Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Menjaga Pikiran Lurus Setiap Saat dan Berjalan di Jalur Kultivasi yang Diatur oleh Shifu

23 Sep. 2012 |   Oleh: praktisi Falun Dafa di Provinsi Hebei


(Minghui.org) Saya mulai belajar Falun Dafa pada tahun 1999 ketika berusia 21 tahun. Pada awalnya saya tidak tahu betapa pentingnya untuk menghargai waktu dan menggunakannya dengan bijaksana. Saya juga tidak menyadari pentingnya belajar Fa. Sebenarnya, seperti berada dalam keadaan terlantar dan sering kali saya tidak yakin apakah saya harus berlatih atau tidak. Setelah tanggal 20 Juli 1999, seluruh praktisi yang saya kenal pergi ke Beijing untuk membuktikan kebenaran Fa. Sementara saya tetap bersembunyi di rumah. Pada bulan Desember 2000, dengan bantuan beberapa praktisi, saya bersiap pergi ke Beijing. Telepon rumah saya disadap, sehingga kemudian saya dan ibu saya dikirim ke pusat pencucian otak. Setelah saya berada di sana selama tiga bulan, dikarenakan mentalitas saya yang penakut dan juga keterikatan akan kenyamanan, ditambah lagi saya tidak belajar Fa dengan baik, saya menandatangani “Pernyataan Jaminan.” dan saya menyobek-nyobek buku Dafa, seperti yang diminta polisi.


Setelah saya pulang ke rumah, saya membaca artikel Shifu yang baru, “Paksaan Tidak Bisa Merubah Hati Manusia” dan “Saran,” dan saya menyadari saya telah melakukan hal yang buruk. Kemudian, ketika saya membaca beberapa artikel yang dimuat di website Clearwsidom yang berhubungan dengan pentingnya tulisan mengenai “Tiga Pernyataan”, saya tiba-tiba sadar bahwa saya telah dimanfaatkan oleh kekuatan lama karena kerikatan saya. Saya menangis dan menangis, tapi saya tahu tidak ada gunanya hanya menangis. Saya tahu saya harus mengambil tindakan untuk memperbaiki kerugian saya terhadap Dafa.

Sejak saat itu saya bersedia pergi ke sebuah tempat sejauh 30 kilometer dari kota untuk mengambil materi klarifikasi fakta dan membawanya pulang. Saya lalu melipatnya sebelum dibagikan. Kemudian, karena tidak ada tempat materi Falun Dafa di kota, banyak praktisi yang tidak dapat memperoleh artikel baru Shifu atau artikel Clearwisdom, jadi saya menjadi perantara antara tempat produksi materi Dafa dengan para praktisi di kota.

Pada bulan Desember 2001, beberapa praktisi dari tempat produksi materi ditangkap dan dijatuhi hukuman di kamp kerja paksa. Pada hari ketiga setelah Tahun Baru Imlek, seorang praktisi menghubungi saya dan mengatakan bahwa praktisi yang ditangkap telah mengaku mengenai tempat produksi materi dan juga sekaligus menyarankan saya untuk bersembunyi. Saya tahu jika saya pergi, akan mempengaruhi pekerjaan klarifikasi fakta di daerah kami; lebih jauh lagi ketidakhadiran saya akan menjadi sumber kekhawatiran bagi keluarga saya. Saya katakan pada diri sendiri untuk tetap tenang. Jantung saya berdetak cepat dan saya dipenuhi dengan kegelisahan. Melafalkan Fa membuat saya sedikit tenang, tapi ketika saya berhenti, ketakutan itu muncul kembali. Sepertinya saya tidak merasakan hal lain selain ketakutan, dan rasanya memenuhi seluruh dimensi ini. Ketika menjadi tidak tertahankan saya kembali melafalkan Fa. Saya menderita siksaan ini semalaman penuh yang rasanya seperti akan berlangsung selamanya. Keesokan paginya saya kembali ke tempat produksi materi untuk menyelidiki, hanya untuk menemukan bahwa semua itu hanyalah kabar angin belaka.

Pada tahun 2002, praktisi yang kami andalkan untuk mengambil materi dari internet dijatuhi hukuman penjara selama tujuh tahun. Seluruh praktisi di kota dan di daerah sekitar mengandalkan tempat produksi materi ini untuk menyediakan artikel Shifu baru dan materi klarifikasi fakta. Tanpa praktisi tersebut, kami tidak lagi punya sumber artikel dari Clearwisdom. Dua praktisi datang dan menanyakan apakah saya mempunyai ide. Saya mengenal seorang praktisi lain yang juga ahli dalam hal internet. Saya pergi menemuinya dan menjelaskan masalah kami. Dia berpikir sejenak, dan kemudian dia menyetujui untuk menggantikan posisi praktisi yang telah ditangkap. Saya tahu bahwa pada saat itu ia telah lulus ujian antara hidup dan mati. Tekanan yang dipikulnya sungguh diluar bayangan bagi banyak praktisi kita. Saya bersumpah pada diri saya sendiri bahwa saya akan memberikan segalanya untuk melindungi praktisi ini. Demi menyelamatkan semua makhluk dan untuk melindungi praktisi Falun Dafa yang lain, hanya saya yang menjadi penghub
ungnya ke tempat produksi materi.

