(Minghui.org)
Salam kepada Guru! Salam kepada rekan praktisi!
Saya mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 1997. Sebelumnya, hidup
saya penuh dengan frustrasi, dan pernah coba bunuh diri. Setelah
berlatih Dafa, pikiran bunuh diri berkurang dan kemudian hilang.
Saya membaca Fa bahkan ketika berjalan. Terkadang saya bangun jam
02.00 pagi dan membaca beberapa paragraf sebelum dapat tidur
nyenyak kembali. Saya mendapat banyak keuntungan dari kelompok
belajar sebelum tahun 1999. Saya dapat melewati beberapa ujian
kultivasi pribadi dan pengalaman luar biasa dari apa yang
dimaksudkan dengan “Menenangkan External dengan Berkultivasi
Internal” (Petunjuk Penting untuk Gigih Maju) dan kekuatan dahsyat
belas kasih.
Beberapa saat setelah 1999, saya
masih berkultivasi pribadi. Namun, saya sering ingatkan diri
sendiri bahwa saya tidak datang untuk hidup seperti manusia biasa,
saya datang untuk berkultivasi. Pada waktu itu, saya selalu
berlinang air mata bilamana duduk bermeditasi. Kemudian saya sadar
bahwa sisi mengerti saya telah melihat Guru memikul berbagai
kesulitan untuk kita. Pada bulan Juni 2000, berkat pengalaman
praktisi lain, saya dapat melepas rasa khawatir dan pergi ke
Lapangan Tiananmen. Saya merasakan keterbukaan hati dan kegembiraan
karena pengorbanan demi semua kehidupan tanpa pamrih. Di
tahun-tahun sulit setelahnya, saya pernah ditahan lima kali. Waktu
yang terlama adalah lima hari dan yang terpendek hanya beberapa
jam. Di bawah perlindungan belas kasih Guru, saya dapat terus maju
dalam kultivasi Pelurusan Fa.
Klarifikasi Fakta dengan Mulia
Saya mulai klarifikasi fakta tentang Falun Gong kepada orang-orang
dengan pergi ke Lapangan Tiananmen. Kemudian membagikan brosur
secara sembunyi-sembunyi setelah pulang kerja. Akhirnya saya dapat
klarifikasi fakta di depan rumah dan tempat kerja secara terbuka.
Sekarang, saya dapat klarifikasi fakta di manapun. Saya merasa rasa
takut saya semakin berkurang dan diganti oleh rasa tanggung jawab
dan belas kasih kepada semua kehidupan.
Saya adalah seorang guru. Saya klarifikasi fakta kepada murid-murid
di kelas. Pertama kali klarifikasi fakta di kelas, saya merasa
gugup. Saya punya tiga kelas, lebih dari 100 murid. Saya harus
menceritakan kepada mereka tentang ini paling tidak 20 menit.
Sebelumnya dengan halus saya menceritakan banyak prinsip Dafa di
tingkat paling rendah, seperti menjadi orang baik dan lainnya. Saya
merasa harus menceritakan yang sebenarnya; jika tidak saya akan
menyesal, karena ini mungkin satu-satunya kesempatan mereka.
Ternyata semua kelas bertepuk tangan dengan antusias. Menunjukkan
mereka setuju dengan Dafa. Saya merasa gembira. Sesudah itu menjadi
agak alami. Tapi ketika saya menceritakan pada suami saya, yang
juga seorang kultivator, air matanya berlinang. Murid-murid itu
sudah lulus sekarang. Salah satu murid menelepon saya dan
mengatakan bahwa saya adalah satu-satunya guru yang dia ingat
selama dia sekolah. Meskipun saya tahu mereka akan ingat saya dan
apa yang saya katakan, saya merasa sedikit terkejut. Mengingat
bagaimana perasaan saya waktu itu, saya merasa sanggup melepas
segalanya untuk dapat mengatakan yang sebenarnya, saya tidak punya
penyesalan apapun.
Komite lingkungan kami (di China, Partai telah mendirikan komite
jalan dan lingkungan untuk melaksanakan keinginan politik Partai)
pernah membuat gambar untuk menfitnah Dafa dan memasangnya di dalam
etalase. Saya membuka kaca tanpa ragu dan berusaha melepaskan
gambar tersebut, tetapi papan gambar sangat besar. Empat atau lima
gambar digabung, menjadikannya terlalu besar bagi saya untuk
mengangkat semuanya sekaligus, dan saya tidak punya tempat untuk
membuangnya.
Hanya ada satu hal yang bisa saya lakukan, yaitu klarifikasi fakta
kepada komite lingkungan. Saya bertemu praktisi lain dan meminta
mereka untuk memancarkan pikiran lurus. Mereka bertanya, “Apakah
berguna untuk klarifikasi fakta kepada komite lingkungan? Lagipula,
tidak banyak orang yang akan percaya isi dari papan iklan itu.”
Saya merasa sedih, tidak peduli apa yang orang lain lakukan, ini
adalah tanggung jawab saya.
Saya pergi ke komite lingkungan. Setiap orang cukup ramah kecuali
satu direktur. Seseorang mengatakan pada saya bahwa ada lebih dari
30 papan iklan seperti ini yang mereka rencanakan untuk dipasang.
Saya memutuskan jika gambar itu tidak dilepaskan, saya akan menjadi
gambar hidup berdiri di depan gambar mereka untuk klarifikasi fakta
kepada orang yang lalu lalang.
