(Minghui.org) Saya mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 1998. Selama berkultivasi dalam Dafa, saya selalu mengikuti ajaran Shifu dan menekankan pada belajar Fa dan kultivasi Xinxing (watak, kualitas moral). Saya disiplin pada diri sendiri di dalam kehidupan sehari-hari dan saat bekerja. Ketika berada dalam konflik, langsung saya mencari ke dalam untuk menemukan penyebab konflik. Oleh sebab itu Xinxing saya meningkat pesat.
Sejak 20 Juli 1999, dengan
keyakinan lurus kepada Shifu dan pengertian lurus terhadap Dafa,
saya merupakan seorang kultivator yang teguh. Selain itu dari
pengalaman pribadi, saya benar-benar menyadari bahwa kultivasi itu
tidaklah sulit selama kita mengacu pada Dafa dan dengan teguh
mengikuti kata-kata Shifu.
Sejak itu saya memutuskan untuk memperketat kultivasi, saya
percaya seluruhnya pada prinsip-prinsip Dafa dan tidak pernah
meragukannya. Saat mengalami konflik, saya menganggap Dafa sebagai
guru dan mencari ke dalam untuk menemukan masalah saya sendiri.
Sebagai contoh, saat saya menghadapi cobaan, seperti mengalami
pemusnahan karma, saya tidak pernah meragukan Dafa; sebaliknya,
saya merasa sedang berjalan di jalur kultivasi dan saya melakukan
setiap hal sesuai ajaran Shifu. Dengan demikian, kemajuan kultivasi
saya relatif lancar.
Pada 22 Juli 1999, propaganda kejahatan bagaikan menyelimuti langit
dan bumi. Hampir seluruh warga negara tertipu oleh kejahatan. Hal
ini juga menjadi ujian akan keyakinan lurus setiap praktisi
Dafa.
Ujian pertama adalah tekanan yang memaksa kami untuk menyerahkan
buku-buku Dafa. Saat itu, banyak praktisi yang menyerahkan buku
mereka. Sebagian menyerahkan semua bukunya, sebagian menyerahkan
beberapa buku saja untuk mengikuti aturan permintaan. Saya adalah
satu-satunya praktisi di tempat kerja yang merupakan anggota Partai
Komunis. Bekas anggota partai lainnya telah menyerahkan semua
buku-bukunya. Sekretaris Partai berusaha membujuk saya untuk
menyerahkan buku. Dia berkata pada saya, "Anda adalah anggota
Partai Komunis. Jika anda menyerahkan sebagian buku saja—beberapa
buku yang jarang anda baca—itu sudah cukup." Dengan serius saya
menjawab, "Jika saya menyerahkan buku-buku tersebut, bagaimana saya
dapat belajar Fa? Di mana nantinya saya dapat membeli buku-buku
ini? Saya tidak akan menyerahkan satu buku pun." Pada akhirnya saya
tidak menyerahkan satu buku pun dan melindungi seluruh buku Dafa
milik saya. Dengan tekad ini, walaupun saya mengalami situasi
berbahaya lainnya, rumah saya tidak pernah digeledah.
Kemudian, muncul sebuah pengumuman yang menetapkan, “Tidak ada
anggota PKT yang boleh berlatih Falun Gong.” Karena setiap
orang mengetahui saya melakukan pekerjaan dengan baik, anggota
partai yang menghadiri rapat mencoba menghindari isu mengenai
kultivasi saya dan hanya dengan sambil lalu berkomentar tanpa
benar-benar melakukan penekanan apapun. Dengan demikian, sebuah
ujian lagi berhasil saya lewati.
Namun, saya sendiri tidak pernah menghindari topik ini setiap hari.
