(Minghui.org)
"... Di dalam hari-hari yang
terus berlangsung, isteri saya bangun lebih awal dan tidur lebih
malam untuk belajar Fa dan berlatih latihan gerakan. Di dalam
waktu tiga bulan, suatu keajaiban yang tidak diduga telah terjadi,
kulit yang dulunya pucat menjadi berwarna merah. Dia telah berhenti
untuk mengonsumsi obat-obatan yang telah menjadi sandarannya selama
bertahun-tahun. Dia nampak lebih kuat, dan dia dapat membantu saya
menyelesaikan beberapa pekerjaan rumah tangga setiap hari.
Perubahan maha besar yang terjadi pada isteri saya membuat saya
ingin tahu latihan seperti apa yang dapat mengembalikan hidup
istri saya yang sekarat? Apakah itu hanya merupakan suatu efek
psikologis atau merupakan latihan yang benar-benar luar
biasa?"
- Dikutip dari artikel ini
* * * * * * * * *
Salam kepada Guru yang terhormat
dan para teman praktisi!
Nama saya adalah Ming Duo (alias), saya berumur 39 tahun. Saya
lulusan dari sekolah medis di Provinsi Jilin. Saya mulai berlatih
Falun Dafa pada 1998, dan sejak saat itu saya melangkah di jalur
yang lurus untuk kembali ke jati diri saya yang asli.
1. Tantangan yang Saya Hadapi Sebelum Mendapatkan
Dafa
Saya lulus dari perguruan tinggi pada tahun 1989, dan telah
direkrut oleh sebuah perusahaan farmasi, untuk bekerja di bagian
administrasi.
Pada waktu itu, saya hanya berkeinginan untuk dipromosikan, mencari
uang, menonjol diantara kawan sebaya saya, dan membawa kehormatan
bagi keluarga saya. Dengan pola pikir seperti ini, saya bekerja
dengan rajin tanpa mengeluh. Oleh karena bakat dan kemampuan saya
yang sangat baik, saya segera dipromosikan pada posisi pimpinan
tingkat menengah. Di tahun yang sama, saya menikah dengan Nona Yu,
yang seumuran dengan saya. Dia lulusan di bidang ekonomi pada
sebuah universitas, dia sangat berbakat, dan dipekerjakan di suatu
organisasi pemerintah kotapraja.
Semua rekan kerja dan teman sekelas berpikir bahwa kami adalah yang
paling menonjol diantara teman sebaya kami. Saya, bagaimanapun juga
merasa puas. Kehidupan keluarga dan karier saya semuanya berjalan
dengan lancar, dan saya mengharapkan segala di dalam hidup saya
berhasil seperti apa yang saya inginkan. Tetapi, saya tidak
mengetahui mengapa saya kadang-kadang merasa kosong dan kesepian di
atas kepuasan ini.
Sejak masih muda, saya sering menatap langit di malam hari, melihat
bintang yang tak terbilang, dan bertanya pada diri sendiri,
"Mengapa kita hidup? Dari mana kehidupan itu datang, dan kapan
hidup kita berakhir?"
Pada 1992, pendapatan perusahaan menurun drastis, dan saya juga
sangat terpukul oleh hubungan antar pribadi yang rumit di tempat
kerja. Setelah dipertimbangkan dengan saksama, saya memutuskan
untuk memulai bisnis sendiri. Tidaklah mudah untuk memulai suatu
bisnis, tetapi, oleh karena pengetahuan khusus saya di bidang yang
berkenaan dengan farmasi, serta keahlian saya di bidang pemasaran
dan penjualan, saya bisa mengembangkan bisnis saya di bidang
penjualan farmasi dalam jangka waktu yang singkat. Bisnis saya
menjadi sangat menguntungkan, tetapi saya tidak mengetahui bahwa di
saat saya sedang merasakan keberuntungan karena dapat mencari uang
pada waktu depresi ekonomi, suatu bencana besar sedang menanti
saya.
Isteri saya berusia 25 tahun. Dia telah menderita karena
kesehatannya yang buruk semenjak dia masih muda. Dia kesulitan
dalam menghadapi hubungan yang rumit dengan orang-orang di tempat
kerja, dan karena sifat bersaingnya dia selalu bekerja keras untuk
menjadi unggul dan berjuang untuk menjadi nomor satu di setiap
aspek hidupnya. Bekerja di bawah tekanan yang besar, kesehatannya
menjadi semakin buruk. Selain psychasthenia (gangguan ansietas),
rematik, radang lambung, pergeseran lambung, radang usus dua belas
jari, dan penyakit jantung yang telah dia derita sebelumnya, dia
sekarang menderita arthritis rheumatoid, radang umbai uterus,
radang perut bagian bawah, radang selaput perut, peradangan dinding
otot jantung, denyut jantung tidak teratur, dan lain-lain penyakit.
Dia sedang menghadapi penderitan yang sangat berat di dalam
hidupnya. Isteri saya pergi ke mana-mana untuk mencari doktor dan
mencari pengobatan, dan diopname selama delapan bulan dalam setahun
adalah hal biasa. Para manajer di tempat kerjanya seringkali
berbicara dengannya, dan menyarankannya untuk pensiun lebih awal.