Setelah berdirinya “Organisasi Sedunia Penyelidikan Penindasan terhadap Falun Gong” sebagai upaya untuk mengungkap kejahatan dan penyiksaan terhadap praktisi Falun Dafa, banyak diantara kami yang mulai menuangkan pengalaman kami lewat tulisan. Sering kali mata saya berurai air mata ketika saya membaca artikel yang ditulis oleh rekan praktisi. Saya adalah seorang praktisi yang pernah mengkhianati Shifu, tapi Shifu masih sangat berbelas kasih dan memberi banyak kesempatan kepada saya untuk berubah. Para praktisi mempercayai saya, dan saya tidak punya alasan untuk tidak melakukan sesuatu dengan baik.

Pada suatu malam di musim dingin, bibi saya (seorang praktisi Dafa) memanggil saya keluar dan berkata, “Departemen kepolisian kota sangat mengenal siapa diri kamu, dan mereka tengah bersiap-siap untuk menangkapmu. Siapa dan siapa (praktisi Dafa yang lain) memberitahukan saya. Dia bilang bahwa dirinya pergi beberapa kali untuk menyelidiki dan meyakinkan saya bahwa informasi itu akurat. Kami telah membuat persiapan yang dibutuhkan untukmu, sekarang kamu harus ikut saya!”

Jantung saya berdetak kencang ketika mendengar berita ini, karena saya sama sekali tidak siap mendengarnya. Saya mengatakan, “Biarkan saya berpikir dulu.” Kami berjalan perlahan di jalan sempit ketika angin dingin bertiup. Pada waktu itu sangat gelap dan terdengar anjing menggonggong. Saya memandang langit dan merasa saya terhimpit beban yang sangat berat. Apa yang harus saya lakukan? Kami terus berjalan dan tiba-tiba saya teringat dengan artikel yang baru saja saya baca. Artikel itu mengenai bagaimana seorang praktisi Dafa seharusnya menyangkal pengaturan kekuatan lama. Saya merasakan ada gejolak dalam hati saya ketika saya sadar bahwa inilah jawabannya. Saya tahu saya harus berjalan di jalan yang diatur oleh Shifu. “Saya tidak akan pergi!” Saya katakan hal ini pada bibi saya dengan tegas. Kekuatan lama menginginkan saya untuk meninggalkan rumah dan berkelana dari satu tempat ke tempat lain, tapi saya tidak akan menerima apa yang telah mereka atur untuk saya. Jalan yang telah diatur oleh Shifu kita-lah yang
terbaik. Tidak hanya karena hal ini sesuai dengan keadaan masyarakat manusia biasa, ini juga akan memberikan saya keadaan terbaik untuk melanjutkan pekerjaan saya bagi Pelurusan Fa dan menyelamatkan keluarga saya dari ketakutan dan derita karena kehilangan saya.

Bibi saya bertanya lagi, “Kamu yakin tidak akan pergi? Kamu harus berpikir dua kali. Pergi sekarang selagi kamu masih ada waktu.”

“Tidak, saya tidak akan pergi,” saya berkata kepadanya tanpa ragu.

Kemudian, di atas tempat tidur di rumah saya, saya merasakan tekanan yang sangat besar. Saya tahu banyak praktisi yang dihukum di kamp kerja paksa, ada juga yang ditahan secara ilegal, ada juga yang menderita penyiksaan yang paling kejam, dan ada yang hampir kehilangan nyawa. Saya bertanya-tanya dalam hati, “Jika saya ditangkap, bisakah saya menahan siksaan itu?” Saya tahu saya tidak akan mengatakan kepada mereka mengenai praktisi yang men-download informasi dari internet untuk kami, dan saya juga tidak akan pernah mengatakan tentang tempat produksi materi. Saya tidak bisa menenangkan diri saya. Kemudian saya mengingat apa yang dikatakan oleh Shifu dalam buku Zhuan Falun, “Ketika sulit bertahan Ren (sabar) anda mampu bertahan Ren. Ketika sulit dilakukan anda mampu melakukan.” Dengan menggertakkan gigi, saya bangun dan berlutut dekat tempat tidur untuk meminta bantuan Shifu. Kemudian saya memegang buku Zhuan Falun, bertanya-tanya dalam hati apakah saya masih punya kesempatan untuk membacanya di masa yang akan datang, atau apakah ini kesempatan terakhir saya untuk membacanya. Sepertinya setiap kata dalam buku tersebut terukir dalam pikiran saya. Saya membaca, membaca, dan membaca. Saya sangat menyesal tidak belajar Fa dengan baik di masa lalu, ketika saya masih mempunyai kesempatan. Tetapi kekuatan lama tidak berani menyiksa saya. Alasannya adalah karena saya memilih jalur yang diatur oleh Shifu untuk saya. Rencana kekuatan lama untuk membuat saya lari dan menjadi gelandangan gagal total.

