(Minghui.org)
You Jinying, 40 tahun, praktisi Falun Gong asal Kota Fujing,
Provinsi Heilongjiang ditangkap pada 14 Juli, 2012, ketika dia
terlihat sedang membagikan materi klarifikasi fakta di Desa Yongde,
Kecamatan Beigang, Kabupaten Suibin. Dia lalu ditahan di Pusat
Penahanan Kabupaten Suibin. Putri You yang berusia 17 tahun, yang
tinggal bersama dengan ibunya, pergi ke Kantor Polisi Suibin untuk
menanyakan tentang ibunya. Tetapi, direktur dari departemen
kepolisian mengutuk dan memberitahunya, “Ibu Anda akan segera
ditembak.” Empat praktisi Falun Gong lainnya ditangkap pada waktu
yang sama dengan You, dan beberapa diantara mereka melakukan
mogok makan untuk menentang penganiayaan tersebut.
You lalu dipindahkan ke Pusat
Penahanan Kedua di Kota Hegang. Pihak otoritasi pusat penahanan
menelepon anak putri You dan memberitahunya bahwa dia dapat
mengunjungi ibunya. Tetapi, ketika putri You, yang ditemani oleh
orang dewasa lainnya untuk pergi mengunjungi ibunya, mereka ditolak
masuk pusat penahanan.
Putri You mulai melakukan proses hukum terhadap Departemen
Kepolisian Kabupaten Suibin untuk membantu ibunya mendapatkan
keadilan, dan mengirim surat gugatan terbuka kepada pihak
otoritas.
Salinan dari surat tersebut:
Tergugat:
Lu Jiansheng, direktur dari Departemen Kepolisian Kabupaten
Suibin
Zhang Zhengqiang, kepala Divisi Keamanan Domestik Kabupaten
Suibin
Liu Yuncai, deputi kepala Divisi Keamanan Domestik Kabupaten
Suibin
Li Zhanlin, deputi kepala Divisi Keamanan Domestik Kabupaten
Suibin
Gao Tiejun, petugas dari Divisi Keamanan Domestik Kabupaten
Suibin
Penggugat: You Donghui, 17 tahun, murid di Sekolah Menengah Atas
Pertama Kota Fujin. Putri dari You Jinying.
Alasan dari gugatan:
Para tergugat yang disebutkan di atas menyalahgunakan kekuasaan
mereka dan secara ilegal menahan You Jinying dengan dakwaan palsu
yaitu “melanggar hukum.”
Ibu saya, You Jinying, ditangkap oleh para petugas dari Departemen
Kepolisian Beigang pada pukul 21.00, 14 Juli 2012, ketika dia
terlihat sedang membagikan materi klarifikasi fakta di Desa Yongde,
Kecamatan Beigang, Kabupaten Suibin, dan dia ditahan di Pusat
Penahanan Kedua Kota Hegang. Untuk melindungi hak ibu saya dan
kebebasan berkeyakinan yang diberikan oleh Konstitusi, saya
berinisiatif untuk menulis surat terbuka kepada Departemen
Kepolisian Suibin dengan judul “Pulangkan Ibu Saya,” meminta segera
dia dibebaskan, dan mengirimkan surat itu pada 20 Juli 2012. Saya
belum menerima balasan dari departemen kepolisian.
Kakek nenek saya dan saya sendiri menderita setiap hari karena
kehilangan ibu saya. Saya merasa sangat kecewa oleh perilaku para
tergugat yang menahan ibu saya. Penyalahgunaan kekuasaan mereka
tidak dapat diterima. Oleh karena itu, saya ingin memohon dan
meminta departemen kepolisian dan para staf memproses kasus ini
agar sesuai hukum, dan segera membebaskan ibu saya. Mereka harus
menghormati keyakinannya dan melindungi Konstitusi.
Ibu saya adalah praktisi Falun Gong dan tidak pernah berusaha untuk
menyembunyikan keyakinannya dari siapapun. Karena manfaat yang
diterimanya dari latihan ini, dan mengikuti prinsip
Sejati-Baik-Sabar, beliau ingin lebih banyak orang mengetahui fakta
kebenaran mengenai latihan ini serta mendapatkan manfaat seperti
beliau peroleh. Tetapi, beliau ditangkap karena berbicara kepada
orang-orang tentang Falun Gong.