Setiap tahun, perusahaan mengeluarkan puluhan ribu yuan untuk biaya
kesehatannya, dan kami juga mengeluarkan hampir sepuluh ribu yuan
dari uang kami sendiri. Keluarga kami dulunya dipenuhi dengan
kebahagiaan dan canda tawa, tetapi secara berangsur-angsur hidup
kami dipenuhi dengan keluh kesah isteri saya, rintihan yang
menyakitkan, dan diliputi dengan kesedihan serta keputusasaannya
setiap hari.
Isteri saya mencoba berbagai macam perawatan serta banyak
mengonsumsi obat-obatan dan obat herbal yang mahal. Dia pergi
mencari banyak tenaga ahli dan spesialis, tetapi tidak dapat
menemukan penyembuhan. Setelah berhenti ke dokter, dia mulai
percaya dengan suatu agama. Dia telah berlatih melalui jalan pintas
yang menyimpang dan patuh pada rubah, samur kuning, hantu, dan
ular, dan mencoba metode pengobatan alternatif tingkat rendah
lainnya, tetapi hanya berefek sedikit. Dia juga mencoba berbagai
macam metode qigong, yang kadang-kadang dapat membantu dan
kadang-kadang dapat memperburuk keadaannya. Tidak ada yang
benar-benar dapat menyembuhkan penyakitnya. Pada mulanya, saya
sangat menentang dia untuk belajar metode qigong tersebut, sebab
saya mempunyai latar belakang medis dan saya sangat yakin dengan
campur tangan ilmu pengetahuan medis. Tetapi, disaat saya
melihatnya begitu menderita, saya berpikir, "Baiklah, apa pun yang
ingin ia coba, saya akan mendukungnya sepanjang itu dapat membantu
memenuhi harapannya."
Suatu hari di bulan Agustus 1997, isteri saya menghadiri suatu
pertemuan yang diselenggarakan di sebuah taman di Kota Jilin. Dia
dipenuhi dengan kegembiraan saat kembali ke rumah. Dia bercerita
kepada saya, "Saya membaca buku Falun Gong. Adalah suatu latihan
dari aliran Buddha." Saya telah sering melihat hal seperti ini,
maka saya hanya menanggapinya biasa saja, "Apapun yang ingin kau
coba, lakukan saja. Saya tidak akan menentangnya, sepanjang itu
dapat meringankan penyakitmu."
Pada hari berikutnya, isteri saya bangun lebih awal dan tidur lebih
malam untuk belajar Fa dan berlatih Gong. Dalam waktu tiga bulan,
suatu keajaiban yang tidak terduga telah terjadi, kulitnya yang
pucat menjadi kemerahan. Dia telah berhenti mengonsumsi obat-obatan
yang telah menjadi sandarannya selama bertahun-tahun. Dia nampak
lebih kuat, dan dia dapat membantu saya menyelesaikan beberapa
pekerjaan rumah tangga.
Perubahan maha besar yang terjadi pada isteri saya membuat saya
ingin tahu latihan seperti apa yang dapat mengembalikan hidup istri
saya yang sekarat? Apakah itu hanya merupakan suatu efek psikologis
atau latihan ini memang benar-benar luar biasa? Dua orang praktisi
yang sering berlatih dengan isteri saya datang ke rumah kami untuk
belajar Fa dengannya. Saya ingat dengan jelas pada suatu hari di
tahun 1998, di saat kedua wanita tersebut datang ke rumah kami dan
mengusulkan agar saya juga berlatih Falun Gong. Isteri saya sering
berbagi pengalaman dengan mereka tentang pemahaman mereka terhadap
Fa. Pada waktu itu, saya tidak mengetahui apapun tentang kultivasi,
tetapi suatu hari saya tiba-tiba berkata kepada mereka, "Saya ingin
berkultivasi, dan saya ingin berkultivasi untuk menjadi Tathagata."
Mereka terkejut dan bertanya kepada saya, "Mengapa menjadi
Tathagata?" Saya menjawab, "Sebab Tathagata dapat menyelamatkan
manusia." Saya terkejut sendiri karena telah mengatakan ini, sebab
saya tidak mengetahui apa itu Tathagata. Kemudian, setelah saya
mulai berkultivasi, saya menyadari bahwa apa yang telah saya
katakan mungkin berasal dari pikiran yang lebih tinggi di dalam
diri saya. Mungkin itu merupakan harapan saya dari ribuan tahun
yang lalu.
Di bulan Agustus 1998, saya mulai berlatih Falun Gong. Isteri dan
saya beserta putri kami yang berusia lima tahun belajar Fa,
berlatih Gong, dan berbagi pengalaman bersama-sama setiap hari.
Keluarga kami hidup harmonis. Di dalam keseharian hidup kami, kami
bertiga dengan ketat mematut diri dan mengikuti tuntutan dari Dafa,
termasuk putri kami. Walaupun situasi keuangan kami secara relatif
cukup baik, kami tidak pernah mengeluarkan uang seperti biasanya.
Kami bahkan menyimpan uang di saat membeli pakaian baru atau
makanan ringan untuk putri kami dan membeli buku Dafa yang kemudian
diberikan kepada orang-orang yang membutuhkannya. Pada waktu yang
sama, saya dapat membaca salah satu dari ceramah Guru di luar
negeri dan ditambah lagi sedikitnya tiga ceramah di buku Zhuan
Falun setiap hari. Saya sangat bersemangat belajar Fa setiap hari.
