Pemandangan ini terjadi di bagian
yang menahan praktisi Falun Gong di Penjara Fanjiatai di Shayang,
Provinsi Hubei. Saksinya adalah seorang praktisi Falun Gong yang
cukup beruntung keluar dengan hidup-hidup. Rumor serupa sudah lama
terjadi.
Xing Guangjun (pria) dari Pabrik Pemrosesan Aluminium di Kota
Xiangfan, Provinsi Hubei, meninggal dunia pada 16 Januari 2006.
Dilaporkan bahwa pada tahun 2003, Xing Guangjun diawasi secara
ketat dan dianiaya di Penjara Fanjiatai selama beberapa bulan.
Selama waktu tersebut, penjaga penjara dengan paksa menyuntikan
obat-obatan tak dikenal ke dalam tubuhnya dan membahayakan dirinya.
Kakinya mengalami atrofi, kemudian dia tidak dapat berjalan.
Chen Qiji (pria) dari Kota Jingmen, Provinsi Hubei semula memiliki
kesehatan yang baik. Tidak seorangpun tahu obat apa yang
disuntikkan ke dalam tubuhnya, namun dia tiba-tiba menderita gagal
jantung, sakit mental, dan gagal ginjal. Tidak lama kemudian, dia
tidak dapat menggerakkan tubuhnya dan muntah serta merasa pusing.
Dia dikirim ke Rumah Sakit Umum Shayang untuk diselamatkan, namun
dia dalam keadaan sekarat. Polisi mengirimnya pulang untuk
melepaskan tanggung jawab. Beberapa hari kemudian, Chen Qiji
meninggal dunia.
Zhu Dahua (pria) dari Anlu, Provinsi Hubei dijatuhi hukuman 7 tahun
penjara ketika dia berumur 30-an. Sebelum dikirim ke penjara, Zhu
adalah orang yang cepat berpikir. Pada tahun 2006, Zhu Dahua
memprotes penganiayaan di seksi penjara nomor 4 dengan melakukan
mogok makan selama 5 hari. Penjara memaksanya makan obat yang tidak
dikenal. Setelah itu, Zhu mulai terlihat ragu-ragu, tidak ada
ekspresi wajah, dan tidak dapat berbicara dengan lancar. Dia tidak
dapat berjalan dengan mantap dan menjadi sangat curiga. Dia
terlihat menjadi orang yang berbeda sama sekali.
Kali ini, seorang saksi menjelaskan secara detil mengenai
pengalaman yang mengerikan seperti itu. Saksi berkata, “Ma Jun
adalah tokoh kunci kriminal yang menaruh racun dalam minuman saya.
Banyak praktisi yang dianiaya hingga meninggal dunia. Ma Jun, dari
Xiantao, Provinsi Hubei, tinggal di Jalan Qiangon, Longhuashan,
Xiantao, Provinsi Hubei. Dia dijatuhi hukuman 15 tahun penjara
karena pembunuhan. Dia dikenal sebagai ahli mencampur obat-obatan
karena bekerja di farmasi ketentaraan.”
“Ma Jun adalah kerabat dari Wang Xiongjue di seksi penjara nomor 1
(yang sekarang menjadi intruktur seksi penjara nomor 4). Penjara
menggunakan keahliannya dengan diam-diam menaruh obat-obatan pada
makanan atau minuman tahanan. Mereka menggunakan metode ini untuk
merusak kesehatan banyak praktisi Falun Gong. Masa tahanan Ma Jun
dikurangi selama 5 tahun karena pengkhianatannya.
“Hidup di penjara adalah menyengsarakan. Para praktisi bahkan tidak
bisa minum air hangat. Jika meninggalkan secangkir air di meja,
dalam waktu singkat akan mendapati endapan lapisan putih. Biaya
tinggal setiap bulan lebih dari 100 yuan. Setelah dikurangi, yang
tersisa akan digunakan untuk membeli sedikit makanan. Meskipun
memiliki uang dan membolehkan keluar untuk membeli beberapa mi
instant, tidak ada perlengkapan sehari-hari yang tersedia. Dibawah
situasi itu, penjaga penjara dengan mudah menyuap kriminal biasa
untuk ikut serta dalam penganiayaan terhadap praktisi Falun Gong
untuk ditukar dengan pengurangan masa tahanan mereka. Jika mereka
berhasil “merubah” satu praktisi Falun Gong, kriminal tersebut akan
memperoleh pengurangan masa tahanan.”