Sebelum berlatih, kesehatan ibu saya buruk, memiliki penyakit
jantung koroner dan masalah dengan ginjalnya. Meskipun kondisi
keuangan kami sangat sulit, beliau tetap harus mendapatkan
perawatan medis. Sejak beliau mulai berlatih Falun Gong, beliau
berusaha untuk mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar untuk menjadi
orang baik, semua penyakitnya hilang dan beliau tidak pernah
melanggar hukum apapun.
Saya tidak mengerti kenapa seorang yang baik ditangkap, ditahan dan
akan dijatuhi hukuman. Kejahatan apa yang telah dia lakukan? Beliau
menaati hukum, jujur, tidak menyumpahi orang, tidak menggunakan
kekerasan, dan hanya melakukan latihan gerakan untuk menjadi lebih
sehat. Tetapi kegiatan-kegiatan ini membuatnya dipenjara. Saya
tidak mengerti. Kesimpulan satu-satunya yang bisa saya ambil adalah
sebagian orang yang tidak menaati hukum dan tidak menghormati HAM
bersikukuh menggunakan kekuasaan mereka untuk menganiaya ibu saya
dengan semena-mena. Saya berharap orang-orang tergugat ini sadar
akan kesalahan mereka, meminta maaf dan memperbaiki diri mereka.
Beberapa tergugat mengutuk ibu saya, ada yang mengatakan bahwa ibu
saya akan ditembak. Bahkan ada yang memukuli ibu saya. Sebagai
petugas yang seharusnya menegakan hukum, mereka tahu hukum tetapi
masih melanggarnya. Mereka harus bertanggung jawab atas tindakan
mereka.
Sejak ibu saya ditahan, saya berusaha keras untuk mempelajari
Konstitusi dan hukum. Menurut pasal 36 di Konstitusi, “Rakyat dari
Republik Rakyat China menikmati kebebasan berkeyakinan agama. Tidak
ada lembaga negara, organisasi publik atau individu yang boleh
memaksa agama apa yang boleh dan tidak boleh diyakini oleh rakyat.”
Pada tahun 2005, Menteri Keamanan Umum mengidentikfikasikan 14
agama sebagai sesat di China, tetapi Falun Gong tidak disebutkan
sama sekali. Disamping itu, pasal 300 Hukum Kriminal yang mengacu
pada ajaran sesat, paling umum mendakwa praktisi Falun Gong dengan
kejahatan, tetapi sebenarnya bertentangan dengan pasal 36
Konstitusi. Keyakinan setiap orang adalah berasal dari
pikiran masing-masing, dan kebebasan berpendapat harus
dihormati dan dilindungi oleh hukum. Konstitusi Republik Rakyat
China, Deklarasi Universal HAM, Perjanjian Internasional tentang
Hak Sipil dan Politik (ICCPR), Rancangan Hak Asasi Manusia China (
2012-2015), dan semua definisi yang jelas akan masalah ini.
Peraturan-peraturan ini harus dilaksanakan tanpa kompromi!
Saya hidup di keluarga dengan orangtua tunggal. Ibu saya
membesarkan saya melalui kerja keras, dan terdapat ikatan yang kuat
diantara kami. Meski kondisi keuangan kami tidak bagus, selama ibu
ada di sisi, saya selalu merasa sangat bahagia. Saya masih sebagai
murid yang belajar di Sekolah Menengah Atas Pertama Fujin. Tanpa
ada penghasilan, saya bergantung pada kerja keras ibu untuk
membayar uang sekolah dan kehidupan saya yang sederhana. Saya perlu
meneruskan pendidikan, dan juga membutuhkan ibu untuk hidup bersama
dengan saya. Ini adalah keinginan paling dasar dari seorang putri.
Saya ingin ibu saya dikembalikan. Bagaimanapun, para tergugat ini
tidak bisa mencabut hak seorang anak untuk mencintai ibunya. Saya
yakin suatu hari, ibu yang saya cintai akan hidup di dalam
komunitas yang memiliki kebebasan. Datangnya hari itu perlu
kesadaran semua orang, termasuk para tergugat ini.