Jadi saya mulai berdiri di sana untuk menjelaskan fakta tentang
Falun Dafa setiap hari. Praktisi lain juga datang untuk klarifikasi
fakta. Ketika kami sampai di rumah sore hari kami perkuat
pemancaran pikiran lurus kami. Beberapa hari kemudian, gambar
tersebut dilepas. Para polisi dari Kantor 610 menghampiri saya dan
mengatakan, “Komite lingkungan melaporkan kamu. Saya mohon padamu,
tolong berhenti berbicara (klarifikasi fakta) di mana-mana.”
Dengan bantuan website Clearwisdom, kami semakin banyak memiliki
materi yang siap untuk dipergunakan klarifikasi fakta, dan kami
belajar banyak cara yang lebih fleksibel untuk melakukannya.
Saya tidak pernah luput menghadiri pertemuan dengan teman sekolah,
berapapun jauhnya. Dan lagi saya juga berusaha klarifikasi fakta
kepada siapapun di sekitar saya, termasuk operator lift, supir
taksi, pengemis, orang yang bertanya arah jalan, salesman, teknisi
listrik, orang tua dan saudara-saudara saya, teman sekolah serta
teman anak-anak. Semua orang adalah pendengar yang dapat saya
klarifikasi fakta. Untuk mereka yang tidak dapat saya klarifikasi
fakta dengan bertatap muka, saya mencatat alamat mereka dan
mengirimkan surat setelah saya sampai di rumah. Saya mencatat nomor
telepon dan fax serta mengirim ke luar negeri untuk bantuan
praktisi luar negeri. Ada banyak nomor telepon dan nomor faks yang
tertera pada banyak benda, seperti di box makanan dan peralatan
listrik. Saya memperhatikan semuanya dan menyimpannya.
Asalkan saya punya hati yang bersih dalam menyelamatkan kehidupan,
Guru akan menolong saya. Pernah sekali kami kehilangan sumber
materi kami. Pada waktu yang paling sulit, pendistribusian materi
dapat dipulihkan kembali dengan ajaib. Ketika kami tidak punya
sumber untuk VCD, sebuah copy VCD “Saksi” dikirimkan lewat pos
kepada kami dari luar negeri tanpa permintaan kami. Saya dengar ada
copy VCD klarifikasi fakta berjudul Fengyu Tiandixing (Perjalanan
antar Surga dan Bumi di dalam Angin dan Hujan). Saya ingin sekali
mendapatkannya. Sudah lama saya mencarinya dan bertanya pada semua
praktisi yang saya kenal, tapi mereka juga tidak mendapatkannya.
Saya mendapat kesempatan pergi ke daerah lain untuk klarifikasi
fakta pada musim panas 2004. Setiap hari saya memohon pada Guru,
“Guru, mohon bantu saya untuk mendapatkan VCD ini. Saya sangat
membutuhkannya untuk menyelamatkan orang-orang.” Beberapa hari
sebelum pulang. Saya masih belum mendapatkan VCD ini. Saya berhenti
menghubungi praktisi lainnya. Setelah saya kembali, saya diberitahu
bahwa dua hari sebelum saya pergi, mereka sudah menerima VCD Fengyu
Tiandixing. Pada hari itu perasaan saya bergelora. Saya menyalahkan
diri sendiri karena tidak punya kualitas kesadaran yang baik dan
tidak percaya sepenuhnya kepada Guru. Saya menyesal karena tidak
dapat menggunakannya pada saat itu. Namun saya merasa sangat
gembira karena kami punya VCD yang dapat menjelaskan fakta secara
lengkap. Peranannya sangat besar! Itu adalah hari yang paling
menggembirakan dalam hidup saya dalam beberapa tahun terakhir.
Melewati Kesulitan
Saya pernah ditahan secara illegal lima kali dalam beberapa tahun
silam, dan setiap kali ditangkap saya dapat bebas dari pusat
tahanan dan pulang dengan martabat. Salah satu faktor penting yang
saya selalu pegang adalah pikiran lurus. Saya selalu ingat bahwa
saya adalah pengikut Dafa dan saya datang untuk membantu Guru dalam
Pelurusan Fa bukan datang untuk menjalani kehidupan biasa. Dengan
cara ini saya dapat menggunakan pikiran lurus untuk menghadapi
berbagai kesulitan atau situasi berbahaya yang saya temui. Saya
ingat bahwa saya memainkan peranan utama di panggung besar dunia
manusia dan tidak datang ke dunia ini untuk menjalani
penderitaan.
Kedua kali saya pergi ke Lapangan Tiananmen untuk membuktikan Dafa,
saya ditangkap ketika berlatih di depan kantor polisi. Saya hanya
berpikir melindungi kepercayaan saya sendiri dan menolak mengakui
“kesalahan” apapun.” Saya bahkan tidak takut kehilangan pekerjaan.
Nyatanya, bukan saja saya dapat kembali bekerja seperti biasa, tapi
unit kerja saya bahkan memberi jatah apartemen baru kepada saya.
Setiap kali membuktikan Dafa, saya menemukan bahwa saya mempunyai
kebocoran dalam pikiran dan pemahaman saya sebelumnya. Saya mulai
bersikap konfrontasi dengan polisi untuk menghentikan perbuatan
jahat dan klarifikasi fakta kepada mereka, hanya memikirkan
bagaimana memperlakukan mereka sehingga bisa keluar dari pusat
tahanan secepatnya, bersikap belas kasih dalam membujuk polisi agar
menjadi baik, hanya berpikir tentang membantu Guru dalam Pelurusan
Fa dan tanpa keterikatan akan dapat dibebaskan atau tidak. Saya
pikir tidak boleh takut dan saya masih mempunyai kekurangan. Selama
dapat selalu ingat misi saya yaitu membantu Guru dalam Pelurusan Fa
dan saya memainkan peran utama di panggung besar dunia manusia,
Dafa akan mengoreksi semua mentalitas yang tidak normal dan hal
buruk akan berubah menjadi baik. Beberapa kali saya ditahan secara
ilegal dapat menjadi contoh yang sangat jelas yang bisa saya
pergunakan dalam klarifikasi fakta saya.