Hanya di dalam satu tahun, saya telah membaca Zhuan Falun lebih
dari seratus kali, dan saya hampir dapat menghafal setiap
pertanyaan yang ada di dalam audio dan videotape ceramah Guru di
luar negeri. Setiap hari rata-rata menghabiskan waktu berjam-jam
untuk belajar Fa dan latihan gerakan, dan ini membangun suatu
pondasi yang kuat bagi jalur saya di masa yang akan datang di dalam
kultivasi di masa Pelurusan Fa.
2. Pergi ke Beijing untuk Memohon - Hidup Kami Tiba-tiba
Berubah
Pada tanggal 19 Juli 1999, kami bertiga, bersama dengan enam
praktisi lainnya, mendengar berita bahwa beberapa orang jahat di
dalam pemerintah pusat telah memutuskan untuk melarang Falun Gong.
Sebagai seorang praktisi Dafa, kami sangat prihatin, dan kami
berharap mempunyai sayap untuk terbang ke Beijing untuk menjelaskan
kebenaran kepada para pemimpin yang ada di dalam pemerintah
pusat.
Sembilan dari kami (enam orang dewasa dan tiga anak-anak)
merundingkan masalah ini, dan memutuskan untuk segera pergi ke
Beijing untuk melindungi Dafa. Kami menghabiskan 4.000 yuan untuk
menyewa dua mobil, dan mengemudi dalam waktu yang lama untuk tiba
di Beijing. Kami mengemudi 1.200 km (750 mil) selama satu setengah
hari dan tiba di Lapangan Tiananmen di Beijing pada pukul 23.00, 21
Juli 1999. Setelah itu kami kembali ke rumah dengan selamat.
Setelah kembali, kami mempunyai beberapa kesempatan untuk berbagi
pengalaman dengan praktisi setempat. Banyak praktisi pergi ke
Beijing, satu per satu untuk membuktikan kebenaran Dafa. Pada
tanggal 6 September 1999, tiga praktisi, saat itu telah disiksa
sampai mati, dan saya sekali lagi pergi ke Beijing untuk memohon
keadilan. Pada tanggal 11 Oktober, kami ditangkap dan dikembalikan
ke Kota Jilin oleh Polisi Jilin yang ditugaskan di Beijing. Isteri
dan saya dituduh menjadi "Pemimpin" Falun Gong oleh surat kabar
lokal dan stasiun radio. Kami ditahan tiga hari di Pusat Tahanan
Kota Jilin, dan kemudian dipindahkan ke Penjara Ketiga dan
dipenjara secara ilegal di sana. Di dalam penjara, saya
diperlakukan dengan kejam. Saya belum pernah masuk penjara, dan
orang-orang di sekitar saya adalah para penjahat dan sampah
masyarakat. Satu hari bagaikan setahun. Ketika saya berada di
penjara kota, keluarga saya mengeluarkan uang sekitar empat puluh
sampai lima puluh ribu yuan untuk membujuk seseorang untuk
"menjamin" saya keluar, dengan syarat saya harus menyatakan untuk
melepaskan kultivasi secara verbal dan tertulis. Saya tidak sabar
untuk pulang, sehingga saya menuruti permintaan tersebut, melawan
hati nurani saya.
3. Melipatgandakan Upaya Saya untuk Menebus Kesalahan
dengan Terbuka Membuktikan Kebenaran Dafa
Ketika saya kembali ke rumah, isteri saya masih dipenjara di
Penjara Pertama, dan putri kami tinggal bersama ibu mertua saya.
Saya bekerja di perusahaan milik seorang famili, dan bekerja
sebagai seorang manajer di bagian penjualan grosir obat-obatan.
Setelah saya dibebaskan dari penjara, saya mulai menyadari
keseriusan kultivasi.
Isteri saya menulis beberapa surat dari penjara untuk saya, dan
mendukung saya untuk mengoreksi kesalahan saya yang telah
menandatangani surat jaminan. Setelah saya memahami bahwa apa yang
telah saya lakukan adalah salah, saya memulai untuk membaca
buku-buku Dafa lagi.
Saya sangat menyesal dengan perbuatan saya, dan ingin menebusnya
dengan melipatgandakan upaya. Maka saya berkultivasi lebih rajin
dan bekerja lebih keras. Saya memperlakukan setiap karyawan dengan
kebaikan. Saya tidak hanya membantu mereka dalam hal pekerjaan dan
di dalam kehidupan pribadi mereka, tetapi juga mengintegrasikan
kebenaran Dafa pada perkataan dan perbuatan saya setiap hari.
Segera, karyawan di bagian penjualan grosir yang saya pimpin
sikapnya mengalami perbaikan dari sebelumnya yang egois, dan
keuntungan terus meningkat setiap bulan. Yang lebih penting lagi,
semua orang di bagian penjualan grosir saling memperlakukan satu
dengan yang lain dengan kebaikan, dan seperti keluarga. Para
pekerja di bagian lain mengetahui tentang watak moral yang mulia
dan kemampuan profesional para praktisi Dafa yang luar biasa.
Kemudian, tiga orang di perusahaan mulai berlatih Falun Dafa.
Walaupun saya sangat sibuk dengan pekerjaan pada tahun 2000, saya
menggunakan setiap menit yang terluang untuk belajar Fa. Bahkan
saat berjalan, saya mendengar ceramah Fa Guru melalui walkman.
