(Minghui.org) Saya mulai belajar Falun Dafa pada tahun 1999 ketika berusia 21 tahun. Pada awalnya saya tidak tahu betapa pentingnya untuk menghargai waktu dan menggunakannya dengan bijaksana. Saya juga tidak menyadari pentingnya belajar Fa. Sebenarnya, seperti berada dalam keadaan terlantar dan sering kali saya tidak yakin apakah saya harus berlatih atau tidak. Setelah tanggal 20 Juli 1999, seluruh praktisi yang saya kenal pergi ke Beijing untuk membuktikan kebenaran Fa. Sementara saya tetap bersembunyi di rumah. Pada bulan Desember 2000, dengan bantuan beberapa praktisi, saya bersiap pergi ke Beijing. Telepon rumah saya disadap, sehingga kemudian saya dan ibu saya dikirim ke pusat pencucian otak. Setelah saya berada di sana selama tiga bulan, dikarenakan mentalitas saya yang penakut dan juga keterikatan akan kenyamanan, ditambah lagi saya tidak belajar Fa dengan baik, saya menandatangani “Pernyataan Jaminan.” dan saya menyobek-nyobek buku Dafa, seperti yang diminta polisi.
Setelah saya pulang ke rumah,
saya membaca artikel Shifu yang baru, “Paksaan Tidak Bisa Merubah
Hati Manusia” dan “Saran,” dan saya menyadari saya telah melakukan
hal yang buruk. Kemudian, ketika saya membaca beberapa artikel yang
dimuat di website Clearwsidom yang berhubungan dengan pentingnya
tulisan mengenai “Tiga Pernyataan”, saya tiba-tiba sadar bahwa saya
telah dimanfaatkan oleh kekuatan lama karena kerikatan saya. Saya
menangis dan menangis, tapi saya tahu tidak ada gunanya hanya
menangis. Saya tahu saya harus mengambil tindakan untuk memperbaiki
kerugian saya terhadap Dafa.
Sejak saat itu saya bersedia pergi ke sebuah tempat sejauh 30
kilometer dari kota untuk mengambil materi klarifikasi fakta dan
membawanya pulang. Saya lalu melipatnya sebelum dibagikan.
Kemudian, karena tidak ada tempat materi Falun Dafa di kota, banyak
praktisi yang tidak dapat memperoleh artikel baru Shifu atau
artikel Clearwisdom, jadi saya menjadi perantara antara tempat
produksi materi Dafa dengan para praktisi di kota.
Pada bulan Desember 2001, beberapa praktisi dari tempat produksi
materi ditangkap dan dijatuhi hukuman di kamp kerja paksa. Pada
hari ketiga setelah Tahun Baru Imlek, seorang praktisi menghubungi
saya dan mengatakan bahwa praktisi yang ditangkap telah mengaku
mengenai tempat produksi materi dan juga sekaligus menyarankan saya
untuk bersembunyi. Saya tahu jika saya pergi, akan mempengaruhi
pekerjaan klarifikasi fakta di daerah kami; lebih jauh lagi
ketidakhadiran saya akan menjadi sumber kekhawatiran bagi keluarga
saya. Saya katakan pada diri sendiri untuk tetap tenang. Jantung
saya berdetak cepat dan saya dipenuhi dengan kegelisahan.
Melafalkan Fa membuat saya sedikit tenang, tapi ketika saya
berhenti, ketakutan itu muncul kembali. Sepertinya saya tidak
merasakan hal lain selain ketakutan, dan rasanya memenuhi seluruh
dimensi ini. Ketika menjadi tidak tertahankan saya kembali
melafalkan Fa. Saya menderita siksaan ini semalaman penuh yang
rasanya seperti akan berlangsung selamanya. Keesokan paginya saya
kembali ke tempat produksi materi untuk menyelidiki, hanya untuk
menemukan bahwa semua itu hanyalah kabar angin belaka.
Pada tahun 2002, praktisi yang kami andalkan untuk mengambil materi
dari internet dijatuhi hukuman penjara selama tujuh tahun. Seluruh
praktisi di kota dan di daerah sekitar mengandalkan tempat produksi
materi ini untuk menyediakan artikel Shifu baru dan materi
klarifikasi fakta. Tanpa praktisi tersebut, kami tidak lagi punya
sumber artikel dari Clearwisdom. Dua praktisi datang dan menanyakan
apakah saya mempunyai ide. Saya mengenal seorang praktisi lain yang
juga ahli dalam hal internet. Saya pergi menemuinya dan menjelaskan
masalah kami. Dia berpikir sejenak, dan kemudian dia menyetujui
untuk menggantikan posisi praktisi yang telah ditangkap. Saya tahu
bahwa pada saat itu ia telah lulus ujian antara hidup dan mati.