Saat atasan saya, kolega, saudara dan teman-teman
membicarakan Falun Dafa, saya mengatakan pada mereka dengan jelas
bahwa propaganda yang disiarkan di televisi mengenai Falun Dafa
tidak benar. Saya jelaskan bahwa setelah saya mulai berkultivasi
Falun Dafa, kesehatan saya kembali pulih dan sifat-sifat saya
menjadi semakin baik. Lebih lanjut saya jelaskan bahwa perubahan
perilaku saya adalah dikarenakan ajaran Falun Dafa. Walaupun
lingkungan di luar sangat berat, saya tidak pernah merasa tertekan,
dan menikmati lingkungan kultivasi yang cukup tenang. Karena saya
tidak menyadari betapa seriusnya kejahatan menyabotase Dafa dan
menghujat Shifu, sehari-hari saya membatasi kegiatan saya
menyebarkan Fa dan mengklarifikasi fakta hanya kepada sebagian
kelompok kecil di sekitar saya, dan saya lakukan tanpa
mempertimbangkannya lebih lanjut.
Suatu hari pada bulan Juni 2000, saya pergi ke Beijing untuk
mengajukan permohonan damai untuk Falun Dafa dan membawa beberapa
surat permohonan. Setelah turun dari kereta di stasiun Beijing,
saya langsung pergi ke kantor pos di stasiun. Saya mengirimkan
sebuah surat permohonan untuk Biro Permohonan Beijing, kemudian
saya naik taksi ke Lapangan Tiananmen dan membentangkan sebuah
spanduk berukuran empat meter dengan tulisan “Falun Dafa”.
Karenanya saya ditangkap dan ditahan secara ilegal.
Sejak saya berani pergi ke Beijing. Saya tidak memiliki rasa takut
sedikitpun. Saya benar-benar merasa telah melepaskan
ketenaran, keinginan duniawi dan emosi. Saat di mobil polisi, saya
memberi sepucuk surat permohonan kepada polisi dan berharap bahwa
mereka akan membantu saya menyampaikannya. Di kantor polisi Qianmen
di Beijing, saya memberitahu nama saya dengan hati tenang. Ketika
polisi bertanya apakah saya adalah seorang anggota partai, saya
jawab “Ya.” Polisi kemudian berkata, “Sungguh mulianya jika seorang
anggota partai datang untuk memohon.” Saya meneteskan air
mata. Saya sangat berterima kasih kepada Shifu yang telah
menyadarkan saya melalui perkataan dari polisi tersebut.
Lalu saya dibawa ke kantor penghubung setempat untuk daerah tempat
tinggal saya di Beijing. Saya memberi satu surat permohonan lagi
kepada polisi. Setelah mereka semua bergantian membaca, mereka
mulai berbicara dengan saya. Awalnya, saya tidak menganggap mereka
sebagai musuh. Saya menjelaskan kepada mereka fakta mengenai Dafa
dan menjawab semua pertanyaan yang diajukan dengan bahasa yang
sopan dengan pikiran belas kasih. Suasananya begitu harmonis.
Beberapa polisi mengatakan pada saya beberapa kejadian aneh yang
telah mereka alami dan mereka percaya bahwa kebaikan pasti akan
mendapat pahala. Kemudian, seorang polisi berumur sekitar empat
puluh tahun berbincang-bincang empat mata dengan saya mengenai
beberapa isu keagamaan, dan saya menjawab seluruh pertanyaan yang
diajukannya. Lalu dia menceritakan bahwa keponakannya terkena
penyakit hati. Keluarganya telah menghabiskan banyak uang dan
mencoba berbagai macam metode, termasuk pergi ke dukun, namun tidak
ada hasilnya. Ia bertanya apakah berlatih Falun Gong dapat
membantu. Saya dengan keyakinan penuh mengatakan padanya bahwa jika
keponakannya benar-benar ingin berlatih Falun Gong, ia pasti akan
sembuh. Saya menyadari bahwa ia membicarakan hal ini kepada saya
dengan tulus dan saya tahu ia percaya. Selama 24 jam ditahan, para
polisi tidak berlaku kasar pada saya. Malahan, mereka memberikan
alamat dan nomor telepon mereka sebelum orang dari kantor saya
datang untuk membawa saya kembali pulang. Polisi-polisi tersebut
datang dari berbagai kantor polisi di daerah tempat tinggal
saya.
