(Minghui.org)
Saya mulai berlatih Falun Gong pada awal tahun 1999. Saya merasa
sangat senang selama waktu itu. Saya tiba-tiba menyadari banyak hal
dan melepaskan banyak keterikatan. Tapi ketika penganiayaan
dimulai, saya langsung jatuh, saya merasa takut, menderita, dan
tertekan. Saya menolak untuk mendengarkan atau membaca propaganda
fitnah, dan saya tidak pernah meragukan Dafa. Meskipun demikian,
saya tidak mampu bangkit dan melindungi Dafa.
Tenggelam
Pada tahun 2002, karena kurangnya tenaga teknis yang signifikan,
rekan-rekan praktisi menyarankan agar saya belajar dan bertanggung
jawab untuk daerah kami. Saya mulai menangani semakin banyak proyek
klarifikasi, dan membantu memecahkan masalah dari yang kecil hingga
yang besar. Kadang-kadang butuh waktu lama bagi saya untuk
mempelajari keterampilan baru dan memecahkan masalah. Saya
sepertinya bekerja tanpa henti dan tidak bisa memusatkan perhatian
saat belajar Fa, saya juga tidak memiliki waktu untuk bermeditasi.
Kultivasi saya terhenti, dan konflik antara praktisi lain dan saya
berkembang semakin parah. Setelah beberapa tahun, saya menjadi
penuh kebencian, melepaskan proyek klarifikasi dan sama sekali
tidak mau bergaul dengan praktisi tertentu.
Karena saya tidak bisa menyelesaikan masalah dengan rekan-rekan
praktisi, saya menghindari mereka. Tapi saya tidak bisa menghindari
konflik dengan istri, yang juga adalah seorang praktisi. Ketika
kami menikah, saya pikir akan mudah hidup dengan rekan praktisi.
Istri saya berkata, "Kita hanya bisa melihat rekan-rekan praktisi
yang berkultivasi dengan baik di website Minghui. Kamu tidak akan
menemukan seorangpun dalam kehidupan nyata." Dia benar-benar
membicarakan tentang saya. Semakin dia berpikir seperti itu,
semakin saya tidak mempedulikannya. Saya merasa kecewa dan
frustrasi. Saya berpikir, "Jika kamu pikir orang lain tidak
berkultivasi dengan baik, maka kamu boleh coba dan melakukannya
dengan baik, jika tidak untuk siapa kamu berkultivasi?" Saya tidak
mengutarakan pikiran saya. Dia bahkan mengatakan kepada rekan-rekan
praktisi bahwa dia akan melepaskan kultivasi. Kami bahkan
bertengkar mengenai hal sehari-hari. Saya tidak bisa mengendalikan
emosi saya ketika saya marah, saya membanting sebuah cangkir ke
lantai begitu keras hingga pecah berkeping-keping, saya memukulkan
telapak tangan di atas meja begitu keras hingga menyebabkan tangan
dan kuku saya memar. Ketika saya melihat wajah saya di cermin
tampak wajah iblis, dan saya punya mata yang kelihatan jahat. Saya
tahu bahwa saya telah jatuh, dan saya menjadi lebih dendam lagi
terhadap rekan-rekan praktisi. Mereka memperalat saya, dan sekarang
tidak ada yang peduli tentang kondisi kultivasi atau hidup dan mati
saya.
Cahaya fajar
Seorang rekan praktisi dari luar kota berbicara kepada saya tentang
keselamatan melalui e-mail selama festival tahun itu. Saya katakan
padanya, "Saya mungkin tidak bisa menangani hal ini lagi." (Saya
sangat tertekan karena saya bertengkar hebat dengan istri saya.)
