktisi B kembali, saya terus melakukan pekerjaan
koordinasi, jadi dia bisa mengoordinasikan proyek-proyek lainnya.
Tapi saya melihat bahwa dia tampak tidak nyaman setiap kali dia
datang ke kelompok belajar Fa, dan selalu meninggalkan tempat
setelah kami selesai belajar Fa. Saya memikirkan masalah dengan
pola pikir manusia dan tidak memperhatikan kultivasi diri sendiri.
Sebaliknya saya agak berhati-hati saat berkomunikasi dengannya.
Kekuatan lama memanfaatkan celah kekosongan ini dan menciptakan
konflik di antara kami.
Awal Oktober tahun lalu, praktisi B mengritik saya tentang sesuatu
yang berhubungan dengan upaya koordinasi saya segera setelah
kelompok belajar berakhir. Saya cukup terkejut karena saya telah
menjelaskan hal tersebut kepada dirinya secara pribadi. Sekarang,
ketika dia mengritik saya di depan semua orang, saya tidak bisa
menerimanya. Guru berkata, "Namun acap kali saat konflik terjadi,
jika tidak sampai menusuk lubuk hati seseorang, akan sia-sia dan
tidak berguna, tidak akan mendapat peningkatan." (Zhuan Falun,
Ceramah Empat) Saya gagal mengendalikan emosi dan sifat keiblisan,
saya berdiri kemudian berjalan keluar.
Praktisi B menelepon saya pukul 07.00 pagi esoknya meminta bertemu
saya untuk membahas sesuatu. Ini tentang menyelamatkan seorang
rekan praktisi, tetapi dia tidak bisa memberi tahu saya di telepon.
Saya mengira ini sebagai kelanjutan dari apa yang terjadi malam
sebelumnya, jadi saya bilang sedang sibuk dan menutup telepon. Dia
menelepon saya lagi, mencoba memberi tahu saya untuk memberitahukan
orang lain agar memancarkan pikiran lurus di dekat pusat pencucian
otak di mana praktisi itu ditahan. Tapi saya masih tidak mampu
memahami dirinya. Kemudian, saya mendengar tentang hal itu dari
orang lain dan saya minta maaf padanya berulang kali. Namun dia
mengritik saya di depan semua orang, dan juga membicarakan banyak
kekurangan saya di belakang, sehingga semua orang pikir saya tidak
cocok untuk menjadi koordinator.
Dalam kelompok belajar berikut, praktisi koordinator lain, C,
dengan hati-hati berkata kepada kami, "Silakan mencari koordinator
lain untuk kelompok belajar," menyiratkan bahwa saya harus keluar
dari tim koordinasi. Saya segera berkata, "Tidak perlu mencari
koordinator lain. B memiliki lebih banyak pengalaman dalam
koordinasi dan merupakan pilihan yang lebih baik. Saya berhenti."
Lalu C mengritik saya cukup kasar dan emosional di depan semua
orang. Saya merasa dipersalahkan. Selain itu, praktisi lain meminta
saya mengembalikan kunci tempat kelompok belajar kami, seolah-olah
mereka ingin mengusir saya keluar secepat mungkin. Saya sangat
malu, tapi menahan air mata dan pergi diam-diam.
Hati saya sangat terluka. Dalam seluruh hidup saya, saya belum
pernah dipermalukan seperti ini. Saya sangat tersinggung dan tidak
bisa menahan air mata. Saya mengeluh getir bahwa orang lain hanya
ingin mendengarkan satu sisiĀ cerita. Saat itu merupakan waktu
yang sangat sulit bagi saya.
Ketika kembali tenang, saya berpikir, "Saya seorang praktisi. Saya
harus toleran dan belas kasih kepada rekan-rekan praktisi, dan
mencari ke dalam menemukan kekurangan saya." Ketika saya belajar
Fa, saya menemukan secarik kertas salinan Fa tulisan tangan di masa
lalu. Guru berkata,
"Jika orang Xiulian hanya dapat melepas secara permukaan, namun
dalam benak hati masih menggenggam, mempertahankan sesuatu,
mempertahankan kepentingan anda yang paling esensial dan tidak
membiarkannya dilukai orang, saya beri tahu anda sekalian, itu
adalah Xiulian palsu! Kalau dalam hati anda sedikit pun tidak
tergerak, anda tidak akan dapat meningkat selangkah pun, itu adalah
menipu diri sendiri. Hanya bila anda sungguh-sungguh meningkat dari
dalam hati, barulah anda benar-benar meningkat."(" Ceramah pada
Konferensi Pertama di Amerika Utara 1998").
Saya memiliki sebuah pikiran: Saya ingin benar-benar menjadi
pengikut Guru. Saya membaca kalimat ini tiga kali, dan saya bisa
merasakan Xinxing saya meningkat setiap kali membaca. Saya tidak
lagi merasa dipersalahkan, dan berhenti mengeluh. Kapasitas hati
saya berkembang. Segera setelah mentalitas menjaga muka
dihilangkan, Fa Guru segera muncul di benak, sehingga saya bisa
cepat menyingkirkan konsep manusia saya. Sejak saat itu, saya
menjadi damai.