Tekanan yang dipikulnya sungguh diluar bayangan bagi banyak
praktisi kita. Saya bersumpah pada diri saya sendiri bahwa saya
akan memberikan segalanya untuk melindungi praktisi ini. Demi
menyelamatkan semua makhluk dan untuk melindungi praktisi Falun
Dafa yang lain, hanya saya yang menjadi penghub
ungnya ke tempat produksi materi.
Setelah berdirinya “Organisasi Sedunia Penyelidikan Penindasan
terhadap Falun Gong” sebagai upaya untuk mengungkap kejahatan dan
penyiksaan terhadap praktisi Falun Dafa, banyak diantara kami yang
mulai menuangkan pengalaman kami lewat tulisan. Sering kali mata
saya berurai air mata ketika saya membaca artikel yang ditulis oleh
rekan praktisi. Saya adalah seorang praktisi yang pernah
mengkhianati Shifu, tapi Shifu masih sangat berbelas kasih dan
memberi banyak kesempatan kepada saya untuk berubah. Para praktisi
mempercayai saya, dan saya tidak punya alasan untuk tidak melakukan
sesuatu dengan baik.
Pada suatu malam di musim dingin, bibi saya (seorang praktisi Dafa)
memanggil saya keluar dan berkata, “Departemen kepolisian kota
sangat mengenal siapa diri kamu, dan mereka tengah bersiap-siap
untuk menangkapmu. Siapa dan siapa (praktisi Dafa yang lain)
memberitahukan saya. Dia bilang bahwa dirinya pergi beberapa kali
untuk menyelidiki dan meyakinkan saya bahwa informasi itu akurat.
Kami telah membuat persiapan yang dibutuhkan untukmu, sekarang kamu
harus ikut saya!”
Jantung saya berdetak kencang ketika mendengar berita ini, karena
saya sama sekali tidak siap mendengarnya. Saya mengatakan, “Biarkan
saya berpikir dulu.” Kami berjalan perlahan di jalan sempit ketika
angin dingin bertiup. Pada waktu itu sangat gelap dan terdengar
anjing menggonggong. Saya memandang langit dan merasa saya
terhimpit beban yang sangat berat. Apa yang harus saya lakukan?
Kami terus berjalan dan tiba-tiba saya teringat dengan artikel yang
baru saja saya baca. Artikel itu mengenai bagaimana seorang
praktisi Dafa seharusnya menyangkal pengaturan kekuatan lama. Saya
merasakan ada gejolak dalam hati saya ketika saya sadar bahwa
inilah jawabannya. Saya tahu saya harus berjalan di jalan yang
diatur oleh Shifu. “Saya tidak akan pergi!” Saya katakan hal ini
pada bibi saya dengan tegas. Kekuatan lama menginginkan saya untuk
meninggalkan rumah dan berkelana dari satu tempat ke tempat lain,
tapi saya tidak akan menerima apa yang telah mereka atur untuk
saya. Jalan yang telah diatur oleh Shifu kita-lah yang
terbaik. Tidak hanya karena hal ini sesuai dengan keadaan
masyarakat manusia biasa, ini juga akan memberikan saya keadaan
terbaik untuk melanjutkan pekerjaan saya bagi Pelurusan Fa dan
menyelamatkan keluarga saya dari ketakutan dan derita karena
kehilangan saya.
Bibi saya bertanya lagi, “Kamu yakin tidak akan pergi? Kamu harus
berpikir dua kali. Pergi sekarang selagi kamu masih ada
waktu.”
“Tidak, saya tidak akan pergi,” saya berkata kepadanya tanpa
ragu.
Kemudian, di atas tempat tidur di rumah saya, saya merasakan
tekanan yang sangat besar. Saya tahu banyak praktisi yang dihukum
di kamp kerja paksa, ada juga yang ditahan secara ilegal, ada juga
yang menderita penyiksaan yang paling kejam, dan ada yang hampir
kehilangan nyawa. Saya bertanya-tanya dalam hati, “Jika saya
ditangkap, bisakah saya menahan siksaan itu?” Saya tahu saya tidak
akan mengatakan kepada mereka mengenai praktisi yang men-download
informasi dari internet untuk kami, dan saya juga tidak akan pernah
mengatakan tentang tempat produksi materi. Saya tidak bisa
menenangkan diri saya. Kemudian saya mengingat apa yang dikatakan
oleh Shifu dalam buku Zhuan Falun, “Ketika sulit bertahan Ren
(sabar) anda mampu bertahan Ren. Ketika sulit dilakukan anda mampu
melakukan.” Dengan menggertakkan gigi, saya bangun dan berlutut
dekat tempat tidur untuk meminta bantuan Shifu. Kemudian saya
memegang buku Zhuan Falun, bertanya-tanya dalam hati apakah saya
masih punya kesempatan untuk membacanya di masa yang akan datang,
atau apakah ini kesempatan terakhir saya untuk membacanya.
