"Anak-Anak Anda Sudah
Menjadi Milik Kami"
Maju, maju!
Terompet nyaring berbunyi.
Maju, maju!
Liga Pemuda Tak Gentar.
Jerman, bahkan jika kita gugur,
Akan terus bersinar.
Maju, maju!
Tak peduli seberapa tinggi sasaran,
Liga Pemuda berjuang sampai akhir!
Spanduk melindungi arah gerakan kita
Semua orang berbaris menuju masa depan.
Demi Hitler,
Kita berada di luar kegelapan dan penderitaan,
Di bawah bendera Liga Pemuda,
Demi kebebasan dan kehidupan,
Kita bergerak maju.
Sebuah simbol era baru.
Spanduk abadi menuntun kita.
Dengan demikian, spanduk tidak pernah jatuh!
Ini adalah lirik lagu terkenal dari Liga Pemuda Hitler, sangat
populer di kalangan orang muda Jerman selama masa kekuasaan Nazi.
Hanya Liga Pemuda Hitler sebagai satu-satunya wadah sosial yang
anak-anak Jerman bisa bergabung ketika Nazi berkuasa. Liga
Pemuda terdiri dari tiga kelompok usia – anak-anak, remaja
dan pemuda. Menurut aturan saat itu, seorang anak antara enam
sampai sepuluh tahun bisa bergabung dengan Liga Pemuda sebagai
anggota awal untuk masa percobaan. Setelah mereka melewati
olahraga, perkemahan dan ujian sejarah Nazi pada usia 10, mereka
menjadi anggota Liga Junior. Antara usia 14 sampai 18 tahun, mereka
secara resmi bisa bergabung dengan Liga Pemuda. Demikian pula, anak
perempuan 10 sampai 14 tahun membentuk Liga Gadis SMP dan ketika
gadis-gadis itu berusia 14 sampai 18 tahun, mereka bergabung dengan
Liga Gadis Jerman.
Pada awal 1936, pemimpin Liga Pemuda Hitler, Baldur Benedikt von
Schirach mengumumkan bahwa semua anak Jerman usia lebih dari 10
tahun harus secara "sukarela" bergabung dengan Liga Junior. Tanggal
19 April, Schirach mengumumkan dengan penuh semangat lewat radio
bahwa 90% anak-anak Jerman telah mengikuti perintahnya dan
"sukarela" bergabung dengan Liga Junior. Dia berkata, "Pemuda
Jerman adalah ksatria dengan sumpah setia."
Pada bulan Maret 1939, pemerintah Nazi mengeluarkan undang-undang
untuk memaksa semua pemuda Jerman bergabung dengan Liga Pemuda
Hitler, dengan cara yang sama - para pemuda dipaksa bergabung
dengan ketentaraan. Setiap orang tua yang tidak mengikuti perintah
diperingatkan bahwa anak-anak mereka akan diambil dan ditempatkan
di panti asuhan atau lembaga-lembaga adopsi. Menurut catatan, dalam
dua tahun pertama setelah Hitler berkuasa, 4 juta anak muda Jerman
dipaksa untuk bergabung dengan Liga Pemuda Hitler. Ini merupakan
hampir separuh dari para pemuda usia antara 10 sampai 18 tahun.
Pada tahun 1938, Liga Pemuda Hitler memiliki 7 juta anggota. Awal
tahun 1939, jumlahnya meningkat menjadi 8,7 juta.
Liga Pemuda Hitler adalah organisasi semi-militer dengan motto,
"Komando dan kami taat." Anak laki-laki di Liga Pemuda dilatih
berkemah, olahraga, ideologi Nazi, dan aspek kehidupan militer.
Aturan yang sama juga diterapkan pada anak perempuan. Pelatihan
olahraga Nazi menuntut agar bangsa Jerman "menjadi yang terkuat
dari semua bangsa untuk bertahan hidup dan berkuasa atas ras lain
yang rendah." Pelatihan militer Nazi membutuhkan "pemuda Jerman
menjadi akrab dengan senjata dan pena untuk mengalahkan setiap
musuh di perang masa depan."