Saya menceritakan pengalaman dan keadaan mental saya kepadanya. Dia
menjawab, "Kamu selalu khawatir berbagai hal akan berjalan salah,
dan tidak toleran terhadap siapapun yang tidak melakukan dengan
baik, termasuk kamu sendiri atau praktisi lain. Kamu terlalu kritis
terhadap diri sendiri serta orang lain, dan memperlakukan orang
lain dengan kasar. Kamu tidak bisa lagi mengendalikan diri. Kamu
ingin menjadi toleran tetapi tidak bisa, kamu ingin mengikuti
segala sesuatu secara alami, tetapi tidak bisa, dan kamu telah
terjebak dalam lingkaran setan. Ini adalah kekuatan lama sedang
menganiaya kamu. Meskipun kamu belum ditangkap atau dianiaya,
kekuatan lama akan menggunakan cara ini untuk menghancurkanmu.
"
Saya merasa dia benar, meskipun saya mengerti bahwa hidup seseorang
telah diatur, termasuk karakter dan temperamen seseorang. Itu
diatur oleh kekuatan lama untuk menjebak dan menghancurkan saya
sepanjang jalan. Sekarang saya tahu itu, bagaimana saya akan
menyangkal mereka?
Praktisi itu menyarankan saya datang ke kotanya untuk membahas
masalah saya secara pribadi. Segera setelah saya memutuskan untuk
pergi, gangguan muncul, tapi saya mengenali upaya kekuatan lama
untuk mengalihkan perhatian saya, dan saya menganggap semua itu
adalah alasan yang lebih kuat lagi untuk berangkat.
Dia bertanya pada saya tentang keadaan kultivasi saya selama
bertahun-tahun. Saat ia diam mendengarkan, ia menganalisis langkah
demi langkah keterikatan dasar saya di atas basis Fa.
Perlahan-lahan saya menjadi lebih aktif, melihat dan mencari ke
dalam. Ini adalah pertama kalinya saya benar-benar mencari ke
dalam. Saya tidak menyadari bahwa saya memiliki begitu banyak
keterikatan dan telah menutupi mereka! Saya pikir saya tidak
memiliki satupun keterikatan ini, Itu adalah menipu diri sendiri
dan, ketika mereka terlihat, saya masih tidak bisa percaya saya
seperti itu. Saya punya keterikatan manusia begitu banyak, seperti
mentalitas bersaing, pamer, benci, iri hati, nafsu birahi,
ketakutan. Beberapa praktisi yang tidak saya kenal secara pribadi
semua memancarkan pikiran lurus bagi saya dalam jangka waktu yang
lama untuk menghilangkan materi-materi di dimensi lain, dengan
demikian bisa menyangkal pengaturan kekuatan lama.
Saya merasa begitu kuat memancarkan pikiran lurus untuk melenyapkan
rasa iri hati saya! Dalam hati, saya berkata, "Iri hati bukanlah
saya, itu adalah sesuatu yang diatur oleh kekuatan lama, dan saya
tidak menginginkan sifat iri hati!" Saya merasa pikiran itu berasal
dari dalam diri saya, dan berkembang menjadi besar dan semakin
besar, cahaya dan api terpancar dari posisi tangan lotus saya.
Segera saya merasa gunung es yang menyelimuti saya meleleh dan hati
saya semakin hangat, air mata mengalir di wajah saya.
Saya harus pulang setelah dua hari, tapi saya menyadari perbedaan
besar antara rekan-rekan praktisi dan saya. Jadwal mereka penuh,
mereka tidak menyia-nyiakan waktu semenit pun, dan ketika mereka
berkumpul, tidak ada percakapan kecil. Mereka membahas tentang
kultivasi mereka, misalnya: "Saya bertanya-tanya dalam hati
keterikatan apa yang saya punya, saya melihat seorang rekan
praktisi berbuat dengan cara tertentu, saya perlu bicara dengannya
tentang hal itu. Saya tidak bisa menahan telapak tangan saya tegak
saat memancarkan pikiran lurus akhir-akhir ini, saya harus mencari
ke dalam untuk menemukan apa yang salah, dll." Dalam dua hari, saya
merasa jauh lebih ringan, dan hati saya telah terbuka.