Saya berharap ibu saya You Jinying dibebaskan segera!
Dengan Hormat,
You Donghui
8 September 2012
Surat Terbuka Kepada Departemen Kepolisian: “Pulangkan Ibu
Saya”
Nama saya adalah You Donghui. Saya berusia 17 tahun, dan sekarang
sekolah di SMA Pertama di Kota Fujin. Saya akan duduk di tingkat-11
pada semester baru ini. Ketika saya berusia empat tahun, saya
menderita sakit, dan ayah saya yang kejam tidak mau mengeluarkan
duit untuk membawa saya berobat ke rumah sakit. Ketika saya berusia
lima tahun, kedua orangtua saya bercerai. Kini suduh 12 tahun di
mana ibu dan saya hidup berduaan. Ayah saya tidak pernah peduli
kepada kami, dan tidak pernah memberikan tunjangan kepada
kami.
Ketika saya masih kecil, kondisi kesehatan ibu saya buruk. Ketika
beliau tidak bisa bangun dari tempat tidur karena rasa sakit di
punggungnya, beliau harus minum obat. Ketika obat tidak membantu
dan beliau tidak bisa mengatasi rasa sakit, beliau harus disuntik.
Ibu saya tidak dapat bekerja, dan karena beliau tidak memiliki
banyak uang, kami harus bergantung hidup dari bantuan orang lain.
Saya masih kecil waktu itu dan menjadi beban bagi ibu saya. Saya
selalu bergantung pada ibu atas kehidupan saya dan menunjang
sekolah saya.
Pada Juli 1999, ibu saya, sekarang bercerai dan berada dalam
kondisi paling sulit dalam hidupnya, cukup beruntung bisa mulai
berlatih Falun Gong. Setelah beberapa tahun berlatih, semua
penyakitnya hilang. Falun Gong telah memberikan kehidupan baru
kepadanya. Setelah ibu saya, seorang wanita kecil mungil, menjadi
sehat, beliau terus-menerus melakukan pekerjaan berat dan sulit.
Beliau juga sibuk bercocok tanam dan memanen sawah, atau melakukan
pekerjaan-pekerjaan lainnya. Ibu saya selalu optimistis dan penuh
dengan energi. Beliau tidak menikah lagi, dan tidak pernah berpikir
bahwa saya adalah beban baginya. Tanpa memiliki ibu yang sehebat
ini, pendidikan dan aspirasi saya akan sia-sia.
Ibu selalu mengajarkan saya untuk menjadi orang yang baik dan tidak
mengambil keuntungan atas orang lain. Ketika saya diganggu oleh
teman sekolah pada suatu waktu, saya pulang ke rumah dengan
berlinang air mata dan melaporkan kepada ibu. Saya pikir bahwa
beliau akan berpihak pada saya dan membela saya. Tetapi, sangat
mengejutkan, ibu memberitahu saya bahwa saya harus memaafkan
teman sekolah dan harus belajar bersabar di mana saya harus
berperilaku sesuai dengan prinsip-prinsip Falun Gong. Sekarang saya
tahu dari lubuk hati bahwa perubahan kesehatan fisik ibu dan segala
yang saya miliki hari ini adalah karena Falun Gong. Tanpa Falun
Gong, saya tidak akan memiliki ibu atau rumah.
Saya tahu dengan baik bahwa di dalam masyarakat ini, ibu saya
sedang menghadapi bahaya setiap hari, dan saya merasa cemas atas
keselamatannya. Saya masih ingat ketika suatu hari ibu memberitah
saya dengan sangat emosional hingga meneteskan air mata, bahwa
kewajibannya untuk memberitahu orang-orang tentang Falun Gong
karena banyak ramalan yang memprediksikan ketika moralitas umat
manusia merosot, orang-orang jahat akan disingkirkan. Orang-orang
harus tahu bahwa Falun Gong adalah baik. Mereka yang tidak mau
mengakui Sejati-Baik-Sabar dan memilih mengikuti Partai Komunis
China (PKC) akan disingkirkan. Ibu saya sedang melakukan ini untuk
membantu orang-orang memilih masa depan yang baik.