Kegiatan kelompok Nazi mencuci otak kaum muda untuk percaya bahwa
individu tidaklah signifikan dan hanya Jerman secara kolektif
berada di atas segalanya. Satu-satunya orang untuk mewakili rakyat
adalah kepala kekaisaran. Nazi mengorganisir para pemuda untuk
bercerita dan mengikuti kompetisi nyanyi. Mereka mengorganisir para
perempuan untuk menampilkan senam aerobik dan pertunjukan kelompok
yang disebut "keyakinan dan keindahan." Mereka mengorganisir anak
laki-laki untuk berkemah dan mengikuti pelatihan militer, lari
lintas alam dan keterampilan dasalomba. Semua anggota Liga Pemuda
Hitler mengenakan seragam ketika mengumpulkan dana di bawah
perintah untuk "membantu para lansia yang menganggur dan telah
pensiun." Nazi secara sistematis menyuntikkan nasionalisme ke
dalam hati dan pikiran anak-anak Jerman dengan tujuan mencuci otak
semua anak menjadi pengikut setia Hitler. Hitler mengetahui bahwa
mengendalikan pikiran anak-anak pada usia dini memuluskan jalan
untuk mengendalikan masa depan. Ketika Hitler berkuasa, ia
menyatakan: "Ketika seorang orang tua penentang berkata, 'Saya
menolak untuk berada di sisi anda, saya akan mengatakan dengan
tenang, "Anak-anak anda sudah menjadi milik kami. Siapa anda? Anda
akan mati, tetapi anak-anak anda berdiri sebagai pemenang baru
bersama kami. Segera, mereka tidak akan mengenal hal lain selain
masyarakat baru ini.'" Demikianlah cara Hitler mengontrol rakyat
Jerman.
Sebuah Egoisme Kolektif
Tentu saja, Nazi tidak ingin hanya mengontrol anak-anak, mereka
ingin semua orang Jerman di bawah kendali mereka. Hitler tidak bisa
menolerir orang-orang yang berada di luar kendalinya. Dalam
pandangannya, dia akan memimpin masyarakat menjadi "egoisme
kolektif suci." Anak, remaja, pemuda, perempuan, pekerja, petani,
pengusaha, pejabat, intelektual, dan mahasiswa, mereka semua harus
menerima kepemimpinan Partai Nazi. Selain itu, pekerjaan, budaya,
pendidikan, kepercayaan ideologis, ucapan, kegiatan sosial,
pernikahan dan hiburan dari warga menjadi sasaran intervensi dan
manajemen negara. Hitler percaya bahwa jika ia tidak bisa secara
ketat mengontrol masyarakat, ia tidak akan membuat perbedaan
sejarah yang signifikan.
Di bawah arahan ideologi Nazi, sejumlah besar organisasi dan
asosiasi sosial resmi yang bersifat monopoli muncul, seperti Liga
Pemuda Hitler, Grup Wanita Nazi, Front Buruh, Asosiasi Kebudayaan
Jerman, Asosiasi Guru Nasional Sosialis Jerman, Asosiasi Hukum
Nasional Sosialis Jerman, Aliansi Pegawai Negeri Jerman, dan
Persatuan Dokter Nazi Jerman. Bahkan Palang Merah berada di bawah
kendali dari SS, organisasi Nazi yang ditakuti dan hanya
bertanggung jawab kepada Hitler.