Saat perjalanan pulang, saya menyadari satu hal, saya tahu betapa
banyak istri saya mengeluh tentang saya, dan seberapa banyak dia
mengeluh, sedemikian banyak pula saya mengeluh padanya. Tidak
peduli seberapa kuat dia kelihatannya, dia sebenarnya rapuh. Dia
membutuhkan bantuan, bagaimana saya bisa membenci dia? Ketika saya
pulang, dia menyapa saya. Di masa lalu, itu adalah sesuatu yang
mustahil terjadi, karena sekali kami bertengkar, butuh waktu lama
untuk mengatasi situasinya.
Saya melihat perubahan pada diri saya. Di masa lalu, setiap kali
saya menemui konflik, saya tidak bisa apa-apa kecuali menjadi emosi
dan tidak bisa melepaskan diri. Tapi sekarang saya bisa segera
bertanya pada diri sendiri "Apa yang salah, bagian mana dari hati
saya yang telah tersentuh?" Saya menemukannya dan secepatnya
menyingkirkannya dengan memancarkan pikiran lurus untuk melenyapkan
materi itu berikut kekuatan lama.
Dalam konflik, jika seseorang memusatkan perhatian pada keterikatan
orang lain, menuntut orang lain untuk meningkat namun tidak
terhadap diri sendiri, situasi hanya bisa bertambah buruk dan
semakin buruk. Hanya ketika seseorang benar-benar mencari ke dalam
dan memancarkan pikiran lurus untuk melenyapkan keterikatan (materi
di dimensi lain) dan pengaturan kekuatan lama, maka orang tersebut
baru dapat mengatasi gangguan. Saya tidak sabar untuk membagi hal
yang saya sadari dengan rekan-rekan praktisi. Mereka bilang mereka
bisa melihat perubahan dalam diri saya dari ekspresi saya. Beberapa
dari mereka setuju bahwa mereka juga harus berkultivasi dengan
sungguh-sungguh dan seharusnya tidak lagi berkultivasi dalam
keadaan linglung.
Mencari keterikatan dasar kita
Saya tidak pernah berpikir tentang keterikatan dasar saya saat
memulai kultivasi. Saya memperoleh Dafa secara alami. Saya merasa
itu baik segera setelah membaca Fa, dan saya tidak merasa bahwa
saya punya pengejaran apapun ketika saya mulai berkultivasi.
Rekan-rekan praktisi mengingatkan saya, "Tidak peduli seberapa
mudah kamu memperoleh Dafa, pastilah ada sebuah alasan. Carilah
lebih gigih, jika kamu benar-benar tidak dapat menemukannya, coba
lihat di mana kamu mendapat kesulitan paling banyak selama beberapa
tahun. Jika kamu masih tidak dapat menemukannya, tanyakan kepada
Guru."
Setelah itu saya ingat buku Dafa pertama yang saya baca adalah
"Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju I" Di dalamnya Guru
berkata:
“Sekalipun telah menguasai seluruh pengetahuan umat manusia, juga
masih tetap adalah seorang manusia biasa.”(“Apa yang Disebut
Kebijakan?” dari Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju I)
Itulah yang menggerakkan hati saya! Cocok benar dengan perasaan
superior saya pada waktu itu. Saya selalu merasa bahwa saya
istimewa. Saya berpikir, "Benar, sejak awal saya bukan orang biasa,
saya memiliki bakat dasar yang baik, kualitas kesadaran yang baik.
Itulah sebabnya saya mengenali Fa ini segera setelah saya
membacanya." Mengapa saya merasa lebih baik dari orang lain? Itu
karena, jauh di dalam lubuk hati, saya merasa rendah diri, dan itu
adalah mekanisme perlindungan diri untuk melindungi diri saya
sendiri. Saya tidak punya uang, tidak ada keterampilan, tidak punya
apa-apa, namun saya punya anggapan tinggi akan diri saya. Dengan
kata lain, pada dasarnya, saya cemburu secara alami. Itu mungkin
keterikatan dasar saya. Berkultivasi dalam Dafa memuaskan
mentalitas saya, dan saya menemukan cara untuk menyeimbangkan sifat
iri hati saya.