Tak lama kemudian, dalam upaya untuk menyelamatkan praktisi lain
dalam tahanan, saya telah merencanakan untuk menginformasikan
praktisi B melalui rekan praktisi, untuk menghindari konflik. Tapi
telepon saya tidak pernah dijawab. Saya menyadari hal ini mungkin
pengaturan Guru untuk melihat apakah saya bisa bersikap seperti
seorang praktisi sejati serta murah hati dan pemaaf. Jadi saya
menelepon langsung praktisi B, mengajak dia keluar untuk membahas
masalah penyelamatan.
Dia juga meminta maaf kepada saya. Saya bekerjasama dengan dia
selama upaya penyelamatan dan kami membentuk tubuh kesatuan yang
tak terusakkan. Dalam sebuah upaya penyelamatan kolektif dari
banyak praktisi, praktisi yang telah dikirim ke kamp kerja paksa
selama beberapa hari itu berhasil diselamatkan.
Saya sering berpikir sesudahnya, jika saya tidak memandang sesuatu
berdasarkan Fa dan memperbaiki diri sendiri menggunakan Fa, saya
sangat mungkin akan gagal melintasi ujian dan jatuh, serta
kehilangan kesempatan kultivasi berharga yang sulit diperoleh dalam
ribuan tahun.
II. Menyingkirkan Iri Hati
Pada bulan Januari tahun ini kesenjangan antara praktisi B dan saya
muncul lagi. Saya mulai merasa bahwa dia tidak sebaik saya dalam
setiap aspek. Saya teringat Fa Guru,
"Saya beri tahu anda sebuah prinsip sejati, proses Xiulian
seutuhnya yang dialami seseorang adalah suatu proses yang
terus-menerus menyingkirkan keterikatan hatinya. Dalam masyarakat
manusia biasa, orang saling bersaing dan berebut, saling menipu,
demi sedikit kepentingan pribadi mencelakai yang lain. Seluruh
keterikatan ini harus dilepaskan, terutama oleh kita yang belajar
Gong pada hari ini, segala keterikatan ini harus dilepas." (Zhuan
Falun, Ceramah Satu)
Saya tahu Guru yang memberi saya petunjuk untuk terus mencari ke
dalam, menggali akar dari keterikatan yang memisahkan kami dan
menyingkirkannya.
Saya mencari ke dalam dan berpikir tentang apa yang menyebabkan
kesenjangan ini. Fa Guru muncul dalam pikiran saya:
"Bila seseorang telah memperoleh manfaat, bukannya ikut gembira,
hatinya malah jadi tidak seimbang." (Zhuan Falun, Ceramah
Tujuh)
Saya tiba-tiba mengerti itu adalah iri hati yang tersembunyi dalam
diri ini yang membuat saya merasa gelisah. Saya menyadari bahwa
tidak peduli bagaimana saya diperlakukan oleh rekan praktisi, saya
tidak boleh merusak koordinasi kami, dan saya harus mampu untuk
secara diam-diam memastikan bahwa semua hal berjalan dengan baik.
Saya berbagi pengalaman saya menemukan akar persoalan selama
kelompok belajar, dan kesalahpahaman dilenyapkan. Kelompok kami
menjadi semakin baik dalam bekerja sama melakukan tiga hal.
Seperti Guru ajarkan dalam "Apa yang Disebut Sebagai Pengikut
Dafa",
"Kalian sewaktu saling bekerja sama, dikarenakan sifat hati manusia
barulah timbul gesekan di antara kalian, itu adalah kondisi dan
proses orang Xiulian, mutlak bukan orang tersebut di antara kalian
benar-benar tidak baik. Sisi yang baik dari dia sudah tidak tampak,
sudah dipisahkan, yang terlihat oleh kalian selamanya adalah sisi
yang belum dikultivasi dengan baik, tetapi kalian jangan
menyikapinya tanpa hati yang belas kasih, jangan memandang
seseorang secara tetap tak berubah. Saya kesekian kalinya
mengatakan, sisi yang baik itu tak terlihat oleh kalian, sisi itu
sudah sangat baik, sudah mencapai standar. Mencapai standar itu
keadaannya bagaimana? Yaitu standar Dewa. Sisi dia yang belum
dikultivasi dengan baik itu, makin menuju permukaan niscaya makin
tampak tidak baik, akan tetapi, dia sudah berkultivasi dengan
sangat baik. Saya harap anda sekalian menyayangi diri sendiri,
menyayangi orang lain, menyayangi lingkungan kalian ini. Dengan
menyayangi jalan yang kalian lewati, ini berarti menyayangi diri
sendiri."
Saya merasa bahwa saya adalah orang yang paling beruntung menjadi
pengikut Guru, dan saya sangat berterima kasih atas karunia Guru.
Saya akan tetap gigih selama tahap terakhir kultivasi, menghargai
lingkungan kultivasi yang telah ditinggalkan Guru, dan memenuhi
sumpah sejarah saya untuk membantu Guru melakukan pelurusan
Fa.
Chinese version click here
English version click here