Dibawah arahan dari kepala Kantor
610 Kota Xiangtan Tang Yong, kepolisian setempat dengan semangat
menangkap praktisi Falun Gong pada tanggal 15-29 Oktober
2012.
Kita telah mencari tahu bahwa kedua belas praktisi yang ditangkap
itu antara lain Zhang Guiyun bersama istrinya Huang Meihua asal
Desa Shatan; Luo Yinping dari Kecamatan Shitang yang bekerja paruh
waktu di sebuah pabrik di Distrik Yuhu, Kota Xiangtan; Wang
Qingsheng, pensiunan karyawan di Perusahaan Baja dan Besi Xiangtan;
Zhang Xinmin, pensiunan karyawan di Pabrik Mesin Jiangnan; Huang
Duohong, pemilik toko alat-alat tulis di Distrik Yuhu yang
meninggalkan rumah demi menghindari penganiayaan; Xiong Chunxia,
petani dari Kecamatan Shuangma; Liu Heqing, staf teknis di sebuah
pabrik di Kabupaten Xiangtan; Luo Xiangjiang dari Kecamatan Shitang
yang baru saja dibebaskan dari pemenjaraan ilegal; Peng Yonggan
dari Distrik Yuhu, dan seorang praktisi wanita yang memiliki nama
panggilan Tang dari Kota Xiangxiang.
Diantara mereka, Wang Qingsheng dan Luo Yinping dikirim secara
diam-diam ke Pusat Pelatihan Hukum Laodaohe di Kota Changsha (Pusat
Pencucian Otak Provinsi Hunan) pada 17 Oktober. Wang tidak diterima
karena kondisi fisiknya yang buruk. Tetapi dia dikirim ke Pusat
Pencucian Otak Taman Wujia di Kota Xiangtan pada hari
berikutnya.
Huang Duohong ditangkap di luar kota dan secara diam-diam
dipindahkan dari Kota Changsha ke Pusat Penahanan Kota Xiangtan
pada 29 Oktober. Praktisi lain ditahan di Pusat Pencucian Otak
(Stasiun Meterologi Xiangtan) Taman Wujia.
Sebagai tambahan, Li Mengjun yang berusia 59 tahun dibebaskan dari
Pusat Pencucian Otak Taman Wujia pada 15 November, tetapi dibawa ke
Pusat Penahanan Kabupaten Xiangtan pada hari berikutnya.
Diketahui bahwa para agen Kantor 610 Kota Xiangtan mengatakan bahwa
mereka takut ada kericuhan di saat berlangsungnya Kongres Partai
Ke-18 (PKC). Mereka menghalalkan segala cara sebagai alasan untuk
melakukan gangguan yang lebih jauh terhadap praktisi. Partai
Komunis China (PKC) telah mengeluarkan daftar nama-nama praktisi
Falun Gong, dan mengedarkannya ke kantor-kantor polisi, rukun-rukun
tetangga, pabrik-pabrik, dan pertambangan-pertambangan di tingkat
kota, kabupaten, dan distrik sejak pertengahan Oktober, meminta
mereka agar mengawasi dan melacak para praktisi yang berada dalam
daftar tersebut. Mereka juga menghasut dan membujuk orang-orang
untuk menjebak praktisi Falun Gong. Di beberapa tempat, seseorang
bisa mendapatkan imbalan sebesar 3.000 yuan untuk setiap praktisi
yang berhasil ditangkap. Beberapa tempat kerja menginstruksikan
para staf untuk mengganggu praktisi di rumah, mengambil foto, dan
melacak praktisi.
Berikut ini adalah sebuah catatan tentang penangkapan Zhang Guiyun
dan Huang Meihua:
Zhang Guiyin dan Huang Meihua tinggal di Desa Shatan, Kecamatan
Xiangshui, Distrik Jiuhua. Delapan petugas polisi dengan pakaian
bebas tiba-tiba mendobrak masuk ke dalam rumah mereka pada malam
hari, 15 Oktober 2012. Para pelaku kejahatan ini tidak
memperlihatkan dokumen apapun, tetapi mendesak dengan berteriak,
“Ikut dengan kami untuk belajar beberapa hari!”
Zhang dan istrinya adalah petani yang jujur serta baik yang
bertahan hidup dengan menjual buah-buahan. Untuk menentang
penganiayaan, mereka secara gigih melawan orang-orang jahat dan
menolak untuk bekerja sama. Puluhan penduduk desa pun datang,
mengutuk para petugas polisi yang melakukan penangkapan ilegal
terhadap pasangan ini, dan mencoba untuk menghentikan mereka untuk
membawa pergi pasangan ini.
Liu Liang, kepala Kantor Konsolidasi Distrik Jiuhua yang baru
ditunjuk, menelepon lebih banyak agen polisi, dan secara paksa
membawa pasangan ini ke tahanan. Putra Zhang berusaha untuk
menghentikan polisi membawa orangtuannya. Polisi mencekek lehernya
dan menghantam kepalanya ke tembok, dan tidak membebaskannya hingga
dia benar-benar lemas. Sekitar tujuh polisi kemudian bersama-sama
memukulnya tanpa ampun hingga wajahnya menjadi bengkak dan memar,
berlumuran darah. Para pelaku kejahatan ini terus bergegas naik ke
lantai dua dan mendorong Zhang jatuh dari tangga sambil memukulinya
dengan brutal. Polisi lalu mendorong pasangan ini ke dalam
kendaraan polisi. Ketika seorang tetangga yang baik mengutuk
tindakan jahat para petugas ini, seorang petugas segera
memukulinya. Putra dari wanita ini yang menyaksikan kejadian
menjadi marah, dan menanyai petugas polisi, “Kenapa kamu memukuli
ibu saya?” Petugas polisi berkata, “Saya akan memukulmu
juga!”
Petugas polisi lalu menaikkan tangannya dan memukul kepala putranya
dengan senter dengan sangat kuat sehingga kepalanya berdarah dan
dia menjadi pusing.
Kekerasan yang dilakukan oleh para petugas pelaku kejahatan ini
membuat banyak warga desa marah. Lebih dari seratus orang memblokir
kendaraan polisi. Mereka meminta agar polisi mengirimkan para
praktisi yang terluka dan keluarga mereka ke Rumah Sakit Kota
Xiangtan untuk mendapatkan perawatan. Polisi tidak ada pilihan
selain memberikan kompensasi kepada putra dari wanita yang benar di
mana kepalanya terluka karena mereka, 3.000 yuan untuk biaya
pengobatannya, sebelum mereka melarikan dari tempat kejadian.
Tetapi Zhang, istrinya, dan putra mereka tidak mendapatkan
kompensasi sedikit pun atas luka yang mereka derita akibat
kebrutalan polisi. Malahan, pasangan itu dibawa ke Pusat Pencucian
Otak Taman Wujia untuk menjalani pencucian otak dengan paksa.
Huang Meihua menderita luka dalam karena pukulan, juga mual-mual,
muntah dan pusing. Agen Kantor 610 membebaskannya dari pusat
pencucian otak keesokan harinya. Zhang Guiyun melakukan aksi mogok
makan untuk memprotes penganiayaan. Dia pun dibebaskan pada hari
kesembilan dari aksi mogok makannya.
Pihak-pihak yang terlibat dalam penganiayaan ini:
Liu Liang, Kepala Kantor Konsolidasi Distrik Jiuhua:
+86-13875210909
Kantor 610 Xiangtan: +86-13875210909
Wang Yu, agen Kantor 610, menganiaya praktisi Falun Gong di Pusat
Pencucian Otak Taman Wujia di Kota Xiangtan
Chinese version click here
English
version click here