Ketika saya mengunjungi sepasang praktisi, saya melihat suami
sering mengkritik istrinya karena lamban dan ceroboh. Saya berkata,
"Kamu tampaknya selalu khawatir bahwa istrimu tidak melakukan hal
sebaik yang kamu lakukan. Apakah kamu memiliki keterikatan dalam
hati?" Saya hanya tahu bahwa sebagai sesama praktisi saya harus
menunjukkan kekurangan orang lain, tetapi pada saat itu saya tidak
berpikir, "Mengapa saya melihat masalah ini, dan mengapa saya
memiliki reaksi yang sedemikian kuat terhadap tingkah
lakunya?"
Suatu malam sekitar pukul 11, sudah waktunya bagi saya untuk
menutup toko. Aagar tidak membuang waktu, ibu saya (juga seorang
praktisi) mulai membersihkan peralatan saya. Saya langsung marah.
Di masa lalu, saya akan berkata, "Tunggu, saya akan melakukannya"
mengapa? Saya tidak perhatian kepadanya. Saya takut bahwa dia tidak
membersihkan peralatan dengan baik atau menempatkan alat di tempat
yang tepat. Untuk menunjukkan kepada dunia "saya melakukannya
paling baik," Saya lebih suka mengambil semua pekerjaan sendiri.
Saya tertegun: "Membuktikan diri sendiri" meliputi segala sesuatu
dalam hidup saya!
Saya terlihat begitu percaya diri, dan itu semua untuk membuktikan
keterikatan saya yang sebenarnya. Betapa mendalam! Bahkan ketika
saya menulis sebuah artikel, saya suka menggunakan kata-kata yang
tidak umum, yang sulit dipahami untuk membuktikan dalam bawah sadar
betapa cerdas dan berpengetahuannya saya.
Juga, karena keterikatan kuat saya untuk membuktikan diri sendiri,
saya tidak bisa tahan dengan rekan praktisi yang juga membuktikan
diri mereka sendiri. Seiring dengan ini, saya mengembangkan
mentalitas pamer, mentalitas bersaing, iri hati dan benci. Saya
terutama suka mengecam orang lain di belakang mereka, secara sadar
atau tidak sadar membuat saya terlihat lebih baik. Ketika orang
lain keberatan, di permukaan kelihatannya saya tidak peduli, tapi
saya selalu ingat mereka yang tidak menyetujui saya dan saya
mengingat mereka untuk waktu yang lama. Hal ini memisahkan saya
dari rekan praktisi.
Ya, saya selalu mengejar kesempurnaan, dan secara otomatis berpikir
apa pun yang saya lakukan adalah sempurna, jadi saya tidak akan
menerima penolakan atau modifikasi. Semua yang saya lakukan adalah
untuk membuktikan keberadaan saya, posisi saya di dunia manusia,
dan kekaguman serta hormat yang saya rasakan pantas saya dapatkan.
Ketika saya tidak mendapatkan penghormatan itu, saya iri hati. Di
permukaan saya terlihat tidak peduli, namun pada kenyataannya saya
iri hati ketika saya berpikir, "Saya lebih baik daripada yang lain"
untuk membenarkan diri sendiri. Setelah bertahun-tahun
berkultivasi, baru saya sadari bahwa alasan saya pertama kali
menjadi seorang kultivator adalah untuk membuktikan diri sendiri
dan ini adalah keterikatan dasar saya. Berkultivasi untuk
mendapatkan rasa hormat dan menyelamatkan muka, bukankah itu
mengejar nama? Bukankah itu egois? Bagaimana bisa saya tidak
menyadari hal ini sampai hari ini? Saya akhirnya menyadari mengapa
saya telah belajar Fa, tetapi tidak memperoleh Fa dalam beberapa
tahun ini.
