Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Pemandangan di Dimensi Lain: Rekan-rekan Praktisi, Mohon Gigih Maju!

2 Jan. 2013 |   Oleh: praktisi Falun Dafa di China


(Minghui.org) Pada suatu kali ketika saya memancarkan pikiran lurus, saya melihat sebuah cincin emas perlahan-lahan naik dan berputar di sekeliling tangan saya yang sedang membuat isyarat tangan maha lotus. Ketika saya memancarkan kekuatan supernormal dari tubuh saya dan menggunakan kedua tangan untuk memperkuatnya, saya melihat semua materi jahat di dalam tubuh saya telah meledak. Puing-puingnya terbang ke angkasa dan menghilang dalam semesta biru.

Saya duduk di pusat alam semesta saya, damai dan tenang. Burung-burung berhenti bernyanyi, kupu-kupu berhenti terbang, anak-anak berhenti bermain, dan para orang tua berhenti mendayung perahu. Semua makhluk hidup duduk dalam keheningan bersama saya. Bunga bakung yang tak terhitung jumlahnya melayang turun dari langit seperti butiran salju, nyaman dan hening. Saya perlahan-lahan memasuki keheningan nan tenang. Pikiran saya ringan dan penuh kebajikan, seolah-olah semua pergumulan dan hal kotor di dunia manusia sudah tidak ada lagi. Saya mengendalikan alam semesta saya, dan kebajikan serta kemurnian saya meliputi semuanya.

Di dalam dunia yang indah itu, tidak ada sifat manusia, perkelahian duniawi, hukuman, dingin, kelaparan, penyakit, ataupun penyiksaan. Adalah musim semi sepanjang waktu.

Di waktu lain ketika memancarkan pikiran lurus, saya melihat kekuatan lama telah mengatur seekor burung aneh, yang tampak seperti burung hantu, dalam dimensi kita. Paruhnya panjang dan keras. Matanya besar dan bulat, dan memancarkan cahaya hijau suram. Memandangi kita setiap saat. Setiap kali kita memiliki celah kebocoran dalam kultivasi kita, burung itu terbang dan mematuk kita.

Seorang kultivator senior (wanita) adalah asisten tempat latihan di desa kami. Dia mulai  berkultivasi pada masa yang sangat awal dan telah berkultivasi selama bertahun-tahun. Kemudian, dia mengendur kultivasinya karena terlalu banyak pekerjaan rumah tangga. Dia menyerahkan pekerjaan koordinasi kepada seorang praktisi muda. Hati praktisi senior ini perlahan-lahan makin menjadi seperti manusia biasa, dan dia semakin jarang menghadiri belajar Fa. Ketika kami berbagi pemahaman, dia seolah-olah tidak peduli atau tidak setuju dengan kami. Akhirnya, burung besar itu meraih keterikatannya pada rasa iri hati. Saya melihat burung itu mematuk perutnya hingga terbuka, dan kemudian mematuk ususnya. Keesokan harinya, dia menderita sakit usus buntu akut dan tidak bisa menahan rasa sakit. Keluarganya membawa dia ke rumah sakit.

Beberapa hari kemudian, saya melihat bahwa selama pelurusan Fa berlangsung, kekuatan lama mengirim monster yang lebih ganas, yang tampak seperti buaya, ke medan kami. Makhluk ini memiliki janggut yang panjang dan tipis. Ketika makhluk ini membuka mulutnya, tampak gigi-gigi yang berbeda panjangnya. Sekali menggigit jantung seorang manusia, maka orang itu akan tergigit sampai mati.

Seorang rekan praktisi di sebuah desa sebelah kami, yang berusia 50-an, masih lajang. Tapi dia punya keterikatan pada nafsu. Dia membuat kesalahan berkenaan dengan seks, tetapi tidak memperbaiki untuk waktu yang lama. Baru-baru ini, jari tangan dan kakinya mulai membusuk, dan kemudian meluas ke seluruh tubuhnya. Dia sekarang dalam kondisi kritis.

Seorang praktisi wanita senior lainnya yang memiliki keterikatan yang kuat terhadap rasa takut. Dia mematuhi polisi ketika mereka mendatanginya. Setelah itu, dia tinggal di rumah untuk melakukan pekerjaan Dafa. Baru-baru ini, ia meninggal dunia karena penyakit yang dilimpahkan oleh kejahatan kepadanya.

Ada banyak pelajaran seperti ini. Rekan-rekan praktisi, setiap keterikatan manusia adalah sebuah gunung yang diletakkan di jalur kultivasi kita. Pelurusan Fa sedang bergerak maju, dan kekuatan lama juga terus merubah "ujian" mereka kepada kita. Kultivasi adalah serius. Pada tahap akhir, kita bahkan menghadapi ujian yang lebih sulit.