Kadang-kadang, ketika terlalu sibuk, saya hanya tidur 1-2 jam
semalam, hal ini terjadi sampai sebulan. Hari-hari berlalu dengan
cepat, dan walaupun saya merasa puas di dalam kehidupan saya, saya
selalu bertanya-tanya, "Akankah saya dapat mencapai kesempurnaan
sedangkan saya tidak membuktikan kebenaran Dafa pada saat yang
krusial ini?" Pertanyaan ini terus mengganggu saya dalam waktu yang
lama.
Suatu pagi sekitar pukul 03.00, ketika saya sedang bermeditasi,
ruang gelap tiba-tiba menjadi terang dengan cahaya keemasan. Saya
membuka mata saya dan melihat diri saya. Saya telah diliputi dengan
cahaya keemasan dan bermeditasi di dalam sebuah bola terang
bercahaya yang sama. Saya pikir mungkin mata saya telah dibutakan,
tetapi ketika saya melihat lagi, tetap saja sama. Ini berlangsung
lebih dari sepuluh menit. Ketika saya menyelesaikan meditasi, saya
tidak merasa gembira sedikit pun. Sebagai gantinya hati saya merasa
khidmat, dan saya tidak bisa menghentikan air mata yang mengalir ke
wajah saya. Saya mengetahui bahwa Guru kita yang belas kasih sedang
berkata kepada saya bahwa saya masih dapat mencapai kesempurnaan
sepanjang saya tetap berada di dalam jalur kultivasi mulai dari
sekarang.
Pada bulan Juli 2000, saya ditangkap secara ilegal dan dikirim lagi
ke penjara karena berbagi pengalaman dengan beberapa praktisi Dafa
lainnya. Saat ini saya menentang unsur kejahatan dan membuktikan
kebenaran Dafa di dalam segala situasi. Saya dipukul tanpa ampun,
dan pinggul saya terluka sangat parah, saya tidak bisa berjalan.
Dua puluh delapan hari kemudian, saya dibebaskan.
4) Saya Pergi ke Beijing Lagi untuk Membuktikan Kebenaran
Dafa dan Dipenjara
Pada bulan September 2000, saya pergi ke Beijing lagi untuk
membuktikan kebenaran Dafa. Pada tanggal 29 September, setelah
ditangkap selama lebih dari dua puluh hari di Pusat Penahanan
Kabupaten Daxing di Beijing, lalu saya dipindahkan kembali ke Kota
Jilin, Provinsi Jilin. Polisi dari Kantor Polisi Zhihe membawa saya
ke Kelompok Empat dari divisi kejahatan Kantor Polisi Chuanying.
Polisi mengikat saya pada Bangku Harimau selama delapan belas jam
dan berusaha untuk memaksa saya memberikan informasi mengenai
praktisi lainnya. Saya menentang penyiksaan mereka. Kemudian kantor
polisi lokal mengirim saya ke Pusat Penahanana Ketiga. Setelah
ditahan selama lebih dari satu bulan, saya dijatuhi hukuman dua
tahun di Kamp Kerja Paksa Huanxiling di Kota Jilin.
Waktu itu, saya telah baca ceramah Guru "Ceramah Fa di Amerika
Bagian Barat. (Dao Hang)." Guru berkata, "Apa yang disebut Buddha?
'Tathagata' artinya berjalan di atas kebenaran, datang sesuai
dengan yang diinginkan, demikian sebuah sebutan oleh orang awam,
sedang Buddha yang sejati Dia adalah pelindung alam semesta, Dia
akan bertanggung jawab atas faktor positif dalam alam
semesta."
Saya menyadari bahwa saya harus mengoreksi segala fenomena yang
tidak baik pada setiap lingkungan penyiksaan.
Di Kamp Kerja Paksa Huanxiling, saya menentang penyiksaan dengan
pikirin lurus. Dengan belas kasih saya mengajarkan hukum Dafa
kepada polisi dan bagaimana bertindak sebagai seorang manusia.
Akhirnya, salah satu polisi yang paling jahat di Brigade Keempat
yang bernama Wang, mengatakan di dalam sebuah pertemuan yang
dihadiri oleh delapan belas praktisi Falun Gong bahwa ia
menghormati praktisi. Di Brigade Keempat, pernah ada praktisi yang
mencuci pakaian untuk narapidana, dan narapidana sering memukul
serta mengganggu praktisi. Ketika saya melihat situasi ini, saya
berbagi pemahaman saya dengan praktisi lain bahwa kita semestinya
tidak boleh bekerja sama dengan penindasan tersebut. Ketika
praktisi lain dipukul atau diganggu, saya berani tampil ke depan
untuk menghentikan unsur kejahatan tersebut. Saya berkata kepada
mereka dengan ramah dan meluruskan cara berpikir mereka yang
salah.
Dalam dua bulan, melalui usaha dari semua praktisi, Brigade Keempat
yang paling jahat di Kamp Kerja Paksa Huanxiling, berubah menjadi
paling lunak. Salah satu pemimpin narapidana yang jahat, yang
tadinya paling jahat dan juga sering memukuli praktisi, mulai
berubah dan akhirnya melihat perilaku praktisi Dafa merasakan bahwa
Dafa adalah suci dan merupakan spiritual tingkat tinggi. Ketika
ibunya datang untuk mengunjunginya, ia secara pribadi mengatakan
kepada ibunya untuk berlatih Falun Gong di rumah. Kemudian, dalam
usaha meningkatkan lingkungan kami lebih lanjut, delapan belas
praktisi di Brigade Keempat membentuk kelompok latihan Falun Gong
di dalam penjara pada siang hari yang cerah. Pihak otoritas menjadi
sangat terkejut.