Sebelum saya memperoleh Dafa, bahkan di sekolah dasar, saya selalu
menjadi seorang "murid yang baik." Saya menjadi terbiasa dengan
pujian guru saya dan percaya bahwa semua kritik itu untuk orang
lain. Ketika saya di sekolah menengah, saya gagal pada semua mata
pelajaran saya kecuali komposisi. Saya tidak bisa menangani
kenyataan bahwa saya lebih rendah, jadi saya menjadi sombong, iri
hati, dan kurang percaya diri, dan saya mengembangkan perasaan yang
kuat untuk membuktikan diri sendiri. Setelah lulus, saya menjadi
lebih tidak berguna karena gagal menjadi seorang suami. Saya hampir
kehilangan harapan dalam hidup. Saya tidak bisa menerima kenyataan,
dan dalam keadaan seperti itu, saya memperoleh Dafa. Jika saya
tidak bisa membuktikan diri dalam masyarakat, maka saya bisa
membuktikan diri dalam Dafa. Saya membawa mentalitas bahwa "Aku
lebih baik daripada yang lain" dalam kultivasi saya. Ketika Guru
berbicara tentang masalah-masalah tertentu, seperti fenomena yang
tidak sehat dan kekurangan-kekurangan, seolah-olah Beliau berbicara
kepada orang lain tetapi tidak untuk saya. Saya belajar Fa
seolah-olah saya memperoleh pengetahuan, dan saya menggunakannya
untuk mengevaluasi orang lain tetapi bukan diri sendiri. Saya hanya
belajar sebagai formalitas belaka, jadi saya tidak benar-benar
mendapatkan arti sebenarnya dari Dafa.
Sekarang saya mengerti mengapa, ketika penganiayaan dimulai, saya
tidak merenungkan apakah Dafa benar atau salah, apakah saya harus
percaya atau tidak, karena jika Dafa adalah salah maka saya harus
kembali ke dunia manusia, dan itu terlalu berbahaya dan mengerikan
untuk dipertimbangkan. Saya bukan benar-benar tak tergerak oleh
penganiayaan, tapi saya menggunakan ini untuk membuktikan diri
bahwa saya berkultivasi dengan baik. Namun, dalam kenyataannya,
saya takut setengah mati, jatuh, dan tidak ingin melihat siapa pun.
Itu bukan keyakinan sejati dalam Fa yang lurus, jadi bagaimana saya
bisa berdiri dan melindungi Dafa?
Saya memanfaatkan Dafa untuk membuktikan hati kotor manusia saya,
bukannya menggunakan belas kasih untuk menyelamatkan makhluk hidup,
dan itu sebabnya saya tidak bisa menerima ketidakadilan apa pun
ketika melakukan proyek Pelurusan Fa, serta mengapa ketika saya
merasa diperlakukan dengan tidak adil, saya akan menyerah. Semua
keterlibatan saya adalah untuk memperoleh dari Fa, dan itulah
sebabnya, ketika ada yang berani keberatan atau mengabaikan
pekerjaan saya, timbul kebencian yang sangat besar. Saya tidak
pernah benar-benar, dengan kokoh berkultivasi! Ini adalah salah
saya, hati yang tak terkultivasi tersembunyi dengan baik sehingga
mudah bagi kekuatan lama untuk diam-diam menganiaya saya. Saya
tidak ditangkap, tapi saya hampir menghancurkan diri dengan
pengaturan kekuatan lama, ketika sedang percaya bahwa saya dengan
teguh ada di dalam Fa.
Perjalanan pelurusan Fa telah mencapai tahap akhir. Jika kita masih
tidak menghargai kesempatan ini, tidak akan ada kesempatan lagi.
Saya tahu saya sudah menyia-nyiakan begitu banyak waktu, namun Guru
masih tidak menyerah terhadap saya. Saya tidak bisa apa-apa kecuali
menangis setiap kali saya menyadari berapa kali saya memikirkan hal
ini. Saya akan kembali mengkultivasi diri dari awal, dari hati, dan
saya tidak akan membuat Guru kecewa.
Chinese version click here
English
version click here