Sepertinya setiap kata dalam buku tersebut terukir dalam pikiran
saya. Saya membaca, membaca, dan membaca. Saya sangat menyesal
tidak belajar Fa dengan baik di masa lalu, ketika saya masih
mempunyai kesempatan. Tetapi kekuatan lama tidak berani menyiksa
saya. Alasannya adalah karena saya memilih jalur yang diatur oleh
Shifu untuk saya. Rencana kekuatan lama untuk membuat saya lari dan
menjadi gelandangan gagal total.
Pada musim semi tahun 2003, semua praktisi di tempat produksi
materi kami ditangkap. Untuk mencari tahu siapa yang menyediakan
materi Clearwisdom kepada mereka, polisi menyiksa praktisi yang
bertugas mengedit materi dengan kejam. Dia dilarang tidur selama 7
hari berturut-turut, dan tangannya hangus terbakar oleh siksaan
tongkat listrik yang dialaminya. Penyiksaan itu membuatnya tidak
dapat berjalan sendiri tanpa bantuan. Kemudian dia dihukum penjara
8 tahun. Praktisi yang lain menerima masa hukuman yang berbeda dari
3 sampai 7 tahun. Satu atau dua praktisi dipaksa untuk mengaku, dan
mereka memberikan informasi mengenai saya, jadi kepala bagian
Keamanan dan Politik departemen kepolisian memimpin 8 orang polisi
menangkap saya. Ibu saya, yang juga praktisi Dafa, memancarkan
pikiran lurus. Karena saya tidak di rumah mereka menunggu saya
sampai sore, dan kemudian pergi.
Ketika saya pulang ke rumah, ibu saya mengatakan pada saya bahwa
polisi baru saja pergi. Saya tidak bermaksud begitu telat pulang ke
rumah, tapi ketika saya pulang, seorang praktisi menghentikan saya
untuk berbicara. Sekarang saya tahu bahwa Shifu telah melindungi
saya. Ibu mengatakan, “Kamu harus pergi sekarang.” Saya bertanya
pada diri sendiri, bukankah ini adalah kejahatan sedang
memanipulasi saya lagi untuk meninggalkan rumah dan menjadi
pelarian yang tidak punya rumah? Karena Shifu memberi saya waktu,
saya meminta ibu saya untuk merubah pikirannya, menenangkan diri
dan memperkuat pikiran lurusnya. Saya katakan padanya, “Saya tidak
akan pergi. Jika saya pergi, bukankah itu artinya saya menyerahkan
diri saya?” Pada sore hari ibu memberi tahu praktisi yang tinggal
di dekat kami tentang keadaan saya dan meminta mereka untuk
memancarkan pikiran lurus. Pada suatu malam, dua polisi dari kantor
polisi lokal datang. Saya tidak menyapa mereka. (Sekarang saya
mengerti saya seharusnya mengklarifikasi fakta dan mengungkap
kejahatan). Keesokan harinya polisi itu membawa saya pergi dengan
mobil polisi. Sebelum saya pergi saya berkata kepada ibu saya bahwa
saya pasti kembali dan saya juga memintanya untuk tidak khawatir.
Dalam mobil polisi, saya ingat sumpah saya untuk tidak mengkhianati
praktisi yang bekerja di internet apapun yang akan dilakukan para
polisi itu terhadap saya. Saya juga mengingatkan diri saya sendiri
akan sumpah yang saya ucapkan sebelum pergi. Saya sangat yakin,
karena saya sudah diberi kesempatan untuk pergi dari rumah tetapi
saya memilih untuk tidak pergi, saya sangat yakin saya akan dapat
pulang kembali ke rumah.
Seorang praktisi pernah berbagi pengalamannya dengan saya mengenai
bagaimana dia lulus ujian. Dia pernah menduduki peringkat atas dari
‘daftar orang yang paling dicari” di tingkat nasional. Pada suatu
hari polisi menagkapnya dan beberapa diantara mereka
menginterogasinya, tapi dia tidak mengatakan apa-apa. Dia hanya
duduk, terus memancarkan pikiran lurus. Para polisi itu
membandingkan dirinya dengan foto yang mereka bawa selama beberapa
waktu, tapi akhirnya mereka tidak bisa mengidentifikasi. Semua
polisi terdiam cukup lama, dan tiba-tiba salah satu diantarnya
meneriakkan namanya untuk melihat apakah dia akan bereaksi.