Menurut pimpinan mereka, karena spanduk yang saya bawa agak besar,
mereka telah melaporkan nama saya ke provinsi, dan tidak satupun
dari mereka mau membantu saya untuk mendapatkan kembali spanduk
itu. Saya tidak menyalahkan mereka. Lagipula mereka hanyalah
manusia biasa dan tidak berlatih Falun Dafa. Ketika
meninggalkan kantor, mereka semua mengantarkan saya keluar sampai
pagar dan mengingatkan saya untuk tidak ke Beijing lagi. Mereka
tidak ingin saya menderita karena perlakuan tidak adil. Melalui
berbagi pengalaman ini, saya bermaksud mengatakan bahwa polisi juga
manusia dan mereka juga memiliki sisi baik. Selama kita tidak
memiliki pendapat negatif terhadap mereka, dan jika kita berusaha
menyelamatkan mereka dengan sungguh-sungguh berbelas kasih, saya
merasa bahwa kita pasti dapat meluluhkan hati mereka dengan belas
kasih kita.
Setelah kembali ke kota kami, saya langsung dibawa ke kantor
polisi. Di sana sikap saya sangat tenang. Saat saya dimintai
keterangan oleh polisi, saya menjawab semua pertanyaan mereka dan
pada waktu itu sadar dengan jelas permasalahannya secara
fundamental. Mereka tidak mendapatkan informasi dari saya yang
dapat digunakan untuk menghina Falun Dafa dan praktisi Dafa.
Segera sesudah saya dikirim ke departemen kepolisian, suami saya
datang melalui beberapa koneksi orang-orang yang bekerja di sana.
Polisi secara eksplisit mengatakan bahwa jika saya menulis Surat
Pernyataan, saya akan diizinkan pulang. Saya mengatakan kepada
polisi, “Mengapa saya pergi ke Beijing? Saya tidak pergi ke Beijing
hanya untuk kembali ke kantor polisi dan berjanji pada kalian bahwa
saya tidak akan berlatih lagi. Saya tidak akan menulis pernyataan
tersebut.” Saya sangat tegas. Mereka tidak memaksa saya. Praktisi
lain yang saya kenal menulis Surat Pernyataan, namun polisi tidak
puas bahwa pernyataannya sesuai dengan standar yang mereka tetapkan
dan memintanya untuk mengutuk Shifu. Ia berkata bahwa ia dapat
menulis Surat Pernyataan, namun tidak akan mengutuk Shifu. Segera,
suaminya juga datang ke kantor polisi untuk memaksanya mengikuti
apa yang diperintahkan polisi. Suaminya memakinya bahkan
memukulinya. Dari apa yang terjadi padanya, saya jelas melihat
bagaimana kejahatan akan mengambil kesempatan yang ada dan
bagaimana kejahatan akan memperbesar ujian di dalam penganiayaan
praktisi Dafa.
Kemudian, saya dikirim ke tahanan. Ujian pertama di tempat tahanan
adalah penggeledahan. Saya membawa salinan Hong Yin [koleksi puisi
Shifu]. Mengingat bahwa saya mengenakan pakaian tipis di musim
panas, sangat mudah bagi polisi untuk menemukan buku yang kami
bawa. Saya mengingat Shifu mengatakan bahwa dengan hati tak
tergoyahkan, kita dapat mengatasi segala situasi. Alhasil polisi
tidak menemukan buku Hong Yin yang saya bawa, walaupun polisi
wanita sudah menggeledah saya, termasuk pakaian dalam. Saya dapat
membawa Hong Yin ke dalam sel. Praktisi lain berhasil membawa Zhuan
Falun dan Petunjuk Penting untuk Gigih Maju, namun mereka belum
memiliki Hong Yin. Sekali lagi, saya merasa kekuatan pikiran lurus
dan belas kasih Shifu.