Asosiasi Kebudayaan Jerman didirikan pada November 1933 di bawah
perintah langsung Hitler. Ini mengendalikan tujuh cabang asosiasi
termasuk sastra, musik, film, teater, radio, seni dan berita. Para
presiden dari berbagai asosiasi adalah para pejabat pemerintah Nazi
atau intelektual pro-Nazi. Menurut aturan dari Asosiasi Kebudayaan,
tujuan mereka adalah untuk melaksanakan kebijakan kebudayaan Jerman
dan untuk mengatur semua seniman kreatif di bawah sebuah organisasi
terpadu yang dipimpin oleh rezim Nazi. Rezim memutuskan arah semua
pengembangan ideologis dan spiritual, serta memimpin dan
mengorganisir semua profesi di dalamnya. Ini untuk menjamin bahwa
semua kegiatan budaya sejalan dengan ideologi Nazi untuk melayani
budaya partai Nazi. Juga ditetapkan aturan bahwa hanya orang yang
berasal dari ras Arya dan secara politis konsisten dengan otoritas
baru dapat menjadi bagian dari Asosiasi Kebudayaan Jerman. Hanya
anggota dari Asosiasi Kebudayaan Jerman yang melakukan "pekerjaan
budaya," termasuk "memproduksi, mereproduksi, mengolah secara
ideologis atau teknis, menyebarkan, melindungi, memasarkan dan
membantu penjualan kekayaan budaya." (JM Ritchie, Inggris, Nazi
Germany Literature History, Wenhui Press, halaman 81). Ini berarti
bahwa di Jerman setiap intelektual, baik penulis, reporter,
penyiar, aktor, sutradara, pelukis, atau pemahat, harus
mengandalkan atau bergabung dengan organisasi budaya Nazi untuk
menjadi bagian dari sistem. Jika mereka tidak bergabung, mereka
tidak bisa mengkreasi seni sama sekali.
Kontrol yang sama ini terjadi di sekolah, di mana 97% dari semua
guru sekolah menengah dan SD bergabung dengan Asosiasi Guru
Nasional Sosialis Jerman. Aturan asosiasi menetapkan, "Organisasi
memiliki tanggung jawab untuk menyatukan semua ideologi dan politik
guru menurut teori Nasional Sosialisme." Status otonom berbagai
universitas dibatalkan. Para presiden dari semua perguruan tinggi
dan universitas serta para dekan masing-masing departemen ditunjuk
oleh Menteri Sains, Pendidikan dan Pendidikan Nasional. Setiap
universitas mendirikan Asosiasi Guru Universitas, yang mencakup
semua staf pengajar. Persatuan Guru Universitas Nasional Sosialis
Jerman langsung memimpin semua asosiasi. Ide-ide para guru
universitas dikontrol dengan sangat ketat dan ‘disatukan’.
Pendidikan di universitas kemudian berubah menjadi kaku dan
monoton.
Dengan cara ini, dengan membentuk dan mengendalikan semua pengurus
organisasi sosial dan asosiasi, rezim Nazi berhasil mengontrol
semua rakyat Jerman melalui jaringan besar yang ada di mana-mana.
Kebebasan pribadi tidak ada lagi. Sangatlah sulit bagi mereka yang
ingin melarikan diri dari jaringan.
Organisasi Massa Hari ini di China
Serupa dengan partai Nazi, Partai Komunis China juga mendirikan
banyak organisasi sosial resmi sesuai dengan kelompok umur,
pekerjaan dan latar belakang di China. Pionir Muda mengendalikan
remaja; Liga Pemuda mengendalikan pemuda; Federasi Perempuan
mengontrol perempuan; Serikat mengendalikan pekerja; Asosiasi
Budaya mengendalikan kaum intelektual; dan Asosiasi Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi mengendalikan ilmuwan dan insinyur. Dalam
bahasa Partai Komunis, ini biasanya disebut "organisasi
massa."
Menargetkan Anak-Anak, "Penerus Komunisme"
Di China, ketika anak-anak mulai masuk sekolah dasar, mereka harus
bergabung dengan Pionir Muda. Aturan Pionir Muda menetapkan,
"Setiap anak-anak berusia 7 - 14-tahun yang bersedia untuk
bergabung dengan Pionir Muda dan bersedia untuk mematuhi aturan
dari Pionir Muda dapat mengajukan kepada Komite Skuadron. Jika
disetujui oleh Komite Skuadron, mereka bisa menjadi anggota."