Pada musim semi tahun 2003, semua praktisi di tempat produksi materi kami ditangkap. Untuk mencari tahu siapa yang menyediakan materi Clearwisdom kepada mereka, polisi menyiksa praktisi yang bertugas mengedit materi dengan kejam. Dia dilarang tidur selama 7 hari berturut-turut, dan tangannya hangus terbakar oleh siksaan tongkat listrik yang dialaminya. Penyiksaan itu membuatnya tidak dapat berjalan sendiri tanpa bantuan. Kemudian dia dihukum penjara 8 tahun. Praktisi yang lain menerima masa hukuman yang berbeda dari 3 sampai 7 tahun. Satu atau dua praktisi dipaksa untuk mengaku, dan mereka memberikan informasi mengenai saya, jadi kepala bagian Keamanan dan Politik departemen kepolisian memimpin 8 orang polisi menangkap saya. Ibu saya, yang juga praktisi Dafa, memancarkan pikiran lurus. Karena saya tidak di rumah mereka menunggu saya sampai sore, dan kemudian pergi.

Ketika saya pulang ke rumah, ibu saya mengatakan pada saya bahwa polisi baru saja pergi. Saya tidak bermaksud begitu telat pulang ke rumah, tapi ketika saya pulang, seorang praktisi menghentikan saya untuk berbicara. Sekarang saya tahu bahwa Shifu telah melindungi saya. Ibu mengatakan, “Kamu harus pergi sekarang.” Saya bertanya pada diri sendiri, bukankah ini adalah kejahatan sedang memanipulasi saya lagi untuk meninggalkan rumah dan menjadi pelarian yang tidak punya rumah? Karena Shifu memberi saya waktu, saya meminta ibu saya untuk merubah pikirannya, menenangkan diri dan memperkuat pikiran lurusnya. Saya katakan padanya, “Saya tidak akan pergi. Jika saya pergi, bukankah itu artinya saya menyerahkan diri saya?” Pada sore hari ibu memberi tahu praktisi yang tinggal di dekat kami tentang keadaan saya dan meminta mereka untuk memancarkan pikiran lurus. Pada suatu malam, dua polisi dari kantor polisi lokal datang. Saya tidak menyapa mereka. (Sekarang saya mengerti saya seharusnya mengklarifikasi fakta dan mengungkap kejahatan). Keesokan harinya polisi itu membawa saya pergi dengan mobil polisi. Sebelum saya pergi saya berkata kepada ibu saya bahwa saya pasti kembali dan saya juga memintanya untuk tidak khawatir. Dalam mobil polisi, saya ingat sumpah saya untuk tidak mengkhianati praktisi yang bekerja di internet apapun yang akan dilakukan para polisi itu terhadap saya. Saya juga mengingatkan diri saya sendiri akan sumpah yang saya ucapkan sebelum pergi. Saya sangat yakin, karena saya sudah diberi kesempatan untuk pergi dari rumah tetapi saya memilih untuk tidak pergi, saya sangat yakin saya akan dapat pulang kembali ke rumah.

Seorang praktisi pernah berbagi pengalamannya dengan saya mengenai bagaimana dia lulus ujian. Dia pernah menduduki peringkat atas dari ‘daftar orang yang paling dicari” di tingkat nasional. Pada suatu hari polisi menagkapnya dan beberapa diantara mereka menginterogasinya, tapi dia tidak mengatakan apa-apa. Dia hanya duduk, terus memancarkan pikiran lurus. Para polisi itu membandingkan dirinya dengan foto yang mereka bawa selama beberapa waktu, tapi akhirnya mereka tidak bisa mengidentifikasi. Semua polisi terdiam cukup lama, dan tiba-tiba salah satu diantarnya meneriakkan namanya untuk melihat apakah dia akan bereaksi. Praktisi ini, bahkan tidak mengedipkan mata, dan tidak menunjukkan ekspresi apa-apa di wajahnya. Dia memandang ke arah polisi itu dengan pikiran lurus. Akhirnya mereka memutuskan bahwa tawanan mereka itu bukan yang dimaksud dan melepaskannya. Dari mulai penahanan sampai melepaskannya, polisi sama seklai tidak menyentuhnya. Ini sama seperti yang dikatakan Shifu,“ …dengan satu hati anda yang tidak tergoyah, akan dapat mengatasi puluhan ribu yang berkecamuk.“ (“Menyingkirkan Keterikatan Terakhir” dalam Petunjuk Penting untuk Gigih Maju II).