Suatu kali, seorang polisi setempat dan pimpinan perusahaan saya
datang untuk memasukkan saya ke pusat pencucian otak. Saya tidak
pernah dimasukkan ke pusat pencucian otak sebelumnya, juga tidak
pernah ada orang yang mencoba mencuci otak saya. Meskipun berdiri
di depan polisi dan di depan pimpinan perusahaan adalah sebuah
pengalaman yang sangat menegangkan, saya tidak dapat menahan kaki
saya yang gemetaran, saya tidak merasa takut. Saya hanya punya satu
pikiran, “Apa yang harus saya lakukan untuk menolak bekerjasama
dengan kejahatan?” Petugas polisi mengancam, “Kamu bisa ke sana
sendiri atau kami yang membawamu,” dan “kamu akan dikirim ke Kamp
Kerja Paksa Masanjia jika kamu menolak untuk direformasi (kata
lain: pencucian otak) setelah kamu tiba di sana.” Mereka juga
menyebutkan bahwa salah seorang praktisi sudah “direformasi” dan
mengaku bahwa saya adalah orang yang menyediakan materi yang
beredar di daerah kami.
Hal ini membuat saya sedikit terkejut, tapi saya tidak merasa
dendam dengan rekan praktisi ini, saya juga tidak menyangkal
bahwa sayalah yang menyediakan materi. Saya pikir lebih baik jika
polisi percaya saya yang memberikan materi Dafa, sehingga mereka
tidak akan menyulitkan praktisi lain. Saya masih tidak punya
pemahaman yang jelas tentang masalah ini dari sudut pandang Dafa.
Saya hanya menerima sebuah salinan artikel Guru Li berjudul
“Saran.” Saya tidak tahu bahwa artikel ini mengatakan untuk tidak
bekerja sama dengan kejahatan. Apakah saya harus menolak pergi
tanpa peduli hidup atau mati, atau saya harus pergi ke pusat
pencucian otak untuk klarifikasi fakta?
Saya masih memendam kebencian terhadap polisi itu, jadi meskipun
saya ingin mengikuti saran Guru dalam artikel barunya dan berkata
kepada polisi itu bahwa kebaikan akan mendapatkan kebaikan dan
kejahatan akan mendapat ganjarannya, saya tidak ingin
mengatakannya, saya merasa mengatakan hal itu dengan cara seperti
ini adalah seperti memaki orang. Saya memutuskan pergi ke pusat
pencucian otak sehingga saya dapat membawa artikel baru Guru
tersebut. Jika tidak ada praktisi di pusat pencucian otak yang akan
mengerti kesalahannya, saya akan mencari cara untuk keluar.
Akhirnya, ketika mereka membawa saya ke pusat pencucian otak,
tiba-tiba saya mendapat gejala sakit jantung, sehingga mereka harus
mengirim saya ke rumah sakit dan kemudian balik ke rumah. Lalu
polisi setempat dikritik “tidak menjalankan tugasnya dengan baik.”
Sebelum kejadian ini, suami saya diculik dan dimasukkan ke pusat
pencucian otak. Kemudian dia mengatakan kepada saya bahwa dia
mempunyai satu pemikiran ketika ditangkap, “Sayang sekali saat ini
saya tidak dapat bertemu dengan anak saya.” Sebagai akibatnya, dia
“sadar” di jalur kejahatan di pusat tahanan ini.
Di tahanan ataupun di rumah, saya tidak pernah berpikir akan
ditahan dalam waktu yang lama. Saya ingat pernah bertukar pikiran
mengenai masalah ini dengan rekan praktisi, praktisi A, seorang
praktisi yang ditangkap secara ilegal dan kemudian “direformasi” di
luar kehendaknya, mengatakan, “Lain kali jika saya ditangkap saya
tidak akan dapat dicuci otaknya.”
Saya berkata, “Kenapa kamu harus ditangkap? Jika ini terjadi, saya
pasti akan keluar, hidup atau mati.” Praktisi ini berkata bahwa
saya teralalu radikal.
Tidak lama kemudian, kami ditangkap ketika sedang berbagi
pengalaman kultivasi dan pemahaman. Saya sedang hamil enam bulan.
Meskipun tidak takut ditangkap, saya takut kandungan saya dipaksa
untuk digugurkan. Saya memikirkan masalah ini dari sudut pandang
lain, yaitu, karena anak saya datang untuk Fa, selama jalan saya
lurus, dia akan mengalami nasib baik, tak peduli apapun yang akan
dia hadapi di dunia manusia. Kemudian saya menenangkan diri dan
klarifikasi fakta kepada polisi. Saya melafalkan “Lunyu,” (kata
ulasan di buku Zhuan Falun); memancarkan pikiran lurus; dan
memimpin praktisi lain berlatih Gong. Ketika menyadari sedang
memainkan peranan utama di panggung besar dunia manusia, polisi
bersikap baik kepada saya dan bahkan bersikap seolah-olah mereka
adalah pembantu saya, dan ketika saya marah dan tidak puas, polisi
akan memperlakukan saya dengan buruk dan memojokkan saya. Setelah
20 jam, saya masih belum memberikan nama saya. Polisi juga tidak
mengambil foto saya, meskipun mereka mengambil foto praktisi lain.
Saya pulang ke rumah dengan martabat. Praktisi A dijatuhi hukuman
dua tahun di kamp kerja paksa dan mengalami banyak penderitaan,
termasuk dilarang tidur selama lebih dari 30 hari. Untuk kedua
kalinya praktisi A “direformasi.”