Praktisi ini, bahkan tidak mengedipkan mata, dan tidak menunjukkan
ekspresi apa-apa di wajahnya. Dia memandang ke arah polisi itu
dengan pikiran lurus. Akhirnya mereka memutuskan bahwa tawanan
mereka itu bukan yang dimaksud dan melepaskannya. Dari mulai
penahanan sampai melepaskannya, polisi sama seklai tidak
menyentuhnya. Ini sama seperti yang dikatakan Shifu,“ …dengan satu
hati anda yang tidak tergoyah, akan dapat mengatasi puluhan ribu
yang berkecamuk.“ (“Menyingkirkan Keterikatan Terakhir” dalam
Petunjuk Penting untuk Gigih Maju II).
Saya keluar dari mobil polisi dengan tenang dan tidak tergesa-gesa,
dan menghadapi interogasi mereka dengan tenang. Apapun yang mereka
tanyakan tentang kegiatan Falun Dafa, saya hanya punya satu
jawaban, “Saya tidak tahu”. Mereka memperhatikan ekspresi wajah
saya dan melihat gerakan mata saya, dan mendengarkan cara saya
menjawab pertanyaan mereka. Akhirnya mereka sampai pada satu
kesimpulan bahwa saya bukan orang yang mereka cari, jadi mereka
membiarkan saya pulang.
Ketika saya sampai di rumah, bibi saya (juga seorang praktisi Falun
Dafa) berkata kepada saya dengan gembira, “Kami semua sangat
khawatir. Kemarin kami memberi tahu semua praktisi yang kami kenal,
dan kami memancarkan pikiran lurus semalaman. Saya sangat gembira
kamu pulang ke rumah.” Saya sangat terharu dan mata saya berurai
air mata. Saya gembira menjadi bagian dari Dafa. Awalnya, kami
semua adalah orang asing dan Dafa-lah yang menyatukan hati kami
bersama.
Mengingat beberapa tahun terakhir, saya tahu alasan kenapa saya
mampu berjalan di jalur saya dengan mulus sampai hari ini meski di
bawah situasi yang sangat berbahaya, dan ini bukan karena saya
telah berkultivasi dengan baik, karena saya tahu saya selalu
mempunyai banyak keterikatan manusia biasa, termasuk keterikatan
terhadap ketakutan dan keterikatan terhadap kenyamanan, tetapi
karena saya memilih jalur kultivasi yang diatur oleh Shifu. Itulah
mengapa, meski saya mempunyai keterikatan dan kebocoran, iblis
tidak berani menindas saya. Alasan lain adalah para praktisi di
daerah saya memperlakukan saya layaknya seorang anggota keluarga
mereka sendiri. Beberapa praktisi ingin membelikan saya sebuah
sepeda motor sehingga tidak akan terlalu sulit untuk menempuh
perjalanan jauh, sementara yang lainnya ingin membelikan saya
sebuah telepon genggam untuk membantu saya menghemat waktu. Ketika
praktisi melihat keterikatan saya atau melihat sesuatu yang tidak
saya lakukan dengan baik, mereka dengan baik hati memberi tahu
saya. Demi keselamatan saya, mereka memberi banyak saran. Beberapa
diantara mereka mencoba memberi tahu saya bagaimana saya dapat
melakukan hal tersebut lebih baik dari sisi manusia dan yang
lainnya memberi tahu saya dari sudut pandang prinsip-prinsip Fa
bagaimana saya dapat menjaga pikiran lurus dan perbuatan lurus.
Saya pikir kedua aspek itu sama pentingnya, jadi saya lakukan
semampu saya untuk mengingatnya. Meskipun saya mengalami banyak
penderitaan dan seringkali saya juga merasakan tekanan, namun
perasaan yang saya rasakan adalah kegembiraan dan kebahagiaan. Saya
pikir memang sudah seharusnya begitu, karena kehidupan itu
dilahirkan dengan karakter “Sejati, Baik, Sabar”, jadi, bertanggung
jawab terhadap kebenaran alam semesta ini adalah sesuatu yang
paling menggembirakan dan membahagiakan bagi kehidupan. Melihat
spanduk yang saya buat berkibar-kibar di pepohonan, saya merasa
sangat bahagia. Keinginan saya sendiri adalah untuk menjaga
pandangan tetap positif dalam kondisi yang berlawanan.
Saya masih belum melakukan dengan baik di beberapa tempat. Waktu
yang diberikan Shifu untuk membuktikan kebenaran Dafa sangat
terbatas, jadi saya akan gunakan waktu dan melakukan tiga hal yang
diminta Shifu dengan baik: belajar Fa, memancarkan pikiran lurus,
dan mengklarifikasi fakta. Saya akan lakukan sebaik-baiknya untuk
memenuhi harapan Shifu dan memenuhi harapan dan kebutuhan para
makhluk hidup.
Sumber: buku “Compassion Overcomes Evil” (Belas Kasih Mengalahkan
Kejahatan)