(Minghui.org) Bertepatan dengan perayaan umanis Kuningan, Minggu 9 September 2012, barisan Genderang Pinggang Falun Dafa Bali mengadakan pentas seni di Lapangan I Gusti Ngurah Made Agung Denpasar.
Kegiatan dimulai pukul 10.00
dengan belajar Zhuan Falun bersama. Pukul 14.00 dilanjutkan dengan
latihan Gong di lapangan.
Pentas seni Genderang Pinggang dimulai pukul 16.15 waktu setempat.
Dipimpin spanduk Falun Dafa, barisan penabuh genderang memasuki
lapangan dalam formasi empat baris. Sebelum lagu pertama dimainkan,
diputarkan rekaman pengenalan Falun Dafa dan barisan genderang
pinggang. Kemudian berkumandanglah lagu Falun Dafa Hao diiringi
tabuhan genderang dan beberapa lagu Dafa lainnya. Dilanjutkan lagi
pemutaran video manfaat serta hasil survei yang telah dilakukan
terhadap praktisi di Tiongkok - yang menunjukkan hampir 90% membawa
efek perbaikan fisik dan mental, penyebaran Falun Dafa di seluruh
dunia termasuk di Indonesia serta Bali. Barisan genderang kemudian
tampil kembali membawakan beberapa lagu. Sesi berikutnya diputarkan
juga video penganiayaan yang diderita praktisi Falun Dafa di
Tiongkok serta perampasan organ yang masih berlangsung sampai saat
ini.
Tim Genderang Pinggang memperkenlkan Falun Dafa dan menyingkap
penganiayaan di Lapangan I Gusti Ngurah Made Agung, Bali
Semakin sore, semakin banyak
penonton yang menyaksikan pertunjukan dan mengelilingi barisan
genderang pinggang praktisi Falun Gong. Orang tua dan anak remaja
banyak mengabadikan dengan kamera ponsel dan tablet. Anak-anak
kecil terlihat gembira mengikuti irama dan gerak tari para pemain
yang menyuguhkan formasi tarian. Yang lebih menarik anak-anak
mengikuti gerakan tarian pada saat praktisi cilik menampilkan
tarian formasi di depan barisan. Dengan gerakan ringan dan lagu
yang merdu membuat suasana tampak ceria.
Di luar barisan, belasan praktisi membagikan brosur pengenalan
Falun Dafa dan berbincang-bincang dengan para penonton yang ingin
mengetahui lebih jauh tentang Falun Dafa. Seorang penonton saat
disodori brosur awalnya terlihat enggan menerima dan berucap,
”Falun Dafa.” Praktisi menjelaskan dengan belas kasih tentang Falun
Dafa serta peningkatan moralnya sehingga penonton tersebut menjadi
tertarik dan lebih menaruh perhatian serta mau menerima
brosur.
Saat barisan genderang berjalan keliling membentuk lingkaran,
penonton anak-anak dengan antusias mengikuti gerakan dan menirukan
sambil ikut berjalan di samping barisan. Saat semua duduk
memancarkan pikiran lurus pukul 17.55, beberapa penonton anak-anak
menirukan bersila ganda. Walau mentari telah terbenam, keceriaan
tarian serta kostum kuning emas yang bersinar tetap menarik minat
penonton untuk tidak beranjak dari tempat duduknya sampai
pertujukan selesai. Pertunjukan berakhir pukul 18.30.
Sebelum pertunjukan berakhir, ada seorang penonton yang ingin
mendapatkan informasi tentang Falun Dafa karena belum mendapatkan
brosur. Setelah memperoleh brosur dia meminta penjelasan lebih
rinci dan menyatakan ingin ikut latihan.