Ditetapkan haruslah sukarela untuk bergabung dengan Pionir Muda,
tanpa syarat tambahan apa pun. Namun pada kenyataannya, biasanya
anak-anak bergabung dengan Pionir Muda sebagai sebuah kelompok.
Jika beberapa anak-anak tidak bergabung bersama dengan orang lain,
ia akan diperlakukan secara berbeda dan didiskriminasi oleh para
guru dan sesama siswa. Di bawah tekanan demikian, bukankah
anak-anak akan bergabung secara "sukarela"?
Ketika anak-anak bergabung dengan Pionir Muda, mereka harus
berpartisipasi dalam semua kegiatannya. Pionir Muda sering harus
menyanyikan lagu, "Kami Adalah Penerus Komunisme."
Liriknya sebagai berikut:
"Kami adalah penerus dari komunisme,
Mewarisi tradisi mulia para pendahulu revolusioner,
Cinta tanah air dan rakyat,
Syal merah terang melekat di dada.
Tidak takut kesulitan, tidak takut musuh,
Belajar keras dan bertempur dengan gigih
Berbaris maju menuju kemenangan yang berani
Berbaris maju menuju kemenangan yang berani, berbaris maju
Berbaris maju menuju kemenangan yang berani
Kami adalah penerus komunisme."
Mengapa Partai Komunis China ingin semua siswa di sekolah dasar
untuk bergabung dengan Pionir Muda? Hal ini seperti syair lagu
mengatakan, "Mewarisi tradisi mulia para pendahulu revolusioner."
Ini adalah untuk mencuci otak anak-anak sejak usia dini agar mereka
menjadi penerus komunisme.
Pionir Muda adalah "agar anak-anak belajar tentang komunisme"; Liga
Pemuda Komunis adalah "bagi kaum muda untuk memelajari sosialisme
dengan karakteristik dan komunisme China" dan "menjadi pembantu
Partai Komunis China dan kekuatan cadangan." Terlebih lagi,
anak-anak ini masih muda. Meskipun mereka telah memelajari beberapa
aspek komunisme di Pionir Muda, pengetahuan demikian tidak akan
memberikan banyak kesan. Jadi ketika mereka masuk sekolah menengah,
Partai Komunis China menempatkan mereka ke dalam Liga Pemuda
sehingga komunisme dapat berakar kuat dalam pikiran mereka. Mereka
akan menjadi kekuatan pendukung dan darah segar dari generasi
berikut Partai Komunis China.
Menurut Departemen Liga Pemuda Sentral, pada akhir 2007, ada
sekitar 130 juta Pionir Muda dan 75.439.000 anggota Liga Pemuda
Komunis. Setelah anak-anak bergabung dengan Pionir Muda dan Liga
Pemuda Komunis, mereka berada di bawah kontrol langsung PKC.
CFLAC
Federasi Lingkaran Sastra dan Seni China (CFLAC = China Federation
of Literary and Art Circles) adalah organisasi sosial resmi bagi
orang-orang yang berada dalam berbagai bidang sastra dan seni. Ini
mencakup sub-asosiasi: Asosiasi Penulis China, Asosiasi Dramawan
China, Asosiasi Film China, Asosiasi Musisi China, Asosiasi Seniman
China, Asosiasi Penyanyi Balada China, Asosiasi Penari China,
Asosiasi Literatur Cerita Rakyat dan Asosiasi Seni China, Asosiasi
Fotografer China, Asosiasi Kaligrafi China, Asosiasi Akrobat China,
Asosiasi Seniman Televisi China dan puluhan asosiasi budaya
lainnya.