Konstittsi menyatakan bahwa warga China memiliki kebebasan
berkeyakinan. Apa yang ibu saya lakukan adalah membantu orang lain,
dan segala sesuatu yang dia lakukan adalah legal. Falun Dafa adalah
ajaran yang lurus, dan mengajarkan seseorang untuk menjadi baik
hati. Tidak ada yang salah dengan mempromosikan Sejati-Baik-Sabar
kepada warga desa lain.
Ketika ibu saya pergi pada malam tanggal 14 Juli, saya tetap
tinggal di rumah, berharap bahwa dia akan kembali lebih awal. Saya
juga berdoa di dalam hati bahwa para warga desa akan mendapatkan
manfaat dari Falun Gong seperti yang dia alami. Tetapi, ibu tidak
pulang ke rumah. Saya merasa gelisah dan merasa tidak enak. Seorang
bibi lalu memberitahukan saya bahwa ibu telah ditangkap. Saya harus
menghadapi kenyataan bahwa saya kemungkinan akan meninggalkan
sekolah, dan bahkan menjadi tidak mempunyai tempat tinggal. Pada
hari ketiga setelah ibu ditangkap, saya pergi ke Departemen
Kepolisian Suibin untuk mencarinya. Saya pikir polisi akan
menyambut dengan hangat dan dapat dipercaya seperti yang disebutkan
di buku-buku sekolah kita. Tetapi ketika saya menghentikan seorang
pria yang ditunjuk oleh yang lainnya sebagai “direktur”, dan
membeirtahukannya bahwa saya sedang mencari ibu saya yang berlatih
Falun Gong, dia mengabaikan saya. Dia bahkan mengatakan bahwa ibu
akan ditembak. Saya rasa dia tidak bercanda dengan saya. Saya
bahkan percaya bahwa saya telah berbicara kepada orang yang
salah.
Polisi juga mengatakan bahwa mereka akan membawa ibu saya ke pusat
pencucian otak untuk “ditransformasi.” Ibu saya adalah seorang
praktisi Sejati-Baik-Sabar, dan orang baik. Bagaimana ingin
“ditransformasi?” Apakah kalian menginginkan ibu saya berbohong,
melakukan hal-hal buruk dan bertarung dengan orang lain? Apakah
kalian menginginkan dia menjadi orang jahat tanpa hati nurani atau
keadilan? Apakah ini adalah China sekarang yang mana bahkan polisi
pun ingin lebih banyak orang jahat dan lebih sedikit orang baik?
Jika benar begitu, saya bahkan makin percaya bahwa ketika moralitas
manusia sudah rusak hingga titik terendah, orang-orang jahat akan
disingkirkan.
Mohon jangan menggunakan kekuaasaan di tangan kalian untuk merusak
penegakan hukum yang seharusnya melindungi kebebasan berkeyakinan
warga. Kalian sedang melakukan kejahatan. Pada hari ketika Falun
Gong mendapatkan keadilan, kalian akan menjadi kambing hitam atas
penganiayaan Falun Gong oleh PKC.
Pada saat Persidangan Nuremberg di penghujung Perang Dunia II,
mereka yang berpartisipasi dalam penganiayaan terhadap orang-orang
Yahudi berusaha untuk membela diri dengan mengatakan bahwa mereka
hanya melaksanakan hukum negara. Tetapi hakim menyatakan bahwa
hukum-hukum tersebut bertentangan dengan hati nurani umat manusia,
dan maka dari itu tidak dapat dianggap sebagai hukum. Akibatnya,
bahkan para dokter yang bekerja di kamp konsentrasi juga dibawa ke
tiang gantung. Ketika kalian menganiaya ibu saya, kalian bahkan
melanggar hukum PKC saat ini, apalagi hukum internasional. Maka
itu, bahkan di usia muda ini, saya dapat memberithau kalian bahwa
mereka yang berpartisipasi dalam penganiayaan terhadap ibu saya dan
praktisi lainnya akan disidangkan sebagai pelaku kejahatan.
Selama ibu saya belum kembali ke rumah, saya akan melawan tekanan
besar dari otoritas dan tidak akan berhenti menggugat.
Tertanda tangan:
Putri dari You Jinying
Chinese version click here
English
version click here