Lain waktu ketika memancarkan pikiran lurus, saya melihat, sebuah buku sejarah yang panjang, megah, bersinar kemudian seperti kain brokat yang perlahan-lahan membuka. Buku ini menerangi seluruh alam semesta. Nama-nama dari semua murid Dafa dan skor kultivasi mereka terukir dalam buku ini. Saya melihat saya memiliki skor hanya 26 (dari 100) dan merasa tidak percaya. Saya membuka mata dan menatap lagi. Masih 26. Praktisi yang dekat dengan saya memiliki 30, 36, 38, 78, dan 90. Seorang praktisi yang tidak mampu melewati ujian penyakit telah ditangkap oleh kekuatan lama. Skornya adalah nol.

Saya juga melihat bahwa gerbang surga paling rendah terbuka. Belum ada yang masuk ke situ. Saya berdiri di luar dan melihat ke dalam: dunia langit begitu hangat dan menyenangkan.

Pada hari lain, saya melihat seorang dewa dengan baju besi kuning, membawa sembilan anak panah di punggungnya. Dia menembakkan anak panah pertama di Pulau Diaoyu, yang kedua di Sun Moon Lake di Taiwan, yang ketiga di Fengtai di Beijing, yang keempat di Tibet, dan yang kelima di Hong Kong. Ia menempatkan anak panah keenam pada busurnya dan siap untuk menembak. Dimanapun anak panah mendarat, akan ada perang atau kekacauan. Semuanya sudah diatur.

Sekitar empat hari yang lalu ketika memancarkan pikiran lurus, saya melihat Guru telah tiba di dekat cakrawala. Guru melangkah keluar dari kereta kudanya. Menahan air mata, Guru berdiri dalam cahaya matahari terbenam, khusyuk dan bermartabat. Matahari hampir hilang di bawah cakrawala. Hari ini (26 Oktober 2012) ketika saya memancarkan pikiran lurus, saya melihat matahari menyentuh cakrawala. Guru mengenakan jubah emas, rambut birunya ikal, dan tubuh Buddha emasnya sangat besar. Saya juga melihat sepasang burung merak yang indah dengan bulu berwarna-warni. Lehernya panjang dan tipis. Mereka tinggal bersama-sama. Mata mereka murni dan baik, menunggu dengan tenang di sebuah dimensi. Saya tahu Guru memberi satu untuk saya. Lalu yang lain untuk siapa? Saya bertanya pada Guru dan Beliau mengatakan itu untuk rekan praktisi wanita di desa saya. Dia adalah koordinator kami. Dia dan saya adalah dua anak didik yang berharga dari Guru: anak laki-laki emas dan gadis batu giok.

Pada pukul 21.00, 27 Oktober, ketika kami mulai memancarkan pikiran lurus, saya melihat matahari sudah turun dan bersembunyi di balik pegunungan. Hanya setengah dari matahari yang masih terlihat. Burung merak yang untuk praktisi perempuan itu dan juga yang untuk saya membuka bulu mereka, menunjukkan bahwa mereka akan membawa kami pulang segera.

Guru berkata di artikel: “Apa yang Disebut sebagai Pengikut Dafa”

“Kehidupan yang kalian selamatkan di baliknya terdapat kelompok kehidupan yang begitu besar, jadi pengikut Dafa kelak bagaimana? Selayaknya meraih hasil menjadi kehidupan yang lebih tinggi dan lebih besar, satu Dewa yang lebih besar, Dewa yang lebih agung.”

“Karena kelompok kehidupan yang berada di belakang mereka yang Anda selamatkan begitu besar, lalu harus seperti apa masa depan dari para pengikut Dafa? Hal ini akan mengangkat makhluk tersebut ke tingkat yang lebih tinggi dan ke kaliber yang lebih besar – seorang Dewa atau bahkan caliber yang lebih besar, atau bahkan kemegahan yang lebih besar lagi.”

Rekan-rekan praktisi, mohon untuk lebih gigih. Saya menyadari bahwa drama besar akan segera berakhir. Pada saat terakhir, betapa beruntungnya bagi kita untuk menjadi pengikut Dafa pada masa pelurusan Fa! Guru telah memberi kita mahkota kemuliaan dan kebajikan perkasa.

Di atas adalah apa yang saya lihat pada tingkatan saya. Silakan tunjukan kesenjangan saya. Heshi.


Chinese version click here
English version click here