Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Kisah Orang-Orang Tuna Aksara Mampu Membaca Zhuan Falun

3 Sep. 2012

Pada bulan Mei 1992, Falun Dafa dipublikasikan di China. Hanya dalam beberapa tahun, sekitar 100 juta orang telah berlatih. Mereka berasal dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk pejabat tinggi di jajaran Partai Komunis China (PKC), ilmuwan, profesor, insinyur, dan pengusaha. Latar belakang pendidikan mereka pun benar-benar beragam, banyak di antara mereka bergelar PhD, Master, dan sarjana, tetapi ada beberapa yang tidak berpendidikan  dan bahkan tuna aksara. Seiring mereka berkultivasi, banyak di antara mereka mengalami  fenomena yang tidak bisa dijelaskan oleh ilmu pengetahuan masa kini. Mereka sampai pada suatu pemahaman bahwa Falun Dafa adalah ilmu pengetahuan yang lebih tinggi.

(Minghui.org)

Ada banyak sekali contoh ajaib seperti ini, tetapi hanya sedikit yang bisa diungkapkan di sini. Setiap kisah menunjukkan perjalanan hidup kaum manula yang  sebelumnya tidak pernah bersekolah namun bisa berubah secara fundamental, dan kebijakan mereka pun meningkat seiring mereka berkultivasi Falun Dafa.

Kisah Pertama: Menulis Nama Sendiri Saja Tidak Bisa, Sekarang Bisa Membaca

Saya berumur 62 tahun. Saya adalah saudara tertua di keluarga. Saya memiliki tiga adik laki-laki dan dua adik perempuan. Ketika saya mulai  bersekolah, kemudian sepulang dari sekolah semua orang pada umumnya mengambil makanan dari panci besar secara bersama-sama, suatu kebiasaan yang dianjurkan oleh Partai Komunis China (PKC). Saya bersekolah selama beberapa hari, kemudian bekerja di ladang selama beberapa hari untuk mendapatkan beberapa "poin kerja". Kami bisa menukarkan poin itu untuk mendapatkan makanan tertentu. Ketika saya kembali ke rumah saya harus mengurus adik-adik saya. Saya bekerja seperti mesin. Saya tidak banyak menikmati masa kanak-kanak saya, dan satu- satunya yang saya tahu dari masa muda saya adalah bagaimana bekerja keras. Saya bahkan tidak tahu bagaimana menulis nama sendiri, dan saya benar-benar merasa iri dengan teman-teman saya yang bisa  bersekolah penuh.

Pada musim semi tahun 1998, teman putri saya memberi tahu saya bahwa Falun Gong bisa menyembuhkan penyakit. Saya  sangat gembira karena suami saya telah terbaring di tempat tidur akibat komplikasi diabetes. Dia begitu putus asa sehingga dia ingin mati. Saya cepat-cepat ingin mendapatkan salinan buku Zhuan Falun untuknya. Dia membaca buku yang berharga itu dengan sungguh-sungguh. Satu bulan kemudian, kesehatan suami saya pulih kembali secara ajaib. Dia bahkan bisa naik sepeda ke pasar.

Perubahan yang saya lihat pada suami sangat menyentuh hati saya. Setelah menyaksikan kesembuhannya yang menakjubkan, saya juga ingin membaca buku Zhuan Falun. Tetapi saya harus kecewa karena saya tuna aksara, jadi bagaimana saya pernah bisa membaca buku itu? Saya terus-menerus mengeluh, "Betapa beruntungnya kamu karena bisa membaca dan menulis. Saya berharap saya juga bisa. Saya hanya tahu bekerja keras ketika kanak-kanak. Ketika tiba saatnya untuk belajar bagaimana membaca, saya tidak bisa membaca. Saya benar-benar menyesal sejak saat itu."

Putri saya melihat kekhawatiran saya. Dia memikirkan sebuah cara. Dia membacakan kata per kata buku itu untuk direkam, kemudian meminta saya untuk mendengarkan rekaman sambil melihat buku itu. Putri saya mencatat 30 halaman dan saya belajar membaca dengan mendengarkan rekaman itu.

Segera saya bisa membaca seluruh 332 halaman buku Zhuan Falun tanpa rekaman. Sekarang saya dapat membaca artikel baru Shifu dan Mingguan Minghui.