Yang paling membuat saya terkejut adalah pelarian saya dari bahaya
beberapa bulan yang lalu.
Di area kami, banyak praktisi ditangkap secara illegal dan dijatuhi
hukuman penjara atau kamp kerja paksa. Banyak praktisi yang tidak
ditangkap hanya mau menerima artikel Guru yang baru tapi tidak mau
menerima materi klarifikasi fakta Dafa. Hal ini membuat saya
khawatir. Kemudian saya mengingat mimpi yang saya alami tahun lalu:
beberapa teman sekolah dan saya sedang menjalani ujian. Ketika
waktu ujian hampir berakhir, saya masih punya beberapa pertanyaan
belum terjawab, tapi saya tidak peduli dengan kelulusan ujian. Guru
yang bertanggung jawab ujian ini datang. Dia mengambil pena saya
dan menunjuk pada kertas jawaban teman kelas saya, yang hampir
semuanya belum terjawab, mengatakan. “Kamu cepatlah dan bantu
mereka menjawab pertanyaan!”
Saya tahu harus menolong rekan-rekan praktisi ini, tetapi ketika
saya benar-benar melakukannya, sangatlah sulit, lebih sulit
daripada klarifikasi fakta kepada khalayak umum.
Beberapa praktisi punya banyak waktu dan uang, tapi mereka sangat
dibatasi dengan mentalitas manusia biasa. Mereka pikir tidak
masalah apakah mereka punya materi Dafa atau tidak dan tidak punya
inisiatif menyiapkan materi untuk diri sendiri. Saya ingin mencari
kesempatan untuk berbagi pemahaman dengan mereka, tapi hanya
sedikit yang memberikan respon positif atas usulan ini.
Ketika klarifikasi fakta di tempat umum di sekitar saya, saya
merasa paling tidak enak ketika mereka mengatakan, “Kenapa kamu
begitu bodoh? Orang ini dan itu juga praktisi Dafa, tapi dia secara
terbuka sudah menyatakan melepaskan latihan dan tidak kehilangan
keuntungan apapun. Di rumah, dia dapat melakukan apapun, dan siapa
tahu apa yang terjadi?” Bilamana saya bertemu praktisi begini, saya
akan mengingatkan mereka. Ketika saya meminta rekan praktisi untuk
memancarkan pikiran lurus dan menyebarkan materi klarifikasi fakta
bersama dengan saya, kadang-kadang saya ditolak. Contohnya, saya
tidak bisa membawa materi Dafa karena menggendong bayi selama empat
atau lima jam melewati salju untuk menjumpai mereka. Bahkan ketika
praktisi yang baru saja keluar dari kamp kerja menolak menerima
materi yang saya bawakan untuk mereka, saya sering menyemangati
diri sendiri dengan berkata, “Sulit untuk bertahan, tapi kamu bisa
bertahan. Sulit untuk dilakukan, tapi kamu bisa
melakukannya.”
Akan tetapi setelah cukup lama, saya merasa lelah dan kecewa. Pada
waktu itu, dua kesempatan untuk ke luar negeri muncul dengan
sendirinya. Saya tertarik dengan kesempatan ini. Memikirkan anggota
keluarga saya, saudara-saudara, dan teman-teman di China, saya tahu
saya sudah klarifikasi fakta kepada hampir semuanya, dan saya tidak
punya penyesalan apapun. Tanggung jawab utama saya tinggal di China
adalah untuk menolong praktisi yang belum melangkah keluar. Setelah
melihat hasil yang dicapai hanya sedikit setelah menghabiskan waktu
yang begitu lama, saya merasa akan lebih mudah bagi saya untuk
pergi saja ke luar negeri. Meskipun berpikir untuk pergi ke luar
negeri, ada beragam alasan saya tidak melakukan persiapan
apapun.
Cara pikir yang tidak benar ini hanya ingin membuktikan Dafa
sendiri saja sudah memberikan alasan kepada kekuatan lama untuk
membuat kesulitan bagi saya. Pada tengah malam, ibu praktisi B
menelepon dari luar negeri dan mengatakan kepada saya bahwa
praktisi B telah diculik dan dikirim ke pusat pencucian otak. Dia
meminta saya untuk meninggalkan rumah dan mencari tempat yang aman.
Dengan segera saya mengumpulkan materi dan meninggalkan rumah di
saat subuh. Di jalan, bahkan saya tidak punya waktu untuk
klarifikasi fakta kepada supir taksi. Setelah tiba di rumah teman
sekolah, dia bersikap sangat dingin kepada saya. Saya mulai
memikirkan hal ini, “Kenapa saya terburu-buru seperti ini? Bukankah
saya datang untuk menyelamatkan kehidupan?” Saya kembali ke rumah.
Kemudian, ibu praktisi B menelepon lagi beberapa kali, meminta saya
untuk bersembunyi. Dia juga mengatakan Kantor 610 sudah menanyakan
sumber materi klarifikasi Dafa kepada praktisi B, dan praktisi B
hampir menyerah karena tekanan. Dari apa yang saya pahami dari
kata-kata dan tindakan praktisi B, saya merasa sangat sulit bagi
praktisi B untuk keluar dari pusat tahanan dengan pikiran
lurus.