Di dalam penjara, lebih dari 20 tahanan dibawa ke sebuah ruang yang
lebih kecil dari 20 meter. Kami makan, tidur dan berjuang hidup di
satu sel. Saya tidak terpengaruh dengan seluruh ketidaknyamanan
ini, saya terus mengklarifikasi fakta mengenai Dafa kepada
non-praktisi di dalam sel. Kebanyakan dari mereka berhati baik dan
sangat mudah bagi mereka menerima kebenaran Dafa. Praktisi
mengajarkan mereka untuk menghafalkan Hong Yin. Pada malam hari,
setelah mereka tidur, para praktisi membaca buku-buku Dafa dengan
hening di bawah selimut mereka.
Hari berlalu. Saya merasa semuanya menjadi kebiasaan rutin. Saya
bahkan merasa nyaman di dalam tahanan. Saya menyadari bahwa ini
salah. Bagaimana kebiasaan rutin demikian di dalam tahanan dapat
menjadi kultivasi tingkat tinggi bagi banyak praktisi? Hal ini
tidaklah benar. Proses keseluruhan dari kultivasi seseorang
merupakan proses melepaskan keterikatan hati. Bagaimana kita dapat
menyingkirkan keterikatan hati di dalam lingkungan yang demikian
nyaman? Segera, Shifu mengeluarkan artikel, “Menuju Kesempurnaan.”
Banyak praktisi yang melangkah keluar untuk membuktikan Fa, dan
banyak yang ditahan dan dikirim ke penjara. Beberapa dari mereka
berlatih Falun Gong sesaat setelah mereka dimasukkan ke tahanan.
Saya benar-benar tersentuh. Bertanya pada diri sendiri, “Haruskah
saya ikut berlatih? Jika saya berlatih, polisi akan memukuli saya.
Polisi memukuli praktisi dengan tongkat karet yang tebal.” Saya
mengevaluasi pikiran berdasarkan Fa dan memutuskan untuk berlatih.
Tentu saja seorang praktisi harus berlatih.
Selama hari-hari di tahanan, suami datang mengunjungi saya dua kali
bersama teman-teman dan beberapa rekan kerja saya. Sangat sulit
bagi mereka untuk mendapatkan izin untuk bertemu saya. Dia harus
mendapat persetujuan dan tanda tangan dari berbagai departemen.
Selama kunjungan, polisi berdiri di belakang saya. Saya terus saja
berbicara dengan suami dan teman-teman saya. Saya berkata, “Saat
orang yang selama ini menjadi penunjangmu menerima perlakuan yang
tidak adil, apakah kamu akan tetap diam? Saat seorang pasien sakit
parah sembuh karena berlatih Falun Gong, bagaimana ia bersikap
terhadap penindasan ini? Kita orang China menekankan pada kesadaran
diri. ‘Jika seseorang menerima bantuan kecil, dia seharusnya
membayar kembali dengan berlipat ganda.’ Shifu kami telah memberi
kami sangat banyak dan saya telah diuntungkan banyak dari Dafa,
bagaimana saya tidak keluar untuk menegakkan keadilan?
Di hari ke-20 masa tahanan, petugas memberitahu saya untuk
berkemas. Saya tanyakan mengapa? Namun dia tidak memberitahu. Saya
mengira akan dipindahkan ke tempat tahanan lain, karena biasanya
mereka sering memindahkan praktisi-praktisi yang gigih ke tempat
lain. Saya berkemas dan pergi. Walaupun memiliki pikiran
bahwa saya tidak seharusnya tinggal di penjara lebih lama lagi,
saya tidak menyadari bahwa mereka akan membebaskan saya. Terdapat
beberapa pintu gerbang di tempat tahanan. Saat menuju pintu
gerbang pertama, saya melihat kepala polisi bagian Keamanan dan
Politik. Dia yang menangani kasus saya. Saya bertanya
padanya, “Di mana saya akan ditransfer? Ia berkata, “Anda merasa
bahwa anda tidak cukup lama tinggal di sini? Saya membebaskan
anda.” Saat saya keluar lewat gerbang terakhir, petugas yang
mengawal saya berkata, “Jangan pergi lagi ke Beijing. Jika anda
ingin berlatih, berlatihlah di rumah.” Saya mendapatkan kebebasan
kembali.