Ketika saudara-saudara datang mengunjungi saya mereka tertawa ketika mereka melihat sebuah buku di tangan saya, seraya berkata, "Untuk apa buku  yang kamu pegang itu, bisakah kamu membaca?" Saya membaca sebuah paragraf untuk mereka dan mereka semua terkejut, "Hai, kamu pasti sudah hafal itu, kan? Kamu tidak pernah bersekolah. Bagaimana kamu bisa membaca sekarang ?” Saya menjelaskan kepada mereka saya tidak menghafalkan kata-kata itu, bahwa saya benar-benar mengerti bagaimana caranya membaca. Dafa benar-benar memiliki keampuhan, orang-orang seusia saya masih dapat belajar membaca. Jika saya tidak berkultivasi Falun Dafa bagaimana saya bisa membaca? Saya orang yang mudah lupa. Bagaimana saya bisa mengingat sesuatu dengan begitu mudah?

Mereka berpikir itu luar biasa. Kakak perempuan kedua saya berkata kepada dirinya sendiri, "Ah, bagaimana bisa begitu ya? Kamu bahkan  bersekolahpun tidak pernah. Bagaimana kamu bisa belajar membaca?..." Semua orang merasa heran akan keajaiban Dafa.

Kisah Kedua: Dari Tuna Aksara sampai Belajar Falun Dafa dan Bagaimana Membaca

Saya lahir di daerah pegunungan dan ibu saya meninggal ketika saya berusia sembilan tahun, sehingga saya menjalani hidup yang sangat miskin bersama ayah. Seingat saya, pekerjaan yang saya lakukan adalah memotong kayu bakar di pegunungan, mengambil air, mengumpulkan kotoran (untuk rabuk) dan mengasah batu gerinda. Memotong kayu bakar adalah pekerjaan yang paling beresiko. Saya hampir saja pernah jatuh dari tebing. Bahkan sampai sekarang, saya masih merasa takut ketika saya mengenangnya. Sekarang ini ketika saya kenang kembali dan pahami bahwa saat itu saya belum waktunya meninggal karena saya sedang menunggu Shifu menyebarkan Dafa.

Ketika masih kecil saya selalu menangis tatkala melihat anak-anak lainnya pergi ke sekolah. Saya  tumbuh besar dan akhirnya menikah. Suami saya 9 tahun lebih tua dan keluarganya sangat miskin. Saya biasanya melakukan semua pekerjaan yang harus dilakukan di sekitar rumah. Saya bekerja keras selama bertahun-tahun dan akibatnya saya menderita segala macam penyakit. Ketika batuk, saya memuntahkan darah dan setiap saya menstruasi bisa berlangsung lebih dari 20 hari. Karena kehilangan begitu banyak darah sehingga saya menderita anemia. Memuntahkan darah benar-benar membuat kondisi tubuh saya semakin buruk, dan karena mengeluarkan darah begitu banyak ketika menstruasi maka wajah saya menjadi pucat dan saya sering menderita sakit kepala.

Pada tahun 1997, orang-orang di desa saya mulai berlatih Falun Gong. Saya pikir apa salahnya mencoba, maka saya ikut bergabung.

Saya mengalami banyak hal menakjubkan ketika saya berlatih. Tetapi untuk sampai ke sana saya harus melewati banyak rintangan. Kendala pertama yang saya hadapi adalah saya tidak bisa membaca Fa karena saya tidak pernah bersekolah. Di tempat latihan, ketika praktisi membaca Zhuan Falun, saya merasa tidak nyaman karena saya tidak bisa membaca. Ketika saya pulang ke rumah, saya menangis sambil memegangi buku Shifu Li, berpikir bahwa saya harus mencari jalan agar bisa membaca buku yang menakjubkan ini. Akhirnya saya minta para praktisi dan siswa muda untuk mengajari saya membaca.