Saya keluar dari mobil polisi dengan tenang dan tidak tergesa-gesa, dan menghadapi interogasi mereka dengan tenang. Apapun yang mereka tanyakan tentang kegiatan Falun Dafa, saya hanya punya satu jawaban, “Saya tidak tahu”. Mereka memperhatikan ekspresi wajah saya dan melihat gerakan mata saya, dan mendengarkan cara saya menjawab pertanyaan mereka. Akhirnya mereka sampai pada satu kesimpulan bahwa saya bukan orang yang mereka cari, jadi mereka membiarkan saya pulang.

Ketika saya sampai di rumah, bibi saya (juga seorang praktisi Falun Dafa) berkata kepada saya dengan gembira, “Kami semua sangat khawatir. Kemarin kami memberi tahu semua praktisi yang kami kenal, dan kami memancarkan pikiran lurus semalaman. Saya sangat gembira kamu pulang ke rumah.” Saya sangat terharu dan mata saya berurai air mata. Saya gembira menjadi bagian dari Dafa. Awalnya, kami semua adalah orang asing dan Dafa-lah yang menyatukan hati kami bersama.

Mengingat beberapa tahun terakhir, saya tahu alasan kenapa saya mampu berjalan di jalur saya dengan mulus sampai hari ini meski di bawah situasi yang sangat berbahaya, dan ini bukan karena saya telah berkultivasi dengan baik, karena saya tahu saya selalu mempunyai banyak keterikatan manusia biasa, termasuk keterikatan terhadap ketakutan dan keterikatan terhadap kenyamanan, tetapi karena saya memilih jalur kultivasi yang diatur oleh Shifu. Itulah mengapa, meski saya mempunyai keterikatan dan kebocoran, iblis tidak berani menindas saya. Alasan lain adalah para praktisi di daerah saya memperlakukan saya layaknya seorang anggota keluarga mereka sendiri. Beberapa praktisi ingin membelikan saya sebuah sepeda motor sehingga tidak akan terlalu sulit untuk menempuh perjalanan jauh, sementara yang lainnya ingin membelikan saya sebuah telepon genggam untuk membantu saya menghemat waktu. Ketika praktisi melihat keterikatan saya atau melihat sesuatu yang tidak saya lakukan dengan baik, mereka dengan baik hati memberi tahu saya. Demi keselamatan saya, mereka memberi banyak saran. Beberapa diantara mereka mencoba memberi tahu saya bagaimana saya dapat melakukan hal tersebut lebih baik dari sisi manusia dan yang lainnya memberi tahu saya dari sudut pandang prinsip-prinsip Fa bagaimana saya dapat menjaga pikiran lurus dan perbuatan lurus. Saya pikir kedua aspek itu sama pentingnya, jadi saya lakukan semampu saya untuk mengingatnya. Meskipun saya mengalami banyak penderitaan dan seringkali saya juga merasakan tekanan, namun perasaan yang saya rasakan adalah kegembiraan dan kebahagiaan. Saya pikir memang sudah seharusnya begitu, karena kehidupan itu dilahirkan dengan karakter “Sejati, Baik, Sabar”, jadi, bertanggung jawab terhadap kebenaran alam semesta ini adalah sesuatu yang paling menggembirakan dan membahagiakan bagi kehidupan. Melihat spanduk yang saya buat berkibar-kibar di pepohonan, saya merasa sangat bahagia. Keinginan saya sendiri adalah untuk menjaga pandangan tetap positif dalam kondisi yang berlawanan.

Saya masih belum melakukan dengan baik di beberapa tempat. Waktu yang diberikan Shifu untuk membuktikan kebenaran Dafa sangat terbatas, jadi saya akan gunakan waktu dan melakukan tiga hal yang diminta Shifu dengan baik: belajar Fa, memancarkan pikiran lurus, dan mengklarifikasi fakta. Saya akan lakukan sebaik-baiknya untuk memenuhi harapan Shifu dan memenuhi harapan dan kebutuhan para makhluk hidup.

Sumber: buku “Compassion Overcomes Evil” (Belas Kasih Mengalahkan Kejahatan)