Apakah saya harus memilih hidup tanpa rumah atau harus pindah ke
negara lain? Saya pernah tinggal jauh dari rumah dan di pengasingan
sebelumnya. Jika saya melakukannya lagi, sepertinya tidak tepat,
baik secara keuangan dan fisik, juga untuk klarifikasi fakta. Tapi
jika saya pergi ke luar negeri, saya belum mempersiapkan dokumen
yang diperlukan. Saya meluangkan waktu untuk belajar Fa dengan hati
tenang kemudian memutuskan langkah berikutnya segera setelah jelas
apa yang akan saya lakukan. Seorang teman punya rumah baru yang
bisa ditempati waktu itu. Saya memutuskan untuk tinggal di sana
beberapa hari. Kali ini saya tidak segelisah sebelumnya. Saya
memutuskan untuk klarifikasi fakta dalam situasi apapun untuk
menyelamatkan makhluk hidup. Saya akan mengatakan kebenaran kepada
siapapun yang saya temui, ketika membeli tas ataupun di
jalan.
Beberapa hari itu, saya belajar beberapa ceramah Guru sekali lagi.
Guru mengatakan,
“Egonya manusia, keserakahan, buta pengetahuan dan ketidaktahuan
bercampur menjadi satu bersama dengan watak hakiki manusia yang
baik, dalam ketidaktahuan sedang menciptakan segala sesuatu yang
akan ditanggung sendiri, yang sedang menelan masyarakat. Bermacam
masalah sosial dalam dunia bermunculan, bahaya dan krisis
bersembunyi di mana-mana, umat manusia tidak tahu dari watak hakiki
diri sendirinya mencari penyebabnya, tidak dapat melihat setelah
degenerasi moral, hati manusia yang menakutkan ini barulah
merupakan akar beracun dari permasalahan sosial, selalu secara
bodoh mencari jalan keluar dari fenomena masyarakat. Dengan
demikian, manusia bagaimanapun juga tidak terpikirkan, bahwa segala
yang disebut jalan keluar yang dibuat bagi dirinya justru merupakan
langkah manusia sedang menyekat diri sendiri, dengan demikian
semakin tidak ada jalan keluar, selanjutnya masalah baru yang
terbawa akan semakin parah. Dengan begini, bersusah payah ditemukan
lagi sedikit ruang kosong, lalu diambil suatu tindakan baru, dan
kembali menutupi lagi sedikit ruang yang tersisa ini, dengan
mengulangi secara terus menerus, sudah mencapai titik kejenuhan,
tidak ada lagi jalan keluar, tidak dapat melihat lagi keadaan
sebenarnya yang berada di luar sekatannya. Manusia mulai menanggung
segala sesuatu yang diciptakannya sendiri. Ini sebenarnya adalah
cara terakhir alam semesta untuk menyisihkan kehidupan.”
(“Menciptakan Umat Manusia Lagi,” Petunjuk Penting Untuk Gigih
Maju).
“Sesungguhnya segala perbuatan kekuatan lama adalah penyelamatan
diri dari kehidupan sendiri secara naluri, namun sia-sia belaka.
Setiap kali sebelum berakhirnya alam semesta raya, semua makhluk
saat itu juga berbuat demikian, akibatnya malah mempercepat
tercerai-berai.” (“Ceramah Fa Keliling Amerika Utara”).
Membandingkan ceramah Guru dengan pikiran saya sendiri, saya merasa
sangat bodoh. Setiap usaha saya untuk “menyelamatkan diri sendiri,”
baik pergi ke luar negeri ataukah meninggalkan rumah. Dengan
pikiran egois seperti ini, meskipun saya pergi ke bulan juga sama
saja dengan “berputar-putar di tempat yang sama.” Terlebih lagi,
“jalan keluar” hanya akan menyekat saya lebih lanjut. Kemudian,
apakah kebocoran saya? Kecuali karena akhir-akhir ini tidak
melakukan tiga hal dengan baik, saya menjadi tidak sabar dengan
rekan-rekan praktisi. Mereka bisa menerima materi, tetapi materinya
tidak berefek seperti yang seharusnya mereka dapatkan. Menghadapi
situasi ini, saya tidak mencoba untuk mencari jalan keluar dari
kesulitan untuk menolong rekan-rekan praktisi tetapi memilih untuk
melarikan diri dari mereka.
“Segala sesuatu yang saya lakukan sekarang didalam Pelurusan Fa,
segala yang saya butuhkan, dikatakan secara terus terang adalah
pilihan alam semesta yang akan datang, adalah keperluan alam
semesta yang akan datang. (Tepuk tangan) Sebagai kehidupan alam
semesta lama, termasuk segala unsur kehidupan, di dalam hal
Pelurusan Fa ini, di dalam pemilihan saya, seluruh kehidupan
semestinya turut menyempurnakan dan mengharmoniskan menurut
pemilihan saya, kemukakan cara kalian yang paling baik, bukan untuk
merubah dan mengusik apa yang saya inginkan, melainkan adalah
menurut apa yang saya katakan ikut menyempurnakan dan
mengharmoniskannya, ini adalah pikiran baik paling besar dari
kehidupan alam semesta,” (”Ceramah Fa dan Penguraian Fa pada
Konferensi Fa di Amerika Barat Saat Hari Yuan Siao Tahun
2003”).
Apa yang dilakukan oleh Guru terhadap mereka yang tidak dapat
melangkah keluar? Meninggalkan mereka?
“Tembusnya Zhoutian itu sendiri bukan tujuan dari berlatih Gong.
Walaupun Zhoutian anda sudah tembus, saya katakan itu juga bukan
apa-apa. Terus lanjutkan kultivasi, tujuannya adalah lewat bentuk
Zhoutian ini agar dengan satu Mai membawa serta ratusan Mai, supaya
Mai tubuh dan segala Mai yang ada semua dibawa terbuka.” (Zhuan
Falun).