Suatu hari, ketika saya sedang membaca Zhuan Falun, saya tidak merasa lapar dan merasa haus sekalipun saya telah membacanya selama beberapa jam. Perut saya mulas karena saya tidak ke kamar kecil, tetapi saya masih tidak ingin meletakkan buku itu. Saat membaca buku itu, saya punya pikiran, memohon kepada Shifu agar membantu saya. Pada saat itu, setiap karakter pada buku Zhuan Falun terlihat oleh saya berwarna-warni: merah, hijau dan kuning. Beberapa karakter tampak berputar, dan karakter "Kultivasi" melompat. Indah sekali. Semakin saya membaca, semakin saya ingin membaca. Kadang-kadang saya membaca sampai tengah malam, tetapi saya tetap tidak pernah merasa mengantuk.

Ketika saya menemukan karakter yang saya tidak ketahui, saya mendengar ucapan karakter itu di kepala saya. Ketika saya cocokkan dengan cucu saya ternyata ucapannya sama. Ini adalah Shifu yang  membantu saya belajar membaca Zhuan Falun. Sekarang saya bisa membaca sebagian besar artikel Guru, serta Hong Yin, Hong Yin II dan materi klarifikasi fakta.

Orang-orang tidak akan pernah membayangkan bahwa saya, seorang wanita tua, akan mampu belajar membaca. Bahkan keluarga saya terkejut. Jika saya tidak berkultivasi Dafa, saya tidak akan mampu mencapainya.

Ketika saya pertama kali memperoleh Fa saya bisa melihat Falun. Kemana pun saya pergi, Falun senantiasa mengikuti saya. Pada malam hari, ketika saya datang kembali dari belajar Fa saya tidak perlu menyalakan lampu karena Falun cukup cerah bagi saya untuk melihat tempat tidur. Shifu tengah memperhatikan saya, menyingkirkan semua hal buruk dari tubuh saya, dan membuat saya merasa sangat murni.

Sekarang saya sudah bisa membaca karena saya begitu beruntung punya kesempatan untuk belajar Dafa. Shifu juga memberikan saya kesehatan yang prima dan memperkenankan saya mengalami perasaan ringan tanpa penyakit.

Kisah Ketiga: Ibu Saya Mampu Baca sampai Selesai Buku Zhuan Falun


Ibu saya sekarang berusia 85 tahun dan telah berkultivasi lebih dari 5 tahun.

Pada tahun 2006, ibu saya berusia 80 dan menderita beberapa jenis penyakit, salah satunya adalah sakit kepala kronis. Dia meminta saya dan adik untuk membawanya ke rumah sakit untuk pemeriksaan dan CT scan. Kami membawanya ke rumah sakit dua kali tetapi cukup aneh, kedua usaha pengobatan kami gagal. Saat pertama kali, di rumah sakit ada pemadaman listrik, saat kedua kali, beberapa masalah lain terjadi menyebabkan dia kehilangan kesempatan untuk bertemu dokter.

Saudari saya berkata, "Bukankah Guru ingin dia berlatih Falun Gong bersama kita? Saya pikir ini lebih masuk akal sekarang. Jika kita bisa mengajak dia berlatih Falun Gong bersama kita, bukankah itu memecahkan semua masalah kita?" Kita berbicara dengannya, ”Mari kita berlatih dan belajar Fa bersama sehingga penyakit ibu bisa sembuh tanpa harus repot-repot minum obat setiap hari." Ketika dia mendengar bahwa berlatih bisa menyembuhkan penyakit tanpa obat dia setuju dan kami mulai berlatih bersama.

Ketika belajar Fa, ibu saya menemukan kesulitan dalam memahami makna kalimat karena pendidikannya sangat terbatas dan hampir dia tidak bisa membaca. Namun, dia percaya pada Fa yang diberikan oleh Shifu, sehingga dia belajar Fa dengan sungguh-sungguh. Setiap kali dia menemukan karakter yang dia sendiri tidak ketahui, dia benar-benar ingin bertanya. Dia cepat sekali lupa apa yang diberitahukan  kepadanya, tetapi dia sungguh gigih dan terus-menerus bertanya.

Kwalitas membaca dan pemahamannya pun berangsur-angsur meningkat. Dia belajar membaca banyak  karakter yang belum pernah dia ketahui sebelumnya dan akhirnya dia bisa membaca buku seperti kita. Dia juga bisa memahami Fa sehingga dia percaya pada apa yang Shifu katakan perihal menjadi orang baik dan praktisi sejati.