Peraturan harian adalah bahwa seluruh praktisi yang pergi ke
Beijing mengajukan permohonan damai demi Falun Dafa akan ditahan
setidaknya satu bulan di penjara bagi kriminal. Jika praktisi tidak
menyerah di waktu terakhir, ia akan dipenjara selama 15 hari lagi.
Saya tidak menerima peraturan demikian di benak saya. Yang saya
pikirkan adalah bahwa saya adalah praktisi. Saya akan mengikuti
jalur kultivasi yang diatur Shifu. Setelah mencari ke dalam dan
tidak menemukan keterikatan, saya memberi tahu praktisi lain bahwa
saya harus bebas, dan saya menyadari bahwa saya harus
mengklarifikasi fakta mengenai Dafa dalam skala besar setelah saya
dibebaskan. Segera setelah saya memiliki pikiran demikian, saya
benar-benar dibebaskan. Kejadian ini mengingatkan kita bahwa tujuan
kultivasi kita bukanlah untuk ditangkap. Selama kita
sungguh-sungguh membuktikan Dafa dan memperbaiki diri sendiri
berdasarkan Fa, Shifu akan melindungi kita setiap saat. Pada
momen-momen penting kita diuji, yang Shifu inginkan adalah pikiran
lurus kita.
Di luar tahanan, suami dan dua mobil penuh orang menunggu untuk
menyambut saya pulang, termasuk dua direktur dan satu sekretaris
partai di tempat kerja suami saya. Mereka langsung membawa saya ke
restoran untuk merayakan kebebasan saya. Saat makan, sekretaris
partai berusaha membujuk saya untuk berhenti berkultivasi. Saya
mengambil kesempatan ini untuk mengklarifikasi fakta kepada mereka.
Kami pulang ke rumah setelah perayaan.
Saat saya di penjara, suami mengunjungi para pimpinan tempat kerja
saya dan mengeluh bahwa saya telah bekerja keras di waktu lalu
tetapi mereka tidak berusaha mengeluarkan saya dari penjara. Di
hari kedua setelah saya bebas, direktur dan sekretaris partai
datang ke rumah. Mereka berkata kepada saya, “Suami anda luar
biasa. Cinta sejatinya tampak saat di dalam situasi yang sulit.
Anda harus menghargainya.” Sekali lagi saya mengambil kesempatan
untuk mengklarifikasi fakta kepada mereka.
Karena saya tidak masuk kerja selama lebih dari 20 hari, banyak
pegawai datang menanyakan saat saya kembali. Saya mengambil
kesempatan untuk mengklarifikasi fakta kepada mereka. Saya sangat
tenang dan terbuka dalam berlatih Dafa. Tidak satu pun pegawai yang
mendiskriminasi saya karena hal ini. Pada November 2000, dalam
sebuah usaha untuk memperbaiki keuntungan, perusahaan di mana saya
bekerja menetapkan sejumlah quota bagi tiap unit untuk mengurangi
jumlah pegawai. Seluruh pegawai dengan reputasi buruk dipaksa
keluar. Pekerja lemah lainnya akan mengisi posisi yang tersisa.
Unit saya berusaha memaksa saya untuk “menukar” (menerima sejumlah
kecil uang sebagai ganti pensiun di kemudian hari), jika tidak
mereka mengancam untuk memecat saya. Saya melihat keterikatan saya
terhadap keinginan pribadi pada kondisi demikian. Untuk
menyingkirkan keterikatan, saya memutuskan untuk tidak menerima
“pertukaran”, bahkan apabila saya dipecat. Setelah saya memikirkan
hal ini dengan sudut pandang Fa, saya berbicara kepada suami,
menggunakan cara yang dapat ia mengerti, “Walaupun kita dapat
menerima beberapa uang dari pertukaran ini, saya harus menandatangi
kontrak menerimanya sebagai sukarelawan, namun itu bukanlah
sukarelawan. Tidak ada yang salah dengan saya berlatih Falun Gong.