Karena saya punya pengalaman melangkah keluar di masa Pelurusan Fa
ketika melakukan tiga hal dengan baik, saya juga harus menolong
sesama praktisi sehingga mereka juga dapat melangkah keluar untuk
memenuhi cita-cita prasejarah mereka. Saya percaya ini adalah cara
mengharmoniskan pilihan Guru. Saya punya perasaan tanggung jawab
yang kuat untuk pulang dan menolong rekan-rekan praktisi. Saya
merasa jadi besar dan Kantor 610 sangatlah kecil. Tidak peduli apa
yang mereka ributkan, saya akan mengharmoniskan pilihan Guru dan
mengikuti ajaran Guru. Saya pulang ke rumah.
Belum ganti pakaian di rumah, polisi Kantor 610 sudah datang. Saya
tidak merasa takut ataupun dendam kepada mereka. Saya memikirkan
apa yang dikatakan Guru tentang semua orang di dunia pernah menjadi
saudara Guru. Karena pengaturan kekuatan lama dan pilihan mereka
sendiri, mereka memainkan peran yang menyedihkan pada kehidupan
ini. Tidak peduli apa yang diucapkan polisi, saya tidak
memperhatikannya. Dengan menatap mata mereka, saya berkata, ”Jangan
membahayakan diri kalian sendiri! Kalian harus bertanggung jawab
terhadap masa depan kalian dan masa depan keluarga kalian.”
Direktur Kantor 610 mengatakan kepada saya bahwa dia telah membaca
banyak buku religius dan percaya dia akan reinkarnasi menjadi
manusia dan bukan hewan di masa yang akan datang. Saya merasakan
ada air mata di mata saya dan mengatakan bahwa saya juga berharap
begitu.
Karena tidak menyangka polisi datang secepat itu, saya masih punya
dua CD dan beberapa surat berisikan materi klarifikasi fakta yang
belum dikirim. Saya membawanya ketika berhadapan dengan polisi.
Saya mengambil kesempatan menghancurkan CD tersebut dan memasukkan
surat ke kotak surat milik tetangga. Tetapi ketika saya ditahan di
kantor polisi, saya mengetahui polisi telah merampas surat
tersebut, hal ini sedikt mengejutkan saya. Menurut peraturan
mereka, saya bisa dihukum beberapa tahun di kamp kerja karena hal
itu. Akan tetapi, saya melepasan hati manusia dan memutuskan untuk
tidak peduli apapun, saya datang ke sini untuk membuktikan Dafa dan
bukan mengalami penderitaan.”
Di kantor polisi, pelan-pelan saya pecahkan kartu telepon di ponsel
saya, karena ada catatan telepon tersimpan di dalamnya. Ketika
polisi melihat apa yang saya lakukan, mereka merebut kartu telepon
yang pecah itu dan menyambungnya kembali. (Kemudian saya mengetahui
bahwa kartu telepon tersebut tidak berfungsi meskipun telah
dilekatkan kembali). Saya tidak dapat membiarkan mereka menemukan
rekan-rekan praktisi, tak peduli mereka gigih atau tidak pada
Pelurusan Fa. Kemudian saya merebutnya kembali dan menelannya.
Kartu rusak itu tersangkut di tenggorokan saya. Saya tidak dapat
menelan ataupun mengeluarkannya. Saya pingsan terbaring di lantai
tetapi pikiran saya sangat jernih. Polisi menjadi panik. Mereka
membawakan air dan obat. Setelah beberapa saat, mereka meremas
kertas yang memang tidak ada tulisannya dan membuangnya. Direktur
Kantor 610 menyimpulkan bahwa saya sangat bekerja sama dan
menugaskan seseorang untuk mengantar saya pulang. Sebelum pulang,
dia mengatakan, “Kamu masih ada beberapa surat di sini. Kami akan
menyimpannya.” Saya sarankan, “Kalau begitu anda bisa membacanya
beberapa kali lagi.”
Kepulangan saya mengejutkan keluarga dan para pekerja di komunitas
lokal. Mereka sangat mengagumi saya. Praktisi B dilepaskan dua
minggu kemudian. Kemudian dia menyesal. Dia mengatakan seperti
kerasukan pada waktu itu. Setelah dia “direformasi,” keluarganya
yang dulu mendukung Dafa seketika berubah. Tidak peduli bagaimana
dia klarifikasi fakta kepada mereka, sepertinya mereka tidak dapat
menerimanya.
Di saat kritis di mana kita ditanya mengenai sumber materi,
beberapa praktisi menolak untuk memberikan informasi sebenarnya.
Contohnya, ada yang mengatakan mereka menerima materi dari kotak
surat atau menemukannya di lantai. Beberapa praktisi yang ditangkap
secara ilegal membebankan semua tanggung jawab pada dirinya sendiri
untuk mengurangi tekanan kepada rekan-rekan praktisi lain; yang
lain cuma mengakui fakta yang sudah diketahui polisi.
Kenyataanya, kehidupan tingkat tinggi, baik kehidupan tingkat
tinggi yang positif maupun negatif, dapat melihat mentalitas kita
dengan jelas. Cara “manusia” kita, di mata mereka, hanyalah
permainan anak-anak. Hanya dengan memahami Fa di atas basis Fa
barulah kita dapat memperlakukan semua skenario dengan pikiran dewa
dan menangani mereka dengan cara yang lurus dan bermartabat.
Jika kita menjawab pertanyaan seperti itu dengan mengatakan bahwa
kita mendapatkannya dari kotak surat atau menemukannya di lantai,
kita tidak menyesuaikan diri dengan “Sejati.” Guru berkata,
“Bagi saya perkataan yang tidak ingin saya ucapkan, tidak akan saya
ucapkan, tetapi yang telah saya ucapkan pasti adalah perkataan yang
benar.” (Zhuan Falun.