Kemudian tujuh praktisi di Brigade Keempat bertemu dengan para
pemimpin penjara meminta semua praktisi dibebaskan tanpa syarat.
Para penjaga dan narapidana terkejut. Saya dikurung di sel
tersendiri di sebuah sel yang kecil selama tujuh hari dengan
tuduhan "mengorganisir aktivitas dan menghasut
pemberontakan."
Pada tanggal 27 Maret 2001, empat puluh praktisi Dafa yang teguh
dan saya dipindahkan. Saya dikirim ke Kamp Kerja Paksa Kota Tonghua
di Provinsi Jilin. Pada waktu itu, Kamp Kerja Paksa Tonghua
mengklaim 100% "tingkat perubahan" (semua orang dipaksa untuk
melepaskan kultivasi dengan mengabaikan keinginan sejati mereka).
Saya ingat saat saya baru tiba di kamp kerja paksa,. Sun Jianfu,
pimpinan Kantor Pendidikan datang menyerang saya saat ia mabuk. Ia
dikawal oleh salah satu pengawalnya yang paling jahat. Ia
mengangkat tongkat listrik untuk mengancam saya. Saya berkata
padanya dengan tenang dan ramah, "Harap anda memperhatikan
penampilan anda sebagai seorang pejabat pemerintah." Di bawah efek
dari medan lurus saya, Sun Jianfu berjalan pergi dengan malu. Ia
tidak pernah berani lagi untuk menganiaya saya secara langsung. Di
dalam lingkungan jahat ini, sekitar belasan praktisi yang telah
dipindahkan bersama-sama dengan saya secara konsisten memancarkan
pikiran lurus dan belajar Fa untuk menciptakan lingkungan yang
lebih baik. Dalam beberapa bulan, 90% praktisi yang sebelumnya
telah melepaskan latihan Falun Dafa mereka di bawah tekanan
siksaan, menulis pernyataan khidmat bahwa mereka akan berkultivasi
lagi dan memperbaiki diri mereka.
Kami juga sedang berusaha untuk menerapkan sistem "mengawasi diri
sendiri" di dalam kamp kerja paksa, yang sebelumnya diawasi oleh
para narapidana. Kami sesungguhnya, menjadi contoh pertama dari
penerapan sistem "pengawasan diri sendiri" di dalam sistem kamp
kerja paksa di China.
Pada tanggal 27 Desember 2001, lebih dari seratus praktisi yang
gigih dari tiga kamp kerja paksa Tonghua, Baishan dan Liaoyuan
telah dipindahkan ke tempat yang disebut "pangkalan pendidikan" di
Provinsi Jilin - Kamp Kerja Paksa Chaoyanggou yang paling jahat di
Kota Changchun. Di dalam Kamp Kerja Paksa Chaoyanggou, saya
mengalami berbagai macam siksaan brutal. Saya disiksa dengan metode
yang disebut "papan duduk" dalam jangka waktu lama. Empat atau lima
orang polisi menyetrum saya dengan beberapa tongkat listrik secara
terus menerus untuk periode waktu yang lama. Mereka dengan brutal
memukul saya dengan tangkai sekop. Mereka menyetrum dubur dan
tempat sensitif lainnya, menggunakan berbagai macam hukuman badan
pada diri saya.
Ketika pemimpin brigade yang jahat memaki saya, dengan tenang tapi
tegas saya berunding dengannya. Ketika narapidana memukul,
mengganggu atau menyerang saya tanpa alasan, saya memperingatkan
mereka dengan keras tentang hubungan sebab dan akibat dari
"Kebaikan dan kejahatan" dan itu selalu mempunyai konsekwensi. Saya
melaporkan tindakan ilegal tersebut kepada pemimpin brigade dan
penjara sesuai dengan hukum yang berlaku. Akhirnya, polisi yang
paling jahat dan narapidana yang paling mengancam tidak lagi ganas
ketika berada di dekat saya. Mereka diam-diam mengatakan bahwa apa
yang saya katakan kepada mereka masuk akal. Di dalam Kamp Kerja
Paksa Chaoyanggou, saya menolak untuk melakukan kerja paksa.
Biasanya hal ini akan mengakibatkan hukuman, tetapi karena pikiran
lurus, saya bisa terhindar dari hukuman. Polisi menggunakan segala
cara yang dapat dilakukan, pada akhirnya mereka hanya membiarkan
saya begitu saja.
Saya telah mengalami banyak ujian hidup dan mati di lingkungan yang
paling jahat. Saya memperkuat jalur Pelurusan Fa saya dengan
kesadaran lurus ketika dihadapkan pada hidup dan mati. Setelah
mengalami berbagai macam kesengsaraan, saya meninggalkan kamp kerja
paksa dengan penuh martabat pada tanggal 11 Desember
2002.
Saya tidak mengetahui bahwa ada berita yang mengejutkan telah
menunggu saya ketika saya pulang ke rumah. Istri saya telah
dianiaya sampai meninggal dunia lebih dari tujuh bulan sebelumnya
di dalam Penjara Wanita Heizuizi, Provinsi Jilin setelah dijatuhi
lima tahun penjara karena berlatih Falun Dafa.