Sifat dan tujuan dari CFLAC ditetapkan dalam peraturan sebagai
berikut,
"CFLAC adalah organisasi sastra dan seni nasional yang dipimpin
oleh Partai Komunis China. Ini adalah organisasi rakyat yang
dibentuk oleh provinsi, daerah dan tingkat kota dari Federasi
Lingkaran Sastra dan Seni serta berbagai bidang sastra nasional dan
asosiasi seni. Ini merupakan jembatan dan jalur Partai Komunis
China untuk berhubungan dengan kalangan sastra dan seni. Ini adalah
kekuatan penting untuk kesejahteraan dan pengembangan literatur
serta seni sosialis, dan membangun budaya sosialis yang
maju."
Tujuan dari CFLAC didefinisikan sebagai berikut,
"Setia dengan kepemimpinan Marxisme-Leninisme, Pemikiran Mao
Zedong, Teori Deng Xiaoping dan pemikiran penting dari 'Tiga Wakil"
sebagai pedoman. Secara menyeluruh menerapkan konsep pembangunan
ilmiah, persatuan, dan mobilisasi para penulis dan seniman untuk
mematuhi garis dasar, pedoman dasar dan pengalaman dasar Partai
Komunis. Patuh melayani masyarakat, melayani arah sosialis dan
mengembangkan literatur dan seni sosialis. Mematuhi konstitusi dan
hukum. Berpartisipasi aktif dalam reformasi dan pembangunan
modernisasi sosialis. Mempromosikan, dan mengembangkan semangat
nasional dan semangat zaman. Membangun dan mempraktekkan konsep
sosialis akan kehormatan. Berkomitmen untuk perkembangan literatur
dan seni sosialis China. Mengembangkan budaya nasional, ilmiah dan
populer sosialis ke arah modernisasi, dunia dan masa depan.
Membangun budaya harmoni. Bekerja keras untuk membangun masyarakat
yang cukup sejahtera, membangun masyarakat sosialis yang harmonis
dan memenuhi peremajaan besar bangsa China."
Sangatlah jelas bahwa CFLAC adalah alat politik bagi PKC untuk
mengendalikan sastrawan dan seniman, melalui kreasi sastra dan
artistik mereka. Semua asosiasi di bawah CFLAC adalah saluran bagi
PKC untuk mengendalikan semua literatur dan seni, dan mereka yang
bekerja di bidang ini baik di dalam maupun luar China.
Di China, kontrol dan arahan PKC kepada berbagai bidang sastra dan
seni disampaikan melalui asosiasi CFLAC untuk semua penulis dan
seniman. Terutama di era Mao, jika siapa pun yang terlibat dalam
pengkreasian sastra dan seni ingin menjadi populer dan dipuji
dengan dukungan dari PKC dan pemerintah, sangatlah penting bagi
mereka untuk bergabung dengan CFLAC dan menerima kendali dan
kepemimpinan mereka.
Mengendalikan Hati dan Pikiran Rakyat
Semua organisasi sejenis lainnya seperti Serikat, Federasi
Perempuan, dan Asosiasi untuk Sains dan Teknologi juga menjadi alat
politik bagi PKC untuk mengendalikan orang-orang di bidang ini.
"Organisasi massa" ini sebenarnya tali untuk mengikat rakyat. Tidak
ada kebebasan seni dan sastra, juga tidak ada kebebasan ilmiah dan
teknologi. Melalui organisasi semacam ini, PKC mengontrol hati dan
pikiran orang-orang China di dalam dan di luar daratan China.
Dengan mengategorikan orang yang berbeda ke dalam organisasi sosial
yang berbeda, Partai Komunis dan Nazi sengaja membangun jaringan
kontrol sosial yang sangat mirip di negara-negara yang mereka
perintah. Jaringan ini dimiliki Partai Nazi atau Partai Komunis
sebagai inti, dengan demikian partai menembus seluruh lapisan
masyarakat. Partai Komunis China telah menumpang-nindihkan
departemen dan organisasi yang rumit untuk dikendalikan secara
ketat, jaringan sosial raksasa. Hal ini seperti sebuah "lubang
hitam" raksasa yang menelan semua kebebasan dan martabat dasar
rakyat China.
Chinese version click here
English
version click here