Cepat atau lambat, pemerintah akan mengakui Falun Gong tidak
bersalah. Kita tidak harus takut dipecat, atau pasrah menerima uang
sumbangan.” Sebagai hasilnya, saya tidak mengambil pilihan itu dan
juga tidak dipecat. Saya menandatangani satu tahun kontrak kerja.
Semua praktisi yang bekerja di perusahaan saya mengalami pemecatan
atau menerima “pertukaran.” Saya satu-satunya yang masih bekerja di
sana.
Pada November 2001, saat kontrak satu tahun berakhir, sebuah
kontrak baru sekali lagi datang untuk “meyakinkan” bahwa saya tidak
akan berlatih Falun Gong lagi. Saya dengan tegas menolak. Kemudian
saya ditawarkan sebuah kontrak kerja lagi.
Saya ingin menjelaskan bahwa suami saya adalah seorang buruh, dan
ia tidak berlatih Falun Gong. Karena saya berusaha untuk
mengharmoniskan lingkungan keluarga dan sering mendiskusikan apa
saja dengannya dengan sudut pandang Fa, ia benar-benar mendukung
kultivasi saya. Sebelum 20 Juli 1999, saat saya berpartisipasi
dalam kelompok belajar Fa dan berlatih, ia yang mengurus anak-anak
kami. Setelah 20 Juli 1999, ia melakukan yang terbaik untuk
membantu saya saat saya memasuki situasi yang sulit, dan memberikan
dukungan kepada saya untuk tidak menyerah. Saya benar-benar
menghargai dukungannya.
Sejak akhir Juni 2000 saat saya dibebaskan, saya mulai
berpartisipasi dalam pekerjaan klarifikasi fakta. Pertama-tama,
saya harus berhati-hati mengingat saya satu-satunya praktisi yang
“dikenal” di daerah saya. Ada tiga praktisi di daerah saya, dan
kami berkoordinasi dengan sangat baik sebagai satu tubuh dan
mengklarifikasi fakta dengan baik dan aman. Kegiatan pertama kami
adalah mendistribusikan brosur klarifikasi fakta kepada tiap tempat
tinggal di sebelas gedung di daerah kami dalam satu malam. Pagi
berikutnya saat hendak pergi bekerja, saya mendengar orang-orang
berbicara mengenai brosur. Mereka mengira bahwa terdapat setidaknya
dua puluh praktisi yang terlibat pada malam kemarin. Kejahatan
tidak dapat membayangkan bahwa tiga orang praktisi dapat
melakukannya dalam waktu semalam. Hal ini merupakan awal yang bagus
bagi kami untuk mengklarifikasi fakta selanjutnya.
Selama masa liburan Hari Nasional China (1 Oktober) tahun 2000,
saya pulang ke kampung halaman. Sementara itu, praktisi lain
memasang poster Dafa di area kami. Keesokan harinya polisi datang
untuk menangkap saya. Tetangga mengatakan pada mereka, “Ia tidak di
rumah, kalian tidak akan menemukannya.” Sebagai hasilnya, seluruh
praktisi aman. Di lain waktu saya menginformasikan kepada praktisi
lain di ruang kerja di mana tempat yang kosong dan mana yang tidak.
Mereka pergi mendistribusikan materi klarifikasi fakta. Sejak saya
menghadiri sebuah kelas belajar untuk para karyawan dan tidak pergi
bekerja selama beberapa hari, walaupun unit kerja saya mencurigai
terdapat beberapa penyelinap, mereka bahkan tidak bertanya pada
saya mengenai hal itu. Mereka semua aman. Kami juga
mendistribusikan brosur, VCD, dan memasang poster dan spanduk di
daerah-daerah sekitar.