Saya sangat sedih setelah mendengar berita yang sangat menyakitkan
ini. Walaupun saya kehilangan istri dan keluarga saya hancur, saya
sangat memahami misi dan tanggung jawab sebagai seorang praktisi
Dafa selama masa Pelurusan Fa. Yaitu mengklarifikasi fakta dan
menyelamatkan semua makhluk hidup. Maka saya menghapus semua air
mata dan kembali melibatkan diri di dalam arus dahsyat Pelurusan
Fa.
5) Melepaskan "Ego" dan Melebur ke dalam Fa
Pekerjaan Pelurusan Fa di area saya lumpuh separuh sejak awal tahun
2002 ketika lokasi pembuatan materi klarifikasi fakta dihancurkan
dan lebih dari dua puluh praktisi dihukum dengan hukuman penjara
yang sangat berat. Ketika saya telah siap sepenuh hati untuk
memulai pekerjaan Pelurusan Fa, desas desus tiba-tiba menyebar di
antara sesama praktisi bahwa saya adalah seorang "mata-mata."
Saya bingung ketika menghadapi "serangan" yang mendadak ini. Saya
bersedia melindungi Dafa dengan jiwa dan raga. Bagaimana saya bisa
dianggap sebagai seorang "mata-mata”? Saya menenangkan diri dan
melihat ke dalam dengan pikiran yang jernih. Saya mengevaluasi diri
sendiri dan situasinya dari sudut pandang Fa, kemudian mendapatkan
kesimpulan bahwa desas desus tersebut bukanlah disebabkan oleh
permasalahan yang ada dalam diri saya, tetapi hal itu kemungkinan
besar disebabkan oleh unsur kejahatan yang takut jika praktisi Dafa
membentuk satu kesatuan tubuh, sehingga mereka menyebarkan desas
desus yang menipu beberapa praktisi yang tidak mengetahui
kebenaran. Tujuannya adalah untuk menciptakan perselisihan diantara
para praktisi Dafa setempat dalam rangka memperlemah upaya
kami.
Setelah saya memahami ini, saya tidak lagi mengeluhkan orang-orang
yang membantu menyebarkan desas desus tersebut. Bahkan sebaliknya,
saya melihat ke dalam untuk mencari segala kekurangan dan
keterikatan hati, dan berusaha keras untuk menyelesaikan
ketidakpercayaan praktisi lain terhadap saya. Saya mulai berbagi
pengalaman dengan setiap praktisi yang saya jumpai, belajar Fa,
meningkatkan diri, dan bekerja sama dengan mereka di dalam
pekerjaan Pelurusan Fa. Kemudian, beberapa praktisi yang
mengoordinir pekerjaan Dafa dengan saya telah ditangkap sehingga
saya harus mengambil tanggung-jawab yang lebih banyak untuk
menyelesaikan pekerjaan tersebut. Dari waktu ke waktu, desas desus
tersebut pelan-pelan memudar seiring bertambahnya praktisi yang
mulai percayai pada saya. Saya telah melelehkan "batu karang" yang
menghalangi mereka membentuk satu tubuh di dalam jalur Pelurusan Fa
dengan kata-kata dan perbuatan saya.
Dalam proses kegiatan berkoordinasi dengan lebih banyak praktisi,
saya berangsur-angsur menyadari pentingnya untuk merangkul dan
berasimilasi seluruh kelompok. Jika anda tidak percaya dengan saya,
saya akan percaya dengan anda terlebih dahulu. Jika anda tidak
berkoordinasi dengan saya, saya akan berkoordinasi dengan anda
terlebih dahulu. Jika anda tidak melihat ke dalam, saya akan
melihat ke dalam terlebih dahulu. Sepanjang itu bermanfaat bagi
Pelurusan Fa, saya sepenuhnya dapat mengabaikan gagasan-gagasan
pribadi saya untuk mendukung keseluruhan. Setelah saya menyadari
prinsip ini, saya berbagi dengan lebih banyak praktisi. Setelah
lebih dari tiga puluh konferensi berbagi pengalaman Fa lokal,
masing-masing praktisi dapat melihat ke dalam dan, di bagian mana
mereka tidak setuju dengan orang lain, dengan baik dan ramah
menunjukkan permasalahan tersebut kepada orang lain. Konferensi
berbagi pengalaman Fa lokal menjadi lebih murni dan lebih murni. Di
dalam medan yang lurus ini, lebih banyak praktisi keluar untuk
membuktikan kebenaran Dafa dan mengklarifikasi fakta. Pekerjaan
Pelurusan Fa di daerah kami berubah ke jalur yang murni.
6) "Belas Kasih Mampu Mencairkan Langit dan Bumi untuk
Mendatangkan Musim Semi"
(Hong Yin II)
Saya punya keinginan untuk berbagi dengan semua orang. Di saat anda
melihat kekurangan dan keterikatan praktisi lain, anda harus dengan
baik dan ramah menunjukan kepadanya bukan sebaliknya mempertahankan
apa yang disebut dengan sikap "selalu rukun" diantara para
praktisi. Tetapi dasar pemikirannya adalah anda harus benar-benar
mempertimbangkan situasi orang lain, dan anda tidak berketerikatan
untuk mengubah orang lain. Di saat kita melihat masalah praktisi
lain, kita harus melihat ke dalam diri kita sendiri terlebih
dahulu. Setelah kita memurnikan diri kita, baru kemudian kita
membantu praktisi lain dan meningkatkan diri bersama-sama. Hanya
dengan cara inilah kita dapat membentuk satu kesatuan tubuh yang
sempurna dan tidak terhancurkan.