Praktisi Falun Gong yang diracun, untuk kondisi yang ringan akan
masuk rumah sakit, sedangkan kondisi berat akan meninggal dunia.
Para saksi berkata, “Empat orang dari kota Ma keluar dari penjara
itu. Kaki Xiong Jianping mengalami masalah. Wu Ming menderita
stroke. Zeng Xianqi ditransformasi di penjara dan menderita stroke
setelah keluar penjara. Diantara praktisi Falun Gong yang dipenjara
sebelum tahun 2001, lebih dari setengahnya masuk rumah sakit.
Sebelum itu, banyak praktisi Falun Gong yang dikirim ke rumah sakit
untuk dianiaya. Mereka adalah Zhu Dahua, Li Zhouhua, Zhu Guangwa,
praktisi terakhir adalah Fu, Chen Deyong, Xiong Shaoxu, Luan
Jianjun, Liu Jianyong, Guo Chunsheng, Li Changrong, Jiang Zhonglin,
Luo Xian, He Shengsheng dan lain-lain. Guo Chunchun dianiaya secara
gila-gilaan dan ditahan di dalam kurungan besi. Luan Jianjun tidak
gila, namun menderita penganiayaan dengan cara diperlakukan seperti
seorang yang sakit mental.
Jiang Zhonglin (pria) dari Kabupaten Hong’an yang hampir berusia 70
tahun, teguh percaya pada Falun Gong, Xiao Tianpo, kepala distrik
cabang penjara, menganiaya Jiang Zhonglin dan menyebabkannya sering
buang air besar. Dia dikirim ke rumah sakit penjara Shayang untuk
perawatan medis selama 3 bulan. Namun demikian, makin lama tinggal
di rumah sakit tersebut, kondisinya makin memburuk. Dia meninggal
dunia setelah 9 bulan.
Pada musim panas 2010, lebih dari 40 praktisi Falun Gong ditahan di
Divisi No. 4 Penjara Fanjiatai. Sebagian besar dianiaya hingga
fisiknya mengalami masalah. Beberapa praktisi menanyakan alasan
kepada penjaga penjara. Penjaga penjara berteriak, “Kami ingin
menggunakan obat-obatan untuk menghancurkan tubuh kalian. Tujuan
utama ditargetkan pada Falun Gong. Kalian mengatakan bahwa langit
memusnahkan PKC. Tidak perduli apakah itu benar atau tidak, kami
ingin melenyapkan kalian terlebih dahulu.” Penjaga penjara yang
paling jahat adalah Liu Muyang, Xiao Tianbo dan Zu Jian.
Beberapa narapidana meracuni praktisi pada larut malam. Para saksi
mengungkapkan perbuatan seperti itu. “Xiong Shaoxu (pria), seorang
praktisi Falun Gong dari Zaoyang, Provinsi Hubei, berumur lebih
dari 60 tahun, sangat teguh pada Falun Gong. Saat berada di pusat
penahanan, mata dan teliganya mengalami kerusakan. Setelah 2 bulan
di penjara, Xiong Shaoxu tidak mau bekerja sama dengan para
penjaga. Suatu hari, seorang kriminal yang mengawasinya menyatakan
bahwa dia akan membuatnya gila. Akibatnya, setelah pukul 02.00,
Zhang Xinlong, kriminal yang bertugas, menaruh racun di cangkirnya.
Beberapa praktisi memberitahu dia di pagi hari untuk tidak meminum
air tersebut. Kemudian mereka menemukan bahwa pada tengah malam,
Jin Shuangxing, kriminal yang bertugas, dan Gao Zhengzao, kriminal
yang mengawasinya, bekerjasama dan menaruh racun pada acar
(makanan) Xiong Shaozu. Pada waktu makan pagi, seorang praktisi
menendang acar Xiong Shaozu ke bawah ranjang, jadi rencana tersebut
tidak berhasil. Ketika polisi tahu bahwa praktisi telah mengetahui
perbuatan mereka menaruh racun pada makanan dan minuman, mereka
memindahkan praktisi itu ke sel lain. Setahun kemudian Xiong Shaozu
dikirim ke rumah sakit.”