Berikut saya ingin membagikan beberapa kisah:
Di musim panas 2001, kami berkoordinasi lagi sebagai sebuah tim
untuk mendistribusikan brosur dengan tulisan “Falun Dafa baik” di
gedung-gedung di area kami. Hari itu kami mulai saat hari akan
gelap dan masih terdapat beberapa orang di jalan. Walau kami aman
di malam hari, seseorang melaporkan saya di pagi harinya. Petugas
keamanan datang untuk mencoba dan menggeledah rumah saya. Saya
sedang bekerja dan suami saya menghubungi saya dari rumah meminta
saya pulang untuk menyembunyikan seluruh materi Dafa dan foto
Shifu. Tempat kerja saya terletak di seberang rumah, dan hanya
membutuhkan beberapa menit untuk sampai ke rumah. Saya mengatakan
pada suami saya dengan percaya diri bahwa petugas tidak dapat
memasuki rumah kami. Shifu telah mengatakan pikiran lurus praktisi
Dafa adalah dahsyat dan mengatakan kepada praktisi untuk
memancarkan pikiran lurus. Saya terus memancarkan pikiran lurus di
tempat kerja. Kemudian, suami menghubungi untuk bertanya apakah
kejahatan telah membuat masalah dengan saya. Saya berkata, “Tidak,
mereka tidak memiliki alasan melakukan hal itu.” Sebagai hasilnya,
mereka tidak mencari ke rumah saya. Sebaliknya, petugas keamanan
mulai mengikuti saya ke manapun saya pergi, ke tempat kerja, dan
dari tempat kerja kembali ke rumah. Saya tidak menghindari mereka
dan terus memancarkan pikiran lurus. Beberapa hari kemudian, mereka
berhenti mengikuti saya. Selama periode ini, rekan praktisi terus
menyebarkan materi-materi klarifikasi fakta. Suatu hari saya
mendengar seseorang melapor kepada petugas keamanan bahwa terdapat
brosur Falun Gong di gedung. Petugas menjawab, “Itu bukan urusan
saya.”
Pada 2001, saya ingin membeli sebuah komputer, namun suami tidak
menyetujui, dan khawatir karena tahu bahwa saya adalah seorang
praktisi Falun Gong. Saya berkata padanya bahwa saya dulu adalah
teknisi professional, dan tidak ada sesuatu yang mustahil bagi saya
untuk membeli sebuah komputer bahkan jika dilihat dari sudut
pandang manusia biasa, dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Pada
musim gugur 2001, saya membeli sebuah komputer dan sebuah printer,
dan mulai mencari di internet materi-materi Dafa. Saat itu,
Clearwisdom tidak merekomendasikan materi-materi dari tempat
produksi kecil, sehingga kebanyakan materi kami ambil dari tempat
produksi yang lebih besar. Namun di saat rekan praktisi memerlukan
materi tambahan, saya akan segera mengerjakannya, Akhirnya rumah
saya menjadi sebuah tempat produksi kecil, dan saya bertanggung
jawab dalam mengedit artikel-artikel praktisi setempat dan artikel
berbagi pengalaman di Clearwisdom dan juga mencetak materi. Dalam
proses Pelurusan Fa, rekan praktisi melakukan semakin dan semakin
baik seiring mereka menjadi lebih dewasa dan berpengalaman. Saya
melakukan sebaik mungkin untuk selalu menyediakan materi
klarifikasi. Sebagai tambahan, saya secara aktif mengikuti panduan
Clearwisdom dan koordinasi praktisi setempat sehingga kami dapat
meningkat bersama.
Saat menulis artikel ini, saya dapat melihat setiap langkah jalur
kultivasi saya dan banyak sekali yang ingin saya ungkapkan.
Sekarang lima tahun telah berlalu seiring bergulirnya Pelurusan Fa.
Walau lingkungan kultivasi di China masih berat, saya merasa selama
kita mengikuti petunjuk Shifu dan melakukan tiga hal dengan baik,
kultivasi tidaklah sedemikian sulit. Walaupun sebagai praktisi Dafa
di masa Pelurusan Fa saya masih belum bisa selalu mencapai kriteria
yang diminta Shifu pada setiap tahapan, saya yakin bahwa saya
sedang berjalan maju memperbaiki diri.
Di atas adalah pengalaman kultivasi saya selama lima tahun dalam
Pelurusan Fa. Mohon tunjukkan bila ada sesuatu yang salah.
Sumber: buku “Compassion Overcomes Evil” (Belas Kasih Mengalahkan
Kejahatan)