Jika saya mempunyai suatu perbedaan pendapat ketika sedang
melakukan pekerjaan Pelurusan Fa dengan praktisi lain, saya dapat
sepenuhnya membuang pendapat saya untuk mendukung mereka sepanjang
itu bermanfaat bagi Pelurusan Fa. Perkataan dan perilaku saya
mempengaruhi mereka. Kita semua ditempa di dalam Dafa. Ini adalah
bagian dari kultivasi kita pada masa Pelurusan Fa. Kami bertiga
berkoordinasi lebih baik dan lebih baik, dan membentuk satu tubuh
yang sempurna di tempat itu.
Saya menyadari bahwa ini adalah kualitas yang harus dimiliki oleh
seorang praktisi Dafa. Kita harus menghargai praktisi yang lain,
menghargai kehidupan orang lain, dan memahami orang lain sesuai
dengan situasi mereka. Setiap partikel Dafa memainkan peran yang
sangat krusial dalam membentuk satu kesatuan tubuh yang sempurna.
Hanya jika kita secara terus menerus membuang "ego" kita dan
berpegangan serta berasimilasi dalam satu kesatuan tubuh, kekuatan
Dafa yang lebih agung dapat terwujud.
Selama lima tahun terakhir Pelurusan Fa, setiap praktisi telah
menyadari prinsip-prinsip tertentu. Walaupun prinsip ini mungkin
menyadarkan praktisi dalam petunjuk umum yang sama, ada perbedaan
pada detail cara menangani suatu permasalahan spesifik, atau cara
memikirkan masalah tersebut. Setiap orang mempunyai keterikatan
yang berbeda, setiap kehidupan mempunyai karakteristik yang
berbeda, jadi praktisi Dafa harus merangkul satu sama lain,
memahami satu sama lain, lebih fokus pada kelebihan orang lain, dan
menjadikan klarifikasi fakta dan penyelamatan semua makhluk hidup
sebagai prioritas utama mereka.
Alasan utama yang menyebabkan penindasan menjadi sangat serius di
berbagai daerah pada umumnya adalah karena para praktisi lebih
menekankan pada pentingnya "diri mereka sendiri" dan melalaikan
peningkatan sebagai satu kesatuan tubuh. Praktisi yang sangat rajin
dan mereka yang berada di garis terdepan di dalam Pelurusan Fa
seharusnya jangan terlalu memikirkan keuntungan mereka sendiri.
Bahkan sebaliknya, mereka harus lebih banyak berusaha membantu
praktisi lain untuk keluar dan ikut ambil bagian di dalam proses
Pelurusan Fa. Yang Guru kehendaki adalah untuk semua praktisi,
tidak hanya untuk beberapa praktisi yang rajin saja, untuk dapat
pulang kembali ke rumah, tanpa ada seseorang pun yang tertinggal.
Guru menganggap semua kehidupan adalah sama, tanpa memihak. Akan
tetapi, sebagian dari kita dengan sengaja membagi praktisi ke dalam
kelas-kelas yang berbeda, seperti rajin dengan yang tidak rajin,
tidak melangkah keluar dengan yang melangkah keluar, dapat
dipercaya dengan yang tidak dapat dipercaya, cakap dengan yang
tidak cakap....sehingga membuat satu kesatuan tubuh jadi terpecah
belah. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman terhadap Fa
Guru.
Seiring para praktisi di daerah setempat dan saya meningkatkan
pemahaman kami tentang merangkul satu sama lain sebagai satu
kesatuan tubuh, kami tidak lagi menekankan perasaan dan pemahaman
diri sendiri. Bahkan sebaliknya, kami menganggap Fa sebagai guru
kami, dan memperhatikan perasaan praktisi lain. Kami berusaha
mengajak semua praktisi untuk terlibat di dalam Pelurusan Fa.
Setiap praktisi memainkan peran mereka sebagai sebuah partikel Fa
di dalam suatu lingkungan yang sederajat dan harmonis dimana tidak
ada kelas atau tingkatan di antara para praktisi. Keseluruhan
lingkungan pembuktian kebenaran Fa di daerah kami telah menjadi
lebih baik dan lebih baik.
7) Saya Datang ke Dunia untuk Dafa, dan untuk Memenuhi
Harapan Hidup Saya di dalam Kehidupan Sekarang Ini
Saya telah melalui berbagai macam tantangan sebelum memperoleh
Falun Dafa dan akhirnya memahami tentang arti kehidupan. Segala hal
yang telah saya alami sepanjang hidup semuanya adalah untuk
mempersiapkan saya untuk memperoleh Fa. Maka setiap hari saya
selalu mempunyai pikiran yang tenang dan memperlakukan segala yang
ada di sekeliling saya dengan kemurahan hati dan belas kasih. Saya
selalu dapat menjaga diri agar tetap gembira ketika dihadapkan
dengan penderitaan yang cukup berat, bahkan di dalam lingkungan
kamp kerja paksa yang jahat saat saya harus menghadapi orang-orang
yang sangat jahat.