Baik kita mengakui bagian dari fakta atau memberitahukan semua
informasi, kita menerima penindasan kekuatan lama. Kita sendirilah
yang membuat materi klarifikasi fakta dengan penghasilan kita dan
dengan usaha yang besar untuk menyelamatkan kehidupan. Mengapa
kejahatan harus tahu sumber materi ini? Saya pernah ditahan dua
kali ketika sedang membagikan materi. Polisi mendengar atau
mendapatkan materi yang saya sebarkan, tetapi mereka tidak bertanya
satu hal pun tentang materi-materi tersebut.
Pada kesempatan lain di tahun 2000, setelah pergi ke Lapangan
Tiananmen, praktisi C ditangkap. Suaminya datang ke tempat kerja
saya dan meminta saya untuk menemuinya. Saya belum pernah
berhubungan dengan dia sebelumnya. Segera setelah tiba di sana, dia
mengeluarkan materi klarifikasi fakta dan bertanya, “Apa kamu
pernah melihat ini?” Saya menjawab, “Ya.” “Siapa yang memberikan
ini padanya?” Dia ingin tahu. Saya menjawab, “Saya.” Dia sangat
terkejut. Dia bertanya lagi, “Apa kamu percaya kata-kata di brosur
ini?” Saya jawab percaya. Dia sangat terkesan dan memberi komentar
bersahabat, “Saya rasa hanya kamu dan C yang begitu jujur
sampai-sampai kelihatan seperti orang bodoh!”
Kami berbincang selama tiga puluh menit dalam suasana akrab. Dia
melihat saya pergi ketika saya meniggalkan tempat itu dan tidak
pernah mengganggu saya lagi. Kemudian saya mendengar dia menyumpahi
semua praktisi lain yang pergi ke rumahnya, dan bahkan dia menelpon
110 untuk melaporkan praktisi lain kepada polisi. Untunglah
praktisi itu pergi sebelum mobil polisi datang.
Sekarang saya tidak akan menangani hal yang sama dengan cara
seperti itu. Tapi cara apapun yang kita tempuh, pikiran kita adalah
yang paling penting. Saya pikir pada waktu itu, kejujuran dan
ketidakegoisan saya menghancurkan kejahatan di dimensi lain dan
menyentuh hati suami praktisi C.
Sikap Anggota Keluarga Saya Berubah Terhadap
Dafa
Saya mengetahui bahwa beberapa praktisi bekerja sepanjang waktu
untuk proyek Pelurusan Fa, tetapi mereka gagal menjaga hubungan
baik dengan keluarganya. Pengalaman saya sendiri adalah, ketika
saya memperlakukan keluarga saya seperti yang dilakukan oleh
manusia biasa dan mengharapkan pengertian serta rasa hormat ataupun
bahkan mengharapkan mereka untuk memenuhi kewajiban mereka sebagai
anggota keluarga untuk menolong saya, situasi menjadi makin buruk.
Ketika saya berdedikasi untuk menyelamatkan kehidupan dan
memperlakukan anggota keluarga saya sebagai kehidupan yang datang
untuk Fa, dan secara bersamaan saya menjalankan peran saya di dalam
masyarakat manusia dengan baik agar dapat membantu mereka memiliki
pemahaman yang benar terhadap Dafa, situasi secara keseluruhan
menjadi sangat baik. Saya percaya banyak praktisi punya pengalaman
yang sama. Ketika klarifikasi fakta, tidak cukup jika kita hanya
berbicara dengan orang lain, terutama anggota keluarga kita.
Perubahan ayah saya adalah contoh yang mencolok. Sebelum berlatih
Falun Gong, saya punya hubungan yang kurang baik dengan ayah.
Setelah menjadi praktisi, saya menjadi sadar bahwa saya perlu
bersikap baik terhadap beliau. Karena itu saya mengerjakan semua
pekerjaan rumah dan mengurusi makanan dan kehidupanannya
sehari-hari. Bahkan saya membantu dia menggunting kuku kakinya.
Tapi, dia keras tidak memperkenankan saya berlatih Falun Gong. Dia
mengancam saya dengan membenturkan kepalanya di tembok dan coba
bunuh diri. Terkadang dia membuat kekacauan di tempat latihan, dan
juga menulis kata-kata makian di buku Dafa. Saya merasa sangat
bersalah. Saya berkata dalam hati, “Saya sangat baik kepada dia,
tapi dia masih melakukan hal-hal ini.” Saya berusaha menjelaskan
kepada dia bahwa karena saya berlatih Falun Gong, barulah saya bisa
menjadi begitu baik kepadanya. Masih dengan enggan, ayah
mengijinkan saya berlatih di rumah tapi tidak diperbolehkan keluar
bergabung dengan kelompok belajar Fa.
Saya merasa sangat sedih. Seorang rekan praktisi menasehati saya,
“Bersikaplah lebih baik lagi terhadap ayahmu!” Saya katakan, “Saya
sudah sangat baik kepada dia. Bahkan saya mengguntingkan kuku
kakinya.” Meskipun demikian, saya mulai mencari ke dalam dan
menemukan, di dalam hati saya yang paling dalam, saya masih
membenci ayah saya. Saya merasa terkejut ketika menyadarinya. Semua
“belas kasih” saya sebenarnya hanyalah di permukaan saja, sangat
dangkal! Ketika saya benar-benar ingin merubah diri saya sendiri,
saya merasa ayah saya sangat kasihan dan saya berhutang banyak
kepada dia. Hanya karena begitulah ayah saya tidak lagi membuat
masalah dengan latihan saya. Terkadang, dia masih mengatakan
kata-kata tidak hormat terhadap Dafa. Setiap kali dia mengatakan
hal tidak baik, dia akan terjatuh. Pernah sekali ketika terjatuh
giginya patah. Saya memperingatkan dia untuk tidak mengatakan hal
begitu lagi; jika tidak dia akan menerima balasannya. Semakin saya
memperingatkan dia, semakin dia tidak percaya. Ketika mencari ke
dalam lagi, saya mengetahui bahwa cara saya memperingatkan dia
penuh dengan emosi manusia, seperti kemarahan. Tidak dengan hati
belas kasih dan karena itu tidak bisa menggerakkan hati siapapun.