Mengharapkan keuntungan pribadi, penjaga penjara dan narapidana
berpikir bagaimana merubah praktisi Falun Gong. Mereka paling
sering menggunakan metode meracuni. Satu saksi berkata, “Setelah
saya dipindahkan ke sel baru, tiga praktisi Falun Gong di dalam sel
tersebut diberi obat-obatan. Mereka semua menderita masalah
kesehatan yang serius seperti tekanan darah tinggi, gagal jantung,
gagal ginjal, menggigil, berkeringat, masalah buang air kecil,
incontinence, muntah terus-menerus. Saya merasa kondisi mereka
sangat serius. Para penjaga terus meracuni saya. Mereka akan
menaruh racun hampir di semua tempat, seperti seprai (ranjang),
selimut, benda-benda di dekat ranjang, tembok di sekitar ranjang,
di atas tempat tidur. Benda-benda yang saya pakai atau gunakan,
sepatu, mangkuk, tisu toilet – semuanya yang dapat meresap.
Khususnya selama liburan, mereka akan menambahkan lebih banyak
racun. Beberapa racun dalam bentuk bubuk, beberapa dalam
bentuk cairan, beberapa berwarna hitam, putih atau seperti susu.
Beberapa obat racun berbentuk butiran, beberapa mempunyai aroma
yang kuat. Beberapa tidak mempunyai bau sama sekali. Racun itu akan
merusak organ tubuh pria, sistem syaraf, sistem pencernaan, darah,
dan lain-lain. Mereka akan melakukan apapun untuk menghancurkan
tubuh fisik praktisi.”
Saksi ini menambahkan, “Suatu hari setelah pukul 02.00, kriminal
yang bertugas memasukkan tangannya ke bawah selimut saya dan
mencoba menaruh racun. Dia menyentuh tubuh saya hingga membuat saya
terbangun. Saya memberitahu dia agar melakukan perbuatan baik dan
berbuat jahat akan mendapat ganjaran buruk. Dia berkata bahwa bukan
idenya untuk meracuni orang. Adalah penjaga Zu Jian yang ingin
melakukan hal tersebut. Ma Jun meracuni banyak praktisi Falun Gong.
Setiap malam akan ada hal-hal tersebut yang terjadi. Hampir semua
kriminal yang bertugas ikut serta dalam perbuatan ini. Mereka
mungkin membuat masalah kecil kesehatan Anda, atau mereka mungkin
membuat masalah besar kesehatan Anda. Mereka akan memaksa Anda
minum obat atau disuntik, atau tinggal di rumah sakit, dengan
alasan menyembuhkan penyakit Anda. Mereka mungkin akan membiarkan
kondisi Anda makin memburuk saat menerima perawatan medis tersebut,
sampai Anda harus dibebaskan dengan alasan medis atau meninggal
dunia.
Ketika beberapa saksi melaporkan para kriminal yang meracuni
praktisi Falun Gong, kejahatan terungkap sepenuhnya. Seorang saksi
berkata, “Melihat bahwa pembelaan dengan pendekatan pasif tidak
berhasil, seorang praktisi lalu menyerahkan kesaksian saksi dan
bukti-bukti kepada kantor polisi. Polisi tidak akan
menyentuhnya. Praktisi lalu menulis laporan dan membuat perjanjian
untuk menjumpai jaksa. Penjaga menyebarkan desas-desus mengatakan
bahwa praktisi menderita sakit mental. Praktisi lalu berusaha untuk
mengklarifikasi fakta kebenaran kepada mereka. Penjaga Xiao Tianbo
berkata, “Kalian anti Komunis. Kami anti Falun Gong. Bagi mereka
yang keras kepala dan pantang menyerah, kami akan memberi mereka
pukulan yang keras.” Seorang praktisi berkata bahwa mereka harus
mengikuti hukum untuk berurusan dengan masalah-masalah ini. Para
penjaga berkata, ‘Berurusan dengan Falun Gong adalah perjuangan
politik.’ Staf penjara menyuruh dokter kesehatan mental mengatakan
bahwa praktisi menderita masalah mental. Praktisi terseb
ut tidak membiarkan penjaga mengambil keuntungan dan segera
mengungkap muslihat mereka.”
Saksi lainnya mengatakan, “Pada tahun itu, saya menderita masalah
buang air besar, buang air kecil, jantung, ginjal, dan kaki. Pada
musim dingin, mereka menaruh racun kuat di tempat tidur saya. Saya
merasa pusing beberapa kali. Suatu malam saya berangsur-angsur
kehilangan kesadaran. Setelah beberapa saat, saya terbangun dengan
keringat di sekujur tubuh. Saya tahu bahwa mereka benar-benar
jahat.”
Para saksi menegaskan bahwa menaruh racun di dalam minuman praktisi
terus-menerus dilakukan dengan diam-duam di Penjara
Fanjiatao.
Chinese version click here
English version click here