Beberapa narapidana dan polisi pernah bertanya kepada saya,
"Bagaimana mungkin anda bisa sangat optimis di dalam keadaan yang
begitu menderita di dalam pusat tahanan dan di dalam kamp kerja
paksa? Anda pasti berpura-pura!" Saya menanggapinya dengan
ramah, "Tidak, saya tidak berpura-pua." Ketika saya benar-benar
memahami bahwa arti kehidupan saya adalah untuk kembali ke jati
diri saya yang asli, dan saya sungguh beruntung dapat berkultivasi
Falun Dafa dan memahami alasan saya terlahir ke dunia sebagai
manusia adalah untuk menjelaskan kebenaran, dan menyelamatkan semua
makhluk hidup, saya juga menyadari bahwa tujuan hidup saya adalah
untuk membantu Guru di dalam Pelurusan Fa dan kehidupan abadi saya
ditakdirkan menjadi yang paling agung -- semua penderitaan atau
kekhawatiran yang ada di dalam pikiran saya lenyap, dan digantikan
dengan bayangan makhluk hidup. Apa yang ada di dalam pikiran saya
bukanlah diri saya lagi. Malahan saya sangat prihatin terhadap
penderitaan makhluk hidup yang tidak terhitung jumlahnya. Bilamana
saya merasa tertekan dan cemas di dalam membuktikan kebenaran Fa,
bilaman saya tidak ingin melangkah maju di dalam situasi yang
sulit, saya teringat dengan belas kasih Guru yang tanpa batas dan
kemurahan hati Guru serta penyelamatannya yang sangat sulit
terhadap jutaan praktisi, serta penyelamatan Guru terhadap semua
makhluk di alam semesta. Seketika hati saya tidak lagi dipenuhi
dengan kepentingan sendiri. Malahan, saya diingatkan bahwa banyak
makhluk hidup yang harus mengetahui kebenaran dan diselamatkan oleh
Dafa.
Seiring terus-menerus membuang "ego" dan memusatkan pikiran pada
semua makhluk hidup, saya mulai memahami makna dari mengasihi dan
belas kasih di tingkatan pemahaman saya. Saya memahami bahwa hidup
di alam semesta yang baru dengan aktif dan tanpa syarat
berasimilasi dengan Dafa, dan mempunyai kesadaran lurus yang tidak
mementingkan diri sendiri serta mendahulukan kepentingan orang
lain. Pemahaman saya pada tingkatan kultivasi saya sekarang adalah:
Sepanjang saya selalu mengikuti tuntutan Pelurusan Fa Guru, bahkan
saya telah mengubah cara saya berpikir. Perasaan orang lain yang
pertama kali saya pikirkan sebelum perasaan saya sendiri. Hanya
jika kita melepaskan "ego kita" dan dengan aktif berasimilasi
dengan Dafa, barulah kita dapat sungguh-sungguh memahami setiap
kalimat Guru dan setiap kata yang ada di dalam Zhuan Falun
merupakan kebenaran sejati. Saat ini, saya tidak lagi mengeluh
tentang lingkungan yang jahat di China. Justru, saya merasa
beruntung memilih untuk membantu Guru di dalam Pelurusan Fa dan
menyelamatkan semua makhluk hidup.
Sekarang saya penuh semangat setiap hari seolah-olah tenaga saya
tiada habisnya. Bilamana saya merasa lelah, saya berpikir tentang
betapa besarnya keinginan makhluk hidup mengetahui kebenaran, dan
kemudian saya lupa akan diri saya dan memposisiskan diri saya
kembali di dalam pekerjaan Pelurusan-Fa. Setelah membuang banyak
keterikatan manusia biasa, saya berubah dengan drastis. Pikiran
saya menjadi lebih murni dan lebih murni, dan pikiran saya menjadi
lebih sederhana dan lebih sederhana. Kadang-kadang, saya merasakan
bahwa saya telah menjadi seorang anak yang lugu. Penampilan saya
juga telah berubah. Saya kelihatan seperti seorang anak muda
berusia dua puluhan, walaupun saya hampir berusia empat puluh
tahun.
Baru-baru ini, saya memperagakan penyiksaan yang pernah saya alami
di kantor polisi dan mengungkap perbuatan jahat dan kejahatan yang
tidak bermoral dari polisi China kepada dunia. Saya juga menuntut
Konggres Rakyat tingkat provinsi dan pengawas tingkat provinsi
menurut undang-undang dasar China. Tujuan saya adalah untuk
mengungkap kejahatan penindasan kepada masyarakat, untuk mengadili
polisi dan kekuatan jahat yang melakukan tindak kriminal, dan pada
saat yang sama, menyadarkan mereka yang telah dikelabui oleh tipu
muslihat Rejim Jiang sehingga mereka dapat mengetahui
kebenaran.
Melihat kembali penderitaan yang telah kita lalui dalam meluruskan
Dafa selama lima tahun terakhir ini, adalah belas kasih dan
kebesaran Guru yang telah memberi kita kebijaksanaan yang tak
terhingga. Guru membantu kita untuk berjalan di atas jalan yang
lurus dan kembali ke jati diri kita yang asli, sebuah jalan bagi
manusia untuk menjadi Dewa. Guru memberi kita penghargaan yang
tertinggi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kita tidak
mempunyai apapun untuk mengembalikannya, kecuali dengan
mendengarkan anjuran Guru, untuk melepaskan keterikatan manusia
kita dan untuk menyelamatkan lebih banyak orang.
Di atas adalah proses kultivasi saya di dalam membuktikan Fa selama
lima tahun terakhir, yang dengan senang hati saya bagikan dengan
Guru dan para teman praktisi.
Sumber: “Compassion Overcomes Evil” (Belas Kasih Mengalahkan
Kejahatan)