Menurut saya, ayah adalah orang yang sombong dan sangat
materialistis. “Mungkin dia hanyalah orang seperti ini,” pikir
saya. Dengan semakin mendalam pemahaman saya terhadap Pelurusan Fa,
saya semakin sadar bahwa bagaimanapun asal usul ayah saya, karena
sekarang dia telah ditakdirkan menjadi anggota keluarga saya, dia
harus mendapatkan kesempatan untuk mengetahui kebenaran Dafa. Tanpa
diduga, segera setelah saya mempunyai pikiran ini, dan segera saya
berusaha untuk berbincang-bincang dengannya tentang Dafa, dia
langsung menunjukkan dukungan kepada Dafa. Saya bertanya padanya,
“Bagaimana jika polisi melarang saya berlatih?” Dia berkata,
“Berlatih saja! Apa yang perlu ditakutkan?” Kemudian dia bertanya
apakah saya mempunyai dupa di rumah, karena dia ingin menyalakan
dupa untuk menghormati Guru. Saya pikir, “Ayah saya bahkan tidak
percaya Tuhan!” Saya bertanya kepadanya apa yang diharapkannya
ketika memuja Guru, perkiraan saya, menurut kualitas kesadaran dia,
mungkin dia akan meminta Guru untuk melindungi saya. Ayah saya
menjawab dengan suara yang tegas, “Harapan saya Falun Gong akan
tersebar ke seluruh dunia!”
Sebelum tahun 1999, ibu saya tidak melarang saya berlatih Falun
Gong. Ketika penindasan Falun Gong dimulai, karena tekanan dan
gangguan dari otoritas, ibu saya kadang-kadang mengatakan hal tidak
sopan terhadap Dafa. Suatu hari di tahun 2000, kesabarannya
memuncak dan bertanya kepada saya, “Tidak bisakah kamu berhenti
berlatih? Apa yang terjadi jika kamu tidak berlatih Falun Gong?”
Saya jawab tanpa ragu, “Saya akan mati!” Dia tidak pernah
membicarakan hal ini lagi. Pernah sekali seorang polisi bertanya
kepada ibu saya apa yang dia pikirkan tentang latihan saya. Ibu
saya berkata, “Anak saya ingin bunuh diri sebelumnya. Sekarang dia
tidak mempunyai pikiran itu lagi. Apakah ada orang tua yang tidak
ingin anaknya bahagia?”
Pada Festival Musim Semi yang lalu, saya menulis beberapa
bait:
Musim semi telah tiba dan kami bahagia melihat pikiran
orang-orang belas kasih dan lurus;
Seluruh triloka sekarang mendapat keberuntungan, alam semesta
bersih dan abadi.
Ibu saya bertanya, “Kapan hari itu tiba?”
Saya menulis puisi lain sebagai balasan:
Bunga Plum
Di pertengahan musim dingin, salju menari di udara, kebanyakan
bunga menjadi layu;
Bunga plum berkembang meskipun dingin yang hebat;
Dengan keharuman menyenangkan, mereka tersenyum di udara;
Musim semi akan tiba dengan sendirinya ketika musim dingin
pergi.
Ibu saya tersenyum. Dia mencatat puisi ini di bukunya. Kapan saja
ada saudara berkunjung, dia menunjukkan puisi ini dan dengan bangga
mengatakan pada mereka, “Anak saya yang menulisnya.” Di saat sulit,
dia memberikan bantuan yang besar kepada saya, hal ini mengejutkan
saya.
Penutup
Dalam beberapa bulan terakhir, saya tidak begitu gigih sebagaimana
harusnya. Jadi membutuhkan waktu yang lama bagi saya untuk mulai
menulis laporan berbagi pengalaman saya. Saya merasa pengalaman
saya akan berguna untuk banyak praktisi yang belum melangkah
keluar, karena itu saya punya tanggung jawab untuk menulis artikel
ini. Ini bukan untuk membuktikan diri saya sendiri. Ini adalah
untuk mendorong semua praktisi untuk sama-sama berkultivasi dengan
gigih. Air mata saya menetes beberapa kali ketika menulis artikel
ini. Saya merasa saya adalah orang pertama yang mendapatkan
keuntungan dari berbagi pengalaman ini, karena saya menemukan
kembali kesediaan saya untuk melepaskan segalanya demi Dafa dan
makhluk hidup, dan saya mengalami martabat Dafa dan kebesaran
pengikut Dafa di masa Pelurusan Fa yang sudah ditempa oleh Fa yang
agung.
Para praktisi di daerah kami perlahan-lahan dapat menerima tanggung
jawabnya masing-masing.
Saya ingin berterima kasih kepada Guru karena telah menciptakan
kesempatan bagi kita. Saya ingin mempergunakan kesempatan ini untuk
memberikan hormat saya yang tertinggi untuk Guru kita!
Saya ingin berterima kasih kepada rekan-rekan praktisi luar negeri
atas dukungan terus menerus dari mereka!
Sumber: Compassion Overcomes Evil (Belas Kasih Mengalahkan
Kejahatan)