Karena faktor usinya, ibu merasa sulit untuk mengingat gerakan latihan, dan karena faktor kekakuan pada tubuhnya gerakannya pun menjadi kurang tepat. Namun, dia tetap bertahan dalam melakukan latihan meditasi selama satu jam setiap pagi dan latihan berdiri selama satu jam di siang hari. Dengan berlalunya waktu kondisi tubuhnya meningkat pesat dan kaki serta lengannya tidak begitu kaku lagi, gerakannya pun meningkat pesat.

Ajaibnya, ibu saya, pada usia 80 tahun lebih, bahkan memperoleh menstruasi bulanan lagi. Kesehatannya membaik, dan bibirnya tampak kemerah-merahan seolah-olah dia mengenakan lipstik.

Dia terus-menerus berlatih, dan kondisi kesehatannya sangat baik. Dia sering berkata kepada orang lain, "Jika saya tidak berlatih Falun Gong, saya telah lama meninggal. Tetangga dan kerabat saya telah meninggal dalam waktu lama. Sekarang saya adalah satu-satunya orang tua yang masih hidup."

Dia menghadapi tantangan dalam kultivasinya, dan terkadang dia mengendor. Setelah berbagi pengalaman bersama rekan praktisi lain dia berkata, "Xiulian bukanlah permainan sepele. Mulai sekarang saya akan  berkonsentrasi ketika saya belajar Fa dan berlatih dengan baik sehingga saya tidak akan mengecewakan Shifu!”

Kisah Keempat: Ibu Saya Belajar Bagaimana Membaca

Ibu saya berusia 78 tahun. Ketika dia masih muda, keluarganya miskin dan mereka tidak punya cukup uang untuk menyekolahkannya. Dia mulai bekerja sebagai penggiling kapas ketika dia masih berusia 8 tahun, kemudian ibu belajar bagaimana menenun kain katun. Pada tahun 1958, dia dikirim ke pedesaan untuk bercocok tanam. Dia bekerja keras sepanjang hidupnya, sebagai akibatnya dia menderita segala macam penyakit seperti hipertensi dan trombositopenia kronis (trombosit darah rendah) sehingga dia harus minum obat sepanjang tahun. Dia juga tersiksa karena penyakit perut yang dideritanya dalam waktu lama. Terkadang, rasa sakit itu begitu parah sehingga dia harus tergantung pada morfin.

Ibu saya mulai berlatih Falun Gong pada Oktober 1998. Dia sangat antusias dalam belajar Fa dan berlatih bersama praktisi lain. Dia benar-benar mengikuti prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar. Dalam beberapa bulan, semua penyakitnya hilang. Bahkan lebih tidak terpikirkan lagi bahwa wanita yang tidak pernah bisa membaca atau menulis ini, mampu membaca Zhuan Falun dari halaman depan sampai belakang dalam waktu tiga bulan. Dia bahkan bisa membaca buku tanpa mengenakan kacamatanya.

Proses belajar membacanya juga ajaib. Ketika dia mulai berlatih Falun Gong dan melihat praktisi lain membaca Fa, dia sangat cemas. Suatu hari dia berdiri di depan foto Shifu dan berucap dengan hati tulus, "Shifu, orang lain dapat membaca Fa, tetapi saya tidak pernah ada kesempatan untuk bersekolah. Apa yang bisa saya lakukan? Mohon bantu saya!"

Setelah itu, ketika dia melakukan meditasi, karakter dalam buku Zhuan Falun muncul di depan garis matanya baris demi baris. Dan dia belajar membaca buku tanpa banyak upaya. Ketika dia bergabung dalam kelompok belajar Fa, dia bisa membaca Fa dengan praktisi lain. Sekarang dia mampu membaca buku-buku Dafa lainnya serta Mingguan Minghui.

Ibu saya telah menyaksikan keindahan supernatural Falun Dafa. Delapan orang kerabat dan tetangga belajar Falun Gong karenanya. Terutama paman saya, seorang mantan anggota partai dan pemimpin tim produksi yang pernah menentang Falun Gong karena propaganda PKC di TV, sekarang sepenuh hati yakin dan berkata, "Saya percaya bahwa Falun Gong adalah nyata (bukan takhayul) karena fakta bahwa ibumu telah belajar untuk membaca Zhuan Falun." Paman belakangan juga menjadi seorang praktisi.

Chinese version click here
English version click here